Anda di halaman 1dari 17

Prosthodonsia

Evaluasi
om an dibular Disorder
Tempor
Intra Oral
Nama Kelompok

1 2 3
Maria Stela Gresitha Mayra Shanti Ni Kadek Gita Sukma Yanti
1906122010047 1906122010048 1906122010049

4 5 6
Ni Kadek Meidy Xanaya Putri Ni Ketut Sariasih Ni Ketut Sri Punia Asih
1906122010050 1906122010051 1906122010052

7 8
Ni Luh Made Adika Putri Widiadnyani Ni Luh Putu Sindy Mikela Puteri Sutrisna
1906122010053 1906122010054
Prosthodonsia

Latar Belakang
Menurut Okeson J.P, Sendi temporomandibular atau biasa
disebut dengan Temporomandibular Joint (TMJ) adalah
persendian yang menghubungkan antara rahang bawah
(mandibula) dengan rahang atas (maksila). TMJ merupakan salah
satu sendi yang paling kompleks pada tubuh dan merupakan
tempat dimana mandibula berartikulasi dengan cranium.
Gerakan rahang yang normal pada aktivitas pengunyahan tidak
hanya ke atas dan bawah, tetapi juga kesamping. Bila pergerakan
ini terjadi gangguan, biasanya dikenal dengan
Temporomandibular disosders (TMD). TMD dapat terjadi dengan
sejumlah tanda dan gejala yang paling umum adalah nyeri yang
terlokalisasi di daerah pra-aurikular atau di otot pengunyahan. Temporomandibular
Karena TMJ sangat berperan bagi kehidupan sehari-hari dan agar Joint
TMD dapat di interpretasikan dengan baik, maka dari itu penting
untuk mengetahui secara mengkhusus mengenai evaluasi TMD
intra oral yang akan dibahas
Prosthodonsia

Rumusan Masalah

1 Bagaimana etiologi terjadinya TMD?

2 Bagaimana tanda dan gejala TMD?

3 Bagaimana evaluasi dari TMD Intra Oral?


Prosthodonsia

Tinjauan Pustaka

Temporomandibular Joint
TMJ merupakan sendi yang paling kompleks dan
berfungsi menghubungkan rahang atas dan rahang bawah
dalam pergerakan mandibula, yakni membuka dan menutup
seperti sebuah engsel, bergeser kedepan dan kebelakang
dari sisi yang satu ke sisi yang lainnya serta memiliki
peranan penting dalam proses pengunyahan, penelanan,
dan pengucapan (Napitupulu, 2019). TMJ terdiri dari jaringan
keras, jaringan lunak, ligamen, otot-otot pengunyahan dan
leher, saraf, dan pembuluh darah. Komponen penyusun TMJ,
terdiri atas fossa mandibular atau fossa glenoidalis, Temporomandibular
Joint
eminensia artikularis atau tuberkel, kondilus, diskus, kapsula
fibrosa, dan ligamen ekstra kapsular (Riawan, et al, 2018).
Prosthodonsia

Tinjauan Pustaka

Temporomandibular Joint Disorder


Gangguan temporomandibular mempengaruhi sistem
artikulasi. terdiri dari : sendi temporomandibular, otot
mandibula dan oklusi (Gray & Al-ani, 2014).
Temporomandibular disorder (TMD) ditandai dengan nyeri
kraniofasial yang melibatkan sendi, otot pengunyahan atau
persarafan otot kepala dan leher. Mayoritas pasien yang
datang ke praktek dokter gigi dengan keluhan nyeri dan
disfungsi temporomandibular secara garis besar dapat
Temporomandibular
dikategorikan ke dalam gangguan otot, gangguan diskus Joint Disorder
artikularis, dan gangguan pada tulang artikular (Ohrbach, et
al,2021)
Etiologi
TMD merupakan gangguan kronis sistem muskuloskeletal

Terjadinya
rahang yang meliputi otot dan sendi berupa kumpulan dari
beberapa gejala.
TMD sleep bruxism merupakan salah satu etiologi terjadinya
gangguan sendi temporomandibular.
sleep bruxism adalah kelainan gerakan yang stereotip
yang ditandai dengan grinding atau clenching gigi geligi
waktu tidur
Secara epidemiologi dan patofisiologi sleep bruxism
dapat terjadi dengan adanya berbagai gangguan kejiwaan,
neurologi dan sistemik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan respon otonomik atau hasil interaksi antara
sistem limbik dan sistem motoric
Di samping itu terdapat juga bukti-bukti yang menyatakan
bahwa beberapa neurotransmitter ikut berperan dalam
patofisiologi bruxism
Prosthodonsia
Gangguan Fungsional Pada Otot (masticatory muscle
1 disorder)

