Anda di halaman 1dari 1

!

LO G I N SIGN UP

BPSL BUKU PANDUAN SKILLS LAB


PROSTODONSIA 2

UPLOADED BY
Irna Kurnia

Lorderan Instrument
High Quality, Cost-Effective Tablet Tester

lorderan.com OPEN

Gbr.2. (A) Posisi mencetak RB; (B) Posisi mencetak RA


(Neil dkk, 1990)

17 | #blok12pdgub

Teknik Mencetak
1. Mukostatik
Bertujuan untuk mendapatkan cetakan jaringan saat
jaringan dalam kondisi relaks karena sebagian besar
pemakaian gigi tiruan adalah saat jaringan berada
dalam kondisi tidak berfungsi (mastikasi). Oleh
karena itu digunakan bahan cetak yang memiliki
karakteristik viskositas minimal dan aplikasi tekanan
minimal yaitu alginat
2. Mukokompresive
Teknik ini melakukan kompresi (tekanan) terhadap
jaringan penyangga gigi tiruan saat proses
pencetakan berlangsung. Untuk mendapatkan kondisi
dimana saat pemakaian gigi tiruan, jaringan
penyangga terkompresi saat gigi tiruan berfungsi
(mastikasi) dan permukaan gigi tiruan berada pada
posisi kontak yang paling maksimal terhadap
jaringan. Dikarenakan viskoelastisitas jaringan lunak
rongga mulut, gigi tiruan akan tetap terkompresi
beberapa waktu setelah berfungsi. Bahan yang
digunakan adalah elastomer (monophase/regular :
base dan katalyst)

18 | #blok12pdgub

3. Mukokompresive Selektif
Teknik ini umumnya digunakan apabila alveolar ridge
tidak mampu memberi support yang baik terhadap
daya vertikal ataupun bila tidak mampu memberi
stabilitas yang baik terhadap daya lateral. Terutama
pada kondisi residual alveolar ridge yang flabby
maupun flat (datar), bila tekanan berlebih
diaplikasikan pada area tersebut akan menimbulkan
rasa sakit pada mukosa karena tipisnya mukosa yang
berada di atas ridge.
Prosedur mencetak untuk GTP harus memperhatikan hal-
hal berikut ini (Rahn et al, 1993) :
1. Preservasi Jaringan
Secara fisiologis dengan hilangnya stimulasi dari gigi
asli maka akan berakibat atrophy/resorpsi alveolar
ridge. Proses tersebut bervariasi pada tiap individu
akan tetapi proses tersebut dapat dipercepat ataupun
diperlambat oleh faktor lokal antara lain teknik
mencetak dan bahan cetak yang dipilih akan
berpengaruh pada pembuatan GTPnya. Bila tekanan
berlebih digunakan saat mencetak maka basis GTP
pun akan menekan jaringan penyangganya saat
pemakaian sehingga terjadi kerusakan pada jaringan
lunak dan resorpsi tulang yang berlebih.

19 | #blok12pdgub

2. Support
Semakin luas area jaringan penyangga yang tercetak
" GET PDF
maka semakin luas juga distribusi beban pada GTP.
Hal tersebut dapat membantu preservasi jaringan,
menambah stabilitas dan retensi GTP.
3. Stabilitas
Adaptasi yang baik terhadap mukosa yang tidak
mengalami distorsi akan menambah resistensi GTP
terhadap pegerakan horisontal. Oleh karena dengan
berkurangnya dataran alveolar ridge atau
bertambahnya flabby tissue maka stabilitas GTP akan
berkurang.
4. Estetik
Ketebalan tepi GTP area vestibulum harus disesuaikan
dengan kebutuhan tiap-tiap pasien, jangan sampai
terlampau tebal karena akan mempengaruhi kontur
fasial/profil wajah pasien.
5. Retensi
Apabila ke-4 hal tersebut di atas tercapai maka akan
didapatkan retensi GTP yang baik. Selain itu terdapat
hal-hal lain yang berpengaruh pada retensi GTP
antara lain :

20 | #blok12pdgub

a. Tekanan atmosfir. Tergantung pada peripheral


seal GTP. Batas antara mukosa bergerak dan
tidak bergerak haruslah jelas dan tidak
mengakibatkan kerusakan pada mukosa bergerak
akibat perluasan basis GTP yang berlebih
b. Adhesi. Perlekatan saliva terhadap GTP.
c. Kohesi. Perlekatan di antara molekul-molekul
saliva.
d. Mechanical Locks. Adanya undercut (mis.
eksostosis) terbukti kurang dapat ditoleransi oleh
pasien sehingga dapat mengiritasi jaringan lunak
saat prosedur pemasangan dan pelepasan GTP
e. Kontrol Otot dan Toleransi Pasien. Terkadang
GTP terlihat melekat dengan baik dalam rongga
mulut pasien akan tetapi tidak disebabkan
keakuratan support tapi dikarenakan adaptasi
otot bibir, lidah, pipi dan toleransi pasien yang
baik.
Model gips (cast) yang baik harus memenuhi kualitas
sebagai berikut (Rudd et al, 1980) :
a. Seluruh permukaan model berkontak dengan
sendok cetak dan gigi tiruan, detail akurat dan
tidak terdapat rongga (porus) ataupun nodul
(bintil).

21 | #blok12pdgub

b. Permukaan model haruslah keras, padat dan


bersih dari penumpukan debris akibat
penggunaan mesin trimmer.
c. Area anatomis pada model harus melingkupi
seluruh jaringan yang mendukung gigi tiruan
(mis. pada model rahang bawah, meluas 3-4 mm
dari retromolar pads).
d. Tepian model sedikitnya meluas 3-4 mm, begitu
juga ketebalan daerah perifernya.
e. Dinding model tegak lurus arah vertikal atau
sedikit meruncing (tapered) ke arah luar tetapi
tidak boleh ada undercut.
f. Basis model sebaiknya tidak kurang dari 15-16
mm dihitung dari bagian yang paling tipis.
g. Ruang lidah pada model rahang bawah harus
datar dan halus, daerah perifer lingual tetap
harus dipertahankan apabila dilakukan
pemotongan menggunakan mesin trimmer.

Tahapan Mencetak RA dan RB


1. Tentukan ukuran sendok cetak yang akan digunakan
untuk mencetak, sesuai dengan besar lengkung
rahang phantom.

22 | #blok12pdgub

Anda mungkin juga menyukai