1.Pendahuluan
2.Kebijakan Kesehatan Gigi Sekolah
3.Pemeriksaan Penjaringan Kesehatan Gigi dan
Mulut
2
PENDAHULUAN
Poor oral health can increase
school absence,
further exacerbating
school performance problems.
(Milgrom, 1998)
15
II. Keadaan Gigi
• Pemeriksaan menggunakan kaca mulut datar dan
sonde lengkung. Sonde digunakan tanpa tekanan
• Pemeriksaan gigi secara berurutan sesuai kwadran
gigi mulai dari kwadran I (kanan atas), II (kiri atas),
III (kiri bawah) dan IV (kanan bawah)
• Permukaan gigi yang diperiksa mulai dari
permukaan kunyah (oklusal), permukaan mesial,
buccal/labial, distal dan lingual/palatal
16
Kesimpulan Keadaan Gigi :
a. Gigi sehat
Gigi tidak ada karies (berlubang), termasuk gigi dengan white
spot, gigi berubah warna atau bernoda kasar, gigi dengan pit dan
fissure hitam yang menahan ujung sonde tetapi tanpa dasar/dinding
yang lunak
b. Gigi berlubang/karies
• Gigi dengan karies, yaitu lesi berupa rongga pada permukaan
halus gigi atau pit dan fissure, dengan dasar atau dinding yang
lunak
• Gigi yang sedang dirawat atau dengan tambalan sementara
c. Gigi fraktur*
d. Gigi hilang*
17
Gigi Berlubang
• Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut,
dan kalau perlu dengan sonde/ekskavator.
Gejala yang diperhatikan adalah kerusakan pada
bentuk anatomi gigi:
– lubang pada dataran kunyah gigi graham
– Lubang di sela gigi (graham atau gigi depan)
– Mahkota gigi hancur dan tertinggal akar gigi
Lubang gigi
Gigi Patah/ruda paksa
III. Keadaan Gusi dan Kebersihan Mulut
• Pemeriksaan gusi menggunakan kaca mulut
secara berurutan mulai dari sisi kanan atas,
sisi kiri atas, sisi kiri bawah dan sisi kanan
bawah
• Selain memeriksa gusi, juga dilihat
kebersihan rongga mulut dan keadaan-
keadaan yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan gusi
21
Gigi tertutup kotoran – karang gigi
Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut dan
sonde:
Permukaan gigi tertutup dengan endapan lunak seperti
mentega
Pada umumnya endapan keras (karang gigi) menempel pada
bagian gigi yang menghadap ke lidah (gigi rahang bawah), dan
bagian geraham yang menghadap ke pipi (untuk geraham di
rahang atas), dapat pada permukaan gigi yg mengahadap bibir.
Warna endapan bervariasi dari putih kekuningan sampai hijau
kecoklatan
Gusi
• Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut
• Gusi bengkak
– pembengkakkan pada gusi terlihat seperti kedelai
berwarna putih kekuningan, pada umumnya tidak sakit
– Pembengkakan pada gusi agak difus sakit bila ditekan
• Gusi luka
– Pecahnya benjolan putih kekuningan(kedelai)
– Luka pada gusi yg dapat digerakkan mempunyai batas
yang jelas berwarna merah.
• Gusi berdarah
- Gusi berdarah spontan atau bila disentuh
KEADAAN GUSI
Kotoran dan Karang gigi
Lidah kotor
• Indikasi adanya peradangan gastro intestinal
Kesimpulan hasil pemeriksaan gusi dan kebersihan mulut :
a. Gusi sehat :
– Gusi berwarna merah muda, kenyal dan tidak mudah berdarah
b. Gusi radang :
• Gusi bengkak, berwarna lebih merah, tampak mengkilap
• Gusi berwarna merah menyala, papil gusi membengkak, membentuk
seperti pita merah sepanjang batas gigi, mudah berdarah tanpa
disentuh atau dari keterangan murid pernah/sering berdarah saat
menyikat gigi atau berkumur
c. Adanya karang gigi
• yaitu endapan keras seperti kapur berwarna kekuningan, pada
permukaan gigi atau area batas gigi dan gusi
d. Adanya plak dipermukaan gigi dan debris atau sisa-sisa makanan di
sela-sela gigi
e. Susunan gigi depan tidak teratur
28
Pencatatan: catat kelainan-kelainan tersebut pada
kartu perjaringan bila ditemukan:
• Gigi berlubang
• Gigi patah
• Gigi kotor/karang gigi
• Kelainan gusi (gusi bengkak, luka, mudah
berdarah
• Lidah kotor
• Sariawan/stomatitis
Tindak Lanjut Penjaringan
Kesehatan Gigi dan Mulut
• Penyuluhan individu (chair side talk) pada saat
pemeriksaan
• Penyuluhan kelompok yang terjadwal tentang rongga
mulut, karies gigi, pencegahan karies, perawatan gigi
karena karies & kebersihan rongga mulut
• Demonstrasi menyikat gigi yang benar
• Kegiatan sikat gigi bersama
• Feedback ke skolah dan orangtua
• Rujukan/tindak lanjut bagi yang memerlukan
30
Formulir Pemeriksaan Gigi
PENJARINGAN KESEHATAN MURID SD/MI
FORMULIR PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT
Kelas : .....................................
