Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Gigi, 2019, Vol. 7, No.

1, 21-24
Tersedia online di http://pubs.sciepub.com/ijdsr/7/1/5
Diterbitkan oleh Science and Education Publishing
DOI: 10.12691 / ijdsr-7-1-5

Tooth Supported Overdenture as Solusi Luar Biasa

untuk Pasien: Laporan Kasus
Ayoob Mutleb Alnafisah1, *, Mohamed R Mahmoud2
1
Dokter Gigi Magang, Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi, Universitas Qassim,KSA
2
Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi, Universitas Qassim, KSA
* Penulis yang sesuai: ayoub.alnafeesa@qudent.org
Diterima pada 04 Maret 2019; Direvisi 10 April 2019; Diterima 19 April 2019
Abstrak Latar Belakang; Kondisi tidak bergigi pasien dapat menyebabkan gangguan, keterbatasan fungsional,
cacat fisik, psikologis, dan sosial secara langsung. Edentulisme ditemukan memiliki efek signifikan pada resorpsi
ridge residual, yang menyebabkan penurunan tinggi tulang alveolar dan ukuran area bantalan gigi tiruan. Gigi
yang menopang gigi tiruan adalah konsep yang meningkatkan retensi dan stabilitas protesa akhir secara signifikan,
dan juga mempertahankan propriosepsi. Tulang adalah jaringan dinamis. Pencabutan gigi menghasilkan inisiasi
pola resorpsi tulang. Di sini kami melaporkan sebuah kasus dengan keuntungan mengeksploitasi beberapa gigi
yang tersisa untuk meminimalkan resorpsi ridge alveolar dan meningkatkan retensi dan dukungan melalui
penggunaan gigi tiruan lengkap yang mengatasi banyak masalah yang dihadapi oleh pasien gigi tiruan lengkap
konvensional dan gigi tiruan sebagian lepasan.
Katakunci: lengkap gigi didukung overdenture, resorpsi tulang, edentulisme, abudments, estetika
Cite Pasal ini: Ayoob Mutleb Alnafisah, dan Mohamed R Mahmoud, “Tooth Didukung overdenture sebagai
Solusi Menakjubkan untuk Pasien:. Laporan Kasus” Jurnal Internasional Ilmu dan Penelitian Gigi, vol. 7, tidak. 1
(2019): 21-24. doi: 10.12691 / ijdsr-7-1-5.

