Anda di halaman 1dari 9

SKILLS LAB 2 BLOK 9- OHI, OHIS, PHP, PHPM, 30 okt ‘20

OHI ( Oral Hygiene Index )

- OHI merupakan suatu indeks status kebersihan gigi diperkenalkan oleh Green dan Vermillion
pada tahun 1960. yang mana merupakan hasil penjumlahan dari debris indeks (DI) dan
calculus indeks (CI). Sedangkan OHIS merupakan bentuk penyederhanaan dari OHI. Untuk
skor kriteria OHI dan OHIS sama, yang membedakan hanyalah gigi yang diperiksa.
- OHI = DI + CI

Debris Makanan

- Debris bisa berupa sisa makanan yang menempel di permukaan gigi (rata- rata kebanyakan
drpd mukosa). biasanya nempel di area interdental (celah antar gigi). kebanyakan debris
makanan akan segera mengalami liquifikasi oleh enzim bakteri dan bersih 5-30 menit setelah
makan, namun ada kemungkinan sebagian tertinggal pada permukaan gigi dan membran
mukosa.
- Debris makanan mengandung bakteri, namun sudah dibersihkan. Debris makanan berbeda
dg makanan yg tertekan atau terselip ke ruangan interproksimal (food impaction).

Skoring DI (Debris Index)


- Skor debris indeks (DI)
0 = Tidak ada debris atau stain
1 = debris menutupi ≤1/3 permukaan gigi atau terdapat stain menutupi permukaan gigi
2 = debris menutupi ≥ 1/3 permukaan gigi tetapi ≤ 2/3
3 = debris ≥ 2/3 permukaan gigi
- Dicatat di sebuah tabel, kemudian dijumlahkan.

Pewarnaan/ Stain

- Stain merupakan bercak pewarnaan di permukaan gigi. Hal ini bisa didapatkan akibat suka
akan mengonsumsi teh dan kopi, serta akibat kebiasaan merokok. Selain itu, stain pada gigi
terbentuk melalui 3 cara yaitu stain bersatu dengan struktur gigi dan bahan tambal, stain
melekat langsung pada permukaan gigi, serta dapat mengendap pada kalkulus dan deposit
lunak. Stain dianggap parah apabila telah berada pada daerah interproksimal. Untuk
skoring stain, dia tidak melihat seberapa besar stain baik sedikit maupun tersebar di seluruh
permukaan gigi, skoringnya tetap 1 pada debris indeks (DI).

Calculus Index (CI)

- Kriteria penilaian calculus index (CI) :


0 = tidak ada kalkulus
1 = supragingival kalkulus menutupi mahkota gigi ≤ 1/3 permukaan gigi
2 = supragingival kalkulus ≥ 1/3 tetapi ≤ 2/3 atau adanya bintik kalkulus subgingiva atau
keduanya (tidak melingkar)
3 = supragingival kalkulus ≥ 2/3 permukaan gigi atau kalkulus yang melingkar di subgingiva
atau keduanya.
- Kalkulus merupakan karang gigi
- Supragingival kalkulus : kalkulus yang terdapat di marginal gingiva (tepi gusi itu yang nempel
di servikal atau leher gigi)
- Gambar 1 : gambar pemeriksaan debris. Untuk pemeriksaan debris ini dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu ada yang memeriksa debris dari gingival ke arah incisal dengan
menggoresnya menggunakan ujung sonde. Ada juga yang melakukannya terbalik yaitu dari
incisal ke arah gingival dengan menggoresnya menggunakan ujung sonde. Gunanya untuk
memeriksa apakah di permukaan gigi terdapat debris yang menempel. Apabila terdapat
debris, maka ujung sonde yang digunakan untuk menggores atau mengerok akan terdapat
debris yang keambil. Apabila ujung sonde bersih, berarti tidak terdapat debris pada
permukaan gigi. Tetapi untuk lebih efektifnya, pemeriksaan debris dilakukan dengan cara
yang kedua yaitu menggores menggunakan ujung sonde dari incisal ke arah gingival. Jadi
dari skor 3 ke 0. karena apabila dari incisal akan ketahuan dia debrisnya di skor mana
karena dari daerah kotor ke bersih. Kalo misal dari gingival ke incisal kan misal di skor 1
udah ada debrisnya kalau misal diterusin ke 3 kan nanti ambigu. hiks bahasaku mbulet :’
entar di vn aja lah ya, kamu faham lah ya maksudku :)
- Gambar 2 : gambar pemeriksaan kalkulus menggunakan probe mengelilinginya. Tandanya
dia terdapat kalkulus yaitu apabila pas keliling nih probenya di marginal gingiva ada yang
terbentur berarti ada kalkulusnya. Kalau misal pas keliling lancar aja, halus berarti gaada :)

OHI vs OHIS

- Perbedaan antara OHI (Oral Hygiene Index) dan OHIS (Oral Hygiene Index Simplified)
A. OHI
1. Gigi yang diperiksa terbagi menjadi 6 segmen, masing masing segmen dipilih yang
terkotor
2. Penilaian masing masing gigi pada bagian bukal dan lingual
3. Pengukuran dilakukan untuk pemeriksaan individu (karena toh banyak gigi yg diperiksa,
jadi lama :’ )
NOTES :
Jadi misal ni, yang diperiksa pada bagian bukal nah skor terparah berapa, pada bagian
lingual atau palatal nah skor terparah berapa yang dimasukkan ke tabel penilaian
B. OHIS
1. Gigi yang diperiksa hanya perwakilan masing masing segmen yang telah ditentukan
2. Penilaian masing masing gigi hanya pada bukal atau lingual sudah ditentukan
3. Pengukuran dilakukan untuk pemeriksaan komunitas

Kriteria Penilaian OHI

- Kriteria untuk menghitung OHI :


1. Gigi yang akan dihitung telah mengalami erupsi sempurna dan bebas karies
2. Gigi molar tiga dan gigi yang tidak erupsi secara sempurna tidak diberi skor
3. Untuk penilaian pada permukaan bukal dan lingual, dari masing masing segmen diambil
yang terkotor atau permukaan yang paling banyak tertutup debris
4. Begitupun dengan penilaian kalkulus

Contoh gambar tabel penilaian OHI antara DI dan CI


Kriteria Skor OHI

- Kriteria untuk skor OHI yang didapatkan dari hasil penjumlahan antara skor DI dan CI
dibagi jumlah segmen yang diperiksa
0,0 - 2,4 = baik
2,5 - 6 = cukup
6,1 - 12 = buruk

Gigi yang diperiksa untuk penilaian OHIS

- Gigi yang diperiksa untuk penilaian OHIS antara lain :


1. Gigi 16 (molar 1 RA kanan) bagian bukal
2. Gigi 11 (inci centralis RA kanan) bagian labial
3. Gigi 26 (molar 1 RA kiri) bagian bukal
4. Gigi 36 (molar 1 RB kiri) bagian lingual
5. Gigi 31 (inci centralis RB kiri) bagian labial
6. Gigi 46 (molar 1 RB kanan) bagian lingual

Contoh tabel penilaian OHIS


Kriteria skor OHIS

- Kriteria penilaian skor OHIS yaitu penjumlahan antara skor DIS dan skor CIS dibagi
jumlah segmen yang diperiksa :
0,0 - 1,2 = baik
1,3 - 3,0 = cukup
3,1 - 6,0 = buruk
NOTES
Misal : gigi M1 tidak ada. maka yang diperiksa gigi disebelahnya yaitu M2 dengan catatan
giginya sudah erupsi sempurna dan bebas karies. Misal gigi 5,6,7 nya tidak bisa maka segmen
tersebut tidak bisa dinilai. Atau misal gigi 11 hilang maka yang diperiksa gigi sebelahnya yaitu
gigi 21. misal 21 hilang maka segmen tersebut tidak ada yang diperiksa. Ada yang berpendapat
bahwa bisa pakai gigi 12/22 ada yg bilang juga gaboleh, ntar di cross check dulu (?) - lupa sl
depan tak coba tanya lagi. Misal gigi 31 hilang maka yang diperiksa gigi 41.

