Anda di halaman 1dari 32

NORMAL OCCLUSION

Yani Corvianindya Rahayu


Bagian Biologi Oral FKG UNEJ
OKLUSI
• Proses komplek yang melibatkan gigi (termasuk morfologi dan angulasinya), otot
rahang sendi temporomandibula dan gerakan fungsional rahang.

• Oklusi adalah perubahan hubungan permukaan gigi geligi pada maksila dan
mandibula, yang terjadi selama pergerakan mandibula dan berakhir dengan kontak
penuh dari gigi geligi pada kedua rahang.

• Oklusi terjadi karena adanya interaksi antara dental system, skeletal system dan
muscular system  sistem struktur yang terintegrasi antara sistem otot-otot
mastikasi dan sistem neuromuskuler sendi temporomadibular dan gigi-geligi
3 KONSEP DASAR OKLUSI
1. OKLUSI SEIMBANG (Balanced occlusion)
oklusi baik atau normal, bila hubungan antara kontak geligi bawah dan geligi atas
memberikan tekanan yang seimbang pada kedua rahang, baik dalam kedudukan sentrik
maupun eksentrik.

2. OKLUSI MORFOLOGIS (Morphologic occlusion)


hubungan antar geligi bawah dengan lawannya dirahang atas pada saat geligi tersebut
berkontak

3. OKLUSI DINAMIS/FUNGSIONAL
keserasian antara komponen-komponen yang berperan  geligi dan jaringan
penyangganya, otot-otot mastikasi dan sistem neuromuskularnya, serta sendi temporo
mandibula
POSISI OKLUSAL MAKSILA MANDIBULA

• OKLUSI SENTRIK
adalah posisi kontak maksimal dari gigi geligi pada waktu mandibula
dalam keadaan sentrik, yaitu dalam posisi bilateral simetris di
dalam fossanya.

Sentris atau tidaknya posisi mandibula ini sangat ditentukan oleh panduan yang
diberikan oleh kontak antara gigi pada saat pertama berkontak. Keadaan ini akan
mudah berubah bila terdapat gigi supra posisi ataupun overhanging restoration
KLASIFIKASI KONTAK GIGI GELIGI KARENA GERAKAN MANDIBULA

• Intercuspal Contact Position (ICP), adalah kontak maksimal antara


gigi geligi dengan antagonisnya
• Retruded Contact Position (RCP), adalah kontak maksimal antara gigi
geligi pada saat mandibula bergerak lebih ke posterior dari ICP, namun
RB masih mampu bergerak secara terbatas ke lateral.
• Protrusif Contact Position (PCP) adalah kontak gigi geligi anterior
pada saat RB digerakkan ke anterior
• Working Side Contact Position (WSCP) adalah kontak gigi geligi
pada saat RB digerakkan ke lateral.
POLA OKLUSI AKIBAT GERAKAN
RAHANG BAWAH
• BILATERAL BALANCED OCCLUSION
 bila gigi geligi posterior pada sisi kerja dan sisi keseimbangan, keduanya dalam
keadaan kontak
• UNILATERAL BALANCED OCCLUSION
 bila gigi geligi posterior pada sisi kerja kontak dan sisi keseimbangan tidak
kontak
• MUTUALLY PROTECTED OCCLUSION
 dijumpai kontak ringan pada gigi geligi anterior, sedang pada gigi posterior tidak
ASPEK OKLUSI
• Aspek STATIS yang mengarah kepada bentuk, susunan, dan artikulasi
gigi geligi pada / antara lengkung gigi, dan hubungan antara gigi geligi
dengan jaringan penyangga.

• Aspek DINAMIS yang mengarah kepada fungsi sIstem stomatognatik


yg terdiri dari gigi geligi, jaringan penyangga, otot, sendi
OKLUSI STATIK
• Hubungan gigi-geligi rahang atas dan bawah dalam keadaan
tertutup atau hubungan daerah kunyah gigi-geligi tidak berfungsi
(statik)
• OKLUSI IDEAL
merupakan suatu konsep teoritis oklusi yang sukar atau bahkan
tidak mungkin terdapat pada manusia

• OKLUSI NORMAL
suatu hubungan yang dapat diterima oleh gigi geligi pada
rahang yg sama dan rahang yang berlawanan, apabila gigi
dikontakkan dan kondilus berada dalam fosa glenoidea.
KRITERIA OKLUSI NORMAL
• Semua gigi terletak dalam lengkung secara baik
• Hubungan yang harmonis antara lengkung gigi rahang atas dan rahang
bawah
• Hubungan antara tonjol baik, di rahang atas dan rahang bawah
SYARAT OKLUSI IDEAL

