Anda di halaman 1dari 10

BAGIAN IKGM LAPORAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI MEI 2018


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN KEDOKTERAN GIGI KELUARGA

OLEH :
Fadhliana Anhar 162 2016 1 013

PEMBIMBING
drg. Ilmianti, M,Kes

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa :

Nama : Fadhliana Anhar

Stambuk : 162 2016 1 013

Telah menyelesaikan “Laporan Kedokteran Gigi Keluarga” dalam rangka

Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kesehatan Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Muslim Indonesia.

Makassar, Mei 2018

Mengetahui,

Pembimbing

drg. Ilmianti, M.Kes


BAB I
LAPORAN KEDOKTERAN GIGI KELUARGA

1. IDENTITAS INDIVIDU

Nama : Tuminem
Umur/ jenis kelamin : 61 Tahun/ Perempuan
Alamat : Jl. Kakatua II
No.KTP/SIM :-

2. Hasil Pemeriksaan Berdasarkan Who (Basic Survey Method)


Berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan Basic Survey Method didapatkan
hasil antara lain (table 1) :
Table 1 = hasil pemeriksaan
No Status
Jumlah gigi
. Gigi
0 =
23 gigi
Sound/
1. (16,15,14,13,12,11,21,22,23,24,25,47,46,45,44,43,42,41,31,32,33
Gigi
,34,35
sehat
3 gigi
1 =
2. (17,26,37)
Karies
4 =
Gigi
2 gigi
3.hilang
(27,36)
karena
karies

Indeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut
dalam hal karies gigi permanen. Data pemeriksaan yang didapatkan dari hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan dapat menentukan nilai DMF-T dengan melihat
jumlah Decay (gigi berlubang), Missing (gigi hilang), Filling (tumpatan) dari
pasien.
D (3) + 𝑀 (2) + 𝐹(0)
= 0,19
26
Kategori DMF-T menurut WHO:
 0,0 – 1,1 = Sangat rendah
 1,2 – 2,6 = Rendah
 2,7 – 4,4 = Sedang
 4,5 – 6,5 = tinggi
 6,6 > = Sangat tinggi
Berdasarkan indeks DMF-T pasien yaitu 0,19 (status kesehatan gigi dan
mulut dalam hal karies gigi permanen sangat rendah)

3. Diagnosis Penyakit Gigi Dan Mulut


Table 2 = diagnosis
No. Elemen Gigi Diagnosis
1. 27,36 Edontulous
2. 17,26,37 Pulpitis reversible

4. Masalah Kesehatan Yang Dihadapi Individu Dan Keluarganya


a. Individu
Berdasarkan dari hasil anamnesa pasien didapatkan bahwa pasien tidak
mengalami penyakit sistemik apapun. Pasien mengatakan bahwa pasien sangat
jarang makan dan minum yang manis karena tidak begitu menyukai makanan dan
minuman yang manis, pasien juga termasuk orang yang sangat rajin menyikat
giginya dalam sehari.
Pasien memiliki beberapa karies pada giginya tetapi kariesnya tidak begitu
dalam dan tidak sampai membuat giginya sakit. Pasien pernah mengeluhkan sakit
gigi dikarenakan lubang pada gigi belakangnya dan pasien segera memeriksakannya
ke dokter gigi di puskesmas terdekat dari rumahnya. Kemudian memutuskan untuk
mencabutnya saja. Semenjak saat itu pasien sangat menjaga kesehatan rongga
mulutnya. Pasien ini juga belum pernah menggunakan gigi tiruan sebelumnya.
b. Keluarga

Berdasarkan dari hasil anamnesa mengenai riwayat penyakit dan keadaan


keluarga pasien didapatkan bahwa kedua orang tua pasien memiliki gigi yang
bertahan lama didalam mulutnya hingga umur ±65 tahun.