PHPM (Personal Hygiene Pergormance Modified)

- PHPM (Personal Hygiene Performance Modified) digunakan untuk menilai status plak pada
gigi. Karena plak ini sifatnya lebih kasat mata dan tidak terlihat. Hal ini biasanya digunakan
sebagai evaluasi suatu program. NOTES Misalnya di desa A terdapat pemeriksaan PHPM,
salah satu individu misal Budi didapatkan skor 50. berarti menunjukkan bahwa oral hygiene
dari budi buruk. Sehingga diperlukan adanya penyuluhan. Nah setelah penyuluhan dalam
jangka waktu tertentu, baru dilakukan pemeriksaan lagi untuk dinilai PHPM nya, nah setelah
dinilai ternyata skor PHPM nya mengalami penurunan yg signifikan, sehingga dakam hal ini
dikatakan bahwa setelah diadakan penyuluhan hasil skor PHPM lebih baik berarti program
penyuluhan ini berjalan efektif dan berhasil.
- PHPM pertama kali diperkenalkan oleh Martin dan Meskin pada tahun 1972. PHPM ini
merupakan modifikasi dari indeks PHP.
- Untuk penilaian PHPM, gigi yang diperiksa meliputi :
A. Rahang atas
1. Gigi paling posterior (belakang) kanan atas
2. Caninus decidui atau permanen kanan atas (bila tidak ada bisa menggunakan gigi
anterior lainnya)
3. Molar satu kiri atas sulung (pada anak) atau premoolar satu kiri atas (dewasa)
B. Rahang bawah
1. Gigi paling posterior (belakang) kiri bawah
2. Caninus decidui atau permanen kiri bawah (bila tidak ada bisa menggunakan gigi
anterior lainnya)
3. Molar satu kanan bawah sulung (pada anak) atau premolar satu kanan bawah
(dewasa)

Plak Gigi

- Plak gigi merupakan deposit lunak yang transparan yang melekat erat pada permukaan gigi.
Plak terdiri atas mikroorganisme yang berkemnbang biak dalam suatu matriks interseluler.
Plak ini tidak dapat dibersihkan dengan berkumur atau hanya disemprot air saja. Hanya
dapat dibersihkan sempurna secara mekanik. Pemeriksaan plak gigi ini dengan PHPM
menggunakan bantuan disclosing agent.
- Dengan menggunakan disclosing agent, maka adanya plak pada permukaan gigi dapat
terdeteksi. Dimana telah dijelaskan bahwa, sifat dari plak sendiri lebih kasat mata dan tidak
terlihat.

Pembagian area pemeriksaan pada gigi untuk PHPM :

- Pembagian area pemeriksaan pada gigi untuk PHPM :


a) Untuk gigi anterior misal incisal (pada gambar 1) yang diperiksa bagian mesial, incisal,
center, gingival, dan distal
b) Sedangkan untuk gigi posterior misal molar (pada gambar 2) yang diperiksa bagian
mesial, occlusal, center, gingival, dan distal.
NOTES
Misal : pada gigi molar kan terbagi 5. nah kan setiap 1 gigi yang diperiksa meliputi 2 permukaan
bagian bukal dan lingual. Misal pas dikasi disclosing terdeteksi semua bahwa tdpt plak, maka
5x2= 10. untuk molar ada 10 (maksimall). karena ada 6 gigi yang diperiksa jadi maksimal 6x10=
60 skornya.
Untuk penilaian PHPM, kemarin dokterku gabilang, beliau bilang jika phpm tidak ada
penggolongan nilainya. Tetapi beliau menyebutkan bahwa phpm 50 termasuk buruk. Buat
antisipasi aja ini nemu di youtube :
Kriteria PHPM :
0-20 =baik
21-40 = sedang
41-60 = buruk
Berbeda halnya dengan kriteria plak PHP :
0 = sangat baik
0,1 - 1,7 = baik
1,8 - 3,4 = sedang
3,5 - 5 = buruk

Anda mungkin juga menyukai