Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PEMERIKSAAN KEBERSIHAN RONGGA MULUT

Standar Kompetensi:

• Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan indeks kebersihan rongga


mulut pada individu.
• Mahasiswa mampu menginterpretasikan kondisi rongga mulut berdasarkan
hasil pemeriksaan.

Pendahuluan
Kesehatan mulut yang baik mencerminkan status kesehatan keseluruhan
seorang individu. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu
upaya meningkatkan kesehatan. Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu
faktor lokal yang pengaruhnya sangat dominan dan dapat menyebabkan berbagai
masalah gigi dan mulut.
Oral hygiene adalah tindakan pemeliharaan atau menjaga rongga mulut
agar tetap bersih dan sehat untuk mencegah terjadinya karies, penyakit jaringan
periodontal serta bau mulut. Tujuan pemeliharaan oral hygiene adalah untuk
menyingkirkan atau mencegah timbulnya plak gigi dan sisa-sisa makanan yang
melekat di gigi.
Dalam penelitian secara epidemiologi mengenai penyakit periodontal,
diperlukan suatu metode dan kriteria untuk mengetahui status kesehatan gigi
seseorang atau masyarakat. Indikator yang biasa digunakan untuk mengukut
tingkat kebersihan mulut seorang atau masyarakat adalah Oral Hygiene Index
Simplified (OHI-S) dari Greene and Vermillion. Penilaian OHI-S tergantung dari
food debris dan kalkulus yang terdapat dalam mulut.

1. Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S)

Mengukur daerah permukaan gigi yang ditutupi oleh food debris atau
kalkulus. Untuk pemeriksaan OHI-S, Greene and Vermillion menetapkan bahwa
gigi indeks yang digunakan adalah 4 gigi posterior dan 2 gigi anterior.

616
616

Rahang atas yang diperiksa adalah permukaan bukal gigi M1 kanan atas,
permukaan labial gigi I1 kanan atas dan permukaan bukal gigi M1 kiri atas.
Pemeriksaan dilakukan di permukaan bukal karena saluran muara untuk kelenjar
saliva yaitu pada glandula parotis terletak di darah bukal.
Rahang bawah yang diperiksa adalah permukaan lingual gigi M1 kiri bawah,
permukaan labial gigi I1 kiri bawah dan permukaan lingual gigi M1 kanan bawah.
Pemeriksaan pada permukaan lingual karena muara saluran untuk kelenjar saliva
yaitu pada glandula sublingualis terletak di darah lingual.
Apabila salah satu gigi indeks telah hilang atau tinggal sisa akar, maka penilaian
dapat dilakukan pada gigi pengganti yang dapat mewakili :

• Apabila gigi M1 RA atau RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada


gigi M2 RA atau RB.
• Apabila gigi M1 dan M2 RA dan RB tidak ada, maka penilaian dilakukan
pada gigi M3 RA atau RB.
• Apabila gigi M1, M2 dan M3 RA dan RB tidak ada, maka penilaian tidak
dapat dilakukan.
• Apabila gigi I1 kanan RA tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1
kiri RA.
• Apabila gigi I1 kanan dan kiri RA tidak ada, maka tidak dapat dilakukan
penilaian.
• Apabila gigi I1 kiri RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1
kanan RB.
• Apabila gigi I1 kanan dan kiri RB tidak ada, maka tidak dapat dilakukan
penilaian.

OHI-S = Debris Indeks Simplified (DI-S) + Calculus Indeks Simplified (CI-S)

Pemeriksaan DI-S dan CI-S dilakukan dengan memeriksa 6 gigi yang telah
dijelaskan di atas. Pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan sonde pada 1/3
insisal atau oklusal gigi dan kemudian digerakkan ke arah 1/3 gingival.

2. Oral Hygiene Index

OHI merupakan gabungan dari indeks debris dan indeks kalkulus,


masingmasing didasarkan pada 12 angka pemeriksaan skor debris atau kalkulus
pada permukaan bukal dan lingual dari 3 segmen dalam tiap rahang, penilaian tiap
segmen dinilai bagian bukal dan lingual. Tiga Segmen tersebut, yaitu:

1. Segmen pertama, segmen yang berada di distal C kanan


2. Segmen kedua, segmen yang berada di mesial P1 kiri dan kanan
3. Segmen ketiga, segmen yang berada di distal C kiri

Rahang atas dan rahang bawah masing – masing dibagi 3 segmen. Pemberian
skor debris dan kalkulus pada setiap segmen didasarkan pada permukaan bukal
dan lingual yang paling banyak tertutup debris atau kalkulus, sehingga skor bukal
dan lingual tidak harus diambil dari gigi yang sama. Pemberian skor juga diambil
dari gigi permanen yang sudah erupsi penuh. Oral Hygiene Index (OHI)
mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi dan terdiri dari dua
komponen yakni indeks debris dan indeks kalkulus. Masing-masing indeks
mempunyai rentangan skor 0 – 3. Oral Hygiene Index (OHI) diperoleh dengan
menjumlahkan nilai indeks debris dan kalkulus. Masing – masing skor debris dan
kalkulus dijumlahkan secara terpisah, kemudian didapat 12 angka untuk debris
dan 12 angka untuk kalkulus. Skor total dari pemeriksaan debris atau kalkulus
berkisar dari 0 sampai 36. Indeks debris perorangan didapat dari skor total debris
dibagi jumlah segmen yang diperiksa (berkisar dari 0 sampai 6), sehingga indeks
debris minimum 0 dan maksimum 6. Hal ini berlaku juga untuk indeks kalkulus.
Kedua indeks tersebut digabung sebagai Oral Hygiene Indeks yang berkisar antara
0 sampai 12. Dalam pemeriksaan debris kriteria penilaiannya adalah sebagai
berikut:

Tabel 1 Kriteria Penilaian Pemeriksaan Debris


No KRITERIA NILAI
1. Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau 0
pewarnaan ekstrinsik.
2. Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak yang 1
menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan atau
kurang dari 1/3 permukaan.
Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak
tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan
gigi sebagian atau seluruhnya.
3. Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak yang 2
menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3
permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi.
4. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang 3
menutupi permukaan tersebut seluas lebih 2/3 permukaan
atau seluruh permukaan gigi.
Debris Index = Jumlah penilaian debris
Jumlah gigi yang diperiksa

Dalam pemeriksaan calculus kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Kriteria Penilaian Pemeriksaan Kalkulus


No KRITERIA NILAI
1. Tidak ada karang gigi 0
2. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi 1
supragingival menutupi permukaan gigi kurang dari 1/3
permukaan gigi.
3. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi 2
supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3
permukaan gigi.
Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit subgingival.
4. Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang gigi 3
supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 nya
atau seluruh permukaan gigi.
Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang
menutupi dan melingkari seluruh cervikal (A. Continous
Band of Subgingival Calculus).
Penilaian debris score dan calculus score adalah sebagai berikut :
a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-0,6.
b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 0,7-1,8.
c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 1,9-3,0.

Calculus index = Jumlah penilaian kalkulus


Jumlah gigi yang diperiksa

OHI atau Oral Hygiene Index merupakan hasil penjumlahan Debris Index (DI) dan
Calculus Index (CI).

Rumus OHI = Debris Index + Calculus Index


= DI + CI

Penilaian OHIS adalah sebagai berikut :


a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-1,2.
b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0.
c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 3,1-6,0.

Penilaian OHI adalah sebagai berikut :


a. Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-2,4.
b. Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 2,5-6,0.
c. Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 6,1-12.

2. Indeks Plak O’Leary

Indeks plak O‟Leary menggunakan gambar atau grafik yang dapat


menunjukkan lokasi plak sehingga memungkinkan dokter gigi dan pasien untuk
melihat kemajuan setelah pasien melakukan kontrol plak. Selain itu, gambar pada
indeks plak O‟Leary memudahkan dokter gigi untuk menentukan lokasi
penumpukan plak dan bagian mana yang harus lebih ditekankan penyikatan gigi
atau pembersihan dengan benang gigi.

Tahapan dalam penggunaan indeks plak O‟Leary adalah sebagai berikut:

1. Gigi dibagi atas menjadi 4 bagian yaitu mesial, distal, bukal dan lingual.
2. Sebelum dilakukan pemeriksaan, semua gigi yang hilang ditandai dengan
„x‟ dan gigi yang masih ada dicatat. Untuk tujuan kontrol plak, semua gigi
yang merupakan pontik atau bridge harus diberi skor sama seperti gigi asli
karena plak dapat menumpuk diseluruh permukaan gigi.
3. Pasien diistruksikan berkumur untuk menyingkirkan sisa makanan atau
4. Seluruh permukaan gigi diolesi dengan disclosing agent. Pastikan bahwa
daerah pertemuan gigi dan gusi (dentogingival junction) sudah tercakup.
5. Setelah berkumur dengan air, bila didaerah dentogingival junction
terdapat pewarnaan disclosing agent maka pada kartu diwarnai hitam atau
merah.

Pemeriksaan dengan menggunakan indeks ini hanya dilakukan pada


permukaan yang ada plak diberi skor. Untuk yang tidak ada plak dibiarkan
kosong, kemudian jumlah total permukaan yang diberi skor ditambahkan dan
dibagi dengan jumlah total permukaan yang ada dalam rongga mulut dan
dikalikan seratus. Hasil inilah yang merupakan nilai indeks plak pasien. Untuk
mengevaluasi perkembangan kontrol plak pasien maka dapat dilakukan dengan
menggunakan indeks skor awal dan berikutnya (O‟Leary 1972).
BAB II
LATIHAN
ROLE PLAY PEMERIKSAAN INDEK KEBERSIHAN RONGGA MULUT

Sarana/ prasarana:

1. Kursi sebagai kursi gigi dan meja untuk “dokter”


2. Beberapa kursi untuk “pasien”
3. Skenario 1, 2 dan 3
4. Diagnostic set
5. Sarung tangan dan masker
6. Deppen glas
7. Senter atau head lamp
8. Bulpen dan kertas

Kompetensi yang akan dicapai:


1. Pemeriksaan OHIS o Mampu melakukan
pemeriksaan DIS dan CIS
o Mampu menghitung OHIS
o Mampu menentukan kondisi rongga mulut berdasarkan hasil
penghitungan OHIS
o Mampu menjelaskan kepada pasien tentang hasil pemeriksaan yang
didapat
2. Pemeriksaan OHI
• Mampu melakukan pemeriksaan DI dan CI
• Mampu menghitung OHI
• Mampu menentukan kondisi rongga mulut berdasarkan hasil
penghitungan OHI
• Mampu menjelaskan kepada pasien tentang hasil pemeriksaan yang
didapat

3. Pemeriksaan PI o Mampu melakukan


pemeriksaan plak pada gigi
o Mampu menghitung PI
o Mampu menentukan kondisi rongga mulut berdasarkan hasil
penghitungan PI
o Mampu menjelaskan kepada pasien tentang hasil pemeriksaan yang
didapat
BAB III
PETUNJUK UNTUK INSTRUKTUR

1. Instruktur mengulas kembali materi Anamnesis Dasar


2. Praktikum ketrampilan Anamnesis Dasar dilaksanakan dengan metode
BERMAIN PERAN (ROLE PLAY)
3. Instruktur Membagi mahasiswa menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 3
(tiga) orang :
- Mahasiswa 1 berperan sebagai Pasien
- Mahasiswa 2 berperan sebagai Dokter
- Mahasiswa 3 berperan sebagai Pengamat Kemudian
ketiganya akan saling bertukar peran
4. Instruktur memberikan Lembar Kasus 1 kepada mahasiswa yang
berperan sebagai pasien
5. Mahasiswa diminta untuk bermain peran (ROLE PLAY)
6. Di akhir anamnesis, mahasiswa yang tidak bermain peran diminta untuk
menilai, apakah ada yang kurang dalam pemeriksaan sampai penyampaian
hasil kepada pasien.
7. Selesai putaran pertama, mahasiswa saling bertukar peran

PENUGASAN BAGI MAHASISWA:


1. Berbagilah dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang.
Praktekanlah anamnesis bersama pasanganmu dan seorang yang lain sebagai
pengamat. Masing-masing mahasiswa harus berperan sesuai skenario yang
disediakan.
2. Lakukanlah secara bergantian dalam 1 kelompok
3. Berilah masukan kepada teman yang berperan sebagai dokter.
CHECKLIST KETRAMPILAN PEMERIKSAAN KEBERSIHAN
RONGGA MULUT

No Aspek yang dinilai Skor


I Melakukan pemeriksaan OHIS 0 1 2
a. Mampu melakukan pemeriksaan DIS dan CIS
b. Mampu menghitung OHIS
c. Mampu menentukan kondisi rongga mulut
berdasarkan hasil penghitungan OHIS
d. Mampu menjelaskan kepada pasien tentang hasil
pemeriksaan yang didapat
II Melakukan pemeriksaan OHI
a. Mampu melakukan pemeriksaan DI dan CI
b. Mampu menghitung OHI
c. Mampu menentukan kondisi rongga mulut
berdasarkan hasil penghitungan OHI
d. Mampu menjelaskan kepada pasien tentang hasil
pemeriksaan yang didapat
III Melakukan pemeriksaan PI
a. Mampu melakukan pemeriksaan PI
b. Mampu menghitung PI
c. Mampu menentukan kondisi rongga mulut
berdasarkan hasil penghitungan PI
d. Mampu menjelaskan kepada pasien tentang hasil
pemeriksaan yang didapat

Keterangan
0 = tidak melakukan
1 = melakukan dengan tidak sempurna
2 = melakukan dengan sempurna

NILAI = SCORE TOTAL x 100 % = ………………..%


24

SKENARIO 1:
Seorang pasien laki-laki usia 18tahun datang ke klinik,
dia ingin mengetahui kondisi kesehatan rongga
mulutnya, karena akan menjalani pemeriksaan
kesehatan termasuk rongga mulutnya sebagai syarat
masuk akademi kepolisian.
Lakukan pemeriksaan yang sesuai dengan kondisi pasien
tersebut.

SKENARIO 2:

Seorang pasien perempuan usia 23 tahun datang ke


klinik, ingin memeriksakan kondisi kesehatan rongga
mulutnya. Sebelumnya gusinya kadang berdarah pada
saat gosok gigi, dan dia mengaku belum pernah
membersihkan karang giginya.
Lakukan pemeriksaan yang sesuai dengan kondisi pasien
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai