Disusun oleh:
NPM : 1906122010020
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nyalah sehingga makalah mengenai “Kebersihan Mulut dan Frekuensi Karies Gigi” ini
dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih
atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Penilaian Debris Index adalah sebagai berikut : Baik (good), apabila nilai berada
diantara 0 - 0,6; Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 0,7 - 1,8; Buruk (poor),
apabila nilai berada diantara 1,9 - 3,0 (Basuni., 2014).
Gambar 2. Debris Index
Penilaian Calculus Index adalah sebagai berikut : Baik (good), apabila nilai
berada diantara 0 - 0,6; Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 0,7 - 1,8; Buruk
(poor), apabila nilai berada diantara 1,9 - 3,0 (Basuni., 2014).
Kriteria skor OHI-S adalah sebagai berikut: Baik (good), apabila nilai berada
diantara 0 - 1,2; Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 1,3 - 3,0; Buruk (poor),
apabila nilai berada diantara 3,1 - 6,0 (Basuni., 2014).
2.2 Frekuensi Karies dan Kriteria
2.2.1 Definisi Karies
Karies merupakan kelainan gigi yang bersifat progresif, diawali proses
demineralisasi oleh asam hasil produksi bakteri dan merupakan penyebab utama
kehilangan gigi. Di Indonesia, karies gigi merupakan masalah utama kesehatan gigi
dan mulut. Dalam beberapa dekade terakhir prevalensi karies gigi dan mulut di
Indonesia meningkat akibat terbatasnya sarana pelayanan kesehatan gigi dan
rendahnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan rongga mulut (R, 2014).
3.1 Kesimpulan
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan
mempengaruhi kesehatan tubuh. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan
salah satu upaya dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu,
kesehatan gigi dan mulut sangat berperan dalam menunjang kesehatan tubuh
seseorang (Tanu Presli Noviad, 2019).
Oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan untuk menjaga kontinuitas bibir,
lidah dan mukosa mulut, mencegah infeksi dan melembabkan membran mulut dan
bibir. Oral hygiene merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien
yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar secara
mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu
mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau
sepenuhnya oleh perawat (Nixson, 2017).
Cara Pemeriksaan, Kriteria & Indeks Oral Hygiene melalui kriteria penilaian
Debris Indeks, penilaian Calculus Indeks, dan penilaian kriteria OHI-S. Cara
mengetahui frekuensi karies melalui kriteria penilaian dalam DMF-T atau def-t.
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan yaitu agar makalah ini dapat digunakan
sebagai acuan kepada pembaca dalam memahami Kebersihan Mulut dan Frekuensi
Karies serta mengetahui Cara Pemeriksaan, Kriteria, dan Indeks Oral Hygiene
maupun Cara menegtahui Frekuensi Karies dan Kriterianya.
DAFTAR PUSTAKA