Anda di halaman 1dari 28

Analisis Sefalometri

Untuk Menentukan
Perawatan Orthodontik
Memerlukan Pencabutan
Atau Tanpa Pencabutan

Latar Belakang
Maloklusi
Etiologi : Multifaktor

Analisis Model

Analisis
Sefalometri

Analisis Sefalometri

N
O

P
Pn
s

G
o

An
A s

B
Po
Gg
Me n

Laporan Kasus

Penelitian ini dilakukan oleh Ahmad Sjafei


dkk, pada penelitian ini digunakan sampel
52 sefalogram penderita yang dirawat pada
klinik Spesialis Ortodonti Fakultas
Kedokteran gigi Universitas Airlangga.
Prosedur kerja yang dilakukan adalah
penentuan titik, bidang, dan sudut referensi
sefalometri yang kemudian dihubungkan
dengan penentuan indeks ekstraksi

Hasil

Analisis Sefalometi
ODI (Over Depth Indikator)
Untuk menentukan hubungan vertikal mandibula dan maksila.
Di dapat dari penjumlahan Sudut antara bidang A-B ke Bidang
mandibula dan sudut pada bidang Palatal ke Frankfort Horisontal .

Nilai Normal
= 74,60 60
Open Bite = < 680
Deep Bite = >800

Pr
PNS

ANS

FH

Go

Me

APDI (ANTERO POSTERIOR


DYSPLASIA INDICATOR)
APDI untuk menentukan hubungan horisontal maksila mandibula
(Kelas I,II,III) dengan cara penjumlahan ketiga sudut ,yaitu:
1. Frankfort Horisontal ke Bidang Fasial
2. Bidang fasial ke bidang A-B
3. Frankfort horizontal ke Bidang palatal
Maloklusi Kelas I = 81. 4 3.7
Maloklusi Kelas II < 77,7
Maloklusi Kelas III >85,1

N
O

Pr

PNS

ANS

B
Pg

FAKTOR KOMBINASI (CF)


Pengukuran ini diperoleh dengan penjumlahan Overbite Depth
Indicator (ODI), dan Antero Posterior Dysplasia Indicator
(APDI).Nilai normal CF ialah 155,9 jika nilainya lebih kecil dari
normal
perawatan
biasanya
cendrung
untuk
dilakukan
pencabutan, jika nilai lebih besar dari normal biasanya tidak
dilakukan pencabutan.

CF = ODI +APDI

EKSTRAKSI INDEKS (EI)


Pengukuran indeks ekstraksi dengan penjumlahan factor
kombinasi (CF) dengan sudut inter insisal dengan nilai normalnya
155,9 8,1 , jika lebih dari 164 tidak dilakukan ekstraksi dan
jika
kurang
dari
147,8
dilakukan
esktraksi
dengan
mempertimbangkan posisi bibir terhadap garis estetik.
A. Sudut Interinsisal
sudut Interinsisal (IIA) dan posisi bibir atas dan bibir bawah,
protrusi atau retrusi.
- Jika <130 rumusnya : (130-IIA5= )
- Jika >130 rumusnya : (IIA1305= ).

EKSTRAKSI INDEKS
B. Posisi Bibir Terhadap Garis Estetik
Secara normal bibir atas kira-kira 4 mm dibelakang E-Line,
sedangkan bibir bawah berada 2 mm dibelakang garis. Posisi bibir
yang retrusif berkaitan dengan tanpa ekstraksi dan bibir yang
protrusif atau menonjol kemungkinan dilakukan ekstraksi gigi

Analisis Model
Pada Gigi Permanen
1.Perbedaan Ukuran lengkung (Arch Length
Discrepancy)
2.Analisis BOLTON
3.Analisi PONT
4.Analisis Howes

Arch Length Discrepancy


Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan ukuran panjang
lengkung gigi ideal dengan panjang lengkung rahang. Jika hasilnya negatif
berarti kekurangan ruangan, jika hasilnya positif berarti terdapat kelebihan
ruangan.

TSALD = SA - SR
TSALD = Tooth Size Arch Length Discrepancy
Space available (SA) = Daerah basal yang tersedia pada lengkung
gigi
(penentuannya menggunakan bass wire)
Space required (SR) = Jumlah dari mesio-distal gigi premolar 2
kanan
dankiri pada maksila dan mandibula

Jika hasilnya negatif terdapat beberapa


ketentuan
-Jika kurang dari 4 mm : Ekstraksi tidak di indikasikan
-Jika 5- 9 mm
: Pilihan perawatan Ekstraksi atau Ekstraksi
Ekstraksi jika terdapat perbedaan ukuran gigi
dan
protusif gigi insisivus
Non-ekstraksi jika masih bisa dilakukan
expansi dan masih bisa dilakukan distalisasi
gigi posterior
- Jika 10 mm atau lebih : Ekstraksi selalu di indikasikan pada kasus
ini

ANALISIS BOLTON
Analisis Bolton dapat membantu memperkirakan overjet dan overbite
yang akan diperoleh pada akhir perawatan, sehingga dengan
menggunakan analisis Bolton dalam menyusun suatu rencana
perawatan ortodontik akan sangat membantu untuk memperoleh
oklusi yang ideal sertaoverjetdan overbiteyang optimal pada akhir
perawatan

ANALISIS BOLTON
1. Rasio Anterior

Rasio anterior = mesio distal gigi 33-43 Mandibula


X100%
mesio distal gigi 13-23 Maksila
Ratio Anterior
-Jika < dari 77,2 maka terdapat kelebihan ukuran gigi geligi maksila
-Jika > dari 77,2 maka terdapat kelebihan ukuran gigi geligi
mandibula
Kelebihan ruang = m-d 13-23 Maksila- m-d 13-23 Maksila
x 100
Pada maksila
77,2
Kelebihan ruang
Mandibulax 77,2
Pada mandibula

= m-d 33-43 Mandibula - m-d 33-43


100

ANALISIS BOLTON
2. Rasio Keseluruhan
Rumusnya:
Rasio anterior

= mesio distal gigi 36-46


Mandibula X100%
mesio distal gigi 16-26
Maksila

Ratio Posterior
-Jika < dari 91,3 terdapat kelebihan ukuran gigi geligi maksila
-Jika > dari 91,3 terdapat kelebihan ukuran gigi geligi
mandibula
Kelebihan ruang
Maksila x 100
Pada maksila
Kelebihan ruang
Mandibulax 91,3
Pada mandibula

= m-d 13-23 Maksila- m-d 13-23


91,3
= m-d 33-43 Mandibula - m-d 33-43
100

ANALISIS PONT
hubungan antara jumlah lebar mesiodistal keempat gigi insisivus atas
dengan lebar lengkung inter premolar pertama dan inter molar
pertama.
Tujuan : untuk mengetahui apakah suatu lengkung gigi dalam keadaan
kontraksi atau distraksi atau normal.
Derajat kontraksi/distraksi :
Mild degree : hanya 5 mm
Medium degree : antara 5-10 mm
Extreem degree : >10 mm

ANALISIS PONT
Indeks Premolar
= I x 100
Jarak P1 P1
Kemudian dicari selisih dengan jarak inter P1 ideal (80)
untuk mengetahui pada lengkung regio P mengalami
kontraksi atau distraksi
Indeks Molar

= l x 100
jarak M1-M1

Kemudian dicari selisih dengan jarak inter M1 ideal (64) untuk


mengetahui pada lengkung regio M mengalami kontraksi atau
distraksi

ANALISIS HOWES
Berdasarkan analisis apakah basis apikal dapat menanpung gigi geligi
secara teratur
Bila gigi dipertahankan dalam lengkung seharusnya lebar inter P1
sekurang-kurangnya = 43 % dari ukuran mesiodistal M1-M1.
lebar inter P1: dari titik bagian dalam puncak tonjol bukal P1.
ukuran lengkung gigi: distal M1 kanan distal M1 kiri

Indeks Howes:
Inter (P1-P1)
Inter P perhitungan =
x 43 %
(M1-M1)

ANALISIS HOWES
Seharusnya lebar interfossa canina sekurang-kurangnya = 44% lebar
mesiodistal gigi anterior sampai molar kedua.
Fossa canina terletak pada apeks premolar pertama.
Indeks Howes:
Inter Fossa Canina
Inter Fossa Canina Perhitungan = ------------------- 100 %
Jumlah M1-M1
= 44%
Inter fossa canina 37% - 44% =kasus yang meragukan. Mungkin
dilakukan
pencabutan gigi atau pelebaran.
Bila lebar interfossa canina
= jumlah M1-M1 < 37%, hal ini sebagai
indikasi Pencabutan

KESIMPULAN
Analisis
sefalometri
untuk
menentukan
perawatan
ortodontik
memerlukan ekstraksi atau tanpa ekstraksi memiliki beberapa
keuntungan dibandingkan analisis model yaitu perhitungannya lebih
sederhana, waktu perhitungan relatif singkat, tidak memerlukan
pencetakan model studi dan akurat.
Analisis
sefalometri
untuk
memerlukan ekstraksi atau
kekurangan yaitu tidak dapat
sehingga sulit untuk mengetahui

menentukan
perawatan
ortodontik
tanpa ekstraksi memiliki beberapa
menentukan jarak kekurangan ruang
perawatannya.

TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai