Oleh :
KELOMPOK 1F
Khairunnisa Fadhilatul Arba (NIM 201611101008)
Syeifira Salsabila (NIM 201611101016)
Ananda Regina Putri Darna (NIM 201611101027)
Afifah Rizki Fauziah (NIM 201611101032)
Nancy Amelia Rosa (NIM 201611101062)
Dara Kartika Hasna Sausan (NIM 201611101070)
Oral Hygiene Index (OHI-S) berbeda dari O H I asli, yaitu dalam jumlah
permukaan gigi yang diperiksa (6 daripada 12), metode pemilihan permukaan gigi
untuk dinilai, dan skor yang bisa didapatkan. Kriteria yang digunakan untuk
memberikan skor ke permukaan gigi sama dengan yang digunakan untuk O H I. O
H I-S, seperti O H I, memiliki dua komponen, Debris Index (D I-S) dan Indeks
Kalkulus (C I -S). Masing-masing indeks, didasarkan pada numerik penentuan
jumlah debris atau kalkulus yang ditemukan pada enam permukaan gigi yang
telah dipilih sebelumnya (Green & Vermillion, 1964).
Oral Debris, adalah benda asing yang lembut dan terikat secara longgar
pada gigi. Oral debris terdiri dari musin, bakteri dan makanan. Warnanya
bervariasi dari putih keabu-abuan menjadi hijau atau oranye. Permukaan yang
tertutup oleh debris diperiksa menggunakan sonde no. 5 (Sherpard’s Crook)
sepanjang permukaan gigi oklusal atau insisal. Berikut adalah sistem penilaian
yang digunakan:
1 – Debris lunak yang menutupi tidak lebih dari 1/3 dari permukaan gigi yang
diperiksa atau adanya stain ekstrinsik tanpa serpihan yang terlepas dari luas
permukaan yang tertutupi.
2 – Debris lunak yang menutupi lebih dari 1/3 tetapi tiak lebih dari 2/3 permukaan
gigi.
2 – Kalkulus menutupi lebih dari 1/3 tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi
atau adanya bitnik-bintik kalkulus subgingiva di sekeliling servikal gigi.
3 – Kalkulus menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi atau terdapat endapan yang
menebal pada kalkulus subgingiva di sekeliling servikal gigi.
Menghitung Indeks OHI-S
INDEKS DMFT
Pendahuluan
sehingga indeks ini menjadi gambaran seberapa banyak gigi yang terpengaruh
oleh karies hingga gigi tersebut diperiksa (Marya, 2011).
1. Gigi yang belum erupsi (gigi dianggap erupsi saat permukaan oklusal atau
tepi insisal benar-benar terbuka)
2. Gigi supernumerary dan hilang bawaan
3. Gigi dicabut karena alasan selain karies gigi seperti untuk alasan
ortodontik dan trauma
4. Gigi yang direstorasi karena alasan selain karies gigi, seperti trauma,
digunakan sebagai penyangga jembatan dan tujuan kosmetik.
5. Gigi sulung jika penggantinya permanen telah erupsi. Gigi permanen
dipertimbangkan (Marya, 2011).
a. D (Decay)
- Jumlah gigi yang mengalami karies dan masih dapat ditumpat
- Gigi yang ditumpat sementara
- Mahkota yang rusak karena karies
b. M (Missing)
- Jumlah gigi tetap yang telah atau harus dicabut karena karies
c. F (Filling)
- Jumlah gigi tetap yang telah ditumpat dan tumpatan masih dalam keadaan
baik
DMFT Individu
Persentase Indeks karies total di antara individu yang diperiksa (WHO, 2013):
- % D / DMFT (persen dari total gigi yang rusak dalam indeks pengalaman
karies total)
- % M / DMFT (persen gigi tanggal karena karies dalam indeks
pengalaman karies total)
- % F / DMFT (persen dari gigi yang ditumpat oleh karena karies dalam
indeks pengalaman karies total)
Skoring DMFT
Pemeriksaan karies pada gigi permanen dilakukan pada 32 gigi (yaitu semua gigi
permanen termasuk gigi molar ketiga) dengan probe periodontal (probe
Community Periodontal Index (CPI)) dan kaca mulut. Status gigi permanen setiap
gigi (mahkota dan akar) dicatat dengan skor dari 0 sampai 9.
0: Sound
Mahkota / akar dikodekan Sound jika tidak terlihat karies secara klinis yang
belum ditumpat ataupun telah ditumpat. Tahapan karies yang merupakan awal
kavitasi, serta kondisi lain yang mirip dengan tahap awal karies, dikecualikan
karena tidak dapat diidentifikasi secara pasti di sebagian besar kondisi lapangan
tempat survei epidemiologi dilakukan.
1: Karies Mahkota
Diberi kode 1 apabila terdapat lesi karies pada pit atau fisur, atau pada permukaan
halus gigi, terdapat kavitas yang sangat jelas, kerusakan enamel, atau struktur gigi
melunak. Gigi juga dapat diberi kode 1 apabila terdapat lesi karies pada akar yang
akan terasa lunak atau kasar jika diperiksa dengan probe CPI.
Mahkota/akar dianggap telah ditumpat tetapi dengan karies, jika memiliki satu
atau lebih restorasi permanen dan satu atau lebih area yang memiliki karies pada
mahkota/akar gigi.
Mahkota/akar dianggap telah ditumpat dan tidak memiliki karies apabila terdapat
satu atau lebih restorasi permanen dan tidak ada karies di mana pun pada
mahkota/akar gigi.
Kode ini digunakan untuk gigi permanen yang telah dicabut karena karies dan
dicatat dalam status koronal.
6: Fissure sealant
Kode ini digunakan untuk gigi di mana fissure sealant telah ditempatkan pada
permukaan oklusal, di dalam pit atau untuk gigi dengan pit oklusal yang
membesar karena bur bulat dan telah diisi dengan bahan komposit.
Kode ini hanya diberikan pada ruang atau space pada rongga mulut dimana
terdapat gigi permanen yang belum erupsi.
9: Tidak tercatat
Kode ini digunakan untuk gigi permanen yang telah erupsi namun tidak dapat
diperiksa karena alasan seperti karet ortodonsi, hypoplasia berat, dan lain-lain.
Greene J. C., J. R.Vermillion. 1964. The Simplified Oral Hygiene Index. San
Fransisco: The Journal of American Dental Association.
Marya, C.M., 2011. A Textbook of Public Health Dentistry. JP Medical Ltd. New
Delhi : Jaypee Brothers Medical Publishers
World Health Organization, 2013. Oral health surveys: basic methods. World
Health Organization.