1. REGIO INFRAORBITALIS (NASALIS) Batas regio infraorbitalis (nasalis): Batas ventral, batas caudal, batas cranial, dan batas dorsal. - Titik orientasi: ujung cranial crista facialis (sejajar dengan dentis premolar 3), incisura naso- maxilaris, dan foramen infraorbitalis. - Kepentingan regio ini adalah penanganan lecet kulit akibat pakaian kuda dan melakukan trepanasi tulang (membuat lubang pada tulang) untuk menangani sinusitis (sinus maxilaris cranial et caudal dan sinus frontalis), penyumbatan canalis lacrimalis, dan perawatan dentes molar 1,2, dan 3. - Struktur anatomi : kuda berambut halus, jalur-jalur vena kelihatan jelas pada regio ini, Kulit mudah digerakkan tetapi tidak dapat dilipat dan sering terdapat sikatrik (bekas luka) pada kulit - Di bawah kulit ditemukan fascia superficial, dan selanjutnya akan terlihat lapisan otot sebagai berikut: M. levator nasolabialis, M. caninus, M zygomaticus, dan M. levator labii maxilaris (m. levator labii superioris proprius). - Regio ini dipasok oleh cabang perifer arteri facialis seperti: a. angularis oculi, a. dorsalis nas, dan a. lateralis nasi. Selain itu, regio ini disuplai oleh a. infraorbitalis. - Pada regio ini, vena yang terlihat adalah v. angularis oculi, v. dorsalis nasi, v. lateralis nasi, dan v. labialis maxilaris yang selanjutnya membentuk v. facialis. - Regio ini diinervasi terutama oleh n. infraorbitalis, terbagi menjadi 3 cabang yaitu: n. nasalis externae (rami nasalis externus n. infraorbitalis), n. nasalis anterior atau n. nasalis internae (rami nasalis rostralis), dan n. labialis maxilaris atau n.labialis superior (rami labialis superior). - Tulang penyusun regio ini meliputi os nasalis, os maxilaris, os lacrimalis, dan bagian belakang os premaxilaris. 2. REGIO BUCCALIS Regio buccalis terletak di antara sudut mulut dan tepi oral m. masseter dengan batas: Batas dorsal = regio nasalis, Batas ventral =regio submentalis, Batas cranial = regio labialis, Batas caudal = regio masseterica. - Titik orientasi regio buccalis: ujung oral crista facialis, ujung oral m. masseter, incisura vasorum, anguli oris (sudut mulut) , margo ventral mandibula , foramen infraorbitale dan n. infraorbitalis yang teraba seperti pita , dan foramen mentale. - Kepentingan regio buccalis: Operasi pengobatan stenose (penyumbatan) ductus Stenoni (ductus parotidea) terutama di daerah pappila salivaris , Pengobatan fistula (pelubangan) ductus Stenoni , Trepanasi os maxilare untuk ekstraksi geraham premolar 3 rahang atas, dan Merasakan pulsus a. facialis di incisura vasorum. - Struktur Anatomi: Kulit di regio ini memiliki rambut yang halus di bagian dorsal, Di bawah kulit terdapat fascia superficialis, mengandung otot kulit (m. cutaneus facei et labiorum), Pembukaan terhadap fascia superficalis akan menampakkan m. zygomaticus, Di profunda m. zygomaticus terletak m. buccinators, dan Di permukaan lateral m. buccinator ditemukan glandula buccalis yang tersusun atas 2 baris yaitu glandula buccalis dorsalis dan glandula buccalis ventralis, Pada incisura vasorum ditemukan 3 pembuluh: arteri facialis, vena facialis, duktus Stenoni, Syaraf yang ditemukan pada regio ini merupakan lanjutan dari pes ansarinus yaitu gabungan saraf cranialis V (n.trigeminus) dan saraf cranialis VII (n. facialis), dan Nervus buccalis yang merupakan cabang n. maxilaris dari n. trigeminus. 