Anda di halaman 1dari 7

KELAINAN PADA TEMPORO MANDIBULAR JOINT (TMJ)

Suhartini
Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

ABSTRACT
Mastication movement is interaction of some component, such as teeth, mastication musclary, and
temporomandibular joint/ TMJ. TMJ is connective joint between mandible and maxilla. In its function, TMJ need
teeth and musculary that worked integrally and sinergitic. Tooth missing case, especially in posterior region, can
cause disordes in mastication movement, and finally it caused TMJ disorder.

Keyword : Temporo mandibular joint (TMJ) ; Temporo mandibular disorders

Korespondensi (Correspondence): Suhartini. Bagian Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Jl.
Kalimantan 37 Jember. 68121. Indonesia

Gerakan pengunyahan merupakan walaupun gangguan ini jarang disertai


interaksi dari beberapa komponen yang dengan rasa sakit yang hebat. Pada zaman
terdiri dari gigi geligi, otot-otot pengunyahan modern ini dimana kita sudah memasuki era
dan sendi rahang (temporomandibular joint/ globalisasi, semakin banyak penyakit yang
TMJ). TMJ merupakan persendian yang dihadapi para dokter gigi salah satu
menghubungkan antara rahang bawah diantaranya yaitu TMD.
(mandibula) dengan rahang atas (maksila). Menurut jurnal American Dental
Bagian-bagian dari TMJ merupakan Association pada tahun 1990, trauma
penonjolan yang berbentuk bulat pada ujung merupakan penyebab utama kelainan TMJ.
tulang rahang bawah (kondilus mandibula), Didapatkan 40% dari 90% kasus kelainan TMJ
daerah yang berongga pada bagian rahang merupakan akibat trauma. Trauma yang
atas (fossa glenoid) dan jaringan ikat yang sedehana seperti pukulan pada rahang atau
terletak antara kondilus mandibula dan fossa sesuatu yang lebih kompleks seperti yang
artikulare (diskus artikularis). Gerakan rahang mengenai kepala, leher, dan rahang.
yang normal pada aktivitas pengunyahan Penelitian terbaru juga menunjukkan
tidak hanya ke atas dan ke bawah, tetapi benturan terhadap pengaman airbag dalam
juga ke samping. Pergerakan rahang ini juga kendaraan dapat menyebabkan kelainan
didukung oleh aktifitas otot-otot leher dan TMJ.3 Faktor lainnya yang mendukung antara
punggung, serta berhubungan pula dengan lain tekanan psikologik, sering kali sulit
aktivitas otot-otot di sekitar sendi. Kondisi gigi- diidentifikasi karena penderita bukan suatu
geligi yang tersusun dengan baik pada kelompok homogen dalam segi
lengkung geligi akan menempatkan kedua karakteristiknya, adanya kebiasaan
kondilus berada pada bagian tengah diskus parafungsional seperti bruxism. Semua itu
artikularis. Keadaan ini akan menyebabkan dapat menyebabkan spasme otot kunyah
fungsi pengunyahan dapat berlangsung yang memicu terjadinya kelainan TMJ.4,5
dengan efektif.1
Adanya gangguan pada salah satu TINJAUAN PUSTAKA
komponen di atas akan mempengaruhi ANATOMI TEMPORO MANDIBULAR JOINT (TMJ)
komponen lain yang mengakibatkan TMJ merupakan salah satu sendi
gangguan pada fungsi pengunyahan. Kasus yang paling kompleks pada tubuh dan
kehilangan gigi, terutama yang melibatkan merupakan tempat dimana mandibula
gigi belakang dapat merupakan salah satu berartikulasi dengan kranium .Artikulasi
penyebab terjadinya gangguan pada tersebut memungkinkan terjadinya
gerakan penguyahan yang akan berlanjut pergerakan sendi, yang disebut sendi
pada gangguan sendi rahang yang disebut ginglimoid dan pada saat bersamaan terjadi
TMJ disorder. TMJ disorder disebut juga TMD juga pergerakan lancar yang diklasifikasikan
sering ditemukan dalam praktek dokter gigi sebagai sendi arthrodial. TMJ terletak di
sehari-hari. TMD merupakan istilah yang bawah telinga, merupakan sendi yang
digunakan untuk mengenali sejumlah menyatukan rahang bawah (mandibula)
masalah klinis yang meliputi otot-otot dengan rahang atas (tulang temporal). Sendi
mastikasi, TMJ atau keduanya. Istilah ini sama ini merupakan persendian yang unik karena
dengan gangguan/kelainan kraniomandibula bersifat bilateral. Mandibula merupakan
(craniomandibular disorder). TMD dikenal kesatuan tulang yang berhubungan dengan
sebagai penyebab utama nyeri nondental tulang temporal pada dua tempat, dan
pada daerah orofasial dan dianggap bersifat simetris. Ujung dari mandibula ini
sebagai subklasifikasi dari kelainan membulat yang disebut kondil.6,7
muskuloskeletal.2 Penderita dengan Persendian mandibula dengan tulang
gangguan ini akan merasa tidak nyaman temporal terjadi antara kondil mandibula dan
Kelainan Pada Temporo Mandibular Joint (Tmj)...(Suhartini)

fossa mandibularis dari tuberkulum artikularis tidak melekat erat, baik pada kondil maupun
tulang temporal, yang terbungkus oleh suatu pada fossa artikularis. Bentuk anatomi diskus
kapsul sendi. TMJ ini merupakan sendi sinovial artikularis ini, bagian tengahnya tipis dan
yang unik karena struktur intrakapsulanya agak menebal pada bagian anterior dan
berisi diskus artikularis. Diskus artikularis ini posteriornya. Pada kedudukan normal dan
memisahkan kondil dari permukaan tulang pada saat mulut tertutup, kedudukan kepala
temporal. Diskus tidak hanya bergerak kondil berada pada bagian tengah diskus
memisahkan tulang keras tetapi juga yaitu pada bagian yang tipis.5
menyerap dan melindungi dari getaran dan Diskus artikularis membagi sendi
tekanan yang dihantarkan melalui sendi.6,7 menjadi ruangan superior dan ruangan
Persendian ini terdiri dari dua persendian yaitu inferior. Ruangan inferior ini memungkinkan
persendian antara kondilus mandibula perputaran sendi engsel bagi kaput
dengan diskus artikularis dan persendian yang mandibula sedangkan ruangan superiornya
lainnya adalah persendian antara diskus adalah sendi kisar untuk memungkinkan kaput
artikularis dengan fossa artikularis yang mandibula bergerak pada salah satu tempat
berada pada tulang temporal.5 di fossa mandibularis atau pada tuberkulum
Diskus artikularis merupakan satu artikularis jika tulang mandibula bergerak
lempeng jaringan ikat fibrosa yang berada di protusi (bergerak ke anterior).6
antara kondil dan fossa artikularis. Diskus ini

(a)

(b)

Gambar 1. TMJ. (a) Gambaran Lateral TMJ; (b) Muskulus Temporalis (atas) dan Muskulus Maseter
(bawah). 8

79
Stomatognatic (J.K.G Unej) Vol. 8 No. 2 2011: 78-85

Seperti pada persendian tubuh yang mirip dengan N. Spinalis, yaitu keluar berupa
lain, TMJ dikendalikan oleh muskulus atau radix motorial dan sensorial yang terpisah dan
otot. Otot yang mengatur TMJ adalah otot- radix sensorial mempunyai ganglion yang
otot mastikasi, yang mengelilingi rahang dan besar. Serabut sensoriknya berhubungan
TMJ. Otot-otot tersebut meliputi m. maseter, dengan ujung saraf yang berfungsi sebagai
m. pterygoid internal, m. pterygoid eksternal, sensasi umum pada wajah, bagian depan
m. temporalis, m. mylomyoid, m. geniohyoid, kepala, mata, cavum nasi, sinus paranasal,
dan m. digastrik. Otot-otot lain mungkin juga sebagian telinga luar dan membrane
memiliki pengaruh pada fungsional dari TMJ, tymphani, membrane mukosa cavum oris
seperti otot-otot pada leher, bahu, dan termasuk bagian anterior lingua, gigi geligi
punggung.7 Pada kaput superior, m. dan struktur pendukungnya serta dura meter
pterigoideus lateralis berinsersi ke dalam dari fosa cranii anterior. Saraf ini juga
simpai sendi dan diskusnya serta mengandung serabut sensorik yang berasal
menghasilkan tenaga untuk menggerakkan dari ujung propioseptik pada otot rahang dan
diskus pada tuberkulum artikularis ke arah capsula serta bagian posterior discus
anterior, yaitu ketika m. pterigodeus lateralis articulation temporomandibularis. Radix
pada kaput inferior menarik mandibula ke motoria mempersarafi otot pengunyahan,
anterior sewaktu bergerak protusi.6 otot palatum molle (M. tensor veli palatine),
Di sebelah luar kapsul sendi otot telinga tengah1.
(ekstrakapsular) terdapat tiga buah ligamen
yaitu ligamentum temporomandibula lateral, PERGERAKAN PADA TMJ
ligamentum stilomandibula, dan ligamentum Gerak mandibula melalui TMJ meliputi:6
sfenomandibula. Ligamen ini berperan kecil a. Menarik ke atas/menutup mulut oleh m.
dalam stabilitas dan penyangga sendi. Unsur maseter, m. pterigoideus medialis, dan m.
penunjang utamanya adalah otot mastikasi temporalis (serabut vertikal).
yang menjaga kondilus mandibula b. Menekan ke bawah/membuka mulut
berhubungan langsung dengan permukaan oleh gaya berat, m. milohioideus, m.
sendi pada tulang temporal. Muskulus digastrikus venter anterior, dan m.
maseter dan m. pterigoideus medialis pterigoideus lateralis (ketika otot ini
membentuk ”gendongan” yang menjaga menarik kepala mandibula di atas
sudut mandibula dan m. temporalis dataran menurun tuberkulum artikularis).
menyangga sisi anterior ramus mandibula. c. Protusi/proyeksi ke anterior oleh m.
Ketiga otot ini semuanya bekerja untuk pterigoideus lateralis (serabut
mengangkat mandibula dan menguatkan pterigoideus dapat juga membantu
kondil ke dalam fossa temporalis.6 karena otot ini mempunyai arah antero-
Persyarafan yang meregulasi superior).
pergerakan TMJ adalah Nervus Trigeminus (N. d. Retraksi/gerakan ke posterior oleh m.
Trigeminus). N. Trigeminus ( V ), merupakan N. temporalis (serabut horisontal)
Cranialis terbesar dan hubungan perifernya

(a)

(b)

Gambar 2. Pergerakan Mandibula melalui TMJ. (a) Membuka Mulut; (b) Menutup Mulut.1
Kelainan Pada Temporo Mandibular Joint (Tmj)...(Suhartini)

Saat proses membuka mulut, diskus sakit yang dirasakan pada jaringan otot
artikularis dan kondil bersama-sama meluncur disebut myalgia. Myalgia dapat diakibatkan
ke bawah sepanjang eminensia artikularis dan oleh meningkatnya penggunaan otot. Gejala
diskus artikularis berputar pada kepala kondil sering berkaitan dengan perasaan lelah otot
ke arah posterior. Kemudian pada saat mulut dan ketegangan otot, yang dikaitkan dengan
terbuka lebar, serabut elastis yang disebut vasokontriksi arteri nutrien yang relevan dan
lamina retrodiskal superior akan menahan akumulasi produk-produk limbah metabolik
gerak meluncur ke arah posterior. Pada dalam jaringan otot (muscle). Di daerah
proses menutup mulut, otot maseter akan iscemik otot melepaskan zat algogenic
berkontraksi dan kontraksi ini akan (bradykinin, prostaglandin) yang
meluncurkan kondilus ke posterior.5 menyebabkan sakit pada otot.10
Mengunyah atau gerak pengunyahan Disfungsi adalah gejala klinis umum
merupakan campuran gerak dasar yang yang berkaitan dengan masticatory muscle
kompleks. Gerak-gerak unilateral TMJ terjadi disorder biasanya disfungsi dianggap sebagai
apabila salah satu sendi distabilkan di dalam berkurangnya kisaran gerakan mandibula.
fossa mandibularis dan gaya protusi serta Jika jaringan otot digunakan secara
gaya menarik ke bawah dilakukan pada sisi berlebihan, maka kontraksi akan
mandibula lawannya. Otot mastikasi meningkatkan rasa sakit. Oleh karena itu,
mendapatkan saraf motorik dari n. untuk mempertahankan kenyamanan pasien
mandibularis cabang n. trigeminus sedangkan membatasi gerakan dalam kisaran yang tidak
inervasi TMJ berasal dari cabang meningkatkan rasa sakit. Secara klinis ini
aurikulotemporalis dan cabang maseter dari disebut sebagai ketidakmampuan untuk
n. mandibularis. Arterinya berasal dari a. membuka lebar. Pada beberapa penyakit
temporalis superfisialis dan a. maksilaris.9 myalgia, pasien masih dapat membuka lebar
secara perlahan, rasa sakit masih terjadi dan
KELAINAN PADA TMJ mungkin menjadi semakin memburuk.10,11
Selama bertahun-tahun gangguan Keseluruhan masticatory muscle
fungsional sistem pengunyahan telah disorder secara klinis memberikan gambaran
diidentifikasi dengan berbagai istilah. TMJ yang tidak sama, perawatan pada masing-
dysfunction syndrome mendatangkan istilah masing jenis juga berbeda. Kebanyakan
functional TMJ Disturbances. Beberapa istilah gangguan otot ini terjadi dan berkembang
mendeskripsikan sebab - sebab yang dalam waktu relatif pendek. Jika kondisi-
dikemukakan seperti occlusomandibular kondisi itu tidak diatasi, bisa banyak terjadi
disturbance dan myoarthropathy of the TMJ. gangguan sakit kronis. Masticatory muscle
Yang lain menekankan rasa sakit seperti pain - disorder kronis menjadi lebih rumit, dan
dysfunction syndrom, myofascial pain - perawatannya berbeda dibanding yang
dysfunction syndrome dan akut. Oleh karena itu, penting untuk mampu
temporomandibular pain disfunction mengidentifikasi gangguan otot akut dan
syndrome. Karena gejala - gejala tersebut gangguan otot kronis sehingga dapat
tidak selalu terbatas pada TMJ, maka dilakukan terapi dengan tepat. Fibromyalgia
digunakan istilah yang lebih luas seperti adalah salah satu contoh gangguan myalgic
craniomandibular disorder. TMD cronics yang terjadi sebagai masalah
(Temporomandibular Disorder ini tidak hanya penyakit muskuloskeletal sistemik, ini perlu
mengemukakan masalah-masalah yang diketahui oleh dokter gigi dan ditangani
terbatas pada joint tetapi meliputi semua dengan baik melalui rujukan ke staf medis
gangguan yang berkaitan dengan fungsi yang ahli.
sistem pengunyahan.8
b. Gangguan Fungsional pada TMJ
Tanda dan gejala TMD Gangguan fungsional TMJ mungkin
Tanda dan gejala klinis tentang TMD merupakan temuan yang paling banyak
dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori ketika melakukan pemeriksaan pasien atas
menurut struktur yang terpengaruhi, yaitu: disfungsi otot pengunyahan. Kebanyakan
otot, TMJ dan gigi geligi. gangguan fungsional TMJ tidak menimbulkan
rasa sakit, sehingga pasien membiarkannya.
a. Gangguan fungsional pada otot Dua gejala utama masalah TMJ adalah nyeri
Gangguan fungsional pada otot dan disfungsi.1
pengunyah mungkin merupakan keluhan TMD Timbulnya bunyi pada sendi
yang paling umum. Umumnya gangguan merupakan disfungsi TMJ yang dapat dibagi
fungsional pada otot dikelompokkan dalam atas dua jenis, yaitu rubbing sound, dan
kategori besar yang disebut masticatory clicking souond. Pada kebanyakan kasus
muscle disorder, berupa dua gejala utama suara kliking pada TMJ 70-80 % disebabkan
yang dapat diamati yaitu rasa sakit dan oleh disk displacement dengan berbagai
disfungsi. tingkatan dan arah, tetapi sebagian besar
Keluhan yang paling umum dari pada arah anteromedial.8
pasien masticatory muscle disorder adalah Fenomena ini dapat digambarkan
rasa sakit pada otot, yang berkisar dari sebagai suatu interferensi terhadap gerak
ketidaknyamanan ringan hingga berat. Rasa translatori kondilus dan meniscus (diskus)

