B. Persiapan Pasien
Tidak memerlukan persiapan khusus, hanya pasien diminta untuk melepaskan benda-benda
logam yang dapat mengganggu gambaran radiograf
Evaluasi :
- Anatomi yang Ditunjukkan: Gambaran hati, limpa, ginjal, dan perut berisi udara
dan segmen usus dan lengkungan simfisis pubis untuk daerah kandung kemih.
- Posisi: Tidak ada rotasi, sayap iliaka, foramina obturator (jika terlihat), dan duri
ischial tampak simetris, dan bagian luar lebih rendah margin tulang rusuk adalah
jarak yang sama dari tulang belakang (perpanjangan sayap iliaka menunjukkan
rotasi ke arah itu). Kolimasi ke bidang minat.
- Paparan: Tidak ada Gerakan, tulang rusuk dan semua margin gelembung gas
tampil tajam. Paparan yang cukup (mAs) dan skala panjang kontras (kV)
memvisualisasikan garis besar otot psoas, lumbar proses transversal, dan tulang
rusuk. Tepi hati dan ginjal harus terlihat pada pasien berukuran kecil hingga rata-
rata.
2. Abdomen Setengah Duduk
Posisi Pasien : Pasien duduk di meja pemeriksaan dengan MSP tubuh sejajar dengan
kaset, kedua tangan lurus di samping tubuh
Posisi Objek : Kaset berada di belakang tubuh pasien, aturlah batas atas prosessus
xipoideus dan batas bawah simpisis pubis, pelvis dan shoulder tidak mengalami
rotasi
Central Ray : Tegak lurus horizontal
Central Point : Pada umbilicus (pusar) atau 3 jari diatas crista illiaca
FFD : 100 cm
Kv : 70-8, mAs : 22
Kaset/film : 30x40 cm
Evaluasi :
- Anatomi yang Ditunjukkan: • Perut berisi udara dan gelung tingkat usus dan
udara-cairan jika ada. • Harus mencakup diafragma bilateral.
- Posisi: • Tidak ada rotasi; sayap iliaka tampak simetris, dan margin tulang rusuk
luar adalah jarak yang sama dari tulang belakang. • Tulang belakang harus lurus
(kecuali ada skoliosis), sejajar dengan pusat IR. • Kolimasi ke area yang
diminati.
- Paparan: • Tidak ada gerakan; tulang rusuk dan semua margin gelembung gas
tajam. • Paparan yang cukup untuk memvisualisasikan tulang belakang dan
tulang rusuk dan jaringan lunak tetapi tidak terlalu mengekspos kemungkinan
udara intraperitoneal di perut bagian atas. • Kerapatan (kecerahan) keseluruhan
sedikit berkurang daripada perut terlentang.
Evaluasi :
Gambaran Anatomi Yang Tampak : Ischial Spine, Coccyx, Sacrum, Ilium,
Femoral Head, Obturator Foramen, Simpisis Pubis, Femoral Neck
Kriteria Radiograf : Tidak adanya artefak, tidak terdapat identitas pasien, tidak
ada gambaran radiograf yang terpotong, tidak ada rotasi pada pelvis
Kualitas Citra :
- Densitas
Densitas pada gambar tersebut sudah baik ditandai dengan tampaknya udara
sudah jelas
- Kontras
Kontras pada gambar tersebut sudah baik, karena ditandai dengan
perbedaan tulang dengan soft tissue sudah jelas
- Detail
Dapat menunjukan bagian kecil dari objek yaitu ditandai dengan tampaknya
tulang coccyx
- Ketajaman
Ketajaman pada gambar tersebut sudah bagus, karena batas tegas antara
tulang, soft tissue, udara sudah jelas
2. Proyeksi Lateral
Posisi Pasien : Pasien diposisikan recumbent lateral
Posisi Objek : Pasien tidur miring disalah satu sisi, mengatur pasien true lateral.
