Perusahaan Peorangan (PO) adalah Suatu jenis perusahaan yang dijalankan oleh satu orang pemilik. Pemilik mempunyai tanggung jawab tak terbatas. Badan usaha yang mengelola perusahaan itu disebut Badan Usaha Perorangan, yang oleh masyarakat umum lebih dikenal dengan sebutan Perusahaan Perorangan (Po).
2. Bagaimana cara mendirikan badan usaha perusahaan perseorangan?
Cara mendirikan badan usaha perusahaan perseorangan harus menyiapkan : 1) Akta Pendirian Pemilik 2) Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/ Izin Gangguan (HO) 3) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 4) Nama Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemilik 5) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) (sekarang diganti menjadi Nomor Induk Berusaha)
3. Apa kelebihan dan kekurangan badan usaha perseorangan?
Kelebihan badan usaha perseorangan: 1) Modal yang dibutuhkan relatif kecil 2) Laba perusahaan menjadi milik sendiri 3) Keputusan mudah diambil karena memang wewenang pemilik 4) Kerahasiaan perusahaan lebih terjamin 5) Mudah mengontrol dan menemukan kesalahan pengelolaan 6) Pemilik memiliki kebebasan dalam mengelola perusahaan
Kekurangan badan usaha perseorangan:
1) Usaha sulit berkembang karena modal usaha kecil 2) Kerugian perusahaan ditanggung oleh pemilik 3) Sulit memperoleh pinjaman karena perusahaan tidak berbadan hukum 4) Kelangsungan perusahaan bergantung pada pemilik 5) Tanggung jawab tidak terbatas pada modal. Artinya, harta pribadi pemilik dapat dipakai membayar utang 6) Tanggung jawab dan risiko ditanggung sendiri 4. Apa yang dimaksud dengan Firma dan CV? Firma adalah suatu persekutuan/perseorangan yang dibentuk supaya dapat menjalankan suatu perusahaan dibawah nama bersama para anggota/sekutunya, dan bertanggungjawab secara tidak terbatas dan sendiri-sendiri kepada pihak ke tiga. CV (Commanditaire Venootschap) adalah suatu persekutuan yang untuk menjalankan suatu perusahaan yang telah didirikan antara satu orang atau lebih dimana sebagian dari anggota bertanggung jawab secara terbatas dan sebagian sekutu lainnya bertanggungjawab secara tidak terbatas.
5. Apa perbedaan antara Firma dan CV?
Bidang dan jenis udaha o Firma bergerak dibidang pelayanan jasa atau konnsultan. Contoh firma adalah layanan jasa hukum seperti pengacara. Sedangkan CV merupakan badan usaha yang termasuk dalam usaha kategori kecil dan menengah, contohnya adalah perdagang Pendiri dan pengurus perusahaan o Firma didirikan oleh WNI dari kemitraan yang bertanggung jawab dan diurus oleh WNI dari kemitraan sebagai direktur. Sedangkan pendiri dan pengurus CV merupakan WNI dari persero aktif sebagai direktur dan dari persero pasif sebagai komanditer. Mitra Bisnis o Firma memilih kerabat dengan loyalitas tinggi, sedangkan CV memilih keluarga atau kerabat dengan dasar kepercayaan. Pengelolaan dan Pelaksanaan Usaha o Dalam Firma, orang – orang yang bergabung semua berperan aktif. Semua anggota usaha bersama dengan pendiri dan bertanggung jawab dalam perusahaan. Sedangkan untuk badan usaha CV, ada yang berperan aktif ada yang berperan pasif. Risiko Bisnis o Risiko dari menjalankan badan usaha firma adalah semua anggota bersama-sama menanggung segala risiko yang akan dihadapi dalam bisnisnya. Hal ini disebabkan karena usaha dijalankan berdasarkan kepercayaan. Sedangkan risiko bisnis CV lebih dirasakan oleh komanditer yang mana komanditer merupakan pihak yang menanamkan modal untuk mendapatkan keuntungan tanpa tahu usaha yang dijalankan. 6. Bagaimana cara membagi keuntungan dan kerugian untuk CV? Upaya untuk menyelesaikan persoalan pembagian laba tersebut adalah dengan menjabarkan metode pembagian laba persekutuan komanditer harus dinyatakan dalam perjanjian kerjasama persekutuan. Jika perusahaan persekutuan tidak memiliki perjanjian atau jika perjanjian tidak menyebutkan mengenai pembagian laba bersih atau rugi bersih. Maka seluruh rekan akan memperoleh bagian yang sama. Akan tetapi, jika salah satu rekan menyumbangkan bagian modal yang lebih besar daripada rekan lainnya. Maka laba bersih kemudian dibagi berdasarkan kontribusi modal masing-masing yang jumlahnya berbeda-beda. Dengan mempertimbangkan perbedaan-perbedaan tersebut di atas, paling tidak ada tiga metode pembagian laba perusahaan persekutuan, yaitu: 1) Metode Pembagian Laba Persekutuan Komanditer Berdasar Jasa Rekan o Salah satu metode dalam mengakui perbedaan kemampuan rekan. Dan jumlah waktu yang diberikan kepada perusahaan persekutuan adalah dengan memberikan tunjangan gaji kepada para rekan. Maka tunjangan semacam ini diperlakukan sebagai pembagian laba bersih dan dikreditkan ke akun modal saham. 2) Metode Pembagian Laba Persekutuan Komanditer [CV] sesuai Jasa Rekan dan Investasi o Para rekan dapat menyepakati bahwa rencana pembagian laba yang paling adil adalah dengan menyediakan: Tunjangan gaji, Bunga atas investasi modal, dan Sisa laba bersih kemudian dibagi sesuai kesepakatan. 3) Pembagian Laba Perusahaan Persekutuan berdasarkan Tunjangan Melebihi Laba Bersih o Dalam contoh sebelumnya, jumlah laba bersih melebihi total jumlah tunjangan gaji dan bunga. Jika jumlah laba bersih kurang dari total tunjangan, sisa saldo menjadi jumlah negatif. Jumlah tersebut harus dibagi di antara para rekan sebagaimana terjadi rugi bersih.