- OHI merupakan suatu indeks status kebersihan gigi diperkenalkan oleh Green dan Vermillion
pada tahun 1960. yang mana merupakan hasil penjumlahan dari debris indeks (DI) dan
calculus indeks (CI). Sedangkan OHIS merupakan bentuk penyederhanaan dari OHI. Untuk
skor kriteria OHI dan OHIS sama, yang membedakan hanyalah gigi yang diperiksa.
- OHI = DI + CI
Debris Makanan
- Debris bisa berupa sisa makanan yang menempel di permukaan gigi (rata- rata kebanyakan
drpd mukosa). biasanya nempel di area interdental (celah antar gigi). kebanyakan debris
makanan akan segera mengalami liquifikasi oleh enzim bakteri dan bersih 5-30 menit setelah
makan, namun ada kemungkinan sebagian tertinggal pada permukaan gigi dan membran
mukosa.
- Debris makanan mengandung bakteri, namun sudah dibersihkan. Debris makanan berbeda
dg makanan yg tertekan atau terselip ke ruangan interproksimal (food impaction).
Pewarnaan/ Stain
- Stain merupakan bercak pewarnaan di permukaan gigi. Hal ini bisa didapatkan akibat suka
akan mengonsumsi teh dan kopi, serta akibat kebiasaan merokok. Selain itu, stain pada gigi
terbentuk melalui 3 cara yaitu stain bersatu dengan struktur gigi dan bahan tambal, stain
melekat langsung pada permukaan gigi, serta dapat mengendap pada kalkulus dan deposit
lunak. Stain dianggap parah apabila telah berada pada daerah interproksimal. Untuk
skoring stain, dia tidak melihat seberapa besar stain baik sedikit maupun tersebar di seluruh
permukaan gigi, skoringnya tetap 1 pada debris indeks (DI).
OHI vs OHIS
- Perbedaan antara OHI (Oral Hygiene Index) dan OHIS (Oral Hygiene Index Simplified)
A. OHI
1. Gigi yang diperiksa terbagi menjadi 6 segmen, masing masing segmen dipilih yang
terkotor
2. Penilaian masing masing gigi pada bagian bukal dan lingual
3. Pengukuran dilakukan untuk pemeriksaan individu (karena toh banyak gigi yg diperiksa,
jadi lama :’ )
NOTES :
Jadi misal ni, yang diperiksa pada bagian bukal nah skor terparah berapa, pada bagian
lingual atau palatal nah skor terparah berapa yang dimasukkan ke tabel penilaian
B. OHIS
1. Gigi yang diperiksa hanya perwakilan masing masing segmen yang telah ditentukan
2. Penilaian masing masing gigi hanya pada bukal atau lingual sudah ditentukan
3. Pengukuran dilakukan untuk pemeriksaan komunitas
- Kriteria untuk skor OHI yang didapatkan dari hasil penjumlahan antara skor DI dan CI
dibagi jumlah segmen yang diperiksa
0,0 - 2,4 = baik
2,5 - 6 = cukup
6,1 - 12 = buruk
- Kriteria penilaian skor OHIS yaitu penjumlahan antara skor DIS dan skor CIS dibagi
jumlah segmen yang diperiksa :
0,0 - 1,2 = baik
1,3 - 3,0 = cukup
3,1 - 6,0 = buruk
NOTES
Misal : gigi M1 tidak ada. maka yang diperiksa gigi disebelahnya yaitu M2 dengan catatan
giginya sudah erupsi sempurna dan bebas karies. Misal gigi 5,6,7 nya tidak bisa maka segmen
tersebut tidak bisa dinilai. Atau misal gigi 11 hilang maka yang diperiksa gigi sebelahnya yaitu
gigi 21. misal 21 hilang maka segmen tersebut tidak ada yang diperiksa. Ada yang berpendapat
bahwa bisa pakai gigi 12/22 ada yg bilang juga gaboleh, ntar di cross check dulu (?) - lupa sl
depan tak coba tanya lagi. Misal gigi 31 hilang maka yang diperiksa gigi 41.
- PHPM (Personal Hygiene Performance Modified) digunakan untuk menilai status plak pada
gigi. Karena plak ini sifatnya lebih kasat mata dan tidak terlihat. Hal ini biasanya digunakan
sebagai evaluasi suatu program. NOTES Misalnya di desa A terdapat pemeriksaan PHPM,
salah satu individu misal Budi didapatkan skor 50. berarti menunjukkan bahwa oral hygiene
dari budi buruk. Sehingga diperlukan adanya penyuluhan. Nah setelah penyuluhan dalam
jangka waktu tertentu, baru dilakukan pemeriksaan lagi untuk dinilai PHPM nya, nah setelah
dinilai ternyata skor PHPM nya mengalami penurunan yg signifikan, sehingga dakam hal ini
dikatakan bahwa setelah diadakan penyuluhan hasil skor PHPM lebih baik berarti program
penyuluhan ini berjalan efektif dan berhasil.
- PHPM pertama kali diperkenalkan oleh Martin dan Meskin pada tahun 1972. PHPM ini
merupakan modifikasi dari indeks PHP.
- Untuk penilaian PHPM, gigi yang diperiksa meliputi :
A. Rahang atas
1. Gigi paling posterior (belakang) kanan atas
2. Caninus decidui atau permanen kanan atas (bila tidak ada bisa menggunakan gigi
anterior lainnya)
3. Molar satu kiri atas sulung (pada anak) atau premoolar satu kiri atas (dewasa)
B. Rahang bawah
1. Gigi paling posterior (belakang) kiri bawah
2. Caninus decidui atau permanen kiri bawah (bila tidak ada bisa menggunakan gigi
anterior lainnya)
3. Molar satu kanan bawah sulung (pada anak) atau premolar satu kanan bawah
(dewasa)
Plak Gigi
- Plak gigi merupakan deposit lunak yang transparan yang melekat erat pada permukaan gigi.
Plak terdiri atas mikroorganisme yang berkemnbang biak dalam suatu matriks interseluler.
Plak ini tidak dapat dibersihkan dengan berkumur atau hanya disemprot air saja. Hanya
dapat dibersihkan sempurna secara mekanik. Pemeriksaan plak gigi ini dengan PHPM
menggunakan bantuan disclosing agent.
- Dengan menggunakan disclosing agent, maka adanya plak pada permukaan gigi dapat
terdeteksi. Dimana telah dijelaskan bahwa, sifat dari plak sendiri lebih kasat mata dan tidak
terlihat.