Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PERIODONSIA 1

Pemeriksaan Plak dan Indeks Untuk Menentukan Nilai Plak

Kelompok 6:

Mutiara Dewi Armia (04031381520039)

Ivhana CR. Tarigan (04031381520040)

Iradah Sakinah Angguni (04031381520041)

Maharani Natasya Putri (04031381520042)

Annisah Biancika Jasmine (04031381520044)

Gladis Aprilla Rizki (04031381520045)

Msy Indri Putri Kh (04031381520046)

Kemas M. Deky Berryl AP (04031381520047)

Deviriana Tiara Puspa (04031381520048)

Suci Kurniati (04031181320012)

Rita Nelly Octaviani (04031181320021)

Program Studi Kedokteran Gigi

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

2016
PEMERIKSAAN PLAK DAN INDEKS UNTUK MENENTUKAN NILAI PLAK

Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme
yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Banyak bakteri melekat pada pelikel film
glikoprotein yang terbentuk oleh saliva di enamel atau permukaan akar yang terekspos.
Kombinasi plak, pelikel dan bakteri disebut sebagai biofilm oral. Akumulasi dan
metabolisme bakteri yang melekat pada jaringan keras rongga mulut ini adalah
penyebab utama dari karies, gingivitis, dan periodontitis.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan komposisi mikroorganisme dalam plak


berbeda-beda. Pada awal pembentukan plak, bakteri kokus gram positif merupakan jenis
yang paling banyak dijumpai seperti Streptococcus mutans, Streptococcus sanguis,
Streptococcus mitis dan Streptococcus salivarius serta beberapa strain lainnya.
Streptococci merupakan spesies bakteri pertama yang menempel pada gigi dan
mengawali pembentukan plak. Spesies lainnya akan menginifiltrasi plak secara
progresif dan setelah beberapa hari menghalangi pertumbuhan, sehingga gram negatif
akan menjadi predominan.

Organisme yang paling kariogenik adalah Streptococcus Mutans, Streptococcus


Sobrinus, dan basilus Lactobacillus. Pada penderita karies aktif jumlah lactobacillus
pada plak gigi berkisar 104 –105sel/mg plak. Organisme-organisme ini tidak hanya
memproduksi asam organik dengan cepat dari karbohidrat, mereka juga dapat bertahan
dalam lingkungan asam. Walaupun demikian S.mutans diakui sebagai penyebab utama
karies oleh karena mempunyai sifat asidogenik (memproduksi asam) dan asidurik
(resisten terhadap asam)

PEMERIKSAAN PLAK

Berbeda halnya dengan lapisan awal yang menumpuk dan melekat pada permukaan
gigi, yaitu pelikel,material alba dan debris makanan, plak gigi tidak dapat dibersihkan
hanya dengan cara berkumur dan hanya dapat dibersihkan secara sempurna dengan cara
mekanis. Dalam jumlah sedikit, plak tidak dapat terlihat kecuali jika telah diwarnai
dengan disclosing solution yang dapat membantu melihat plak gigi. Jika menumpuk,
plak akan terlihat berwarna abu-abu, abu-abu kekuningan dan kuning.
INDEKS PLAK

Mengukur kebersihan gigi dan mulut merupakan upaya untuk menentukan


keadaan kebersihan gigi dan mulut seseorang. Pada umumnya untuk mengukur
kebersihan gigi dan mulut digunakan suatu indeks. Indeks adalah suatu angka yang
menunjukkan keadaan klinis yang didapat pada saat dilakukan pemeriksaan, dengan
cara mengukur luas dari permukaan gigi yang ditutupi oleh plak maupun kalkulus,
dengan demikian angka yang diperoleh berdasarkan penilaian yang objektif.

Banyak indeks yang berkembang untuk mengukur plak, dua di antaranya yang
paling populer adalah indeks plak O’leary (1972) dan Loe & Silness (1964). Namun,
indeks O’Leary merupakan indeks yang dipakai dalam kegiatan penyuluhan yang telah
dilaksanakan.

1. Indeks Plak O’leary

Indeks plak yang di populerkan oleh O’leary cukup ideal untuk memonitor
kebersihan mulut. Indeks plak O‘Leary menggunakan gambar atau grafik yang dapat
menunjukkan lokasi plak sehingga memungkinkan dokter gigi dan pasien untuk melihat
kemajuan setelah pasien melakukan kontrol plak. Selain itu, gambar ini memudahkan
dokter menentukan lokasi penumpukan plak dan bagian mana yang harus lebih
ditekankan penyikatan giginya atau pembersihan dengan dental floss.

Tahapan dalam penggunaan indeks plak ini adalah sebagai berikut :

1. Gigi dibagi atas 4 bagian yaitu mesial, distal, bukal dan lingual.

2. Sebelum dilakukan pemeriksaan, semua gigi yang hilang ditandai ‘x‘ dan gigi yang
masih ada dicatat. Untuk tujuan kontrol plak, semua gigi yang merupakan pontik atau
bridge harus diberi skor sama seperti gigi asli karena plak dapat menumpuk di seluruh
permukaan gigi.

3. Pasien diinstruksikan berkumur untuk menyingkirkan sisa makanan atau debris.

4. Seluruh permukaan gigi diolesi dengan disclosing agent. Pastikan bahwa daerah
pertemuan gigi dan gusi (dentogingival junction) sudah tercakup.
5. Setelah berkumur dengn air, gunakan ujung sonde untuk memastikan ada tidaknya
plak di daerah dentogingival junction. Bila dijumpai plak pada permukaan gigi yang
berkontak dengan margin gingiva, maka pada kartu diwarnai hitam atau merah.

Pemeriksaan dengan menggunakan indeks ini hanya dilakukan pada permukaan


yang ada plak dan diberi skor. Untuk yang tidak ada plak dibiarkan kosong, kemudian
jumlah total permukaan yang diberi skor ditambahkan dan dibagi dengan jumlah total
permukaan yang ada dalam rongga mulut dan dikalikan seratus. Hasil inilah yang
merupakan nilai indeks plak pasien. Untuk mengevaluasi perkembangan kontrol plak
pasien maka dapat dilakukan dengan menggunakan indeks skor awal dan berikutnya.

2. Indeks plak (Plaque Index)

Pada tahun 1964, Loe dan Silness mengembangkan Plaque Index sebagai
komponen Gingival Index (GI). Penilaian dilakukan pada permukaan distofasial, fasial,
mesiofasial dan lingual. Indeks Plak (IP1) yang diperkenalkan oleh Loe & Silness
sedikit berbeda dengan indeks-indeks lain yang mengukur plak karena tidak didasarkan
pada perluasan plak melainkan pada ketebalan penumpukannya.. Alat yang digunakan
adalah kaca mulut dan sonde.

Tahapan yang dilakukan untuk mengetahui plaque index, sebagai berikut:

1. Mewarnai seluruh permukaan gigi yang tampak dengan Disclosing Solution.


2. Setelah pasien berkumur, dilakukan pemeriksaan akumulasi plak pada
daerah dentogingival junction permukaan mesial, distal, fasial, dan lingual.

3. Jika ada akumulasi plak, maka dicatat pada Plaque Control Record dengan tanda (.)
pada permukaan yang ada plaknya. Akumulasi plak yang tidak pada
daerah dento gingival junction, tidak dicatat.

4. Sesudah semua gigi diperiksa dan diskor, maka indeks plak dapat dihitung dengan
menjumlahkan permukaan yang ada akumulasi plak dibagi jumlah seluruh
permukaan gigi yang diskor (mesial, distal, fasial, dan lingual) dikalikan 100%.

Cara Penghitungan Skor :

Indeks plak satu gigi =

Indeks plak individu = x 100%

Kriteria pemberian skor pada pengukuran Indeks Plak Loe & Silness
0 = tidak ada plak pada daerah gingiva
1 = selapis tipis plak melekat pada tepi gngiva dan daerah yang berdekatan dengan gigi
2 = pengumpulan deposit lunak yang sedang disertai poket gingival dan pada tepi
gingiva dan/ berdekatan dengan permukaan gigi.
3 = banyaknya deposit lunak yang disertai poket gingival dan/ pada tepi gingiva dan
berdekatan dengan permukaan gigi.
Kriteria penilaian indeks plak Loe & Silness adalah:

a). Baik : 0 - 0,9

b). Sedang : 1 - 1,9

c). Buruk : 2 –3

3. Indeks Personal Hygiene Performance Modified (PHP-M)


Indeks kebersihan mulut PHP-M dari Mrtin dan Meskin (1972), merupakan indeks
yang telah termodifikasi dari personal hygiene index (PHP) dari Podshadley dan Haley
(1968). indeks PHP ini untuk meniali debris, sedangkan Indeks PHP-M untuk mengukur
plak secara obyektif. Gigi indeks yang digunakan pada metode PHP-M ini adalah
sebagai berikut :
 gigi paling belakang tumbuh di kwardan kanan atas.
 gigi C atau c, bila gigi ini tidak ada, dipakai gigi anterior lainnya.

 P1 atau m1

 gigi paling belakang tumbuh di kwardan kiri bawah.

 gigi C kiri bawah atau c kiri bawah, bila gigi ini tidak ada, dipakai gigi anterior
lainnya.

 P1 kanan bawah atau m1 kanan bawah

Cara Penilaian dengan PHP-M:

Buat 2 garis imajiner pada gigi dari oklusal/incisal ke gingival, garis imajiner ini
akan membagi gigi menjadi 3 bagian yang sama dari oklusal ke gingival. Masing-
masing 1/3 bagian dari panjang garis imajiner tadi, yang akhirnya akan membagi gigi
menjadi 5 area (A, B, C, D, dan E). Pengertian area :
A. Area 1/3 gingival dari area tengah
B. Area 1/3 tengah dari area tengah
C. Area 1/3 incisal atau oklusal dari area tengah
D. Area distal
E. Area mesial

Apabila terlihat ada plak di salah satu area, maka diberi skor 1 (atau tanda v), jika
tidak ada plak bisa diberi skor 0 atau tanda (-). Hasil penilaian plak yaitu dengan
menjumlahkan setiap skor plak pada setiap permukaan gigi, sehingga skor plak untuk
setiap gigi indeks bisaberkisar antara 0-10. Dengan demikian, skor plak untuk semua
gigi indeks bisa berkisar antara 0-60.

4. Indek plak menurut modifikasi Turesky Gilmore Glickman dari Quigley


dan Hein.
Penilaian indeks plak dilakukan pada seluruh gigi pada bagian permukaan fasial dan
lingual setelah pemberian disclosing. Skor plak perorangan diperoleh dari jumlah total
dari nilai yang diperoleh dibagi jumlah permukaan yang diperiksa, rentang penilaian
dari 0-5.

Jumlah total nilai yang diperoleh


Skor plak perorangan =
Jumlah permukaan yang diperiksa

Skor indeks plak modifikasi turesky-gilmore-glickman dari quigley-hein

Skor PI Kondisi
0 Tidak ada plak
1 Terdapat bercak-bercak plak yang terpisah pada bagian
margin servikal dari gigi
2 Terdapat lapisan tipis plak sampai setebal 1 mm pada
bagian margin servikal dari gigi
3 Terdapat lapisan plak lebih dari 1 mm tetapi mencapai 1/3
bagian mahkota
4 Terdapat lapisan plak. Lebih dari 1/3, akan tetapi tidak
lebih dari 2/3 bagian mahkota
5 Terdapat lapisan plak, menutupi seluruh permukaan gigi

Daftar Pustaka

Matsson, L., 2001, Periodontal Conditions in Children and Adolescent., Munksgaard,


Copenhagen.
Newmann, M.G., Takei, H.H., Klokkevoid P.R., Carranza, F.A., (ed):Clinical
Periodontolgy, 10 th ed, Saunders Company, Philadelphia.

Sriyono, Niken Widiyanti., 2009, Ilmu Kedokteran Pencegahan, Medika FK UGM ,


Yogyakarta.
PERTANYAAN

1. Apakah jenis indeks pengukuran yang digunakan pada rekam medik?

- Indeks pengukuran O’Leary

2. Indeks pengukuran PHP-M dan modifikasi Turesky Gilmore Glickman dari


Quigley dan Hein biasanya digunakan untuk?
- Penelitian
3. Indeks pengukuran O’Leary dan indeks plak digunakan saat?
- Indeks pengukuran O’Leary digunakan pada penyuluhan, sedangkan indeks
plak untuk pemeriksaan klinis.

Anda mungkin juga menyukai