Membandingkan berbagai metode pengobatan dalam masing-masing

1. Pendahuluan gigi yang tersisa akan ditentukan dengan analisis dimensi

vertikal dan tinggi tulang vertikal [8,9].
Edentulisme adalah kondisi yang melemahkan dan dapat
digambarkan sebagai "penanda akhir beban penyakit untuk
kesehatan mulut" [1]. Prevalensi pasien kehilangan gigi
total saat ini telah menurun selama dekade terakhir, masih
edentulisme tetap menjadi penyakit utama di seluruh dunia,
terutama di antara orang dewasa yang lebih tua [2].
Edentulisme memiliki serangkaian konsekuensi yang
merusak kesehatan mulut dan umum. Konsekuensi oral
bervariasi dari resorpsi ridge residual yang terkenal hingga
fungsi pengunyahan yang terganggu, pola makan yang
tidak sehat, cacat sosial, dan kualitas hidup kesehatan
mulut yang buruk. Individu yang tidak bergigi juga berisiko
lebih besar untuk penyakit sistemik yang berbeda dan
peningkatan angka kematian [3]. Keropos tulang adalah
proses berkelanjutan setelah kehilangan gigi [4],
mempengaruhi mandibula empat kali lebih banyak dari
rahang atas [5].
Penggunaan gigi asli sebagai penyangga untuk
overdenture telah menjadi alternatif yang realistis untuk
pencabutan gigi yang tersisa selama beberapa dekade
terakhir [6,7]. Penopang dan / atau retensi gigi berlebih
diperoleh dengan menggunakan satu atau lebih gigi atau
akar, yang terletak di atas permukaan basal gigi tiruan [8].
Saat membuat overdenture, pengikut mekanis dapat
digunakan pada substruktur; Pilihan lain adalah menutup
akar yang tersisa dengan logam, yang juga dikenal sebagai
mahkota teleskopik, koping pendek, koping panjang, atau
pemasangan tergantung pada jenis penutup akar. Tinggi
lain, implan yang didukung atas gigi palsu dapat
digambarkan sebagai pilihan pertama pada pasien yang
dipilih dengan baik [10,11], sementara itu dapat dianggap
sebagai pilihan untuk perawatan estetika jangka panjang
untuk pasien lanjut usia [12,13] dan mungkin tidak
diindikasikan untuk individu dengan status kesehatan
umum yang buruk. Namun, secara ekonomi tidak dapat
diakses oleh banyak pasien. Selain itu, penting untuk
disoroti bahwa dalam beberapa kasus, terapi implan tidak
dapat dilakukan dengan segera, membutuhkan tindakan
sementara untuk mengganti gigi sampai proses
penyembuhan terjadi. Meskipun konsep pembuatan gigi
berlebih bukanlah hal yang baru,konservatif
pendekatandalam manajemen gigi yang tersisa adalah
alasan penerapannya dan harus lebih disukai daripada
ekstraksi total [14,15]. Mengenai prosedur perawatan, gigi
yang akan digunakan untuk metode short-coping
untuk mempertahankan gigi berlebih harus dikurangi
hingga level 1-2 mm di atas margin gingiva dengan koping
dengan tinggi minimal 4 mm, yang akan membantu untuk
hindari fraktur overdenture.
Rissin dkk. pada tahun 1978 membandingkan kinerja
pengunyahan pada pasien dengan gigi asli, gigi tiruan
lengkap dan gigi tiruan berlebih. Mereka melaporkan
bahwa pasien gigi tiruan berlebih memiliki efisiensi
mengunyah sepertiga lebih tinggi daripada pasien gigi
tiruan lengkap [16]. Ada banyak pilihan pengobatan yang
dapat dilepas dan diperbaiki yang tersedia untuk pasien
yang sepenuhnya tidak bergigi. Akar yang terencana tepat
 waktu didukung overdenture telah terbukti menjadi andalan mengurangi resorpsi tulang alveolar. Sebagai tambahan,
terapi prostodontik preventif karena berusaha untuk overdenture yang didukung root
melestarikan beberapa gigi / akar alami yang tersisa dan
22 International Journal of Dental Sciences and Research
menawarkan berbagai keuntungan, termasuk dukungan
protese yang aman, umpan balik proprioseptif, dan manfaat
ekonomi dan psikologis [17,18]. Telah diamati bahwa
resorb tulang alveolar pada kecepatan yang lebih cepat
tanpa dukungan dari gigi alami. Akar yang tertinggal
mempertahankan tulang alveolar, yang akan mendukung
overdenture dan mencegah keropos tulang secara cepat
[19]. Persiapan overdenture harus melibatkan penilaian
jarak antar oklusal, harus ada ruang yang cukup untuk
akar, koping logam dan kemungkinan pemasangan,
bersama dengan ketebalan bahan dasar gigi tiruan dan gigi
tiruan yang memadai, semua tanpa membahayakan
kekuatan gigi tiruan [ 20].
2. Laporan Kasus
Seorang pasien pria berusia 62 tahun dilaporkan ke
Dental Clinic Center, College of dentistry, Qassim
University, KSA. Pasien diminta mengganti giginya yang
hilang karena kesulitan mengunyah dan penampilan yang
tidak menyenangkan. Pasien bebas penyakit secara
sistemik.
Pemeriksaan intraoral menunjukkan modifikasi Kelas I
rahang atas Kennedy dua yang berlawanan sebagian dari
rahang bawah yang berlawanan dengan Kelas I Kennedy
yang sebagian tidak bergigi (Gambar 1).
Gambar 1.
Secara klinis, mobilitas ditemukan pada gigi premolar
pertama bawah kanan dan kiri. Temuan periodontal
signifikan. Ada kalkulus, resesi gingiva, pembentukan
poket bersama dengan karies di gigi premolar bawah kanan
dan kiri.
Hasil radiografi menunjukkan lesi patologis terdeteksi
pada gigi premolar bawah dan gigi premolar kiri atas yang
dirawat secara endodentik.
Rencana perawatan klasik terdiri dari Fase I: pendidikan
kesehatan mulut dan scaling & root planing, serta
Pencabutan gigi premolar bawah kanan dan kiri. Tahap II:
perawatan ulang endodentik untuk gigi premolar kedua kiri
atas. Fase III: Pembuatan gigi penopang Lengkap di atas
gigi tiruan di lengkung rahang atas dan gigi tiruan sebagian
akrilik kelas I Kennedy di lengkung bawah. Fase IV:
Tindak lanjut, dan perawatan pasca pemasangan.
Cetakan awal Alginat rahang atas dan rahang bawah
(Cavex CA37- BV 2003 RW Haarlem, Belanda) dibuat di
baki stok dan baki khusus dibuat di atas cetakan
diagnostik.
Kesan akhir rahang atas dibuat menggunakan bahan
cetak Seng oksida (pasta cetakan Cavex Outline Eugenol-
BV 2003 RW Haarlem, Belanda) dan cetakan akhir
mandibula dibuat dengan menggunakan bodi biasa
(Aquasil, Dentsply). (Gambar 2).
Gambar 2.
Hubungan kranio-rahang atas direkam menggunakan
transfer busur wajah dan hubungan rahang Maxillo-
mandibula direkam menggunakan rekaman hubungan
rahang sentris dan eksentrik. (Dentatus Articulator-
Dentatus AB / SE-163 08 Spånga / SWEDEN) yang
ditransfer ke artikulator semi adjustable (Gambar 3).
Gambar 3.
Pengaturan gigi dan penempatan percobaan gigi tiruan
atas dan bawah yang dilapisi lilin diperiksa, dengan sedikit
penyesuaian bidang oklusal mandibula untuk mencapai
oklusi yang seimbang. (Gambar 4).
Gigi palsu di akrilat dengan resin polimerisasi heat cure
(Lucitone 199Denture base resin Powder, Liquid,
Dentsply). Setelah finishing dan polishing, gigi tiruan
rahang atas lengkap dan gigi tiruan sebagian rahang bawah
diperiksa untuk penyangga, retensi, stabilitas, ekstensi,
pemasangan menggunakan tekanan yang menunjukkan
masa lalu (Sultan Healthcare) dan oklusi di mulut pasien,
dan kemudian kedua gigi palsu itu dikirim ke pasien
(Gamba
Gambar 4. Gambar 5.

