Standar Kompetensi:
Pendahuluan
Kesehatan mulut yang baik mencerminkan status kesehatan keseluruhan
seorang individu. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu
upaya meningkatkan kesehatan. Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu
faktor lokal yang pengaruhnya sangat dominan dan dapat menyebabkan berbagai
masalah gigi dan mulut.
Oral hygiene adalah tindakan pemeliharaan atau menjaga rongga mulut
agar tetap bersih dan sehat untuk mencegah terjadinya karies, penyakit jaringan
periodontal serta bau mulut. Tujuan pemeliharaan oral hygiene adalah untuk
menyingkirkan atau mencegah timbulnya plak gigi dan sisa-sisa makanan yang
melekat di gigi.
Dalam penelitian secara epidemiologi mengenai penyakit periodontal,
diperlukan suatu metode dan kriteria untuk mengetahui status kesehatan gigi
seseorang atau masyarakat. Indikator yang biasa digunakan untuk mengukut
tingkat kebersihan mulut seorang atau masyarakat adalah Oral Hygiene Index
Simplified (OHI-S) dari Greene and Vermillion. Penilaian OHI-S tergantung dari
food debris dan kalkulus yang terdapat dalam mulut.
Mengukur daerah permukaan gigi yang ditutupi oleh food debris atau
kalkulus. Untuk pemeriksaan OHI-S, Greene and Vermillion menetapkan bahwa
gigi indeks yang digunakan adalah 4 gigi posterior dan 2 gigi anterior.
616
616
Rahang atas yang diperiksa adalah permukaan bukal gigi M1 kanan atas,
permukaan labial gigi I1 kanan atas dan permukaan bukal gigi M1 kiri atas.
Pemeriksaan dilakukan di permukaan bukal karena saluran muara untuk kelenjar
saliva yaitu pada glandula parotis terletak di darah bukal.
Rahang bawah yang diperiksa adalah permukaan lingual gigi M1 kiri bawah,
permukaan labial gigi I1 kiri bawah dan permukaan lingual gigi M1 kanan bawah.
Pemeriksaan pada permukaan lingual karena muara saluran untuk kelenjar saliva
yaitu pada glandula sublingualis terletak di darah lingual.
Apabila salah satu gigi indeks telah hilang atau tinggal sisa akar, maka penilaian
dapat dilakukan pada gigi pengganti yang dapat mewakili :
Pemeriksaan DI-S dan CI-S dilakukan dengan memeriksa 6 gigi yang telah
dijelaskan di atas. Pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan sonde pada 1/3
insisal atau oklusal gigi dan kemudian digerakkan ke arah 1/3 gingival.
Rahang atas dan rahang bawah masing – masing dibagi 3 segmen. Pemberian
skor debris dan kalkulus pada setiap segmen didasarkan pada permukaan bukal
dan lingual yang paling banyak tertutup debris atau kalkulus, sehingga skor bukal
dan lingual tidak harus diambil dari gigi yang sama. Pemberian skor juga diambil
dari gigi permanen yang sudah erupsi penuh. Oral Hygiene Index (OHI)
mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi dan terdiri dari dua
komponen yakni indeks debris dan indeks kalkulus. Masing-masing indeks
mempunyai rentangan skor 0 – 3. Oral Hygiene Index (OHI) diperoleh dengan
menjumlahkan nilai indeks debris dan kalkulus. Masing – masing skor debris dan
kalkulus dijumlahkan secara terpisah, kemudian didapat 12 angka untuk debris
dan 12 angka untuk kalkulus. Skor total dari pemeriksaan debris atau kalkulus
berkisar dari 0 sampai 36. Indeks debris perorangan didapat dari skor total debris
dibagi jumlah segmen yang diperiksa (berkisar dari 0 sampai 6), sehingga indeks
debris minimum 0 dan maksimum 6. Hal ini berlaku juga untuk indeks kalkulus.
Kedua indeks tersebut digabung sebagai Oral Hygiene Indeks yang berkisar antara
0 sampai 12. Dalam pemeriksaan debris kriteria penilaiannya adalah sebagai
berikut:
OHI atau Oral Hygiene Index merupakan hasil penjumlahan Debris Index (DI) dan
Calculus Index (CI).
1. Gigi dibagi atas menjadi 4 bagian yaitu mesial, distal, bukal dan lingual.
2. Sebelum dilakukan pemeriksaan, semua gigi yang hilang ditandai dengan
„x‟ dan gigi yang masih ada dicatat. Untuk tujuan kontrol plak, semua gigi
yang merupakan pontik atau bridge harus diberi skor sama seperti gigi asli
karena plak dapat menumpuk diseluruh permukaan gigi.
3. Pasien diistruksikan berkumur untuk menyingkirkan sisa makanan atau
4. Seluruh permukaan gigi diolesi dengan disclosing agent. Pastikan bahwa
daerah pertemuan gigi dan gusi (dentogingival junction) sudah tercakup.
5. Setelah berkumur dengan air, bila didaerah dentogingival junction
terdapat pewarnaan disclosing agent maka pada kartu diwarnai hitam atau
merah.
Sarana/ prasarana:
Keterangan
0 = tidak melakukan
1 = melakukan dengan tidak sempurna
2 = melakukan dengan sempurna
SKENARIO 1:
Seorang pasien laki-laki usia 18tahun datang ke klinik,
dia ingin mengetahui kondisi kesehatan rongga
mulutnya, karena akan menjalani pemeriksaan
kesehatan termasuk rongga mulutnya sebagai syarat
masuk akademi kepolisian.
Lakukan pemeriksaan yang sesuai dengan kondisi pasien
tersebut.
SKENARIO 2: