Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER

SEMESTER GENAP T.A 2021/2022

Mata Kuliah: Pencegahan Penyakit Gigi dan Mulut (Preventive Dentistry) (Praktek)
Tingkat/Sem: I/II (Genap)
Hari/Tanggal: Jum,at/3-06-2022
Pukul: 11.00-12.00 WIB
Team Teaching : 1. Drg. Adriana Hamsar, M.Kes
2. Hj. Asmawati, SKM, M.Si
3. KartikaEmailijati, SKM, M.Kes
4. Nurhamidah, SST, M.Kes
5. Pilidai E Nadapdap, S.SiT, M.Si

PRAKTEK :
Bagaimana cara memeriksa kebersihan gigi dan mulut pasien dengan teknik Oral Hygiene Indeks
(OHI-S) . Jelaskan…

Nama : L. Theresia Laimora


Nim : P07525021019
Kelas : 1A

JAWAB

PENGUKURAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT


I. Menurut Greene and Vermillion
Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut, Greene and Vermillion menggunakan indeks yang
dikenal dengan Oral Hyigene Index (OHI) dan simplified Oral Hygiene Index (OHI-S).
Pada awalnya indeks ini digunakan untuk menilai penyakit peradangan gusi dan penyakit
periodontal, akan tetapi dari data yang diperoleh ternyata kurang berarti atau bermakna. Oleh
karena itu, indeks ini hanya digunakan untuk mengukur tingkat kebersihan gigi dan mulut dan
menilai efektivitas dari penyakit gigi.

1. Oral Hygiene Indeks (OHI) dan Oral Hygiene IndeksSimplified(OHI-S)


OHI terdiri atas komponen indeks debris dan indeks kalkulus, dengan demikian OHI merupakan hasil
penjumlahan dari indeks debris dan indeks kalkulus, setiap indeks menggunakan skala nilai dari 0-3.
Pada penilaian ini semua gigi diperiksa baik gigi-gigi pada rahang atas maupun rahang bawah. Setiap
rahang dibagi menjadi tiga segmen, yaitu :
1) Segmen pertama, mulai dari distal kaninus sampai molar ketiga kanan rahang atas
2) Segmen kedua, diantara kaninus kanan dan kiri dan
3) Segmen ketiga, mulai dari meisal kaninus sampai molar ketiga kiri. Setelah semua gigi diperiksa,
pilih gigi yang paling kotor dari setiap segmen.
Pada Oral Hygiene Index, penentuan skor debris untuk tiap gigi dilakukan sebagai berikut :
Skor 0

Gigi bersih dari debris

Skor 1

Jika gigi ditutupi oleh debris tidak lebih dar1/3 dari permukaan gigi atau tidak ada debris tetapi
terdapat stain, baik pada bagian fasial maupun lingual
Skor 2

Jika gigi ditutupi oleh debrs lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 dari luas permukaan gigi

Skor 3

Jika gigi ditutupi oleh debris lebih dari 2/3 permukaan gigi

Skor debris indeks: jumlah skor seluruh rahang

Indeks debris adalah jumlah skor segmen dibagi jumlah segmen (=6)
Untuk mengukur kalkulus sama dengan pengukuran debris, yaitu sebagai berikut:
Skor 0

Gigi bersih dari kalkulus

Skor 1

Jika gigi ditutupi oleh kalkulus tidak lebih dar1/3 dari permukaan gigi atau tidak ada kalkulus tetapi
terdapat stain, baik pada bagian fasial maupun lingual

Skor 2

Jika gigi ditutupi oleh debrs lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3 dari luas permukaan gigi

Skor 3

Jika gigi ditutupi oleh kalkulus lebih dari 2/3 permukaan gigi

Skor kalkulus indeks: jumlah skor seluruh rahang

Indeks kalkulus adalah jumlah skor segmen dibagi jumlah segmen (=6)
OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified)
Untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut seseorang, Green and Vermillion memilih enam
permukaan gigi indeks tertentu yang cukup dapat mewakili segmen depan maupun belakang dari
seluruh pemeriksaan gigi yang ada dalam rongga mulut. Gigi-gigi dipilih sebagai gigi indeks beserta
permukaan indeks yang dianggap mewakili tiap segmen adalah:
Gigi 16 pada permukaan bukal (Bukal) (Labial) (Bukal)
Gigi 11 pada permukaan labial 161126
Gigi 26 pada permukaan bukal 46 3136
Gigi 36 pada permukaan lingual (Lingual)(Labial) (Lingual)
Gigi 31 pada permukaan labial
Gigi 46 pada permukaan lingual

