Anda di halaman 1dari 46

PENJARINGAN KESEHATAN GIGI

DAN MULUT
DISAMPAIKAN
OLEH
TAADI, SSIT., SPD., M.KES.
PENJARINGAN KESEHATAN
GIGI DAN MULUT
 Pengertian :
Pemeriksaan gigi dan mulut secara
sepintas dan sederhana.

 Maksud :
untuk mengumpulkan data dan
menentukan prioritas sasaran dlm
menyusun program kesehatan.
lanjut

 Persiapan
Menentukan jadwal pelaksanaan
penjaringan sesuai jadwal UKS.
Menyiapkan formulir

 Pelaksanaan
Pemeriksaan keadaan gigi dan mulut
sasaran pada rahang atas dan bawah.
lanjut

 Tindak lanjut
Kompilasi data penjaringan
Menentukan prioritas masalah
PEMERIKSAAN GIGI DAN
MULUT
 Pengertian
adalah pemeriksaan kesehatan gigi dan
mulut secara menyeluruh dan teliti untuk
membuat rencana terapi dan survai.

 Maksud
- mendapatkan data kelainan-2 penyakit
gigi dan mulut.
- menyusun rencana perawatan.
- sebagai bahan motivasi sasaran.
lanjut

 Persiapan
- Menentukan waktu pemeriksaan.
- menyiapkan kartu pemeriksaan kes-
gigi.
- menyiapkan alat pemeriksaan
- menyiapkan bahan pemeriksaan
- seleksi murid yg sedang mengalami
penyakit infeksi.
lanjut

 Pelaksanaan.
- Identitas sasaran yang diperiksa.
- Anamnesa
- Pemeriksaan umum
- Pemeriksaan gigi dan mulut
lanjut

 Posisi pemeriksaan
- yang diperiksa duduk menghadap
cahaya.
- kepala disandarkan sedikit tengadah.
- pemeriksa duduk disebelah kanan
agar dapat dg mudah melihat keadaan
di dalam mulut.
lanjut

 Cara pemeriksaan.
- Pemeriksaan keadaan gi-lut dimulai dari
rahang atas kanan ke kiri dan yang
rahang bawah dari kiri ke kanan.
- Desinfeksi alat-alat pemeriksaan gigi
yang telah dipakai, sebelum dipakai
ke anak yang lain.
lanjut

Cara desinfeksi :
Cuci alat yg sdh digunakan dg air
sabun sampai bersih, dilap kemudian
rendam dengan bahan desinfektan,
cuci air bersih, keringkan.
lanjut

 Tindak lanjut
- buat rencana kegiatan.
- kelainan-kelainan/ penyakit gigi dan
mulut yang tidak dapat diatasi,
dirujuk ke puskesmas.
PEMERIKSAAN KEBERSIHAN
GIGI DAN MULUT
 Pemeriksaan OHI-S (Oral Hygiene Index
Simplified)
 OHI-S terdiri dari :
- Debris Indek adalah nilai dari endapan
lunak yang terjadi karena sisa makanan
yang melekat pada gigi penentu.
- Calculus Indek adalah nilai dari endapan keras
(karang gigi) terjadi karena debris yang
mengalami pengapuran yang melekat pada
gigi penentu.
Pemeriksaan OHI-S
 Gigi yang diperiksa.
- Rahang atas : gigi 6 kanan – kiri
permukaan yang menghadap ke pipi (bucal)
dan gigi 1 kanan permukaan menghadap bibir
(labial)
- Rahang bawah : gigi 6 kanan – kiri
permukaan yang menghadap ke lidah(lingual)
dan gigi 1 kiri permukaan menghadap
bibir(labial)
GIGI BERSIH
KRITERIA PENILAIAN
DEBRIS
KRITERIA NILAI

Permukaan gigi tidak ada debris lunak dan 0


pewarnaan ekstrinsik
Permukaan gigi terlihat ada debris lunak 1
menutupi permukaan gigi seluas sepertiga
permukaan atau kurang dari sepertiga
permukaan gingiva/ gusi.
Permukaan gigi tidak terdapat debris lunak 1
tetapi ada pewarnaan ekstrinsik sebagian
atau seluruhnya.
Lanjutan penilaian debris
KRITERIA NILAI

Permukaan gigi ada debris lunak yang 2


menutupi permukaan tersebut lebih dari
sepertiga tetapi kurang dari dua pertiga
permukaan gigi dari tepi gingiva/ gusi.
Permukaan gigi terlihat ada debris lunak 3
menutupi permukaan gigi seluas lebih dari
dua pertiga permukaan dari tepi gingiva/
gusi.
KARANG GIGI
GIGI BERSIH
KRITERIA PENILAIAN
CALCULUS (KARANG GIGI)
KRITERIA NILAI

Tidak ada karang gigi 0

Permukaan gigi terdapat karang supra 1


gingival yang menutupi gigi tidak lebih
dari sepertiga permukaan dari tepi gusi.
Permukaan gigi ada karang supra gingival, 2
kurang dari dua pertiga tetapi lebih dari
sepertiga permukaan dari tepi gusi.
Lanjutan penilaian calculus (karang
gigi)
KRITERIA NILAI
Sekitar bagian servikal (leher gigi) 2
terdapat sedikit karang gigi subgingival
(dibawah gusi)
Permukaan gigi terdapat karang supra 3
gingival yg menutupi permukaan gigi lebih
dari dua pertiga permukaan dari tepi gusi.
Sekitar bagian servikal (leher gigi) 3
terdapat karang gigi subgingival (dibawah
gusi) yang menutupi dan melingkari
seluruh bagian leher gigi.
OHI-S
 Merupakan penjulahan dari nilai/skor Debris dan
Skor Calculus.
 Kriteria OHI-S menurut WHO adalah

NILAI/ SKOR KRITERIA


0,0 S/D 1,2 BAIK

1,3 S/D 3,0 SEDANG

3,1 S/D 6,0 BURUK


CONTOH CARA MENGHITUNG
OHI-S
BUC LAB BUC

6 1 - 6

6 - 1 6

LING LAB LING

DEBRIS CALCULUS
BUC LAB BUC BUC LAB BUC
3 0 0 3 0 0
0 0 0 0 0 3
LING LAB LING LING LAB LING
Hasil penghitungan

 DI (debris Indeks) = 6/6 = 1


 CI (calculus Indeks) = 3/6 = 0,5
 OHIS = DI + CI
= 1 + 0,5 = 1,5

Jadi menurut Standar WHO masuk


dalam kriteria SEDANG.
PEMERIKSAAN JARINGAN
PERIODONTAL
 Pengertian.
untuk mengukur kondisi jaringan
periodontal serta perkiraan akan
kebutuhan perawatannya, dikenal
dengan pemeriksaan CPITN
(Community Periodontal Index of
Treatment)
lanjutan
 Maksud
- untuk mendapatkan data tentang status
periodontal masyarakat.
- untuk merencanakan program peyuluhan
- untuk menentukan kebutuhan
perawatan, (jenis tindakan, besar beban kerja,
kebutuhan tenaga)
- memantau kemajuan kondisi periodontal
individu.
Penentuan Skor CPITN
Skor atau nilai adalah untuk menentukan tingkatan
kondisi jaringan periodontal dan kebutuhan
perawatannya.

Kondisi Jar Nila Kebutuhan


Periodontal i Perawatan
Jaringan periodontal 0 Tidak memerlukan
sehat tak ada perawatan
perdarahan, tak ada
poket tak ada karang
gigi
Lanjutan penentuan skor CPITN

Kondisi Jar Nilai Kebutuhan


Periodontal Perawatan
Ada perdarahan spontan 1 Penyuluhan tentang
atau selang beberapa kesehatan gigi
saat setelah diperiksa
dengan sonde
Terdapat karang gigi 2 Penyuluhan dan
sub/supra gingiva, pembersihan karang
daerah hitam pada sonde gigi
terlihat seluruhnya.
Lanjutan penentuan skor CPITN