Tanda dan Gejala dua gejala utama yang dapat diamati yaitu rasa sakit dan

TMD
disfungsi. Rasa sakit yang dirasakan pada jaringan otot
atau myalgia dapat diakibatkan oleh meningkatnya
penggunaan otot. Disfungsi dianggap sebagai
berkurangnya kisaran gerakan mandibula.
Gangguan Fungsional pada TMJ
2 Dua gejala utamanya masalah TMJ adalah nyeri dan
disfungsi. Timbulnya bunyi pada sendi merupakan
disfungsi TMJ yang dapat dibagi atas dua jenis, yaitu
rubbing sound dan clicking sound yang disebabkan oleh
disk displacement.

3 Gangguan fungsional pada gigi – geligi


Salah satunya adalah kerusakan pada struktur
pendukung gigi geligi. Tanda yang timbul berupa
mobilitas gigi yang terlihat secara klinis sebagai
gerakan tidak biasa dari gigi terhadap soketnya.
Tanda yang paling umum berhubungan dengan
gangguan fungsional gigi adalah tooth wear. Ditandai
dengan area mendatar yang mengkilat pada gigi yang
tidak sesuai dengan bentuk alami oklusal gigi. Area ini
disebut wear face
Evaluasi Fitur yang palin g pe nt ing un tu k di ev al ua
l
si
gi
ad
gi
al
da
ah
n
stabilitas orto pe di an ta ra po sisi inte rk us pa
Intra Oral TMD
posisi TMJ.
ju ga pe ntin g un tu k m en ge va lu as i st ru kt ur gigi
Selain itu
se tiap ke ru sa ka n ya ng m un gk in m en un ju kk an
untuk
adanya gangguan fungsional.
iksa an ok lu sa l, ha ny a da pa t m en ga m at i
selama pemer
ta r gigi da n m en ca ta t te m ua n rela tif
hubungan an
terhadap normal dan optimal.
sa an gi gi dim ul ai de ng an in sp ek si gi gi da n
Pemerik
un gn ya un tu k m en ca ri in di ka si
struktur penduk
a da n ge ja la ya ng um um ad al ah gi gi
kerusakan. Tand
goyang, pulpitis, dan keausan gigi.
1. Mobilitas
di se ba bk an ole h du a fa ktor ya itu
Evaluasi Mobilitas gig
hilangnya peny
i da
an
pa
gg
t
a tu lan g ( pe ny ak it pe rio do nt al ) da n
al ya ng lua r bi as a be ra t ( ok lus i tra um at is ).
Intra Oral TMD tekana n oklus
untuk menge va luasi da pa t m en gg un ak an du a pe ga ng an
cermin atau pegangan cermin dan jari.
Satu pega ng an ce rm in di te m pa tk an ke bu ka l at au lab ial
gig i yang ak an di uji da n ya ng lai nn ya ke lin gu al. Ga ya
diterapkan pe rta m a ke ar ah lingu al da n ke m ud ian ke ar ah
bukal. Gigi diamati untuk setiap gerakan.
Cara ke du a un tu k m em er iks a ok lus i tra um at is pa da gig i
anterior adalah dengan meminta pasien untuk menutup
dan m en ge tu k gig i po st er ior se m en ta ra klinis i m ele ta kk an
jari-jarinya pa da pe rm uk aa n lab ial gig i an te rio r ra ha ng
atas.
Setiap gerakan yang lebih besar dari 0,5 mm dicatat.
A. Pelebaran Ruang Periodontal
Evaluasi Peningkat an m ob ilitas berhub ungan langsung dengan
Intra Oral TMD resorpsi tulang yang mendukung aspek lateral gigi.
Pelebaran Ruang Periodontal Pada radiografi terlihat sebagai peningkatan ruang.