5. Hasil Analisis Perilaku Individu Berdasarkan Kuesioner WHO


Tabel 3 = analisis prilaku
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Berapa gigi asli yang anda miliki 26 Gigi
Selama 12 bulan terakhir, apakah gigi atau mulut
2 TIDAK
anda pernah terasa sakit atau tidak nyama?
3 Apakah anda memiliki gigi tiruan lepasan? TIDAK
Bagaimana anda menggambarkan keadaan gigi dan Gigi (3: Baik)
4
gusi anda? Gusi (3: Baik)
Dua kali atau lebih
5 Seberapa sering anda membersihkan gigi
dalam sehari
Apakah anda menggunakan salah satu dari berikut
6 Sikat Gigi, Tusuk Gigi
ini untuk membersihkan gigi anda
a) Apakah anda menggunakan pasta gigi untuk
a) YA
membersihkan gigi anda ?
7
b) Apakah anda menggunakan pasta gigi
b) YA
berflouride?
Berapa lama sejak terakhir berkunjung kedokter
8 5 tahun atau lebih
gigi?
Nyeri/ masalah dengan
9 Apa alasan kunjungan terakhir anda ke dokter gigi?
gigi, gusi dan mulut
Karena keadaan gigi/ mulut anda, seberapa sering
10 anda mengalami salah satu masalah berikut selama
12 bulan terakhir ?
a) Sulit dalam menggigit makanan
b) Sulit mengunyah a) Tidak
c) Sulit berbicara b) Tidak
d) Mulut kering c) Tidak
e) Merasa malu karena penampilan gigi d) Tidak
f) Merasa tegang karena masalah gigi dan mulut e) Tidak
g) Menghindari tersenyum karena gigi f) Tidak
h) Tidur tidak nyenyak g) Tidak
i) Cuti kerja h) Tidak
j) Sulit melakukan kegiatan i) Tidak
k) Kurang toleransi terhadap pasangan atau j) Tidak
orang sekitar k) Tidak
l) Mengurangi partisipasi dalam kegiatan sosial l) Tidak

Seberapa sering anda makan atau minum salah satu


makanan berikut, bahkan dalam jumlah kecil?
a) Buah
a) Sekali seminggu
b) Biskuit, kue
b) Beberapa kali
sebulan
c) Pie, roti
c) Sekali seminggu
11 d) Selai/ madu
d) Beberapa kali
seminggu
e) Permen karet mengandung gula
e) Beberapa kali
sebulan
f) Permen
f) Beberapa kali
sebulan
g) Limun, cola-cola, atau minuman lainnya
g) Beberapa kali
h) Teh dengan gula seminggu
h) Beberapa kali
i) Kopi dengan gula seminggu
i) Beberapa kali
sebulan
Seberapa sering anda menggunakan salah satu jenis Rokok: Tidak pernah
12
tembakau berikut ? Yang lain: Tidak pernah
Selama 30 hari terakhir, pada saat anda minum
Tidak pernah minum
13 alkohol, seberapa banyak yang anda minum per
alcohol
hari?
Tingkat pendidikan apa yang telah anda
14 Lulusan SMP
selesaikan?

Berdasarkan tabel 3 yaitu tabel mengenai perilaku pasien didapatkan bahwa pasien
memiliki gigi yang cukup kuat dan sehat dengan usia yang sudah tidak muda lagi tetapi
masih memiliki banyak gigi yang masih utuh dan sehat. Terbukti dari jawaban dari
pertanyaan mengenai “Kunjungan ke Dokter Gigi serta Penggambaran Keadaan Gigi dan
Gusi dari Pasien”.

Pengetahuan dan pengaplikasian tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan


mulut dari pasien cukup baik ini terbukti dari jawaban pasien mengenai “Frekuensi
Menyikat Gigi serta Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Membersihkan Gigi”.

Perilaku sakit pasien berupa pencarian pengobatan kedokter gigi dilakukan pada
saat giginya berlubang dan sudah merasakan sakit sekitar kurang lebih 15thn yang lalu
sehingga pasien memutuskan untuk mencabut giginya yang berlubang.

Pasien jarang mengalami masalah pada rongga mulutnya sehingga pasien sangat
percaya diri dengan kesehatan rongga mulutnya, jarang mengkonsumsi makanan yang
manis dan lebih sering mengkonsumsi makan yang sehat.
terdapat edentulous yang ditemukan pada pasien yang diakibatkan oleh karena
mengalami karies pada gigi belakangnya.

Jenjang pendidikan juga mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien mengenai


kesehatan gigi dan mulut sehingga merupakan tanggung jawab kita sebagai dokter gigi
untuk melakukan promosi kesehatan kepada masyarakat mulai dari tingkat pendidikan
dasar hingga ke jenjang universitas atau sederajat.

6. Identifikasi Kondisi Lingkungan Rumah

Jalan kakatua II merupakan lorong kecil percabangan dari jalan kakatua, yang
merupakan pemukiman padat penduduk yang berada disamping kampus kedokteran gigi
UMI. Kebersihan lingkungan tempat tinggal sedang, hal ini diakibatkan karena masih
kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang disediakan
pemerintah sehingga banyak gelas plastik, serta plastik pembungkus makanan yang
berserakan.

7. Intervensi Pelayanan Kesehatan Dokter Keluarga yang Relevan/ Sesuai


Belum ada intervensi dari dokter keluarga, pasien hanya memeriksakan
kesehatannya sendiri di puskesmas atau klink-klinik terdekat dengan menggunakan BPJS
yang dimiliki oleh pasien.
8. Edukasi dan Advokasi ke Individu dan Keluarga
a) Edukasi
Edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut yang merupakan
gerbang masuknya makanan dan juga merupakan gerbang segala penyakit diberikan
kepada pasien.
Edukasi cara menyikat gigi, frekuensi menyikat gigi serta jenis-jenis makan
yang baik dan tidak baik buat kesehatan gigi dan mulut, tata cara membersihkan gigi
dan mulut setelah makan diberikan kepada pasien, serta memberikan pengetahuan
pada pasien tentang dampak dari tidak menyikat gigi, gigi berlubang, gigi yang
hilang dan tidak digantikan dengan gigi tiruan dan tidak lupa pula untuk
menginstruksikan untuk mengunjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali untuk
mengkonsultasikan keadaan gigi dan mulutnya.
b) Advokasi
Merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi
individu/ kelompok sehingga terjadinya perubahan. Advokasi yang diberikan
berupa :
1. Bina suasana
Bina suasana yang dilakukan berupa pengenalan individu secara mendalam
berupa berdiskusi mengenai kesehatan umum dan kesehatan gigi pasien. Bina
suasana yang dilakukan dimulai dari pengenalan terhadap kepala keluarga
hingga cucu pasien.Pemberian informasi yang sederhana, jelas dan berbasis
bukti-bukti yang dapat dilihat oleh pasien dan keluarga disekitar lingkurangan
atau keluarga mereka sendiri
2. Pemberian contoh pengaplikasian dari informasi yang diberikan
diharapkan dapat membuat pasien beserta keluarganya mau dan mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatan sendiri.
9. Solusi
Dokter Gigi Keluarga berperan sebagai unsur profesi kedokteran gigi yang
menggalang peran serta masyarakat dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi
dan mulut. Dokter gigi keluarga harus mengutamakan upaya pelayanan kesehatan
gigi dan mulut secara promotif dan preventif.
Sedangkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara kuratif dan
rehabilitatif disesuaikan dengan keadaan atau kondisi.

Berdasarkan anamnesa dari gigi pasien yaitu gigi 17,26,37 pulpitis


reversible. Gigi yang didagnosa pulpitis reversible disarankan untuk dilakukan
perawatan penambalan agar gigi pasien bisa bertahan dan bisa gunakan dengan baik.
Untuk gigi 27,36 yang mengalami Edontulous disarankan untuk menggunakan gigi
tiruan untuk mengatasi gangguan kesehatan gigi dan mulut sehingga tidak
menimbulkan eek negative lebih luas pada pasien.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai