Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu
suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk
mempelajari antara faktor – faktor resiko dengan efek dengan cara
pendekatan, observasi dan pengumpulan data sekaligus (Notoatmojo, 2012).
B. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmojo, 2012). Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh
pasien yang memiliki penyakit gingivitis yang berkunjung ke poliklinik
gigi nayaka 01 semarang.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi. Adanya keterbatasan waktu, tenaga dan dana maka peneliti
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut, dengan syarat
sampel yang diambil dari populasi harus betul – betul representatif /
mewakili (Notoatmojo, 2012. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan yaitu Purposive Sampling dengan kriteria sebagai Pasien
gingivitis
Penelitian dilakukan pada tanggal .... Februari sampai dengan ....
Maret 2020
C. Identifikasi Variabel
1. Variabel Pengaruh
Variabel pengaruh pada penelitian ini adalah kebersihan gigi dan mulut.
2. Variabel Terpengaruh
Variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah gingivitis.

13
14

D. Definisi Operasional Variabel


1. Variabel Pengaruh
Kebersihan gigi dan mulut merupakan tindakan membersihkan sisa – sisa
makanan dengan di ukur menggunakan OHI-S yaitu DI dan CI
Kriteria DI :
a. Baik : 0 – 1,2
b. Sedang : 1,3 – 3,0
c. Buruk : 3,1 – 6,0
Kriteria CI :
a. Baik : 0 – 0,6
b. Sedang : 0,7- 1,8
c. Buruk : 1,9 – 3,0
(1) Debris Indeks
Debris adalah angka yang menyatakan keadaan klinis yang di dapat
pada waktu dilakukan pemekrisaan debris.
Kriteria debris :
NO Kriteria

1 Pada permukaan gigi tidak ada debris pewarnaan extrintik

2 Pada permukaan gigi terlihat debris yang lunak yang


menutupi gigi seluas 1/3 permukaan/ lebih 1/ permukaan

3 Pada permukaan gigi tidak ada debris lunak tetapi ada


pewarnaan extrinsik yang menutupi sebagian/ seluruh
permukaan gigi

4 Pada permukaan gigi terlihat ada debris yang lunak yang


menutupi permukaan permukaan gigi lebih 1/ tapi kurang
dari 2/ permukaan gigi

5 Pada permukaan gigi terlihat ada debris yang lunak


menutupi permukaan gigi seluas 2/ sampai seluruh
permukaan gigi
15

Cara menghitung debris indeks

Debris indeks skor debris indeks :

Baik : 0-0,6
Sedang : 0,7 - 1,8
Buruk : 1,9-3,0

(2) Calculus Indeks


Calculus adalah angka yang menyatakan keadaan klinis yag di
dapat pada waktu pemeriksaan calkulus.
kriteria calculus :

NO Kriteria

1. Pada permukaan gigi tidak ada karang gigi

2. Pada permukaan gigi terlihat karang gigi yang


menutupi gigi lebih 1/3 permukaan gigi

3. Pada permukaan gigi terlihat karang gigi supra gingiva


yang menutupi lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3
permukaan gigi

4. Pada permukaan gigi terlihat ada karang gigi sub


gingiva yang menutupi sebagian daerah servikal gigi

5. Pada permukaan gigi terlihat karang gigi supra gingiva


yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan / seluruh
permukaan gigi

6. Pada permukaan gigi terlihat ada karang gigi sub


gingiva yang menutupi dan melingkari seluruh
permukaan gigi
16

Cara menghitung calkulus indeks


Calkulus indeks skor calculus indeks :
Baik : 0-0,6
Sedang : 0,7-1,8
Buruk : 1,9-3,0
(3) OHIS
OHIS adalah oral hygiene – simlified merupakan hasil
penjumlahan debris indeks dan calkulus.
Cara menghitung OHIS = Debris indeks + Calculus indeks
Skor OHIS : Baik : 0-1,2
Sedang : 1,3-3,0
Buruk : 3,1-6,0

2. Variabel Terpengaruh
Variabel terpengaruh pada penelitian ini adalah gingivitis. Untuk
mengetahui gingivitis dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan
diagnostik set beserta kartu status pemeriksaan. Dengan ketentuan sebagai
berikut :
Skor penilaian Gingival Indeks adalah sebagai berikut :
Skor 0 : Gingival normal tidak terdapat peradangan, tidak ada perubahan
warna dan tidak ditemukan pendarahan
Skor 1 : Terdapat peradangan ringan, ada sedikit perubahan warna,
terdapat sedikit edema, namun tidak terdapat pendarahan.
Skor 2 : Terdapat peradangan sedang, terlihat warna kemerahan, terdapat
edema, terdapat pula pendarahan.
Skor 3: Terlihat warna merah terang, terdapat edema, ada ulserasi,
cenderung terjadi pendarahan spontan.
Skor penilaian dan kriteria gingival indeks adalah sebagai berikut :
Skor 0 : Sehat
Skor 0,1 – 1,0 : Peradangan ringan
Skor 1,2 – 2,0 : Peradangan sedang
Skor 2,1 – 3,0 : Peradangan berat
17

Cara menentukan Gingivitis


Index yang diperkenalkan oleh Loe dan Silless ini digunakan untuk
menilai derajat keparahan inflamasi. Pengukuran dilakukan pada4 sisi
geligi yang diperiksa; Papilo disto vestibular, tepi gingiva vestibular papila
mesio vestibular, dan tepi gingiva oral (Dalie monthe, 2008).
No Kriteria

1. Gingiva Sehat

2. Inflamasi ringan pada gingiva yang ditandai dengan perunbahan


warna, sedikit oedema, pada palpasi tidak terjadi pendarahan

3. Inflamasi gingiva sedang, gingiva berwarna merah, oedema dan


berkilat, pada palpasi terjadi pendarahan

4. Inflamasi gingiva parah, gingiva berwarna merah menyolok,


oedematous, terjadi ulserasi, gingiva cenderung berdarah spontan

Skor setiap gigi diperoleh dengan menjumlahkan skor keempat sisi


yang diperiksa, lalu dibagi dengan empat ( jumlah sisi yang diperiksa ).
Jumlah skor semua gigi yang diperiksa dibagi dengan jumlah gigi yang
diperiksa maka diperoleh skor indeks gingiva untuk individu.

Gingiva Indeks
Keparahan inflamasi gingiva secara klinis dapat ditentukan dari skor
Indeks Gingiva dengan kriteria sebagai berikut :
Skor Indeks Gingiva Kondisi Gingiva

0,1 – 1,0 Gingivitis Ringan

1,1 – 2,0 Gingivitis Sedang

2,1 – 3,0 Gingivitis Parah

Cara Pengukuran Kebersihan Gigi Dan Mulut


18

Menurut Herijulianti (2002), untuk menilai kebersihan gigi dan


mulut seseorang dilihat adalah adanya debris (plak) dan calculus
(karang gigi) pada permukaan gigi. Pemekrisaan debris dan
calculusdilakukan pada gigi tertentu dan pada permukaan tertentu dari
gigitersebut yaitu :
1) Untuk rahang atas yang diperiksa :
a) Gigi M1 kanan atas pada permukaan bucal.
b) Gigi I1 kanan atas pada permukaan labial.
c) Gigi M1 kiri atas pada permukaan bucal
2) Untuk rahang bawah yang diperiksa :
a) Gigi M1kiri bawah pada permukaan lingual
b) Gigi 11 kiri bawah pada permukaan labial
c) Gigi M1 kanan bawah pada permukaan lingual
Bila ada kasus salah satu dari gigi-gigi tersebut tidak ada (telah
dicabut/tinggal akar), penilaian dilakukan pada gigi-gigi pengganti yang
sudah ditetapkan untuk mewakilinya,yaitu :
Bila gigi M1 rahang atas atau rahang bawah tidak ada, penilaian
dilakukan pada gigi M2 rahang atas/ rahang bawah.
Bila gigi M1 dan M2 rahang atas atau rahang bawah tidak ada,
penilaian dilakukan pada gigi M3 rahang atas/ rahang bawah.
Bila gigi M1, M2 dan M3 rahang atas atau rahang bawah tidak ada,
tidak dilakukan penilaian.
Bila gigi I1 kanan rahang atas tidak ada, penilaian dilakukan pada gigi
I1 kiri rahangatas.
Bila gigi I1 kanan dan kiri rahang atas tidakada, tidak dilakukan
penilaian.
Bila gigi I1 kiri rahang bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada gigi
I1 kanan rahang bawah.
Bila gigi I1 kiri dan kanan rahang bawah tidak ada, tidak dilakukan
penilaian.
19

E. Instrumen Penelitian
Tabel 3.1 Aspek Pengukuran

Metode Pengambilan Instrumen


No. Nama Variabel Penelitian
Data

1. Variabel Pengaruh: Pemeriksaan Lembar


kebersihan gigi dan Pemeriksaan
mulut
2. Variabel Terpengaruh Pemeriksaan Lembar
: Gingivitis Pemeriksaan

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian


Langkah-langkah dalam pengumpulan data
1. Tahap Perijinan
a. Melakukan perijinan kepada Pemimpin klinik gigi Nayaka Husada
01 Semarang
b. Melakukan perijinan kepada karyawan klinik gigi Nayaka Husada
01 Semarang
2. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan data sampel
b. Menyiapkan alat dan bahan
3. Tahap Pelaksanaan
a. Memeriksa kartu status pasien (KSP)
b. Melakukan pemeriksaan
c. Mengumpulkan hasil pemeriksaan
d. Pemberian nilai hasil pemeriksaan
G. Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk membahas data yang diperoleh dari
penelitian setelah data terkumpul, selanjutnya untuk menarik kesimpulan.
Menurut Notoatmodjo (2010) menyebutkan bahwa tahapan mengolah data
sebagai berikut:

1. Editing, memeriksa kelengkapan data dari kuesioner dan wawancara.


20

2. Coding, kuesioner dan wawancara yang terkumpul diubah bentuknya


kebentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode sehingga lebih
mudah dan sederhana dengan membuat lembar observasi

3. Entry data, memindahkan data yang telah diberi kode dari hasil kuesioner
dan wawancara menjadi data digital ke dalam komputer serta diolah
menggunakan komputer

4. Interpretasi data yaitu membuat deskripsi/penjelasan

Anda mungkin juga menyukai