Kondisi Jar Nilai Kebutuhan


Periodontal Perawatan
Poket 4-5 mm tepi gusi 3 Penyuluhan dan
terletak pada daerah pembersihan karang
hitam sonde gigi
Pocket lebih dari 6 mm 4 Penyuluhan dan
warna hitam pada sonde perawatan
tidak terlihat
PEMERIKSAAN
PENGALAMAN KARIES GIGI
 Pengertian :
Adalah keadaan gigi geligi seseorang yang
pernah mengalami kerusakan, hilang,
perbaikan yang disebabkan penyakit karies.
Untuk mengukur pengalaman keadaan
tersebut,
Gigi tetap : DMF-T dan DMF-S
Gigi Susu : def-t
KONDISI KARIES GIGI
DIDALAM RONGGA MULUT
KONDISI KARIES GIGI
DIDALAM RONGGA MULUT
KONDISI KARIES GIGI
DIDALAM RONGGA MULUT
lanjutan
 Maksud
- untuk melihat status karies gigi.
- untuk perencanaan upaya promotif dan
preventif
- untuk merencanakan kebutuhan perawatan.
- untuk membandingkan status pengalaman
karies gigi masyarakat dari satu daerah dg
daerah lain dan atau membandingkan sebelum dan
sesudah program berjalan
- untuk memantau perkembangan status pengalaman
karies dari individu.
lanjutan
 Persiapan
- Menyiapkan formulir
- Menyiapkan alat pemeriksaan
- Menyiapkan bahan desinfektan
 Pelaksanaan
- Pasien dalam posisi pemeriksaan
- Pemeriksaan gigi geligi dimulai dari gigi paling
belakang pada kwadran kanan atas-kiriatas-kiri
bawah dan berakhir pada kanan bawah.
Kode Status Gigi (DMF-T,
def-t)
Kondisi/ Status DMF-T def-t
Sehat 0 A
Gigi lubang/ Karies 1 B
Tumpatan dengan karies 2 C
Tumpatan tanpa karies 3 D
Gigi dicabut karena karies 4 E
Gigi dicabut karena sebab lain 5 -
Sealant, varnish 6 F
Abutment, mahkota khusus 7 G
Gigi tidak tumbuh 8 -
Gigi tidak termasuk kriteria diatas 9 -
Kode Status Permukaan Gigi (DMF-
S/ def-s)

Kondisi Gigi Kode


Sehat 0
Karies email 1
Karies dentin 2
Karies pulpa 3
Cabut (karena karies) 4
Tumpatan 5
Tumpatan karies 6
Lain-lain 7
MENGHITUNG DMF-S
~ DMF-S dihitung berapa jumlah permukaan
gigi yang terkena karies
(oclusal, buccal, mesial, distal, lingual/
palatal)
~ Cara menghitung Index DMF-Surfaces
Komponen D (Decay) >kode 1,2,3,6
Komponen M (Mising) >kode 4
Komponen F (Filling) >kode5
Keterangan
 Gigi Sehat
- tidak ada karies yang telah dirawat atau
tidak dirawat.
- bintik-bintik putih seperti kapur.
- berubah warna atau noda-noda kasar.
- pit dan fissure yang dalam tanpa dasar
yang
lunak.
- email yang tidak rata.
Lanjutan keterangan
 Gigi lubang/ karies.
- lubang pada pit dan fissure atau
permukaan gigi yang halus, dengan
dasar atau dinding yang lunak.
- tumpatan sementara.
 Tumpatan dengan karies.
- gigi yang telah ditumpat tapi masih ada karies
sekunder/ primer.
 Tumpatan tanpa karies.
- gigi dengan satu atau lebih tambalan.
- gigi dg mahkota tiruan baik karena karies atau trauma
Lanjutan keterangan

 Gigi hilang/ dicabut.


- gigi tetap/susu yang dicabut karena
karies.
 Gigi tetap hilang oleh suatu sebab lain.
- gigi tidak tumbuh.
- gigi dicabut untuk keperluan
orthodontik/
hilang karena trauma.
Lanjutan keterangan

 Sealant varnish.
- gigi yang telah diulas dengan fissure
sealant pada oklusalnya.
- gigi yang fissurenya telah diperlebar
kemudian diberi bahan komposit
 Penyangga jembatan atau mahkota khusus
- sebuah gigi sebagai penyangga jembatan.
Lanjutan keterangan

 Gigi tidak tumbuh


- gigi tidak tumbuh dan tidak ada gigi
susu.

 Gigi tidak masuk kriteria tersebut


diatas.
- untuk gigi yang tidak dapat
diperiksa.
FORMAT PENCATATAN
STATUS GIGI GELIGI
GIGI SUSU 5.5 5.4 5.3 5.2 5.1 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5
(def-t)
V IV III II I I II III IV V

R. ATAS
GIGI 1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 1.1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8
TETAP
(DMF-T) 4.8 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
R.
BAWAH

V IV III II I I II III IV V

GIGI SUSU 8.5 8.4 8.3 8.2 8.1 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5
(def-t)
FORMAT PENCATATAN
DMF-S
STATUS GIGI GELIGI 5.5 5.4 5.3 5.2 5.1 6.1 6.2 6.3 6.4 6.5

1.8 1.7 1.6 1.5 1.4 1.3 1.2 1.1 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8
o
m
RAHANG ATAS
b
d
l

o
m
b
RAHANG
BAWAH d
l
4.8 4.7 4.6 4.5 4.4 4.3 4.2 4.1 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8
8.5 8.4 8.3 8.2 8.1 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5
maturnuwun

Anda mungkin juga menyukai