Permukaan yang diperiksa adalah permukaan gigi yang jelas telihat dalam mulut, yaitu permukaan
klinis bukan permukaan anatomis.
Jika gigi indeks pada suatu segmen tidak ada, lakukan penggantian gigi tersebut dengan ketentuan
sebagai berikut.
➢ Jika gigi molar pertama tidak ada, penilaian dilakukan pada gigi molar kedua, jika gigi molar
pertama dan kedua tidak ada penilaian dilakukan pada gigi molar ketiga tetapi jika gigi molar
pertama, kedua dan ketiga tidak ada maka tidak ada penelitian untuk segmen tersebut.
➢ Jika gigi insisif pertama kanan atas tidak ada, dapat diganti oleh gigi dengan insisif pertama kanan
bawah, jika gigi insisif pertama kiri bawah tidak ada, dapat diganti dengan gigi insisif pertama kanan
bawah, akan tetapi jika gigi insisif pertama kiri atau kanan tidak ada, maka tidak ada penelitian untuk
segmen tersebut.
➢ Gigi indeks dianggap tidak ada pada keadaan seperti: gigi hilang karena dicabut, gigi yang
merupakan sisa akar, gigi yang merupakan mahkota jaket, baik yang terbuat dari akrilik maupun
logam, gigi mahkota sudah hilang atau rusak lebih dari ½ bagiannya pada permukaan indeks akibat
kaires maupun fraktur, gigi gigi yang erupsi belum ½ tinggi mahkota klinis
➢ Penelitian dapat dilakukan jika minimal ada dua gigi indeks yang dapat diperiksa.
Untuk mempermudah penelitian, sebelum melakukan penelitian debris kita dapat membagi
permukaan gigi yang akan dinilai dengan garis khayal menjadi 3(tiga) bagian yang sama besar/luas
secara horizontal.
Mencatat skor debris
Oral debris adalah bahan lunak dipermukaan gigi yang dapat merupakan plak, material alba, dan
food debris.
Kriteria skor debris terdapat pada tabel berikut.
Skor

Kondisi

Tidak ada debris atau stain

Plak menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal, atau terdapat stain ekstrinsik di permukaan
yang diperiksa

Plak menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa

Plak menutup lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa

Cara pemeriksaan debris dapat dilakukan dengan menggunakan larutan disklosing ataupun tanpa
menggunakan larutan disklosing.

Pemeriksaan debris dengan mengggunakan larutan disklosing(disclosing solution)


Alangkah lebih baik sebelum penetesan disklosing bibir pasien dibersihkan dari lipstik kemudian ulasi
bibir dengan vaselin agar disklosing tidak menempel pada bibir.Pasien diminta untuk mengangkat
lidahnya keatas, teteskan disklosing sebanyak tiga tetes di bawah lidah.Dalam keadaan mulut
terkatup sebarkan disklosing dengan lidah ke seluruh permukaan gigi.Setelah disklosing tersebar,
pasien diperbolehkan meludah, diusahakan tidak kumur.Periksalah gigi indeks pada permukaan
indeksnya dan catat skor sesuai dengan kriteria.
Jika tidak menggunakan larutan disklosing, gunakanlah sonde biasa atau dental probe untuk
pemeriksaan debris.
➢ Gunakan sonde secara mendatar pada permukaan gigi, dengan demikian debris akan terbawa
oleh sonde.
➢ Periksalah gigi indeks mulai dengan menelusuri dari sepertiga bagian incisal atau oklusal
➢ Jika pada bagian ini tidak ditemukan debris, lanjutkan terus pada dua pertiga bagian gigi,
➢ Jika disini pun tidak dijumpai, teruskan ke sepertiga bagian servikal.

