Anda di halaman 1dari 4

Makalah Kesehatan Gigi Data Kebersihan Gigi dan

Mulut Seseorang
14 DESEMBER 2011 4 KOMENTAR

BAB I
PENDAHULUAN
Debris adalah endapan berwarna putih di sekitar gigi, terdiri dari sisa-sisa makanan dan jaringan mati akibat
peradangan sedangkan kalkulus merupakan suatu endapan keras yang menempel di permukaan gigi berwarna
mulai dari kuning sampai cokelat kehitam-hitaman, permukaan kasar, plak yang tidak dibersihkan dan dari endapan
bahan-bahan kasar, air ludah, dan serum darah serta sisa makanan.
Terbentuknya karang gigi yaitu plak yang tinggal terlalu lama akan mengeras menjadi karang gigi, adapun
penyebabnya berasal dari pengendapan bahan-bahan kasar, air ludah, serum darah akibat suatu endapan.
Karang gigi merupakan penyebab utama gingivitis dan periodontitis karena terus-menerus mengiritasi gingiva yang
menyebabkan terjadinya infeksi gingiva dan periodontitis marginalis, bila dibiarkan terus tidak dibersihkan maka akan
berkembang ke arah apikal dan akan menyebabkan gigi goyang dan kemudian lepas. Untuk mengetahui kebersihan
gigi dan mulut seseorang dapat diadakan penilaian kebersihan gigi dan mulut secara tepat dan teliti, dalam penilaian
ini digunakan index kebersihan gigi dan mulut yang dikenal sebagai OHB.
OHIS adalah angka yang menyatakan keadaan klinis/kebersihan mulut seseorang yang didapat pada waktu
dilakukan pemeriksaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Data kebersihan dan kesehatan gigi/mulut dikumpulkan oleh petugas kesehatan. Untuk memperoleh angka yang
serasi dan tepat diperlukan patokan tertentu (kriteria tertentu)
Untuk itu diadakan kode index yang seragam.
Jenis data yang diambil.

Data kebersihan gigi dan mulut

Pengambilan data kebersihan gigi dan mulut.


Index yang digunakan disebut oral hygiene index-simplified ini diciptakan oleh green dan vermelion. Disingkat OHI-S.
untuk memperoleh index ini perlu dinilai endapan lunak dan endapan keras (karang gigi).
Untuk endapan lunak ditentukan dengan index debris sedangkan untuk endapan keras digunakan index Calculus.
Index calculus disingkat menjadi (C.I), sedangkan debris index menggunakan D.I. (debris index).
Kriteria pemeriksaan :
Pada rahang atas :

Unsur geraham pertama (6) kanan dan kiri, permukaan bukal.


Unsur pertama (incisivus pertama) kanan, permukaan labial.

Pada rahang bawah :


Unsur geraham pertama (6) kanan dan kiri, permukaan lingual.
Unsur pertama (incisivus pertama) kiri permukaan labial.
Pemeriksaan debris.
1.

Pemeriksaan dilakukan pada permukaan gigi sampai ke batas gingiva. Gigi dibagi dengan garis khayal pada
permukaan labialnya menjadi tiga bagian yang kira-kira luasnya sama yaitu dari batas gingiva sampai ke batas
incisalnya (lihat gambar)

2.

Dengan menggunakan alat sonde (explorer) yang berbentuk bulan sabit digeserkan dan menempel pada
permukaan gigi tersebut agar debris yang menempel terikat pada sonde

3.

Luasnya debris dilihat jadi bukan ketebalan dari debris yang dihitung.

Kesimpulannya :
Kalau permukaan gigi bersih sama sekali maka penilaian 0

Kalau debris menutupi pada bagian sepertiga di bagian terbawah maka diberi nilai 1.
Sedangkan kalau debris menutupi sampai dua pertiga dari permukaan gigi nilai menjadi 2.
Paling jelek ialah bila hampir seluruh permukaan gigi tertutup debris maka nilai menjadi 3.

Cara menghitung index debris ini seandainya unsur yang ditentukan telah dicabut atau tidak ada, maka dapat
menggunakan unsur yang ada yang terletak di sebelahnya sebagai pengganti. Untuk menilainya jadi8 diperlukan tiga
unsur yang dinilai sebagai sample dari seluruh gigi.
pemeriksaan karang gigi (calculus).
Hakekatnya sama dengan penilaian debris hanya saja bagian sari gigi yang tak nampak seperti pada saku gusi serta
leher gigi harus diperiksa.
Jadi rinciannya sebagai berikut :
Gigi dibagi juga dalam tiga bagian.