International Journal of Dental Sciences and Research 23

Pada akhirnya, kami merawat maloklusi pseudo kelas III dengan

gigi lengkap yang didukung overdenture.

3. Diskusi
Edentulisme dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat utama di
seluruh dunia, meskipun ada kemajuan dalampencegahan
kedokteran gigi [3]. Berbagai penelitian telah melaporkan bahwa terdapat
resorpsi berkelanjutan dari residual ridge alveolar pada
pasien edentulous dengan gigi tiruan lengkap dan
resorpsi terus menerus ini dapat menyebabkan masalah prostodontik yang serius
dan kesulitan baik untuk pasien dan dokter gigi
[21]. Ini juga merupakan kesepakatan dengan Jain, dkk yang mendukung
bahwa menjaga gigi asli yang tersisa memilikisangat baik
efek yangpada retensi dan stabilitas gigi palsu. Hal ini juga memberikan
kepuasan psikologis yang besar bagi pasien [22].
Pada rencana perawatan fase pertama, kami memulai denganmulut
instruksi kebersihan, scaling dan root planing untuk memperbaiki
kondisi periodontal dari gigi yang tersisa, kemudian kami
gigi premolar kanan dan kiri bawah karena
mencabutmemiliki karies akar dan mobilitas kelas -2 yang membuatnya
tidak bisa diawetkan. Pada fase kedua, perawatan ulang untukatas
gigi premolar dua kiridilakukan untuk mengoreksitidak sesuai
obturasi saluran akar yang. Pada fase ketiga,rahang atas
gigi akrilikmendukung overdenture total dan
gigi tiruan sebagian akrilik mandibula kelas I Kennedy
dilakukan sesuai dengan teknik konvensional.
Kami menggunakan skema oklusi seimbang yang membutuhkan
sedikit penyesuaian oklusal pada gigirahang bawah yang tersisa
anterior. Gigi mal-aligned, miring atau supra-erupsi pada
lengkung berlawanan menimbulkan masalah dan harus dikoreksi
untuk mencapai oklusi yang seimbang pada pasien yang membutuhkan
penyangga gigi berlebih. Oklusi seimbang
dikembangkan untuk meningkatkan stabilitas gigi tiruan selama
semua gerakan fungsional dan / atau parafungsional
mandibula. Kurangnya keseimbangan oklusal dapat menyebabkan
berbagai masalah terkait gigi tiruan termasuk ketidakstabilan,
peradangan mukosa, nyeri, resorpsi tulang dan
ketidakpuasan akhir pasien [23]. Pada fase keempat,
sering dilakukan kunjungan recall untukoklusi
perbaikandan koreksi overextension perbatasan.
Pasien sangat puas dengan gigi palsu barunya dari
semua aspek termasuk fungsi dan estetika.