B. Osteosklerosis

ketik a jaringan m en galam i ga ya be rat da pat te rjadi atro pi


atau merespon iritasi dengan menjadi hipertrofik.
Pada pe nd ukung tulan g gig i, dapa t m en cipta ka n pe leb aran
Osteosklerosis
ruang periodontal ataupun terjadi osteoklerosis
Osteosklerosis adalah pe nin gk atan ke pa da ta n tu lan g da n
terlihat sebagai area tulang yang lebih radiopak
C. Hipersementosis
Evaluasi Aktivitas hipertrofik jug a da pat terjadi pada tingkat
Intra Oral TMD sementu m, dengan proliferasi sem entu m yang nyata.
sering terlihat secara radiografi sebagai pelebaran area
apikal akar.
Hipersementosis

Perhatikan peningkatan jumlah


sementum parafungsional harus
yang berhubungan dengan akar
gigi premolar kedua mandibula.
2. Pulpitis
Evaluasi Pada pengamatan klinis tam pak nya me nun juk kan hub ung an ant ara pulpitis dan tekanan

Intra Oral TMD oklusal yang berat


ber at dap at me nye bab kan pulpitis tida k jelas. kek uatan oklusal yang
tekanan oklusal yan g
at me nggang gu per geraka n cai ran intr atu bul ar dan intr apulpal. Perubahan gerakan cairan
ber
Gambar Rujukan Nyeri Titik Pemicu ini berhubungan dengan peningkatan sensasi nyeri.
tifikasi nye ri gigi yan g diru juk ada lah bah wa pro vok asi lokal dari gigi yang sakit
Myofascial ke Gigi untuk mengiden
Den gan kat a lain, pan as, din gin , dan /at au me ngg igit gigi tidak
tidak meningkatkan gej ala.
bah atau me ngubah ras a sak it. Nam un, pro vok asi lok al dari titik pemicu aktif akan
menam
meningkatkan gejala sakit gigi.
ncu rigai adanya nye ri alih pad a gig i, pem blokira n ane stesi lokal pada gigi
Ketika pemeriksa me
ata u otot sangat me mb antu dalam me ma stikan dia gno sis. Infiltrasi anestesi lokal di
dan/
g sak it tida k akan me ngu ran gi rasa sak it, tet api me mb lok ir trigger point dengan
sekitar gigi yan
n sakit gigi.
anestesi akan mendapatkan trigger point dan menghilangka

A. Temporalis hanya mengacu


pada gigi rahang atas.

B. Masseter hanya mengacu C. Digastricus anterior hanya mengacu


pada gigi posterior. pada gigi seri mandibula.
3. Keausan Gigi
Evaluasi Sebagian besar keausan merupakan akibat langsung dari
Intra Oral TMD aktivitas parafungsional.
gio
Abfraksi : lesi nonkaries atau defek berbentuk baji pada re
servikal gigi.
i m erup akan hasil dari fleks i akar dan regio servikal
abfraks
ketika gigi be rada di bawa h be ba n oklusal yang berat.

Atrisi : Keausan gigi yang disebabkan oleh kontaknya gigi.


: Hilangnya lapisan gigi atau kerusakan gigi secara
Abrasi
ekanis, seperti karena penggunaan sikat gigi yang terlalu
m
keras
Perhatikan abfraksi pada kaninus rahang atas dan
premolar pertama.
Erosi : hilangnya jaringan keras gigi karena bahan kimia
Prosthodonsia

Pemeriksaan Oklusal

Pola kontak oklusal gigi diperiksa pada semua posisi dan


gerakan mandibula yang memungkinkan yaitu posisi CR,
ICP, gerakan protrusif, dan gerakan laterotrusif kanan dan
kiri.
Berbagai teknik dapat digunakan untuk menemukan
kontak oklusal pada gigi. Terkadang sangat membantu
untuk menanyakan pasien mengenai keberadaan dan
lokasi kontak gigi
Yang terbaik adalah memverifikasi respons pasien dengan
menandai kontak dengan kertas artikulasi. Saat
menggunakan kertas artikulasi, yang terbaik adalah
mengeringkan gigi dengan baik sebelum menandai
sehingga mereka akan menerima penandaan
Prosthodonsia

Kesimpulan
Pola kontak oklusal gigi diperiksa pada semua posisi dan
gerakan mandibula yang memungkinkan yaitu posisi CR, ICP,
gerakan protrusif, dan gerakan laterotrusif kanan dan kiri.
Berbagai teknik dapat digunakan untuk menemukan kontak
oklusal pada gigi. Terkadang sangat membantu untuk
menanyakan pasien mengenai keberadaan dan lokasi kontak
gigi
Yang terbaik adalah memverifikasi respons pasien dengan
menandai kontak dengan kertas artikulasi. Saat menggunakan
kertas artikulasi, yang terbaik adalah mengeringkan gigi dengan
baik sebelum menandai sehingga mereka akan menerima
penandaan
Prosthodonsia

Terima kasih!
Any question?

Anda mungkin juga menyukai