Mencatat skor kalkulus


Kalkulus adalah deposit keras yang terjadi akibat pengendapan garam-garam anorganik yang
komposisi utamanya adalah kalsium karbonat dan kalsium fosfat yang bercampur dengan debris,
mikroorganisme, dan sel-sel epitel deskuamasi.
Kriteria skor kalkulus terdapat pada table berikut.
Skor
Kondisi
0
Tidak ada kalkulus
1
Kalkulus supragingiva menutup tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal yang diperiksa
2
Kalkulus supragingiva menutup lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa, atau
ada bercak-bercak Kalkulus supragingiva di sekeliling servikal gigi
3
Kalkulus supragingiva menutup lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa atau ada Kalkulus
supragingiva yang kontinu di sekeliling servikal gigi

Contoh:
Nilai 0: Tidak ada debris
Nilai 1: Ada debris pada 1/3 bagian atau kurang dari 1/3 bagian, dihitung dari bagian servikal atau
tidak ada debris tapi ada staining
Nilai 2: Ada debris lebih dari 1/3 bagian atau kurang dari 2/3 bagian gigi, dihitung dari bagian servikal
Nilai 3:Bila terdapat debris lebih dari 2/3 bagian gigi atau menutupi seluruh permukaan gigi

Menghitung skor indeks debris, skor indeks kalkulus dan skor OHIS
Skor indeks debris maupun skor indeks kalkulus ditentukan dengan cara menjumlahkan seluruh skor
kemudian membaginya dengan jumlah segmen yang diperiksa. Misalkan pada suatu pencatatan
indeks debris dan indeks kalkulus didapat hasil sebagai berikut.

0
2
2
-1
2
2
1
3
2
2
3

DICI
Maka Skor DI =13= 2,17Skor CI = 9 = 1,50
6 6
Sedangkan Skor OHIS adalah jumlah skor debris dan skor kalkulus sehingga pada perhitungan di atas
Skor OHIS didapat 3,67.

Menentukan kriteria indeks debris, indeks kalkulus dan OHIS


Menurut Greene dan Vermillion, kriteria penlaian debris dan kalkulus sama, yaitu mengikuti
ketentuan sebagai berikut.
Baik : Jika nilainya antara 0-0,6
Sedang: Jika nilainya antara 0,7-1,8
Buruk: Jika nilainya antara 1,9-3,0

OHIS mempunyai kriteria tersendiri, yaitu mengikuti ketentuan sebagai berikut :


Baik : Jika nilainya antara 0,0-1,2
Sedang: Jika nilainya antara 1,3-3,0
Buruk: Jika nilainya antara 3,1-6,0
Dengan demikian, untuk contoh perhitungan diatas, kriteria indeks debris untuk pasien dengan nilai
2,17 adalah buruk; kriteria indeks kalkulus dengan nilai 1,50 adalah sedang dan kriteria OHIS dengan
nilai 3,67 adalah buruk.

2. Penilaian Indeks Plak Menurut Modifikasi Turesky-Glimore-Glickman dari Quigley-Hein


Menurut Quigley dan Hein (1962), pengukuran indeks plak, dilakukan dengan membagi gigi menjadi
tiga bagian,dan yang diperiksa hanyalah bagian fasial dari gigi anterior, setelah mempergunakan
obat kumur berbahan dasar fuchsin sebagai disklosing, rentang penilaian 0-5.
Turesky dan kawan-kawan memodifikasi penilaian dari Quigley dan Hein, penilaian dilakukan pada
seluruh gigi pada bagian permukaan fasial dan lingual setelah pemberian disklosing. Skor plak
perorangan diperoleh dari jumlah total dari nilai yang diperoleh dibagi jumlah permukaan yang
diperiksa.
Kriteria indeks plak memodifikasi Turesky-Glimore-Glickman dari Quigley-Hein adalah sebagai
berikut.
Skor PI
Kondisi
0
Tidak ada plak
1
Terdapat bercak-bercak plak yang terpisah pada bagian mergin servikal dari gigi
2
Terdapat lapisan tipis plak setebal 1 mm pada bagian mergin servikal dari gigi
3
Terdapat lapisan plak, lebih dari 1 mm tetapi mencapai 1/3 bagian mahkota
4
Teradapat lapisan plak, lebih dari 1/3, akan tetapi tidak lebih dari 2/3 bagian mahkota
5
Terdapat lapisan plak, menutupi seluruh permukaan gigi