4. Kesimpulan
Gigi tiruan berlebih telah membuktikan keunggulantak terhitung banyaknya
dan aplikasi yangdibandingkan denganlengkap konvensional
gigi tiruan. Keberhasilannya bergantung pada pemilihan kasus yang tepat
dengan pemantauan kritis terhadap berbagai langkah.prostodontik
Rehabilitasikasus seperti anodontia parsial tidak hanya
meningkatkan fungsi dan estetika secara dramatis, tetapi juga
instruksi yang diberikan. Masa tindak lanjut pasca secara psikologis meningkatkan moral pasien lebih ketika
penyisipan setelah pengiriman gigi tiruan sangat penting individu lebih muda.
untuk keberhasilan gigi tiruan. Janji temu harus
dijadwalkan 24 jam setelah melahirkan, dan kemudian 3
hari setelah melahirkan untuk menghilangkan masalah. Ucapan Terima Kasih
Janji pasca pemasangan harus dijadwalkan secara berkala
untuk menghilangkan kesalahan lebih lanjut yang Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Dr. Shaul
diakibatkan oleh pemasangan gigi palsu. Selama kunjungan Hameed dari departemen Radiologi Mulut dan
ini, gigi palsu harus dievaluasi ulang dalam hal oklusi, Maksilofasial, Sekolah Tinggi Kedokteran Gigi,
retensi, stabilitas, dan pemasangan. Universitas Qassim atas konsultasinya.
24 Jurnal Internasional Ilmu Gigi danPenelitian

