PENDAHULUAN
Didalam tulang karnial hanya ada suatu sendi yang dapat bergerak yaitu sendi
temporomandibula, sendi temporomandibula atau yang sering disingkat TMJ.
Sendi temporomandibula merupakan sendi sinovial yang menghubungkan os
temporal dan os mandibula. Sendi temporomandibula dikenal sebagai
gabungan antara jenis sendi ginglymo-arthrodial. Ginglymo yang berarti
meluncur dan Arthrodial yang berati rotasi. Sendi ini memungkinkan
mandibula untuk bergerak keatas dan kebawah, depan- belakang serta kanan-
kiri. Sendi ini sangat dibutuhkan dalam mengunyah, menelan dan berbicara.
1
2
ISI
SENDI RAHANG
1. Sistem Stogmatognatik?
Sistem yang bertanggung jawab dalam pengunyahan dan berbicara
Kesatuan organ yang berikatan dengan yang lain meliputi mandibula,
maksila, sendi tmj, dan struktur gigi
Sistem anatomi yang terdiri atas gigi rahang dan jaringan lunak
Suatu sistem yang terdiri dari beberapa jaringan yang bekerja masing2
berdasarkan fungsinya
2. TMJ
Sistem dan otot rahang yang berfungsi membuka dan menutup mulut yang
bergerak bebas Persendian dari condilus mandibula dengan fossa glenoidalis
dari tulang temporal Sendi yang menghubungkan antara cranium dan
mandibula dan berfungsi seperti engsel Sendi yang menghubungkan temporal
dan mandibula
3. Oklusi
Proses bertemunya gigi di RA dan RB Kontak antara gigi geligi yang saling
berhadapan dalam suatu hubungan biologis yang dinamis
3
4
4. Sendi
Suatu struktur pada tubuh yang berfungsi sebagai penggerak antar tulang
2.4 Step 4 :
Stomatognatik
TMJ
ANATOMI TMJ
1. Kondilus mandibula
Kondilus mandibula berbentuk oval memanjang pada arah mediolateral dan
bagian anteroposterior lebih konveks daripada mediolateral. Permukaan atas
kondilus yang
berbentuk konveks dilapisi oleh lapisan fibrokartilago yang tebal yang
berlanjut menjadi lapisan tipis jaringan fibrous yang lebih datar pada bagian
posterior.
2. Diskus artikularis
Diskus artikularis terdiri atas dua bagian, yaitu ruang sendi atas dan ruang
sendi bawah. Ruang atas besar dan meluas ke dalam bidang sagital dari
posterior fossa glenoidalis
dan ke depan menuju anterior tuberkel artikularis. Ruang sendi bawah yang
melapisi kondilus memiliki cekungan posterior yang relatif besar dan
cekungan anterior yangrelatif lebih kecil. Diskus artikularis berbentuk oval
dan bagian sentral tampak lebih tipis daripada bagian perifer.
3. Eminensia artikularis
7
Saraf kranial atau dalam bahasa latin disebut dengan Nervus Craniales
adalah 12 pasang saraf pada manusia yang mencuat langsung dari otak
manusia. Berbeda halnya dengan saraf spinal yang mencuat dari tulang
belakang manusia. Pasangan saraf kranial diberikan sesuai dengan letaknya
dari depan sampai belakang. Dari 12 pasang saraf kranial, terddapat 3 saraf
kranial yang berperan sebagsi saraf sensosris, dan 4 pasang saraf sebagai saraf
motoric, dan 4 pasang saraf sebagai saraf gabungan ( motori dan sensorik ).
Sensorik,
motorik,
NO. Nama Asal / Target Fungsi
atau
keduanya
Dialokasikan di foramen
penciuman sayan piring berkisi
Haif ethmoid tulang.
1. Oklusi Ideal
Konsep bahwa ada yang ideal untuk setiap komponen oklusi gigi geligi,
dari suatu pengetahuan dimana variasi, atau maloklusi bisa diukur, barangkali
dimulai dari hasil penelitian angle (1899). Angle yang mengadakan penelitian
mengenai oklusi statis pada posisi interkuspal, mendefinisikan hubungan
ideal dari gigi-gigi molar pertama atas dan bawah tetap pada bidang sagital.
1. Hubungan yang tepat dari gigi-gigi molar pertama tetap pada bidang sagittal.
2. Angulasi mahkota gigi-gigi insisivus yang tepat pada bidang transversal.
3. Inklinasi mahkota gigi-gigi insisivus yang tepat pada bidang sagital.
4. Tidak adanya rotasi gigi-gigi individual.
5. Kontakyang akurat dari gigi-gigi individual dalam masing-masing lengkung
gigi, tanpa celah maupun berjejal-jejal.
6. Bidang oklusal yang datar atau sedikit melengkung.
Andrew memperkirakan bahwa jika satu atau beberapa ciri ini tidak tepat,
hubungan oklusal dari gigi geligi tidaklah ideal. Kunci Andrew berhubungan
terutama dengan oklusi static, tetapi ciri-ciri yang didefinisikan tidak
mencakup klasifikasi angle.
2. Oklusi normal
Posisi mandibular dengan gigi-gigi berada dalam kontak oklusal, tentu saja
tidak terlalu bervariasi, ada dua posisi utama yaitu:
a) Posisi kontak retrusi (relasi sentrik)
6. Untuk pengunyahan normal, gigi-gigi harus berada pada posisi yang tepat
agar bisa terjadi gerak fungsional tanpa halangan dari gigi yang salah letak.
Jika satu atau beberapa gigi berada di posisi yang salah, baik karena
perkembangan yang acak atau karena perawatan restorasi atau ortodonsi,
kondisi gigi yang merugikan akan terjadi selama gerakan pengunyahan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
TMJ merupakan salah satu sendi yang paling kompleks pada tubuh
dan merupakan tempat dimana mandibula berartikulasi dengan kranium
.Artikulasi tersebut memungkinkan terjadinya pergerakan sendi, yang
disebut sendi ginglimoid dan pada saat bersamaan terjadi juga pergerakan
lancar yang diklasifikasikan sebagai sendi arthrodial. TMJ terletak di bawah
telinga, merupakan sendi yang menyatukan rahang bawah (mandibula)
dengan rahang atas (tulang temporal).
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Bumann and Lotzman, TMJ Disorders and Orofacial Pain : The Role of
Dentistry in Multidisciplinary Diagnostic Approach,2002, New York:
Thieme Stuttgart.
20