Anda di halaman 1dari 6

1. a.

Ada beberapa jenis anamnesia yang dapat di lakukan pada pasien, untuk pasien
ortho termasuk anamnesa jenis yang mana?
Jenis Anamnesa:
1. AutoAnamnesis adalah anamnesa yang dilakukan secara langsung terhadap
pasiennya. Pasien sendirilah yang menjawab semua pertayaan dokter dan
menceritakan permasalahannya
2. AlloAnamnesis adalah anamnesis yang diperoleh dari informasi yang diberikan oleh
orang lain (bukan pasien sendiri) yang menjawab pertanyaan dokter dan menceritakan
pengalamannya. Alloanamnesis sangat di butuhkan jika berhubungan dengan anak
kecil atau bayi, orang tua lansia, pasien sakit jiwa, pasien tidak sadar, sangat lemah,
atau sakit.

Untuk pasien ortho anamesa yang dilakukan adalah Alloanamnesis

b. pada pemeriksaan anamnesa, maka kita di haruskan menentukan (jelaskan dan


gambarkan)
1. Tipe Profil
Pemeriksaan profil mempunyai arti penting dikarenakan proporsi skeletal jurusan
anteroposterior maupun vertical dapat terlihat dari pemeriksaan ini. Pemeriksaan profil
dilakukan secara teliti yang akan memberikan kesan hampir sama seperti pemeriksaan
sefalogram lateral, meskipun tidak terperinci. Pemeriksaan profil dapat membedakan
secara klinis pasien dengan keadaan yang parah dari mereka yang mempunyai muka baik
atau cukup baik.
Cara menentukan tipe profil yaitu dengan cara pasien didudukan dalam keadaan Natural
Head Position (NHP) baik waktu duduk tegak atau berdiri tegak. Lalu dilihat dari arah
samping pasien, kemudian ditarik garis imajiner yang menghubungkan antara:
- Jaringan Lunak (Glabella, Lip Kontur, Symhisis)
- Jaringan Keras ( Nasion, Subspinalis, Pogonion)
Tipe profile ada 3 yaitu:
1. Cekung = apabila symphisis lebih ke anterior dibandingkan glabella dan lip
countour
2. Cembung = Apabila Symphisis lebih ke posterior di bandingkan glabella dan
lip contur
3. Lurus = Apabila Glabella- Lip Kontur- symphisis berada dalam dan garis
lurus

Tujuan pemeriksaan profil wajah :

1. menentukan posisi rahang dalam jurusan sagittal


2. evaluasi bibir dan letak insisiv : apakah insisiv protusif / retrusif
3. evaluasi proporsi wajah dalam arah vertical dan sudut mandibular
2. bentuk muka :

Ada dua macam :

1. simetris
2. asimetris
oleh karena :
 keturunan
 faktor pusat pertumbuhan dan perkembangan
 kebiasaan buruk seperti tidur satu sisi
 penyakit
 fungsi otot kunyah yang kurang
 trauma
3. tipe wajah :
kompleks muka berhubugan dengan basis kranium oleh karena itu pertumbuhan
basis kranium pada tahap awal menentukan pola dimesi, sudut, dan topografi muka
Cara mengukur :
Indeks muka = ( lebar muka) x 100

( Panjang muka)

Ada 3 tipe wajah :

1. leptoprosop : muka sempit, panjang, protusif : 88,0-92,9

2. Mesoprosop : muka tipe sedang = 84,0-87,9

3. Euriprosop : muka lebar, datar, kurang protusif = 79,0 – 83,0

4. Tipe Kepala:

Cara pemeriksaan : pederita didudukka pada posisi palig rendah, kemudia dilihat dari
atas da diukur perbandingan antara pajag dan lebar kepala yang diakhiri denga indeks
Cephalic

Indeks Cephalic : lebar kepala maksiumum x100

Panjang kepala maksimum

Ada 3 tipe kepala :

1. Dolicocephalic : tipe muka dan bentuk lengkung geligi yang panjang dan sempit

2. Mesocephalic : tipe muka dan bntuk lengkung gigi yang berbentuk parabola

3. Brachycepalic : tipe muka lebar dan pendek, lengkung geliginya lebar dan dangkal
c. Mengapa kita harus menanyakan riwayat penyakit? Jelaskan!
Perlu di tanyakan mengenai riwayat penyakit dikarenakan pada penyakit anak
dapat mengganggu pertumbuh kembangan normal sorang anak. Dimana menurut
(Moyers 1988) penyakit dengan panas badan yang tinggi dapat menyebabkan gangguan
jadwal waktu pertumbuh kembangan gigi pada masa bayi dan anak-anak. Penyakit
sistemik lebih berpengaruh pada kualitas gigi daripada kuantitas pertumbuhkembangan
gigi. Suatu maloklusi bahkan dapat merupakan akibat sekunder dari kelainan otot dan
beberapa kelainan neuropati atau merupakan sekuel dari perawatan scoliosis yang
berlangsung lama untuk imobilisasi tulang belakang.
Anak-anak yang lahir premature juga kadang-kadang pertumbuhannya pada tahun
pertama dan kedua tidak secepat anak-anak yang lahir normal tetapi kebanyakan pada
tahun ketiga biasanya tidak terdapat perbedaan lagi. Penyakit kronis juga dapat
mengubah keseimbangan energy yang di perlukan untuk pertumbuhan. Pada anak anak
yang menderita penyakit kronis hampir semua energi yang di dapatkan kadang-kadang
kurnag menuckupi untuk beraktivitas dan bertumbuh. Kondisi anak-anak dengan
penyakit kronis biasanya tidak sebaik mereka yang normal, dan apabila penyakit kronis
berlanjut akan mendapatkan efek kumulatif. Nutrisi yang baik ikut menentukan kesehatan
seorang anak, nutrisi yang kurang baik mempunyai dampak yang menyerupai penyakit
kronis. Bila di ketahui seorang anak mempunyai penyakit sistemik maka dokter gigi perlu
melakukan konsultasi dengan dokter anak yang merawat agar jalannya orthodontic tidak
terpengaruh.

d. Bagaimana cara menetapkan hal di bawah ini:


1. pemeriksaan TMJ, path of closure, atrisi, kontak premature
 Pemeriksaan TMJ
Dilihat gerakan mandibular saat membuka dan menutup mulut
Cara pemeriksaan :
- Pasien duduk pada posisi istirahat
- Kedua jari telunjuk operator diletakkan di bagian luar meatus acusticus
externa kiri dan kanan pasien
- Pasien di instruksikan untuk membuka dan menutup mulutnya

Normal : apabila pasein dapat membuka mulut dan mandibular dapat bergerak
dan tidak ada bunyi kliking dan tidak terjadi krepitasi

Tidak normal : apabila terdapat deviasi mandibua atau displacement mandibular

 Path of Closure
Adalah gerakan mandibula dari posisi istirahat menuju oklusi sentris
Cara pemeriksaan :
- Pasien didudukkan pada posisi istirahat (rest position) dilihat possi garis
mediannya
- Paisen di instruksikan untuk oklusi sentris dari posisi istirahat dan dilihat
kembli posisi garis mediannya
Apabila posisi garis median pada saat posisi istirahat menuju oklusi sentris tidak
terdapat pergeseran berarti tidak terdapat gangguan path of closure

Apabila posisi garis median pada saat posisi istirahat menuju oklusi sentris
terdapat pergeseran berarti terdapat displacement mandibular.

 Atrisi
Adalah permukaan oklusal yang rata atau datar yang terjadi disebut seringnya
penggunaan gigi atau oleh karena kebiasaan bruxism
Cara pemeriksaan: dengan cara melihat permukaan oklusal / insisal geligi dengan
dihubungkan dengan factor lainnya
 Kontak premature
Prematur kontak adalah kondisi dimana gigi terlalu cepat berkontak sehingga
mengganggu mandibula dan TMJ.
Cara pemeriksaan : Periksa hubungan antara gigi-gigi posterior dan periksa fungsi
gigi antara yang satu dengan yang lainnya, melalui gerakan depan belakang
Periksa hubungan antara gigi-gigi posterior dan periksa fungsi gigi antara yang
satu dengan yang lainnya, melalui gerakan depan belakang. Analisis oklusi dapat
menggunakan model dalam artikulator yang bermanfaat untuk merencanakan
perawatan. Lakukan pengecekan oklusi dengan cara menggunakan kertas
artikulasi. Beritahu pasien, pada saat sudah menggigit/merapatkan gigi dengan
benar, apabila ada sesuatu yang mengganjal atau tidak sesuai. Dokter gigi bisa
mengatasinya dengan meratakan dengan bur intan bulat dan kecil dengan
kecepatan rendah.
-

Anda mungkin juga menyukai