Anda di halaman 1dari 36

Pelaksanaan

Penjaringan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar


Kementerian Kesehatan RI

Orientasi Implementasi Penjaringan Kesehatan


Jakarta, 19 Mei 2015
GARIS BESAR PENYAJIAN

1.Pendahuluan
2.Kebijakan Kesehatan Gigi Sekolah
3.Pemeriksaan Penjaringan Kesehatan Gigi dan
Mulut

2
PENDAHULUAN
Poor oral health can increase
school absence,
further exacerbating
school performance problems.
(Milgrom, 1998)

Menurut WHO lebih dari 50 juta jam sekolah pertahun hilang


sebagai akibat yang ditimbulkan oleh sakit gigi pada anak
• Tiga dampak karies gigi
terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak prasekolah
(Mouradian, 2001; Sheiham, 2006):
1. karies gigi tidak terawat
menyebabkan rasa sakit
sehingga mengganggu asupan
makan anak yang penting
untuk perkembangan otak,
2.Rasa sakit menimbulkan
gangguan tidur dan
selanjutnya mengganggu
produksi glucosteroid dan
pertumbuhan anak,
selanjutnya rasa sakit
tersebut mengganggu
konsentrasi belajar
3. Inflamasi kronis dari karies gigi
dapat menekan hemoglobin dan
selanjutnya menimbulkan anemia
karena produksi eritrosit dalam
sumsum tulang menjadi
berkurang. Anemia selanjutnya
akan mengganggu performansi
anak dalam belajar
PENJARINGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI SEKOLAH
Penjaringan Siswa
• Pengertian :
Pemeriksaan gigi dan mulut secara klinis yang
sederhana
• Tujuan :
untuk mengetahui keadaan kesehatan gigi dan mulut
peserta didik dan menentukan prioritas sasaran untuk
dijadikan pertimbangan dalam menyusun program
kesehatan gigi dan mulut di sekolah
PERSIAPAN PENJARINGAN
• Persiapan :
1. Menentukan jadwal pelaksanaan.
2. Menyiapkan alat pemeriksaan gigi
• Tenaga Pelaksana :
1. Dokter Gigi
2. Terapis Gigi / Perawat gigi
3. Perawat umum (jika tidak ada nakes gigi)
NO ALAT & SARANA FUNGSI JUMLAH
1 Kaca Mulut + Tangkai Kaca Mulut Pemeriksaan Gigi 10 Buah
2 Sonde Lengkung Pemeriksaan Gigi 10 Buah
3 ekskavator berujung dua Pemeriksaan Gigi 5 Buah
4 Pinset Gigi Pemeriksaan Gigi 5 Buah
  Perlengkapan    
1 Head lamp / Senter Pemeriksaan Gigi 1 Buah
2 Baki Logam tempat alat steril tertutup Pemeriksaan Gigi 1 Buah
3 Toples pembuangan kapas Pemeriksaan Gigi 1 Buah
4 Baskom tempat cairan steril Pemeriksaan Gigi 2 Buah
5 Handuk Pemeriksaan Gigi 1 Buah
6 Tas alat tempat KIT Pemeriksaan Gigi 1 Buah
7 Kapas
8 Kasa
9 Masker
10 Sarung tangan
11 Cairan disinfektan (Klorin 0,5%)
12 Sabun tangan atau antiseptik 11
Pemeriksaan Gigi dan Mulut
• Pemeriksaan meliputi :
I. Keadaan Rongga Mulut
II. Keadaan Gigi
III. Keadaan Gusi dan Kebersihan Mulut
Pelaksanaan Pemeriksaan

Posisi siswa dan petugas


Siswa yang diperiksa duduk menghadap cahaya
Kepala murid disandarkan sedikit mendongak.
Petugas duduk didepan sebelah kanan dari siswa yang
diperiksa agar dapat dengan mudah melihat keadaan mulut
murid
I. Pemeriksaan Keadaan Rongga Mulut
Pemeriksaan menggunakan kaca mulut secara teliti dan berurutan
mulai dari bibir, mukosa pipi sebelah kanan, sulkus sebelah atas dan
bawah, mukosa pipi sebelah kiri, mukosa langit-langit, permukaan
lidah, tepi lidah dan dasar mulut

Kesimpulan Pemeriksaan Rongga Mulut :


a. Rongga mulut sehat : tidak ada kelainan atau
b. Rongga mulut tidak sehat : adanya kelainan atau lesi pada bibir,
langit-langit, seluruh mukosa mulut, lidah dan dasar mulut, seperti
celah bibir, celah langit-langit, lesi sudut mulut, stomatitis
aphtosa, lidah kotor (berselaput putih yang sulit dilepas), atau lesi
yang mencurigakan.
II. Keadaan Gigi
• Pemeriksaan menggunakan kaca mulut datar dan
sonde lengkung. Sonde digunakan tanpa tekanan
• Pemeriksaan gigi secara berurutan sesuai kwadran
gigi mulai dari kwadran I (kanan atas), II (kiri atas),
III (kiri bawah) dan IV (kanan bawah)
• Permukaan gigi yang diperiksa mulai dari
permukaan kunyah (oklusal), permukaan mesial,
buccal/labial, distal dan lingual/palatal

15
II. Keadaan Gigi
• Pemeriksaan menggunakan kaca mulut datar dan
sonde lengkung. Sonde digunakan tanpa tekanan
• Pemeriksaan gigi secara berurutan sesuai kwadran
gigi mulai dari kwadran I (kanan atas), II (kiri atas),
III (kiri bawah) dan IV (kanan bawah)
• Permukaan gigi yang diperiksa mulai dari
permukaan kunyah (oklusal), permukaan mesial,
buccal/labial, distal dan lingual/palatal

16
Kesimpulan Keadaan Gigi :
a. Gigi sehat
Gigi tidak ada karies (berlubang), termasuk gigi dengan white
spot, gigi berubah warna atau bernoda kasar, gigi dengan pit dan
fissure hitam yang menahan ujung sonde tetapi tanpa dasar/dinding
yang lunak
b. Gigi berlubang/karies
• Gigi dengan karies, yaitu lesi berupa rongga pada permukaan
halus gigi atau pit dan fissure, dengan dasar atau dinding yang
lunak
• Gigi yang sedang dirawat atau dengan tambalan sementara
c. Gigi fraktur*
d. Gigi hilang*
17
Gigi Berlubang
• Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut,
dan kalau perlu dengan sonde/ekskavator.
Gejala yang diperhatikan adalah kerusakan pada
bentuk anatomi gigi:
– lubang pada dataran kunyah gigi graham
– Lubang di sela gigi (graham atau gigi depan)
– Mahkota gigi hancur dan tertinggal akar gigi
Lubang gigi
Gigi Patah/ruda paksa
III. Keadaan Gusi dan Kebersihan Mulut
• Pemeriksaan gusi menggunakan kaca mulut
secara berurutan mulai dari sisi kanan atas,
sisi kiri atas, sisi kiri bawah dan sisi kanan
bawah
• Selain memeriksa gusi, juga dilihat
kebersihan rongga mulut dan keadaan-
keadaan yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan gusi
21
Gigi tertutup kotoran – karang gigi
 Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut dan
sonde:
 Permukaan gigi tertutup dengan endapan lunak seperti
mentega
 Pada umumnya endapan keras (karang gigi) menempel pada
bagian gigi yang menghadap ke lidah (gigi rahang bawah), dan
bagian geraham yang menghadap ke pipi (untuk geraham di
rahang atas), dapat pada permukaan gigi yg mengahadap bibir.
 Warna endapan bervariasi dari putih kekuningan sampai hijau
kecoklatan
Gusi
• Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut
• Gusi bengkak
– pembengkakkan pada gusi terlihat seperti kedelai
berwarna putih kekuningan, pada umumnya tidak sakit
– Pembengkakan pada gusi agak difus sakit bila ditekan
• Gusi luka
– Pecahnya benjolan putih kekuningan(kedelai)
– Luka pada gusi yg dapat digerakkan mempunyai batas
yang jelas berwarna merah.
• Gusi berdarah
- Gusi berdarah spontan atau bila disentuh
KEADAAN GUSI
Kotoran dan Karang gigi
Lidah kotor
• Indikasi adanya peradangan gastro intestinal
Kesimpulan hasil pemeriksaan gusi dan kebersihan mulut :
a. Gusi sehat :
– Gusi berwarna merah muda, kenyal dan tidak mudah berdarah
b. Gusi radang :
• Gusi bengkak, berwarna lebih merah, tampak mengkilap
• Gusi berwarna merah menyala, papil gusi membengkak, membentuk
seperti pita merah sepanjang batas gigi, mudah berdarah tanpa
disentuh atau dari keterangan murid pernah/sering berdarah saat
menyikat gigi atau berkumur
c. Adanya karang gigi
• yaitu endapan keras seperti kapur berwarna kekuningan, pada
permukaan gigi atau area batas gigi dan gusi
d. Adanya plak dipermukaan gigi dan debris atau sisa-sisa makanan di
sela-sela gigi
e. Susunan gigi depan tidak teratur
28
Pencatatan: catat kelainan-kelainan tersebut pada
kartu perjaringan bila ditemukan:
• Gigi berlubang
• Gigi patah
• Gigi kotor/karang gigi
• Kelainan gusi (gusi bengkak, luka, mudah
berdarah
• Lidah kotor
• Sariawan/stomatitis
Tindak Lanjut Penjaringan
Kesehatan Gigi dan Mulut
• Penyuluhan individu (chair side talk) pada saat
pemeriksaan
• Penyuluhan kelompok yang terjadwal tentang rongga
mulut, karies gigi, pencegahan karies, perawatan gigi
karena karies & kebersihan rongga mulut
• Demonstrasi menyikat gigi yang benar
• Kegiatan sikat gigi bersama
• Feedback ke skolah dan orangtua
• Rujukan/tindak lanjut bagi yang memerlukan
30
Formulir Pemeriksaan Gigi
PENJARINGAN KESEHATAN MURID SD/MI
FORMULIR PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT

Kelas : .....................................
Nama : ..................................... L/P*
Umur : .....................................

I. Keadaan Rongga Mulut


Isi kotak dengan tanda " √" sesuai kondisi rongga mulut

Celah bibir/langit-langit*  
Luka pada sudut mulut  
Sariawan  
Lidah kotor  

Luka-luka lain   Lokasi : .....................

31
II. Kondisi Gigi
Isi kotak pada diagram gigi dengan simbol sesuai kondisi gigi

Gigi Susu Gigi Tetap Status Gigi


A 0 Gigi tidak ada karies
B 1 Gigi dengan karies (berlubang)
C 2 Gigi ada tambalan dan karies
D 3 Gigi ada tambalan tanpa karies
E 4 Gigi tanggal (hilang) disebabkan karies
F 5 Gigi tanggal (hilang) karena sebab lain
─ 6 Gigi dengan fissure sealant/pelapisan gigi
H 7 Protesa cekat/crown, abutment, veneer
─ 8 Gigi tidak tumbuh

Diagram Gigi
 
55 54 53 52 51   61 62 63 64 65
17 16 14 14 13 12 11   21 22 23 24 25 26 27
                             
                               
 
                             
47 46 45 44 43 42 41   31 32 33 34 35 36 37
85 84 83 82 81   71 72 73 74 75
 
32
Formulir Keadaan Gusi, Kebersihan Gigi dan
Kondisi Lainnya
III. Keadaan gusi, kebersihan gigi dan kondisi lainnya
Isilah kotak di bawah dengan tanda "√" sesuai keadaan yang dilihat

Gusi sehat  
Gusi mudah berdarah  
Gusi bengkak  
Gigi kotor (ada plak & sisa makanan)  
Karang gigi  
Susunan gigi depan tidak teratur  

33
Penjelasan Pengisian Formulir Gigi

ISTILAH PENJELASAN

   
Diagram gigi Susunan gigi tetap atau gigi susu pada 4 kwadran rahang (dimulai dari kwadran I rahang atas
kanan, kwadran II rahang atas kiri, kwadran III rahang bawah kiri dan kwadran IV rahang bawah
kanan). Gigi dilambangkan dalam bentuk notasi yang terdiri atas 2 angka. Angka pertama
melambangkan kwadran, angka kedua posisi gigi dimulai dari garis tengah gigi. Kwadran I, II, III
dan IV disimbolkan dengan angka 1, 2, 3 dan 4 untuk gigi permanen dan angka 5, 6, 7, 8 untuk
gigi susu.

34
Penjelasan Pengisian Diagram
Simbol Kondisi Gigi  
Gigi Susu Gigi Tetap Status Gigi
Jika mahkota gigi yang diperiksa memperlihatkan ketiadaan karies secara klinis baik yang sudah
A 0 dirawat atau belum dirawat. Termasuk kondisi-kondisi yang menyerupai tahap awal karies seperti
bercak putih (white spot), bercak berwarna, pit dan fissur yang hitam tapi tanpa dasar/dinding
yang lunak, dan abrasi gigi
Jika tampak pada mahkota gigi adanya lubang pada pit dan fissur atau permukaan gigi .
B 1 Termasuk dalam kategori ini gigi dengan tambalan sementara, atau sebagian besar mahkota
sudah hancur. Gunakan sonde untuk memastikan adanya karies pada permukaan gigi.
C 2 Jika mahkota gigi memiliki satu atau lebih dari satu tambalan permanen yang disertai satu atau
lebih dari satu karies, berkontak atau tidak dengan tambalan
Jika mahkota gigi memiliki satu atau lebih tambalan permanen tanpa disertai adanya karies di
D 3 permukaan mana saja di mahkota gigi tersebut. Termasuk kategori ini gigi yang di restorasi dengan
crown
E 4 Jika gigi yang dicabut/hilang disebabkan oleh karies. Untuk gigi susu, kode ini digunakan bila anak
belum mencapai usia normal gigi tersebut tanggal
─ 5 Gigi tetap sudah tanggal (hilang) karena sebab lain (bukan karena karies), seperti tidak tumbuh
karena faktor kongenital, dicabut karena perawatan ortodontik, penyakit periodontal atau trauma
Jika pada gigi terdapat sealant pada pit dan fissure di permukaan kunyah, termasuk yang
F 6 diperlebar dan ditutup composite. Jika sealant disertai karies, dikelompokkan ke dalam kode 1
atau B
─ 7 Jika gigi digunakan sebagai bagian dari protesa cekat, sebagai abutment atau crown atau veneer
tanpa bukti karena karies atau sebagai restorasi
─ 8 Klasifikasi ini terbatas pada gigi tetap jika terdapat ruang (space)dimana gigi susu sudah tidak
ada
     
35
TERIMAKASIH
Email :
subdityankesgilut@gmail.com 36

Anda mungkin juga menyukai