3. Pengukuran Kebersihan Gigi Dan Mulut Menurut Podshadley And Haley (Patient Hygiene
Performance Index Atau Indeks PHP)
Indeks ini pertama kali dikembangkan dengan maksud untuk menilai individu atau perorangan dalam
pembersihan debris setelah diberi instruksi menyikat gigi.
Cara pemeriksaan klinis berdasarkan indeks plak PHP adalah sebagai berikut.
1. Digunakan bahan pewarna gigi berwarna merah (larutan disklosing) untuk memeriksa plak yang
terbentuk pada permukaan gigi.
2. Pemeriksaan dilakukan pada mahkota gigi bagian fasial atau lingual dengan membagi tiap
permukaan mahkota gigi menjadi lima subdivisi (Gambar 5.3), yaitu: D, distal;G, sepertiga tengah
gingival;M, mesial;C, sepertiga tengah;I/O, sepertiga tengah inisal atau oklusal.

3. Pemeriksaan dilakukan secara sistematis pada:


a) Permukaan labial gigi insitif pertama kanan atas;
b) Permukaan labial gigi insitf pertama kiri bawah;
c) Permukaan bukal gigi molar pertama kanan atas;
d) Permukaan bukal gigi molar pertama kiri atas;
e) permukaan lingual gigi molar pertama koro bawah;
f) Permukaan lingual gigi molar pertama kanan bawah. Gigi pengganti, seperti ketentuan pada
pemeriksaan OHI-S Greene dan Vermillion.

4. Cara penilaian plak adalah sebagai berikut:


Nilai 0 = tidak ada plak.
Nilai 1 = ada plak.
5. Cara pengukuran untuk menentukan indeks plak PHP, yaitu dengan rumus dibawah ini dan nilai
yang dihasilkan adalah berupa angka.
Jumlah total skor plak seluruh permukaan gigi yang dipriksa
IP PHP =
Jumlah gigi yang diperiksa
Kriteria penilaian tingkat kebersihan mulut berdasarkan indeks plak PHP (Personal Hygiene
Performance), yaitu:
Sangat Baik= 0
Baik= 0,1-1,7
Sedang= 1,8-3,4
Buruk = 3,5-5

4. Pengukuran Kebersihan Mulut Menurut Personal Hygiene Performance Modified (PHPM) Oleh
Marten dan Meskin
Metode Personal Performance Modified sering digunakan untuk pemeriksaan kebersihan gigi dan
mulut pada masa geligi campuran.
Prinsip pemeriksaan hampir sama dengan PHP, akan tetapi permukaan yang akan diperiksa adalah
bagian bukal dan lingual. Geligi yang diperiksa adalah gigi paling belakang yang tumbuh di kuadran
kanan atas, gigi kaninus kanan atas atau gigi yang terseleksi, gigi premolar atau molar kuadran kiri
atas, gigi paling belakang tumbuh pada kuadran kiri bawah, gigi kaninus kiri bawah atau gigi yang
terseleksi, dan gigi premolar atau molar kuadran kanan bawah:
➢ Jika dijumpai plak pada gigi yang diperiksa maka penilaian diberi tanda (+) dan
➢ Jika tidak ada penumpukan plak diberi tanda (-).
Jumlah skor per orang maksimal 60 yang diperoleh dengan menjumlahkan seluruh skor (grand total).

5. Pengukuran Kebersihan Mulut Menurut Hygiene Index (HI)


Pengukuran ini merupakan pemeriksaan yang paling akurat karena penilaian akumulasi plak
dilakukan pada seluruh gigi dan mencakup 4 permukaan, yaitu mesial, fasial, distal dan lingual. Jika
dijumpai plak pada setiap permukaan gigi yang diperiksa, diberi tanda (+) dan jika tidak ada
penumpukan plak diberi tanda (-).Bagan untuk pengukuran HI adalah seperti Gambar 5.4.Skor HI
ditentukan dengan membagi jumlah nilai permukaan gigi yang bebas plak dengan jumlah permukaan
gigi yang diperiksa, dinyatakan dalam prosentase permukaan yang bersih.
Jumlaj nilai permukaan gigi yang bebas plak
HI =X 100 %
Jumlah permukaan gigi yang diperiksa.

Anda mungkin juga menyukai