• Bentuk korona gigi berkembang normal dengan perbandingan yang


tepat antara dimensi mesio-distal atau buko-lingual
• Tulang, otot, jaringan disekitar gigi anatomis mempunyai perbandingan
yang normal
• Gigi geligi terhadap mandibula dan cranium mempunyai hubungan
geometris dan anatomis yang ideal
• Karena gigi dapat mengalami atrisi akibat fungsi pengunyahan,
maka bentuk gigi ideal jarang dijumpai. Oklusi ini jarang
ditemukan pada gigi geligi asli yang belum diperbaiki.
SYARAT OKLUSI NORMAL
• Susunan gigi di dalam lengkung gigi teratur dengan baik
• Hubungan seimbang antara gigi dan tulang rahang terhadap cranium dan
muscular di sekitarnya
• Kurva spee normal
• Ketika gigi berada dalam kontak oklusal, terdapat maksimal interdigitasi
dan minimal overbite dan overjet
Kurva spee adalah garis yang melengkung ke arah
anteroposterior yang menyentuh ujung tonjol bukal
gigi posterior dan tepi insisal gigi insisivus
• Cusp mesio-bukal molar 1 maksila berada di groove mesio-bukal molar
1 mandibula dan cusp disto-bukal molar 1 maksila berada di embrasure
antara molar 1 dan 2 mandibula
KLASIFIKASI EDWARD ANGLE
(1899)

Hubungan antero-posterior lengkung gigi-gigi atas dan bawah, dan


tidak melibatkan hubungan lateral serta vertikal, gigi berjejal dan
malposisi lokal dari gigi-gigi.
• Oklusi normal menurut Angle adalah apabila tonjol mesiobukal gigi molar
pertama permanen rahang atas kontak dengan lekuk bukal (bukal groove)
gigi molar pertama permanen rahang bawah
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OKLUSI

• Variasi genetik
• Perkembangan gigi-geligi secara acak
• Adanya gigi-gigi supernumerary / agenisi
• Otot-otot dan jaringan sekitar rongga mulut
• Kebiasaan / bad habits
• Trauma
LARRY ANDREW‘S 6 KEYS TO
NORMAL OCCLUSION
• Molar relationship
• Crown angulation
• Crown inclination
• Rotations
• Tight contacts,
• Occlusal plane
KEY 1. MOLAR RELATIONSHIP

M1 RA menunjukkan 3 kontak point yg solid dgn gigi oposisi


• Permukaan distal M1 RA kontak dan oklusi dgn permukaan mesial M2 RB
• Cusp Mesiobukal M1 RA diantara bukal groove yg berlokasi antara mesial dan cusp M1
RB
KEY II. CROWN ANGULATION
(MESIODISTAL TIP)
KEY III. CROWN INCLINATION
(FACIOLINGUAL TORQUE)
KEY IV. ROTATIONS
KEY V. TIGHT CONTACTS, NO
SPACING
• Jika tidak ada anomali bentuk gigi, atau diskrepansi intermaksila dalam ukuran
mesio-distal, kontak point disebut oklusi nomal
KEY VI. OCCLUSAL PLANE
• occlusal plane adalah dataran
imajiner tempat gigi geligi beroklusi.

• Pada oklusi normal, occlusal plane


seharusnya flat dengan kurva of Spee
tidak kurang dari 1,5 mm
RELASI GIGI ANTERIOR

• Overjet (Jarak Gigit)


Jarak horisontal incisal incisive rahang atas
terhadap bidang labial incisive rahang
bawah.
(2-3 mm)
• Overbite (Tumpang Gigit)
Jarak vertikal incisal incisive rahang atas
terhadap incisal incisive rahang bawah.
(0-2 mm)
RELASI GIGI POSTERIOR
• Relasi gigi posterior cusp to marginal ridge :
Cusp fungsional gigi rahang atas dan bawah saling
bersandar pada marginal ridge gigi posterior
lawannya.

• Relasi gigi posterior cusp to fossa:


Cusp fungsional gigi rahang atas dan bawah saling
bersandar pada fossa gigi posterior lawannya.
MAXILLA AND MANDIBULA
RELATIONS
• Physiological rest position
• Posisi istirahat dari mandibula,
• saat seseorang dalam keadaan rileks dalam
posisi tegak lurus dan otot-otot dalam keadaan
istirahat atau posisi rahang bawah saat kepala
dalam keadaan tegak lurus, dimana otot-otot
kelompok elevator dan depresor dalam
keadaan seimbang dan kondili dalam keadaan netral atau tidak tegang.
• Posisi ini dianggap konstan untuk tiap individu
CENTRIC RELATION
• mandibula terletak paling posterior dari maksila atau kondili terletak
paling distal dari fossa glenoid, dimana masih dimungkinkan adanya
pergerakaan dalam arah lateral
• mandibula terletak 1-2 mm lebih ke belakang dari oklusi sentris
CENTRIC OCCLUSION

• Posisi kontakmaksimal dari gigi-geligi pada waktu mandibula dalam


keadaan sentrik, yaitu kedua kondili berada dalam posisi bilateral
simetris di dalam fossanya
• ditentukan oleh panduan yang diberikan oleh kontak antara gigi pada
saat pertama berkontak

Anda mungkin juga menyukai