Anda di halaman 1dari 2

Teknik Radiografi Abdomen 3 Posisi:

1.Persiapan Pasien
Pada umumnya tidak ada persiapan khusus bagi pasien, sebab kasus ileus merupakan
penyakit yang datangnya mendadak, hanya saja kita memberikan instruksi-instruksi
mengenai posisi penderita dengan jelas. Sebelum pemotretan penderita disarankan untuk
melepas benda-benda yang bersifat opak.
2. Persiapan Alat
Persiapan alat yang digunakan meliputi:
 Pesawat X-Ray yang siap pakai
 Kaset dan film yang berukuran 30x40 cm
 Gunakan stasionary grid / buky
 Marker R atau L sesuai dengan posisi tubuh yang diperiksa
 Alat immobilisasi seperti soft / sand bag

3.Teknik Radiografi Abdomen 3 Posisi


Teknik radiografi abdomen 3 posisi merupakan teknik radiograf yang saling
berhubungan dan kompleks. Teknik pemotretan ini menggunakan proyeksi sebagai
berikut:
1. Proyeksi antero-posterior (AP)
Proyeksi ini untuk menampakkan struktur abdomen dari arah anterior (depan).
Teknik pemotretannya yaitu :
Penderita tiduran atau berdiri menghadap sumber sinar kedua lengan
diletakkan di samping tubuh dengan kedua bahu simetris. Bila penderita tiduran,
mid sagital plane (MSP) tubuh diatur tepat pada pertengahan meja pemeriksaan dan
di bawah knee diberi pengganjal. Jikalau penderita berdiri kedua kaki harus lurus
dan punggung harus menempel kaset.
Pusat sinar diarahkan setinggi crista iliaka dengan mengaccu batas atas
sinar pada diafragma dan batas bawah pada simpisis pubis. Arah sumbu sinar tegak
lurus kaset dengan jarak fokus ke film 100 cm. Eksposi dilakukan pada saat pasien
ekspirasi dan tahan napas.
Pada radiograf yang dihasilkan akan tampak ukuran bayangan abdomen,
liver hati, ginjal, dan keadaan dalam abdomen, tampak gambaran tulang rusuk dan
prosesus spinosus, columna, vertebrae pada satu garis lurus. Jika pasien tidak
mengalami rotasi maka tampak prosesus spinosus pada pertengahan vertebrae
lumbal, kedua SIAS terlihat simetris, os iliaca simetris. Selain dari itu, pada
radiograf juga menunjukkan gambar soft tissue seperti lapisan “pro peritoneal fat”
Muskulus psoas dan diafragma

2. Proyeksi Setengah Duduk


Proyeksi ini dilakukan untuk menampakkan keadaan diafragma pasien.
Penderita berada dalam kondisi setengah duduk di depan sumbu sinar. Penderita
diposisikan dengan mid sagital plane (MSP) tegak lurus pada mid line meja atau
pada mid line kaset kedua lengan disamping tubuh, usahakan tidak ada rotasi pada
shoulder dan pelvis.
Pusat sinar diarahkan pada MSP tubuh kira-kira 2 inchi di atas kedua
crista iliaka. Arah sumbu sinar horizontal tegak lurus terhadap film. Jarak focus
dengan film sejauh 100 cm, eksposi dilakukan pada saat inspirasi penuh dan tahan
napas. Pada radiograf yang dihasilkan akan tampak kedua diafragma dan bagian
bawah abdomen, tampak udara bebas di hemidiafragma kanan, gaster terisi udara
dan terdapat air fluid level pada fundus.

3. Left lateral decubitus (LLD)


Proyeksi LLD ini dilakukan dengan tujuan untuk menampakkan air fluid
level (udara bebas pada colon). Prosedur pemotretan adalah posisi pasien tidur
miring pada sisi kiri, kedua genu fleksi maksimal untuk fiksasi. Kedua tangan
diarahkan ke atas di samping kepala. Kaset dan grid diletakkan di belakang pasien
bagian punggung. Eksposi dilakukan setelah ekspirasi dan tahan napas.
Pusat sinar disentrasikan pada pertengahan film menuju 2 inchi di atas crista
iliaka dengan arah sumbu sinar horizontal tegak lurus terhadap kaset, jarak focus
dengan film 100 cm. Pada radiograf yang ddihasilkan akan tampak bayangan
daerah abdomen (liver, ginjal, hati) dan air fluid level, tampak diafragma, tampak
udara bebas pada abdomen.

Anda mungkin juga menyukai