81
Kelainan Pada Temporo Mandibular Joint (Tmj)...(Suhartini)

A)Lateral dan/atau medial ligament


selama gerakan menutup dan membuka
mandibula. Lingir superior pada kondilus a) Hipermobilitas diskus.
memungkinkan terjadinya interfensi antara 2) Kelompok 2 :
kondilus dan meniscus sewaktu keduanya a) Partial disk displacement.
bergerak. Normalnya , aktifitas otot adalah b) Total disk displacement
sedemikian sehingga meniscus yang fleksibel 3) Kelompok 3 :
bergerak mulus antara kondilus dan a) Disk displacement dengan perlengketan.
eminentia. Jika posisi awal kondilus berubah b) Hipertropi cartilage
(misal akibat perubahan pola oklusi), arah 4) Kelompok 4 :
gerakannya bisa berubah dan zona posterior a) Disk displacement dengan reposisi
yang lebih tebal sementara terjebak antara terminal.
kondilus dan eminentia. Respon b) Hipermobilitas kondilus
neuromuskular biasanya menghasilkan gerak
adaptasi yang dibutuhkan untuk c. Gangguan fungsional pada gigi - geligi
menyempurnakan gerak membuka mulut. Seperti halnya otot dan sendi, gigi
Penyimpangan gerak untuk menghindari geligi juga dapat menunjukkan tanda dan
kliking akan terjadi dan muncul rentetan lebih gejala gangguan fungsional. Salah satunya
lanjut dari kliking dan gerak adaptasi, pada adalah kerusakan pada struktur pendukung
kelompok yang mengalami kliking terdapat gigi geligi. Tanda yang timbul berupa
penyimpangan pola gerakan dibanding mobilitas gigi yang terlihat secara klinis
pada kelompok sehat. Tidak adanya serabut sebagai gerakan tidak biasa dari gigi
nyeri pada meniskus, membuat kliking jarang terhadap soketnya. Hali ini dapat disebabkan
sekali menimbulkan nyeri, tetapi jika resistensi oleh hilangnya tulang pendukung dan
meningkat (misalnya viskositas cairan sinovial), tekanan oklusal yang tidak wajar.12
melanjutkan gerak membuka bisa Hingga saat ini tanda yang paling
mengakibatkan robeknya serabut otot umum berhubungan dengan gangguan
(pterigoideus lateralis), sehingga timbul nyeri fungsional gigi adalah tooth wear. Ditandai
dan kekakuan sebagai gejala yang dengan area mendatar yang mengkilat pada
menyertainya.11 gigi yang tidak sesuai dengan bentuk alami
Kliking umumnya terjadi selama oklusal gigi. Area ini disebut wear facet.
gerak membuka mulut, tetapi juga bisa terjadi Meskipun wear facet sering ditemukan pada
sesaat sebelum menutup mulut ketika diskus pasien, tetapi jarang dilaporkan. Tooth wear
bergerak kebelakang pada arah yang sudah merupakan bentuk predominan dari aktivitas
berubah. Kliking dapat dihilangkan dengan parafungsional, dapat ditentukan dengan
membuka atau menutup mandibula pada observasi lokasi terbanyak wear facet. Jika
sumbu retrusi atau dengan meletakkan tooth wear dihubungkan dengan aktivitas
bidang gigit (bite plane) berkontak dengan parafungsional, maka secara logika akan
gigi incisivus bawah tepat sebelum gerak ditemukan pada permukaan gigi fungsional
menutup. (seperti cusp lingual maxilla, cusp buccal
Perubahan pola oklusi adalah salah mandibula). Melalui pemeriksaan pada
satu penyebab terjadinya kliking. Penyebab pasien ditemukan bahwa kebanyakan tooth
lainnya adalah gerak mandibula yang wear berasal dari kontak eksentrik gigi yang
berlebihan dan mendadak yang dihasilkan oleh tipe bruxing.1
mengakibatkan pergerseran diskus atau
clenching pada gigi yang berkepanjangan
sehingga pembukaan berubah akibat
kelelahan otot. Kliking juga bisa terjadi secara
intermiten pada remaja akibat gerak
adaptasi waktu pertumbuhan sedang
berlangsung, keadaan ini bisa dihindari
dengan menutup dan membuka pada
sumbu retrusi.
Watt mengklasifikasikan bunyi sendi
menjadi kliking dan krepitus, kemudian
keduanya dikelompokkan menjadi lunak dan
keras tergantung kualitasnya. Selanjutnya
juga diklasifikasikan menjadi initial,
intermediate dan terminal, tergantung posisi
rahang pada saat terjadinya kliking. Kliking
keras mungkin mengindikasikan adanya
kelainan sendi yang biasa diikuti dengan
krepitus keras yang menunjukkan adanya
cacat spesifik pada permukaan sendi.9
Berdasarkan penyebab terjadinya kliking
menurut dapat dibedakan/ diklasifikasikan
menjadi :12
1) Kelompok 1 :

85

Anda mungkin juga menyukai