Cara Pengukuran 20 21 21 22 24 25
26 27 28 29 30 31
Ada berbagai analisa yang dapat digunakan untuk mengukur kebutuhan ruang
dalam perawatan ortodontik, Hal ini tergantung pada fase pertumbuhan gigi.
1. Nance
2. Bolton
3. Howes
4. Pont
5. ALD
1. Analisa Moyers
2. Analisa Tanaka-Johnston.
3. Analisa Sitepu
4. Analisa Huckaba
Analisa Moyers
1. Ukur Lebar M-D keempat gigi I permanen mandibula
dan dijumlahkan.
2. Jika terdapat gigi I yang berjejal, tandai jarak antar I
dalam lengkung gigi tiap kuadran dimulai dari titik
kontak gigi I sentral mandibula.
3. Ukur jarak tanda di bagian anterior (bagian distal gigi
I lateral permanen) ke tanda di permukaan mesial dari
gigi M1 permanen (space available untuk C,P1 dan P2
dalam 1 kuadran). Dapat dilakukan menggunakan
kawat atau dengan kaliper.
4. Jumlah lebar M-D keempat gigi I mandibula
dibandingkan dengan nilai pada tabel proporsional
dengan tingkat kepercayaan 75% untuk memprediksi
lebar gigi C dan P maksila dan mandibula yang akan
erupsi pada satu kuadran.
5. Bandingkan jumlah ruang yang tersedia dengan
ruang yang diprediksi (dari tabel) pada kedua rahang.
Jika diperoleh nilai negatif, maka dapat disimpulkan
adanya kekurangan ruang.
Analisa Tanaka atau Johnston
mon Tanaka dan Johnston menemukan cara untuk menentukan ukuran kaninus dan premolar
berdasarkan ukuran insisivi bawah. Cara ini mempunyai ketepatan yang baik dan biasanya
kecil, tidak membutuhkan foto rontgen maupun tabel bila cara ini sudah dihafal sehingga
mudah digunakan.
Rumus
Setengah jumlah lebar insisivi rahang bawah + 10,5 mm = perkiraan jumlah lebar kaninus dan premolar
rahang bawah (satu kuadran)
Setengah jumlah lebar insisivi rahang bawah + 11,0 mm = perkiraan jumlah lebar kaninus dan premolar
rahang atas (satu kuadran).
Analisa Sitepu
X= 2x YRA+ RA
X= 2X YRB+ RB
Analisa Huckaba
Pengukuran untuk gigi yang belum erupsi diukur pada
foto rontgen. Rumus untuk menghitung lebar benih gigi
adalah :
=
Curve Of Spee
Lengkung yang menghubungkan insisal insisiv dengan bidang
oklusal molar terakhir pada rahang bawah. Normalnya : ≤ 1,5 mm.
Pada Kurva Spee yang positif (bentuk kurva jelas dan dalam)
biasanya didapatkan gigi insisif supra posisi atau gigi posterior
infra posisi atau keduanya.
KURVA Spee adalah kurva dengan pusat pada suatu titik tulang lakrimal
dengan radius pada orang dewasa 65-70mm kurva ini berkontak
diempat lokasi yaitu permukaan anterior kondil daerah kontak
distooklusal molar ketiga daerah kontak mesioklusal molar pertama tepi
insisal
Kesejajaran Letak Gigi