3. REGIO MASSETERICA Regio masseterica terletak di permukaan m. messeter dan sekitarnya dengan batas: batas cranial=regio buccalis, batas dorsal=regio infraorbitalis et temporalis, batas caudal=regio parotidea, batas ventral=regio submentalis. - Titik orientasi regio masseterica: crista faciali, archus zygomaticus, angulus mandibularis, persendian rahang (temporomandibularis), incisura vasorum, pulsus a. transverses facei, rami buccalis dorsal dan ventral n. facialis yang teraba seperti pita, lobus glandula parotidea (di bawah persendian os mandibularis), dan tepi oral m. masseter. - Kepentingan regio masseter adalah pada: operasi pengobatan stenose atau fistula duktus stenoni dan pengobatan paralysis (kelumpuhan) n. facialis atau cabang-cabangnya. - Susunan Anatomi: Kulit dengan rambut halus mengarah ke oral, Otot utama pada regio masseter adalah m. masseter yang tersusun atas 2 lapisan otot, Lapisan superficialisnya ditutupi oleh aponeurosa, Di profundus m. masseter berada origo otot m. buccinator pars molaris dan m. depressor labii mandibularis, Di tepi oral m. masseter berjalan pembuluh a. facialis, duktus Stenoni, dan vena facialis, dan Beberapa cabang syaraf yang ditemukan pada regio ini merupakan cabang dari n. trigeminus dan n. facialis, Arteri yang ditemukan pada regio masseter adalah a. transversus facei cabang dari a. temporalis superficialis. 4. REGIO FRONTOMAXILLARIS ET ORBITALIS Regio ini terletak pada tulang frontal dan maxilla, serta pada orbita. Regio ini dibatasi oleh: Batas dorsal=garis median wajah, Batas caudal=regio parotidea, Batas ventral=regio massetrica, dan Batas cranial=regio infraorbitalis/nasalis. - Titik orientasi: archus zygomaticus, crista facialis, orbita, os frontalis, foramen supraorbitalis dan infraorbitalis, dan persendian rahang (temporomandibularis). - Kepentingan regio ini adalah: trepanasi os maxillaris dan frontalis untuk berbagai keperluan seperti pengobatan sinusitis dan ekstraksi geraham molar I,II, dan III dan Berbagai macam pengobatan dan operasi mata. - Struktur Anatomi : terlihat kelopak mata atas dan bawah (palpebrae superior dan inferior), terdapat fascia superficialis. Di profundanya ditemukan beberapa jaringan : (m. orbicularis oculi, M. corrugator supercilii, Insertio m. frontoscutularis, Origo m. levator nasolabialis dan m. levator labii maxilaris), n. auriculopalpebralis (berasal dari n. facialis) yaitu : (Ramus auricularis anterior dan Ramus temporalis), Nervus lacrimalis dan n. frontalis (n. supraorbitalis), dan Nervus zygomaticus. profundus m. frontoscutularis akan terlihat m. temporalis, Di profunda tarsus ditemukan lanjutan tendo m. levator palpebrae superioris, Mukosa palpebrae disebut konjungtiva. Konjungtiva terbagi atas tiga bagian yaitu konjungtiva palpebralis (melekat pada palpebrae), konjungtiva bulbi (melekat pada bulbus oculi, dan fornik kunjungtiva (bagian yang melipat) yaitu peralihan dari konjungtiva palpebralis ke konjungtiva bulbi. - Bulbus Oculi : menempati cavum orbita yang diselubungi oleh jaringan ikat padat, Terdapat 7 buah otot bola mata yaitu: 1. m. rectus oculi ventralis, diinervasi oleh n. oculomotorius (III), 2. m. rectus oculi lateralis, diinervasi oleh n. abducens (VI), 3. m. rectus oculi dorsalis, diinervasi oleh n. oculomotorius (III), 4. m. rectus oculi medialis, diinervasi oleh n, oculomotorius (III), 5. m. obliquus oculi dorsalis (m. trochlearis), diinervasi oleh n. trochlearis (IV), 6. m. obliquus oculi ventralis, diinervasi oleh n. oculomotorius (III), dan 7. m. retractor bulbi, diinervasi oleh n. abducens (VI). 5. REGIO PAROTIS Daerah parotis terletak di ventral telinga di sekitar glandula parotis dan merupakan daerah perbatasan kepala dan leher, Daerah parotis dibatasi oleh: sebelah dorsal regio nuchalis, sebelah caudal regio cervicalis, sebelah ventral regio pharing/laryng, dan sebelah cranial regio masseterica. - Titik orientasi: alae atlante, margo caudal mandibula, artikulasio temporo-mandibularis, vena maxilaris, segitiga Viborg, telinga, dan cincin trache II (gandula thyroid). - Kepentingan regio ini adalah: hyovertebrotomia, myotomia m. parotido-auricularis, tendotomia m. sternomandibularis atau neurotomia ramus ventral n. accessorius (n. Williosii) pada pengobatan penyakit Kribbebijter, operasi stenose duktus stenoni, dan peradangan limfenodus retrofaringeus dan limfenodus parotidea. - Struktur Anatomi: terdapat jaringan subkutan, Vena maxilaris adalah vena yang menyusup langsung di tengah-tengah glandula parotis dan vena linguofacialis, Kedua vena ini merupakan cabang dari vena jugularis externa. Di profunda glandula parotis terdapat fascia subparoridea - Organ yang ditemukan setelah fascia subparotidea dibuka adalah: 1. A. carotis externus, 2. pangkal a. maxilaris dan a. transversus facei, 3. N. masseterica (dari n. mandibularis), 4. A. Temporalis superficialis, 5. N. facialis dan percabangannya: n. auriculopalpebralis, n. auricularis internus, n. auricularis posterior, ramus coli, dan n. digastricus. 6. limfenodus parotidea 7. n. auriculotemporalis, 8. glandula mandibularis, 9. m. digastricus dan m. occipotomandibularis. 6. REGIO LARYNX (DAERAH LURUNG KERONGKONGAN) Regio ini membentang dari rami mandibularis sampai ke laring. Batas regio adalah : batas lateral yaitu regio buccalis, regio maseterica, dan regio parotis, batas caudal yaitu regio colli ventralis, dan batas cranial yaitu regio mentalis. - Titik orientasi: mentum, angulus mandibularis, incisura vasorum, limfenodus mandibularis, laring, dan v. jugularis dan v. linguofacialis (terlihat jika dibendung). - Kepentingan regio ini dalah: operasi pengobatan penyakit cornage/roaring/hemiplegia laryngis/ngorok, peradangan ln. mandibularis, operasi gl. Tiroid, dan pengobatan penyakit Kribbebijter. - Struktur Anatomi: Di bawah kulit terdapat fascia superficialis - Di profunda fascia ini akan ditemukan unsur-unsur sebagai berikut: ln. mandibularis yang berbentuk huruf “V”, v. linguofacialis, dan duktus Stenoni, gl. Mandibularis dan duktus whartoni, m. mylohyoideus, venter cranial m. digastricus, m. sternohyoideus dan m. sternothyroideus, m. omohyoideus, m. hyothyroideus, m. cricothyroideus, dan ligamentum cricothyroideus. kartilago thyroid., m. sternomandibularis (m. sternocephalicus), ramus ventral n. cervicalis I, gl. Tiroid. 7. REGIO NUCHALIS (KUDUK) Regio ini terletak di atas os atlante dan sekitarnya dengan batas yang kurang jelas. - Titik orientasi sebagi berikut: pinggir depan alae atlnate, protubrantia occipitalis externa beserta ligamentum nuchae yang bertaut padanya, crista nuchalis, dan pangkal telinga. - Struktur Anatomi: terdapat fascia superficialis dan n. auricularis magnus, Jika m. splenius dibuka akan terlihat m. semispinalis capitis (m. complexus), Beberapa bagian akan terlihat apabila m. komplexus dibuka seperti:(m. obliquus capitis cranialis et caudalis, n. cervicalis I, A. occipitalis, ramus ventral n. cervicalis II, Ligamentum nuchae pars funicularis, m. rectus capitis dorsalis major dan minor, dan Bursa mukosa accidentil) 8. REGIO COLI VENTRALIS (DAERAH LEHER BAWAH) Regio coli ventralis terletak di ventral leher yang membentang dari cervicalis II sampai cervicalis VI. - Titik-titik orientasi: v jugularis externa, yang terlihat jika dibendung, lintasan m. brachiocephalicus, lintasan m. sternomandibularis, dan cincin-cincin trakea. - Struktur Anatomi: di temukan fascia superfisialis yang mengandung otot kulit m. cutaneus coli (platysma), Vena jugularis externa terletak di atara kedua otot tersebut, Limfenodus yang ditemukan di regio ini adalah ln. cervicalis profundus cranialis yang terletak di sekitar gl. Tiroid, trakea dan esofagus juga melintas di regio ini.