Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK RADIOGRAFI DASAR

SACRUM&COCCYGEUS
Trisna Budiwati, S.Si
Persiapan Pasien
Pemeriksaan sacrum dan coccygeus sebaiknya
dilakukan dengan persiapan sehingga colon benar-
benar bersih dari udara dan faeses, vesica urinaria
kosong  pasien disuruh ke belakang dulu untuk
BAB/BAK
Teknik Pemeriksaan
Proyeksi yang digunakan, meliputi :
 AP Axial
 Lateral
 AP Oblique
Proyeksi AP Axial(Sacrum)
Kaset : 24x30 cm + Grid,
memanjang
PP : Supine, dengan kepala diganjal
bantal dan kaki lurus kebawah dan
pada bagian lutut diganjal
PO : MSP tubuh pada pertengahan
CR atau meja pemeriksaan dan
tidak ada rotasi pelvis
CR : Menyudut 15⁰ cephalad
CP : Pada MSP pertengahan SIAS
dan simphisis pubis
FFD : 100 cm
Respirasi : Expirasi dan tahan nafas
Kriteria Radiograf
Bagian inferior dari sacrum
berada di pertengahan pelvis
→tidak ada rotasi pelvis
Posisi sacrum di pertengahan
CR →
Simphysis pubis dan foramen
sacrum tidak superposisi
Proyeksi AP Axial (Coccyx)
Kaset : 24x30 cm + Grid,
memanjang
PP : Supine, dengan kepala diganjal
bantal dan kaki lurus kebawah dan
pada bagian lutut diganjal
PO : MSP tubuh pada pertengahan
CR atau meja pemeriksaan dan
tidak ada rotasi pelvis
CR : Menyudut 10⁰ caudad
CP : 5 cm superior simphysis pubis
FFD : 100 cm
Respirasi : Ekspirasi dan tahan
nafas
Kriteria Radiograf
Coccyx tidak superposisi
dengan simphysis pubis dan
letaknya lebih superior →
menunjukkan bahwa
alignment tepat
Segmen coccyx terbuka
Proyeksi Lateral (Sacrum)
Kaset : 24x30 cm + Grid, memanjang
PP : Tiduran miring diatas meja
pemeriksaan, dan kepala diganjal
bantal
PO : Lutut fleksi. Beri bantalan
dibawah knee, waist, dan ankle untuk
kenyamanan pasien. Sacrum&coccyx
pada pertengahan CR/kaset. Tidak ada
rotasi pelvis dan tubuh
CR : Vertikal&tegak lurus
CP : 8-10 cm posterior SIAS (center
pada sacrum)
FFD : 100 cm
Respirasi : Ekspirasi dan tahan nafas
Kriteria Radiograf
Batas posterior dari
pelvis saling
superposisi →tidak ada
rotasi
Coccyx berada di
pertengahan kaset
Proyeksi Lateral (Coccyx)
Kaset : 18x24 cm + Grid, memanjang
PP : Tiduran miring diatas meja
pemeriksaan, dan kepala diganjal
bantal
PO : Lutut fleksi. Beri bantalan
dibawah knee, waist, dan ankle
untuk kenyamanan pasien. Coccyx
pada pertengahan CR/kaset. Tidak
rotasi pelvis dan tubuh
CR : Vertikal&tegak lurus
CP : 8-10 cm posterior dan 5 cm
distal dari SIAS (center ke coccyx)
FFD : 100 cm
Respirasi : Ekspirasi dan tahan nafas
Kriteria Radiograf
Tampak coccyx dari
lateral.
Segment interspace
terbuka
Kolimasi dibatasi dan
penggunaan timbal
(lead absorber) untuk
menaikkan kontras
Proyeksi Axial-Metode Nolke-
Kaset : 18x24 cm atau 24x30 cm, melintang
PP : Pasien duduk di tepi meja pemeriksaan, kemudian
diatur fleksi dengan sudut yang bervariasi, besarnya sudut
kelengkungan yang dilakukan tergantung pada besarnya
sudut lengkung sacrum
PO : MSP tegak lurus pada pertengahan film/meja
pemeriksaan, kaki menapak di atas bangku/kursi
*Eksposi pertama dilakukan dengan tubuh sedikit
membungkuk (slight flexion), sehingga sacral vertebral canal
dalam posisi vertikal → gambar A
Lanjutan…
*Eksposi kedua dilakukan dengan tubuh membungkuk
(moderate flexion) → gambar B
*Eksposi ketiga dilakukan dengan tubuh ekstrim fleksi
(hyperfleksi) → gambar C
CR : Arah sinar diatur vertikal tegak lurus film
CP : Sumbu panjang sacrum
FFD : 100 cm
A B

C
A
C

B
Kriteria Radiograf
Posisi I (slight flexion) → gambaran sacral vertebral canal
bagian bawah, dan pertemuan antara sacrum dan coccyx
(sacrum and coccyx junction) dan lumbal terakhir (L5)
Posisi II (moderate flexion) → gambaran sacral vertebral canal
dalam irisan melintang (cross section) bagian bawah dan atas
Posisi III (hyperflexion) → gambaran sacral vertebral canal
bagian atas terlihat tampak dalam profil menyudut (angle
formed), dan tampak processus spinosus L5 pada bayangan
canal
Sacral vertebral canal tampak pada pertengahan film.
Tubuh pasien tidak rotasi ke lateral
Marker identifikasi yang dipasang harus jelas
AP Obliq (Sacroiliaca Joint)
Kaset : 18x24 cm atau 24x30 cm, memanjang
PP : Recumbent dan kepala diganjal. Sisi yang akan
diperiksa diangkat sehingga MCP 250-300 terhadap bidang
film. Bahu, lower thorax dan tungkai atas diberi pengganjal
PO : 1 inci medial SIAS dari sisi yang diangkat segaris
dengan pertengahan meja. Bahu diatur simetris
 CR : Tegak lurus film
CP : Menuju 1 inci medial SIAS dari sisi yang diangkat. Jika
CR menyudut 250-300 cephalad, CP→pada 1 inci medial dan
1½ inci distal SIAS dari sisi yang diangkat
FFD : 100 cm
Lanjutan…
Kriteria Radiograf
Tampak profil sacro-
iliaca joint dari sisi yang
jauh dari film dan profil
oblik dari struktur
organ di sekitarnya
Tampak celah sendi
membuka, sacrum dan
iliaka tidak terlalu
overlap
Sacro-iliaca joint
tampak pada
pertengahan film
Proyeksi PA Oblik
Kaset : 18x24 cm atau 24x30 cm memanjang
PP : Semi prone. Sisi yang diperiksa dekat dengan film. Kedua
lengan menyangga tubuh & lutut yang jauh dari film difleksikan
PO : MCP membentuk sudut 250-300 terhadap bidang film. Garis
longitudinal pada 1 inci medial SIAS dari sisi yang dekat film
diatur pada pertengahan meja. Bahu diatur simetris. Kaki yang
diangkat diatur sehingga kedua SIAS simetris (letakkan
pengganjal diantara kedua lutut sehingga selevel dengan hip)
CR : Tegak lurus atau menyudut 250-300 caudad
CP : Kalau tegak lurus →1 inci medial SIAS dari sisi yang dekat
dengan film. Kalau 250-300 caudad → 1½ inci distal processus
spinosus L5 menuju ke SIAS
FFD : 100 cm
Lanjutan…
Kriteria Radiograf
Tampak sacro-iliaca joint
dari sisi yang dekat
dengan film
Dibuat kedua sisi kanan
dan kiri untuk
perbandingan
Tampak celah sendi
membuka, sacrum dan
iliaka tidak terlalu overlap
Sacro-iliaca joint tampak
pada pertengahan film
CHAMBERLAIN METHOD FOR
ABNORMAL SACROILIAC MOTION
Untuk melihat pergerakan abnormal sacro-iliaka
(ada/tidaknya pergeseran atau melemahnya sendi
sacro-iliaka), Chamberlain menyarankan proyeksi
berikut untuk melihat ada/tidaknya pergeseran atau
melemahnya sendi sacro-iliaka, yaitu :
1. Proyeksi lateral articulatio lumbosacral, dengan
posisi pasien berdiri
2. Proyeksi PA os pubis dengan pasien berdiri tegak,
dibuat 2 posisi dengan teknik “weight bearing”
Proyeksi PA (Symphisis Pubis)
Kaset : 18x24 cm memanjang
PP : Posisi PA, berdiri tegak di atas dua balok setinggi 6 inci
PO : Pertengahan film diatur setinggi symphisis pubis. Pasien
berpegangan pada tepi kaset
Eksposi pertama dilakukan dengan menyingkirkan salah
satu balok (sebelah kiri atau sebaliknya), sisi yang tidak
disangga balok dibiarkan “menggantung”
Eksposi kedua dilakukan dengan mengembalikan balok
sebelah kiri (atau sebaliknya) dan menyingkirkan balok
yang sebelah kanan (atau sebaliknya) kaki yang tidak
diganjal balok dibiarkan menggantung
Marker identifikasi yang dipasang harus jelas (sisi mana
yang diangkat, sisi mana yang “menggantung”)
Lanjutan…
CR : Horisontal
dan tegak lurus
CP : Symphisis
pubis
FFD : 100 cm
Respirasi :
Inspirasi/ekspirasi
& tahan nafas
Kriteria Radiograf
Dihasilkan 2 proyeksi PA
dari symphisis pubis yang
menampakkan
ada/tidaknya pergerakan
abnormal sacro-iliaka yang
ditunjukkan dengan
ada/tidaknya perubahan
hubungan antara kedua
tulang pubis pada saat
berat badan disangga oleh
satu kaki.
Symphisis pubis tampak
pada pertengahan film.
Tubuh pasien tidak rotasi.
MATURNUWUN

Anda mungkin juga menyukai