Referensi
[1] Cunha-Cruz J, Hujoel PP, Nadanovsky P. Tren sekuler dalam kesenjangan
sosial ekonomi di edentulisme: AS, 1972-2001. Jurnal Penelitian Gigi.
2007; 86 (2): 131-6.
[2] Douglass CW, Shih A, Ostry L. Akankah gigi palsu lengkap diperlukan di
Amerika Serikat pada tahun 2020? J Prosthet Dent. 2002; 87 (1): 5-8.
[3] Emami E, RF de Souza, Kabawat M, Feine JS. Dampak edentulisme pada
kesehatan mulut dan umum. Int J Dent. 2013; 2013: 498305.
[4] Allen PF, McMillan AS. Sebuah tinjauan dari hasil fungsional dan
psikososial dari penyakit tidak bergigi yang dirawat dengan gigi tiruan
pengganti lengkap. J Bisa Penyok Assoc. 2003; 69 (10): 662.
[5] Tallgren A. Penurunan berkelanjutan dari residual ridge alveolar pada
pemakai gigitiruan lengkap: sebuah studi longitudinal campuran yang
mencakup 25 tahun. J Prosthet Dent. 1972; 27 (2): 120-32.
[6] Kalk W, GM van Rossum, Van Waas MA. Edentulisme dan tujuan
pencegahan dalam pengobatan gigi yang rusak. Int Penyok J 1990; 40:
267-74.
[7] Van Waas MA, Jonkman RE, Kalk W, Van't Hof MA, Plooij J, Van Os
JH. Perbedaan dua tahun setelah pencabutan gigi pada reduksi tulang
mandibula pada pasien yang dirawat dengan overdenture langsung atau
dengan gigi tiruan lengkap segera. J Dent Res 1993; 72: 1001-4.
[8] Basker RM, Harrison A, Ralph JP. Overdenture dalam praktik gigi umum.
Bagian 5 - penggunaan koping dan keterikatan. Br Penyok J 1983; 155:
9-13.
[9] Zamikoff II. Overdentures - teori dan teknik. J Am Dent Assoc 1973; 86:
853-7.
[10] Leblebicioglu B, Rawal S, Mariotti A. Tinjauan tentang persyaratan
fungsional dan estetika untuk implan gigi. J Am Dent Assoc 2007; 138:
321-29.
[11] De Rouck T, Collys K, Cosyn J. Implan gigi tunggal langsung di rahang
atas anterior: studi kohort kasus selama 1 tahun tentang respons
jaringan keras dan lunak. J Clin Periodontol 2008; 35: 649-57.
[12] Norton MR. Stabilitas biologis dan mekanis implan gigi tunggal: 4
hingga 7 tahun tindak lanjut. Clin Implant Dent Relat Res 2001; 3: 214-
20.
[13] Tang CB, Ma JM, Tong X, Ding C, Li L. Evaluasi klinis dari gigi palsu
implan selama 10 tahun. Shanghai Kou Qiang Yi Xue 2007; 16: 470-
74.
[14] Keltjens HM, Creugers TJ, van't Hof MA, Creugers NH. Sebuah studi
klinis selama 4 tahun tentang amalgam, komposit resin dan restorasi
semen ionomer kaca modifikasi resin pada abutmen overdenture. J Dent
1999; 27: 551-55.
[15] Scotti R, Melilli D, Pizzo G. Overdenture didukung oleh gigi asli:
analisis keuntungan klinis. Minerva Stomatol 2003; 52: 201-10.
[16] Prakash, Veenas, G. Shivaprakash, Nagarajappa, dan Samrat Hegde.
"Empat dan Dua Gigi Didukung - Konvensional daripada Gigi Tiruan:
Dua Laporan Kasus." Jurnal Internasional Ilmu Kesehatan Mulut 3, no.
1 (2013): 61.
[17] Morrow RM. Buku Pegangan overdentures langsung. St. Louis: Mosby;
1978: 48.
[18] Castleberry DJ. Filosofi dan prinsip overdenture parsial yang dapat
dilepas. Dent Clin Utara Am 1990; 34: 589-92.
[19] Rissin L, Rumah JE, Manly RS, Kapur KK. Perbandingan klinis kinerja
pengunyahan dan aktivitas elektromiografik pasien dengan gigi palsu
lengkap, overdentur, dan gigi asli. J Prosthet Dent 1978; 39: 508-11.
[20] Del Rio CE, Fielden JE, Grandich RA. Penunjukan klinis. AKU AKU
AKU. Endodontik. Dalam: Morrow RM, ed. Buku Pegangan
overdentures langsung. St. Louis: Mosby; 1978: 48.
[21] Luka Bakar DR. Overdenture lengkap rahang bawah. Penyok Clin North
Am. 2004; 48 (3): 603-23.
[22] Jain JK, Prabhu CR, Zahrane MA, Esawy MS, Ajagannanavar SL, Sobat
KS. Gigi palsu cu-sil - pendekatan baru untuk melestarikan sedikit gigi
yang tersisa: Laporan kasus. Jurnal Kesehatan Mulut Internasional:
JIOH. 2015; 7 (8): 138-40.
[23] Kam Wah Foong, Pravinkumar G. Patil. Pembuatan gigi tiruan lengkap
tunggal rahang atas pada pasien dengan bidang oklusal rahang bawah
yang rusak: Laporan kasus, Saudi Dental Journal (2019) 31, 148-154.

© Penulis 2019. Artikel ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah syarat dan ketentuan lisensi Creative Commons
Attribution (CC BY) (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).