menempelkan knee yang satu dengan yang lain
Central Point : 2 inchi (5 cm) diatas trochanter mayor
Central Ray : Vertikal tegak lurus pertengahan IR
FFD : 100 cm
Kaset/film : 35x43 cm
3. Proyeksi Lateral
Posisi Pasien : Pasien di posisikan erect
Posisi Objek : Salah satu sisi kiri menghadap IR kecuali keluhan pasien melibatkan
sisi kanan (dalam hal ini, lakukan lateral kanan jika departemen protocol
menyertakan opsi ini), Lengan diangkat di atas kepala, dagu ke atas
Central Ray : Tegak lurus IR
Central Point : Setinggi T7, 3 sampai 4 inci [7,5 sampai 10 cm] di bawah tingkat
takik jugularis
FFD : 100 cm
Kaet/film : 35x43 cm
Evaluasi :
- Semua bagian larynx dan pharynx terlihat jelas
- Tidak overlap pada larynx dengan mandibula
- Leher tidak rotasi
- Tenggorokan berisi udara
- Densitas radiograf akan menampakkan struktur pharyngolaryngeal
3. Proyeksi AP Trachea
Posisi Pasien : Supine atau erect
Posisi Objek : MSP tegak lurus dengan grid, istirahatkan dagu dengan
acanthiomeatal tegak lurus dengan kaset, batas atas kaset 3-4 cm dibawah MAE
Central Ray : Tegak lurus terhadap kaset
Central Point : Manubrium
FFD : 100 cm
Faktor Eksposi : 50-52 kvp, 10-12 mAs
Kaset/film : 18x24 cm atau 24x30 cm
Evaluasi :
- Tampak udara pada larynx dan trachea dari cervical 3-thorachal 4 tervisualisasi
pada cervical 5
- Terlihat vertebra cervicalis sampai vertebra thoracalis
- Dalam keadaan normal trachea superposisi dengan bayangan dari vertebra
cervical
4. Proyeksi Lateral Trachea
Posisi Pasien : Duduk/erect bila memungkinkan
Posisi Objek : Letakkan anterior larynx dan trachea sejajar pada cervical dan
vertebra thoracal, rotasikan shoulder ke posterior dengan kedua lengan ke bawah,
letakkan tangan dibelakang tubuh
Central Ray : Tegak lurus kaset
Central Point : Manubrium
FFD : 100 cm
Faktor Eksposi : 50-52 kvp, 10-12 mAs
Kaset/film : 18x24 cm atau 24x30 cm
Evaluasi :
Terlihat pharynx, larynx dan trachea, tampak udara pada larynx dan trachea dari
cervical 3-thoracal 4 tervisualisasi pada cervical 5, terlihat vertebra cervical dan
thoracal
7. Antebrahi Proyeksi AP
Posisi Pasien : Tempatkan pasien di ujung meja, dengan tangan dan lengan
terentang penuh dan telapak tangan menghadap ke atas (supinasi).
Posisi Objek : Jatuhkan bahu untuk menempatkan seluruh tungkai atas pada
horizontal yang sama pesawat, Luruskan dan pusatkan lengan bawah ke sumbu
panjang IR, pastikan keduanya sendi pergelangan tangan dan siku disertakan.
(Gunakan IR sebesar diperlukan.), Anjurkan pasien untuk bersandar ke samping
seperlunya untuk menempatkan seluruh pergelangan tangan, lengan bawah, dan
siku sedekat mungkin dengan posisi frontal yang sebenarnya. (Epikondilus medial
dan lateral harus memiliki jarak yang sama dari IR.)
Central Ray : Tegak lurus kaset
Central Point : mid-forearm
FFD : 100 cm
Kaset/film : 30x35 cm
Faktor Eksposi : 50-55 kvp, 5-6 mAs
5. Thorakal Proyeksi AP
Posisi Pasien : Posisikan pasien terlentang (lebih disukai) dengan lengan di samping
dan kepala di atas meja atau di atas bantal tipis. Jika pasien tidak dapat mentolerir
terlentang posisi, tempatkan tegak dengan tangan di samping dan berat badan merata
di kedua kaki.
Posisi Objek : Luruskan bidang midsagital ke CR dan garis tengah meja dan/atau IR.
• Lenturkan lutut dan pinggul untuk mengurangi kelengkungan dada. • Pastikan
tidak ada rotasi toraks atau pelvis.
Central Ray : Tegak lurus horizontal kaset
Central Point : T7 (3 sampai 4 inci [8 sampai 10 cm] di bawah takik jugularis atau 1
sampai 2 inci [3 sampai 5 cm] di bawah sudut sternum).
FFD : 100 cm
Kaset/film : 35x43 cm, grid
Faktor Eksposi :65-70 kv, 10-16 mAs
7. Lumbal Proyeksi AP
Posisi Pasien : Posisikan pasien terlentang dengan lengan di samping dan kepala di
atas bantal (juga dapat dilakukan dengan posisi tengkurap atau posisi tegak
Posisi Objek : Sejajarkan bidang midsagital dengan CR dan garis tengah meja
dan/atau kisi. • Lenturkan lutut dan pinggul untuk mengurangi kelengkungan
lordotik. • Pastikan tidak ada rotasi toraks atau pelvis.
Central Ray : Tegak lurus kaset
Central Point : iliac crest (L4-L5)
FFD : 100 cm
Kaset/film : 35x43 cm, grid
Faktor Eksposi : 75-85 kv, 16-20 mAs
B. Persiapan Pasien
Tidak memerlukan persiapan khusus, hanya melepaskan benda-benda yang dapat
mengganggu gambaran radiograf
C. Teknik Pemeriksaan
1. Cranium AP Axial
Posisi Pasien : Pasien diposisikan erect atau supine
Posisi Objek : Atur cranium pada posisi true AP, atur cranium pada pertengahan
kaset, atur MSP sejajar dengan kaset, pastikan nantinya tidak ada gambaran yag
terpotong
Central Ray : 30° caudad ke OML
Central Point : 6-7 cm diatas glabela
FFD : 100 cm
Kaset/film : 24x30 cm
Faktor Eksposi :