Anda di halaman 1dari 33

ANALISIS LOKAL (IO) dan Fungsional

departemen ortodonsia

Instruktur : Erina Fatmawati Yuli Andari, Drg


Kelompok :
Meita Syahrina (40620037)
Setianing Budi Fadila (40619118)
Melianda Aniska Yadila Siregar (40620038)
Riris Puji Fitriani (40619119)
Luqman Halim Prayoga (40619122)
Analisa lokal Meliputi:

1. Jaringan mukosa mulut


2. Lidah
3. Palatum
4. Kebersihan mulut
5. Frekuensi karies
6. Fase geligi
7. Keadaan geligi
8. Keterangan rontgen
 Impaksi
 Agenisi
 Gigi kelebihan
 Benih gigi
 Lain lain
1. JARINGAN MUKOSA MULUT

 Pemeriksaan mukosa mulut meliputi : mukosa pipi, palatum,


lidah dan dasar mulut
 Pemeriksaan mukosa dimaksudkan untuk mengetahui apakah
adanya peradangan, lesi, tumor pada mukosa dan kelainan
yang dapat menggagu perawatan ortodonti yang akan
dilakukan
Kondisi periodontal yang tidak normal yang biasa didapatkan
pada pasien ortodontik dapat digolongkan dalam dua
golongan besar yaitu :
1. Kelainan mucogingiva terutama kurang attached gingiva
2. Lesi radang pada gingiva dan periodonsium
2. LIDAH

 CIRI LIDAH NORMAL :


~ Kasar: terdapat banyak papila lingualis
Pemeriksaan : meliputi ukuran, bentuk, fungsi
 Macroglosi : ukuran lidah besar
Ciri :
 Adanya scalloping ( cetakan sisi lingual gigi pada lidah)
 Dalam keadaan relax membuka mulut, lidah tampak luber menutupi
permukaan gigi – gigi bawah
3. PALATUM

 Bentuk palatum mempengaruhi retensi piranti lepasan


Pengukuran : kaca mulut nomor 3 diletakkan didasar palatum, jika
kedalaman palatum kurang dari setengah kaca mulut maka
palatum tersebut dangkal
 Palatum normal setinggi setengah kaca mulut
 Palatum relative tinggi memeberikan retensi dan penjangkaran
yang lebih baik
4. KEBERSIHAN MULUT

Kebersihan mulut merupakan suatu kondisi atau


keadaan terbebasnya gigi geligi dari plak dan
kalkulus, keduanya selalu terbentuk pada gigi dan
meluas ke seluruh permukaan gigi.  
1. Bila kebersihan mulut yang jelek, dengan pemakaian piranti maka akan
memperparah keadaan kebersihan mulut
2. Gingivitis kronis pada anak-anak biasanya disebabkan kebersihan rongga mulut
yang jelek .
~ Dapat diukur menggunakan indek OHI-S~
(Oral Higiene Index Simplified (OHI-S).  Nilai dari OHI-S ini
merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara
debris indeks dan kalkulus indeks)
OHI-S
Pemeriksaan debris dan kalkulus dilakukan pada gigi tertentu dan pada permukaan tertentu dari gigi tersebut, yaitu :
Untuk rahang atas yang diperiksa :
1)      Gigi molar pertama kanan atas pada permukaan bukal.
2)      Gigi insisivus pertama kanan atas pada permukaan labial.
3)      Gigi molar pertama kiri atas pada permukaan bukal.
Untuk rahang bawah yang diperiksa :
1)      Gigi molar pertama kiri bawah permukaan lingual.
2)      Gigi insisivus pertama kiri bawah pada permukaan labial.
3)      Gigi molar pertama kanan bawah pada permukaan lingual.

Bila ada kasus dimana salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, maka penilaian dilakukan sebagai berikut :
a.       Bila molar pertama atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar kedua atas atau bawah.
b.      Bila molar pertama dan molar kedua atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar ketiga atas atau bawah.
c.       Bila molar pertama, kedua dan ketiga atas atau bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
d.      Bila insisivus pertama kanan atas tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus pertama kiri atas.
e.       Bila insisivus pertama kanan atau kiri atas tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
f.       Bila insisivus pertama kiri bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus pertama kanan bawah.
g.      Bila insisivus pertama kiri atau kanan bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian.
Bila ada kasus diantara keenam gigi indeks yang seharusnya diperiksa tidak ada, maka penilaian debris indeks dan kalkulus indeks
masih dapat dihitung apabila ada dua gigi indeks yang dapat dinilai
Rumus OHI-S =  Debris Index + Calculus
Index
                                                  Atau
                                         OHI-S = DI + CI

Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut :


a.      Baik (good), apabila nilai berada diantara 0-1,2.
b.      Sedang (fair), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0.
c.       Buruk (poor), apabila nilai berada diantara 3,1-6,0
Kriteria
No Penilaian Pemeriksaan
KRITERIA
Debris NILAI
1. Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau pewarnaan ekstrinsik. 0

2. a.      Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak yang menutupi permukaan gigi seluas 1
1/3 permukaan atau kurang dari 1/3 permukaan.  
b.      Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak tetapi ada pewarnaan ekstrinsik
yang menutupi permukaan gigi sebagian atau seluruhnya.

3. Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut seluas 2
lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi.

4. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih 2/3 3
permukaan atau seluruh permukaan gigi.

 Debris Index  = Jumlah penilaian debris


                           Jumlah gigi yang diperiksa
Kriteria Penilaian Pemeriksaan Kalkulus
No KRITERIA NILAI
1. Tidak ada karang gigi 0
2. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi kurang 1
dari 1/3 permukaan gigi.

3. a.       Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi  supragingival menutupi permukaan gigi 2
lebih dari 1/3 permukaan gigi.
b.       Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit subgingival.

4. a.      Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi 3
lebih dari 2/3 nya atau seluruh permukaan gigi.
b.      Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang menutupi dan melingkari
seluruh cervikal (A. Continous Band of Subgingival Calculus).

Calculus Index = Jumlah penilaian calculus


Jumlah gigi yang diperiksa
5. FREKUENSI KARIES

Rumus yang digunakan adalah DMF-T/DMF-t:


DMF-T : D+M+F
DMF-T rata-rata : jumlah D+M+F
Jumlah orang yang diperiksa

Kategori DMF-T
0,0-1,1 : sangat rendah
1,2-2,6 : rendah
2,7-4,4 : sedang
4,5-6,5 : tinggi

KET:
 Decay : Jumlah gigi karies yang tidak ditambal / yang masih dapat ditambal.
 Missing : Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut / gigi yang telah hilang karena karies.
 Filling : Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik.
6. FASE GELIGI

 Guna untuk menentuka suatu prognosis, karena memiliki perawatan masing-masing


7. KEADAAN GELIGI

GUNA UNTUK MENANDAI GIGI YANG SUDAH/ YANG AKAN PERLU


DILAKUKAN PERAWATAN
8. KETERANGAN RONTGEN

a) Impaksi : mempengaruhi tekanan dan lengkung gigi


b) Agenisi : (tidak ada benih dari satu/ lebih gigi), mempengaruhi bentuk lengkung
gigi, posisi gigi, pertumbuhan rahang. Dapat mengubah oklusi gigi juga.
c) Gigi kelebihan : ( untuk menentukan jenis protesa) dapat mengakibatkan
diastema, crowded, malposisi dan mengurangi estetik.
d) Benih gigi : dapat mengakibatkan diastema, crowded, malposisi dan mengurangi
estetik.
ANALISIS
FUNGSIONAL
MELIANDA ANISKA YADILA SIREGAR
40620038
1. Free Way Space

Adalah jarak antar oklusal pada saat mandibula dalam posisi istirahat.
 CARA PENGUKURAN :
1. Pasien dalam keadaan istirahat
2. Kemudian ditarik garis yang menghubungkan antara titik diujung hidung dan
ujung dagu dihitung berapa jaraknya (anterior)
3. Kemudian penderita dalam oklusi sentris ditarik garis yang menghubungkan
antara titik ujung hidung dan ujung dagu
4. Nilai FWS : Jarak posisi istirahat- jarak oklusi sentris
5. Nilai normal : 2-3 mm
6. Fungsi : guna untuk pemberian peninggian gigit posterior sehubung dengan
gigitan terbalik anterior
2. PATH OF CLOSURE

Adalah arah gerakan mandibula dari posisi istirahat ke oklusi


sentrik
 Dikatakan NORMAL : jika gerakan mandibula keatas,
kemuka, kebelakang
 Dikatakan TIDAK NORMAL :
 DEVIASI MANDIBULA
 DISPLACEMENT MANDIBULA
Deviasi mandibula

posisi istirahat Oklusi sentris


Displacement mandibula

Displacement sagital Displacement lateral


CARA PENGUKURAN

1. Pasien didudukkan dalam posisi istirahat, kemudian dilihat


garis mediannya
2. Pasien diinstruksikan untuk oklusi sentris dari posisi
istirahat lihat garis mediannya
3. Jika garis median saat posisi istirahat menuju oklusi sentris
tidak terdapat pergeseran berarti tidak terdapat gangguan
path of closure
4. TMJ

Denga cara :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Auskultasi
 Guna untuk melihat pergerakan mandibula normal
 Lebar pembukaan bukal maksimal berkisar 35-40 mm
 7 mm gerakan lateral, 6 mm gerakan ke depan
 Palpasi pada otot pengunyahan
Cara Pemeriksaan

1. Pasien dalam posisi istirahat


2. Letakkan kedua jari telunjuk dibagian luar meatus acusticus
externa kanan dan kiri pasien
3. Penderita diinstruksikan untuk membuka dan menutup mulut
4. Jika tidak terasa adanya krepitasi saat palpasi dan bunyi
clicking pada saat membuka dan menutup mulut-> pada TMJ
normal
5. POLA ATRISI

Dikatakan tidak normal apabila terjadi pengikisan dataran oklusal


gigi permanen pada usia gigi fase pergantian

Anda mungkin juga menyukai