Nama : ..................................... L/P*
Umur : .....................................
Celah bibir/langit-langit*
Luka pada sudut mulut
Sariawan
Lidah kotor
31
II. Kondisi Gigi
Isi kotak pada diagram gigi dengan simbol sesuai kondisi gigi
Diagram Gigi
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
17 16 14 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27
47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75
32
Formulir Keadaan Gusi, Kebersihan Gigi dan
Kondisi Lainnya
III. Keadaan gusi, kebersihan gigi dan kondisi lainnya
Isilah kotak di bawah dengan tanda "√" sesuai keadaan yang dilihat
Gusi sehat
Gusi mudah berdarah
Gusi bengkak
Gigi kotor (ada plak & sisa makanan)
Karang gigi
Susunan gigi depan tidak teratur
33
Penjelasan Pengisian Formulir Gigi
ISTILAH PENJELASAN
Diagram gigi Susunan gigi tetap atau gigi susu pada 4 kwadran rahang (dimulai dari kwadran I rahang atas
kanan, kwadran II rahang atas kiri, kwadran III rahang bawah kiri dan kwadran IV rahang bawah
kanan). Gigi dilambangkan dalam bentuk notasi yang terdiri atas 2 angka. Angka pertama
melambangkan kwadran, angka kedua posisi gigi dimulai dari garis tengah gigi. Kwadran I, II, III
dan IV disimbolkan dengan angka 1, 2, 3 dan 4 untuk gigi permanen dan angka 5, 6, 7, 8 untuk
gigi susu.
34
Penjelasan Pengisian Diagram
Simbol Kondisi Gigi
Gigi Susu Gigi Tetap Status Gigi
Jika mahkota gigi yang diperiksa memperlihatkan ketiadaan karies secara klinis baik yang sudah
A 0 dirawat atau belum dirawat. Termasuk kondisi-kondisi yang menyerupai tahap awal karies seperti
bercak putih (white spot), bercak berwarna, pit dan fissur yang hitam tapi tanpa dasar/dinding
yang lunak, dan abrasi gigi
Jika tampak pada mahkota gigi adanya lubang pada pit dan fissur atau permukaan gigi .
B 1 Termasuk dalam kategori ini gigi dengan tambalan sementara, atau sebagian besar mahkota
sudah hancur. Gunakan sonde untuk memastikan adanya karies pada permukaan gigi.
C 2 Jika mahkota gigi memiliki satu atau lebih dari satu tambalan permanen yang disertai satu atau
lebih dari satu karies, berkontak atau tidak dengan tambalan
Jika mahkota gigi memiliki satu atau lebih tambalan permanen tanpa disertai adanya karies di
D 3 permukaan mana saja di mahkota gigi tersebut. Termasuk kategori ini gigi yang di restorasi dengan
crown
E 4 Jika gigi yang dicabut/hilang disebabkan oleh karies. Untuk gigi susu, kode ini digunakan bila anak
belum mencapai usia normal gigi tersebut tanggal
─ 5 Gigi tetap sudah tanggal (hilang) karena sebab lain (bukan karena karies), seperti tidak tumbuh
karena faktor kongenital, dicabut karena perawatan ortodontik, penyakit periodontal atau trauma
Jika pada gigi terdapat sealant pada pit dan fissure di permukaan kunyah, termasuk yang
F 6 diperlebar dan ditutup composite. Jika sealant disertai karies, dikelompokkan ke dalam kode 1
atau B
─ 7 Jika gigi digunakan sebagai bagian dari protesa cekat, sebagai abutment atau crown atau veneer
tanpa bukti karena karies atau sebagai restorasi
─ 8 Klasifikasi ini terbatas pada gigi tetap jika terdapat ruang (space)dimana gigi susu sudah tidak
ada
35
TERIMAKASIH
Email :
subdityankesgilut@gmail.com 36