Alat yang digunakan sonde


Luas calculus yang diperiksa jadi sama dengan debris, bukan ketebalan calculus

Adapun penilaian sama dengan penilaian pada debris yaitu :


Kalau sama sekali tidak ada karang gigi maka nilai . 0

Kalau bagian yang terlihat ada karang gigi dan tidak melewati sepertiga penilaian maka nilai . 1
Kalau karang gigi menutupi lebih dari sepertiga gigi dam mencapai dua pertiga permukaan, maka nilai . 2
Kalau karang gigi menutupi seluruh bagian servikal dan supra gingival maka nilai yang diberikan . 3

Cara menghitung index karang gigi sama dengan cara menghitung index dari index debris dengan rumus serupa
yaitu :
kemudian dari hasil ini semua yaitu index debris dan index calculus akan diperoleh index OHI-S.
adapun Rumusnya sebagai berikut :
OHI-S = debris index + calculus index.
Pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut di SDN 18 leppangang Kec. Bungoro, kab. Pangkep.
Siswa kelas 6, 1 orang untuk mewakili sekolah tersebut.
Kriteria pemeriksaan yaitu:
Untuk rahang atas

Gigi 6 kanan atas pada permukaan bukal

Gigi 1 kanan atas pada permukaan labial

Gigi 6 kiri atas pada permukaan bukal


Untuk rahang bawah

Gigi 6 kiri bawah pada permukaan lingual

Gigi 1 kiri bawah pada permukaan labial

Gigi 6 kanan bawah pada permukaan lingual

Adapun siswa yang di periksa adalah Andi siswa kelas 6, umur 12 tahun
DICI
1

= 1,5 sedang

= 2 sedang
OHIS = =

= 3,5 buruk

Kriteria penilaian debris :


Pada gigi 16 terdapat pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak, tetapi ada pewarnaan extrinsic

yang menutupi sebagian atau seluruh permulaan gigi.


-

Pada gigi 11 terdapat pada permulaan gigi yang terlihat tidak ada debris atau pewarnaan extrinsic.

Pada gigi 26 terdapat pada permulaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak yang ditutupi permukaan seluas

lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi.


-

Pada gigi 36 terdapat pada permukaan gigi terlihat, ada debris lunak yang meliputi/menutupi permukaan gigi

sebesar 1/3 permukaan atau kurang dari 1/3 permukaan gigi.


-

Pada gigi 46 terdapat pada permukaan seluas lebih dari 2/3 sampai seluruh permukaan gigi.
Kriteria pemeriksaan kalkulus

Makanan yang manis, melekat dan yang asam

Menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tidak tepat

Kebiasaan mengunyah pada satu sisi rahang

Kurangnya perhatian dari orang tua tentang kesehatan gigi dan mulut

Kurang gigi dapat mengakibatkan

Kesehatan mulut (oral hygiene) buruk

Mulut berbau

Estetik

Gigi goyang

1)
-

Adapun pencegahan dan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut


Tindakan yang dilakukan oleh pasien
Mengontrol kebersihan mulut yaitu secara alamiah dengan gerakan otot-otot lidah, bibir, pipi, air ludah,

makanan yang bersifat pembersih. Secara buatan dengan cara kimiawi yaitu menggunakan obat kumur.
-

Mengontrol diet makanan yaitu menghindari makanan yang manis, melekat dan yang asam, makan-makanan

yang bergizi terutama yang berserat.


-

Mengontrol kebiasaan yaitu menyikat gigi dengan cara dan waktu yang tepat, dan menghindari kebiasaan

mengunya pada satu sisi rahang.


-

Melakukan tindakan mekanis yaitu cara yang paling murah efektif dan praktis adalah menyikat gigi minimal 2 x

sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.


2)

Tindakan yang dilakukan oleh dokter gigi/perawat gigi

Usahakan mengontrol kebersihan gigi dan mulut minimal 2 x setahun/6 bulan sekali di klinik, puskesmas atau di

rumah sakit yaitu melakukan tindakan yang disebut dengan scalling.


3)

Usaha lain untuk mencegah yaitu memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur, memperbaiki tambahan-

tambahan yang buruk anatominya, mempergunakan alat bantu sikat gigi seperti tusuk gigi, dental floss dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu cara untuk menghambat penyakit gigi dari mulut adalah tindakan preventif/promotif terhadap masyarakat,
dengan harapan masyarakat mengerti dan memahami arti kesehatan gigi dan mulutnya pad khususnya dan
kesehatan umum pada dasarnya. Tindakan ini yang paling jika dan tepat ditujukan pada siswa sekolah dasar dengan
alasan dengan pembiasaan pada anak usia sekolah maka akan terbawa di masa mendatang setelah yang
bersangkutan menjadi dewasa. Permasalahan yang akan dihadapi pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
sekolah dasar ialah peningkatan kebersihan gigi dan mulut.
B. Saran
Saya harapkan kepada semua orang tua agar memperhatikan kebersihan gigi dan mulut anaknya dan mengontrol
gigi anaknya minimal 2 x setahun/6 bulan sekali di klinik, puskesmas / di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Preventive Dentistry (Ms. Gehee)
Pembinaan dan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Keluarga (Direktorat Kesehatan Gigi).

Anda mungkin juga menyukai