Anda di halaman 1dari 18

R E F E R AT P R O S TO D O N T I

Pengaruh Gigi Tiruan


Sebagian Lepasan
Terhadap Fungsi
Pengunyahan
Siti Imirtha Varshah 2020-16-007
Vicca Veronica Magdalena 2020-16-008
Viki Dwi Prananda 2020-16-009
Pengunyahan / Mastikasi
Merupakan fungsi utama gigi dan jaringan penyangganya. Kehilangan unsur utama
baik jaringan keras maupun jaringan lunaknya dapat mengganggu fungsi ini.

Kehilangan gigi
Akan berdampak pada fungsi pengunyahan. Semakin banyak gigi yang hilang maka gangguan atau
ketidaknyamanan akan semakin bertambah.

Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

Merupakan salah satu jenis gigi tiruan yang diindikasikan pada pasien yang kehilangan sebagian gigi
aslinya. Dapat mengembalikan fungsi pengunyahan oleh karena hilangnya gigi.
Gigi Tiruan Sebagian Lepasan (GTSL)

Merupakan salah satu jenis gigi tiruan yang DAPAT DILEPAS DAN DIPASANGKAN
diindikasikan pada pasien yang kehilangan SENDIRI OLEH PASIEN KE MULUT
sebagian gigi aslinya.
Dengan tujuan untuk menggantikan gigi serta
fungsi yang hilang serta mempertahankan
struktur jaringan yang masih ada.

PENGGUNAAN GIGI TIRUAN INI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GTSL ADALAH


UNTUK MENGGANTIKAN FUNGSI SEBERAPA TEPAT PENGGUNAAN GT DAPAT
GIGI ASLI YANG HILANG MEMENUHI HARAPAN PENGGUNANYA
Antara lain memiliki peranan penting dalam Untuk menggantikan fungsi pengunyahan yang
sistem pengunyahan. hilang akibat kehilangan gigi asli.
Sistem Pengunyahan
Merupakan tindakan untuk
memecah makanan
Pergerakan rahang didukung oleh
aktifitas otot-otot leher dan
Terjadi hubungan integritas dari
punggung, serta otot-otot di sekitar
semua komponen sistem
sendi
pengunyahan

Menyebabkan fungsi
pengunyahan dapat berlangsung
dengan efektif

Melibatkan struktur
Kondisi gigi geligi yang tersusun
jaringan yang kompleks
dengan baik pada lengkung geligi

akan menempatkan kedua kondilus


sendi berada pada bagian tengah diskus
artikularis
REFLEKS PEMBUKAAN RAHANG
PERGERAKAN RAHANG Disampaikan ke sistem diaktifkan oleh stimulasi mekanis
merupakan pergerakan saraf pusat melalui tekanan pada ligamen periodontal dan
yang unik dan kompleks SERABUT SARAF AFFEREN mekanoreseptor mukosa

1 3 5

2 4 6

PERGERAKAN MANDIBULA MENYEBABKAN Menyebabkan eksitasi pada


dicetuskan oleh beberapa kontraksi dan relaksasi dari otot pembuka rahang akan
reseptor sensori otot-otot pengunyahan. menghambat kontraksi dari
otot–otot penutup rahang.
Persyarafan N. TRIGEMINUS (V),

yang Mengatur MERUPAKAN N. CRANIALIS TERBESAR

Pergerakan dan hubungan perifernya mirip dengan N. Spinalis

MENGANDUNG SERABUT SENSORIK


Rahang yang berasal dari ujung propioseptik pada otot rahang dan
kapsula serta bagian posterior discus articulation
temporomandibularis.

RADIKS MOTORIA MEMPERSARAFI OTOT PENGUNYAHAN


otot palatum molle ( M. Tensor veli palatine ), otot telinga
tengah.
Pengunyahan
PERGERAKAN MANDIBULA DALAM PROSES PENGUNYAHAN
dapat menjadi pertimbangan dalam perawatan pembuatan gigi
tiruan (prostodonsia)

KEMAMPUAN MENGUNYAH
merupakan penilaian subyektif dari kapasitas mengunyah, yang dirasakan
oleh pasien dan dapat dinilai dengan kuisioner / wawancara.

KETIDAKTEPATAN DALAM PROSES PEMBUATAN GIGI TIRUAN


bisa berakibat pada munculnya masalah oklusi dan stabilitas gigi tiruan.

Pasca pemasangan gigi tiruan sering didapati keadaan pasien tidak dapat
mengunyah karena gigi tiruan yang dibuat kurang sempurna.
OTOT PENGUNYAHAN

KONTRAKSI MUSKULUS M. TEMPORALIS, M. MASSETER DAN Makanan akan masuk kerongga


PTERYGOIDEUS LATERALIS M. PTERYGOIDEUS MEDIALIS mulut dan disertai dengan proses
bergerak membuka tidak mengalami aktifitas atau menutupnya mandibula
mandibula mengalami relaksasi

Gerakan menutup mandibula M. PTERYGOIDEUS LATERALIS Mandibula menutup perlahan,


disebabkan oleh kontraksi M. M. temporalis dan M. masseter juga
mengalami relaksasi.
temporalis, M. masseter dan berkontraksi membantu gigi geligi
M.pterygoideus medialis agar berkontak pada oklusi yang
normal.
OTOT- OTOT UTAMA

1. Muskulus Masseter
2. Muskulus Temporalis
3. Muskulus Pterygoideus Lateralis
4. Muskulus Pterygoideus Medialis

OTOT-OTOT TAMBAHAN
1. Muskulus Mylohyoideus
2. Muskulus Digastrikus
3. Muskulus Geniohyoideus
4. Muskulus Stylohioideus
5. Muskulus Infrahyoideus
6. Muskulus Buksinator
7. Labium Oris
Laporan Kasus
Pria usia 56 tahun datang ke klinik untuk perawatan
gig yang hilang selama empat bulan meminta
restorasi yang dapat meningkatkan penampilan dan
efisiensi pengunyahan

PEMERIKSAAN KLINIS
1. Pasien kehilangan kedua gigi insisif sentral dan
lateral, gigi caninus, gigi premolar satu kanan,
molar satu dan dua kanan dan molar dua kiri.
2. Ruang maksimum antara ruang edentulous dan
gigi asli yang tersisa. Model diagnostik dianalisi
dan disurvei
Preparasi mockup dibuat pada model diagnostik dan
preparasi yang diinginkan dari gigi geligi pasien
didapat secara intra oral.

Preparasi akhir dibuat dalam mulut pasien dan


pencetakan akhir menggunakan bahan cetak
elastomer polieter.

Prosedur survei gips bertujuan untuk mengurangi


kemungkinan adanya under cut dan gips tahan panas
dibuat menggunakan bahan investing fosfat-bonded.
Pola malam dibentuk menggunakan pola yang sudah
dibentuk dari pabrik. Semua permukaan dibentuk
mengikuti bentuk anatomi.

Model tahan panas dengan pola malam di-invest dan


prosedur cor dilakukan. Gigi tiruan gips sebagian
lepasan selesai dan dipoles dengan cara konvensional.

Kerangka logam dicoba pada mulut pasien untuk


mendapat dudukan sempurna. Batas oklusal dibuat dan
dilakukan penyusunan sebelum dicoba lagi.
Setelah curing, persetujuan didapat dari pasien dan gigi
tiruan sebagian dikirimkan ke pasien.

Meninjau dalam jangka waktu satu tahun, pasien dapat


menampilkan profil wajah yang lebih baik dan
melaporkan meningkatnya efisiensi pengunyahannya.
Diskusi Kasus

Prosedur ini menggunakan cara inovatif dari


Kerangka logam gigi tiruan sebagian
restorasi edentulous sebagian dengan
akan dicoba pada mulut pasien dan akan dibuat
meningkatkan efisiensi pengunyahan dan
menjadi plat akrilik.
penampilan

KRALL DKK
Kekuatan benturan, kekuatan tekanan dari adanya gigi tiruan sebagian merupakan hal
paduan dengan resin akrilik lebih baik penting dalam asupan gizi dan penggantian gigi
dibandingkan gigi tiruan akrilik tanpa logam yang hilang dapat membantu pasien dalam
menjaga diet sehat.
Moynihan dkk
Kemungkinan alasan kegagalan rehabilitasi prostetik untuk meningkatkan
pola makan adalah dengan meningkatkan kemampuan mengunyah hanya
salah satu dari komponen makanan.

Dengan tidak adanya intervensi diet, pasien mungkin tidak menyadari


kebutuhan untuk mengubah pola makan mereka, dan itu membutuhkan
protesa gigi karena pasien harus menerima diet yang memperhitungkan
semua faktor pengaruh yang akan memengaruhi pilihan makanan individu.
Kesimpulan PERAWATAN DENGAN EDENTULUS PARSIAL
Merupakan pengambilan keputusan yang menantang dalam

Kasus perencanaan perawatan tanpa mengorbankan kebutuhan


pasien.

Teknik yang digunakan dalam perawatan ini adalah rencana


perawatan yang sederhana namun efektif untuk memberikan
perawatan yang optimal untuk sebuah individu
Kesimpulan
GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN SISTEM PENGUNYAHAN
Dapat dilepas dan dipasangkan sendiri oleh pasien terjadi hubungan dan integritas dari semua
ke mulut, dengan tujuan untuk menggantikan gigi komponen sistem pengunyahan seperti gigi
serta fungsi yang hilang serta mempertahankan geligi, otot-otot, TMJ, bibir, pipi, palatum, lidah
struktur jaringan yang masih ada. dan sekresi saliva.

PASCA PEMASANGAN GIGI TIRUAN


KETIDAKTEPATAN DALAM PROSES PEMBUATAN GT sering didapati keadaan pasien tidak dapat
antara lain bisa berakibat pada munculnya masalah mengunyah karena gigi tiruan yang dibuat
oklusi dan stabilitas gigi tiruan. kurang sempurna sehingga mengganggu
proses pengunyahan.
Thank
You.

Anda mungkin juga menyukai