GAMBARAN RADIOLOGI
3.1 Radioposisi
3.1.1 BNO
yaitu:
a. Abdomen AP supine
menghilang.
(bulging)
21
e) Gambaran udara usus normal, pelebaran lambung, usus halus,
yang dapat disebabkan oleh cairan di luar usus atau massa tumor.
b) Posisi objek : batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada
22
b. Abdomen AP setengah duduk (Fowler)
gambaran udara, cairan, di dalam atau luar usus, misalnya pada abses.
23
c. Abdomen LLD (Left Lateral Decubitus)
Yang dinilai pada posisi ini sama dengan setengah duduk atau
b) Posisi objek : batas atas kaset pada diafragma, batas bawah pada
penuh.28
24
3.1.2 USG Abdomen
ginjal, uterus, prostat, dan massa dalam abdomen. Pada prinsipnya, ada
(Ultrasonografi): 29
25
diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan
adalah puasa makan selama 6 jam, tidak puasa minum, dan menahan
abdomen dalam
26
3.1.3 CT-Scan Abdomen
1. Organ di rongga perut dan panggul seperti limpa, hati, pankreas, dan
saluran empedu.
anatomis yang tepat jika tidak berhasil dengan USG. Pemotretan awal atau
pasien dalam posisi supine dengan meja tidak digerakkan. Hasil sama
dengan foto rongten biasa dan disebut sebagai topogram atau skenogram.
yang akan dibuat. Kemudian satu per satu dibuat scan-nya menurut
program tersebut.30
tergantung pada perbedaan daya serap organ tubuh terhadap sinar X. Oleh
27
Unit). Semakin tinggi nilai HU maka densitas gambar semakin tinggi.
Beberapa zat telah ditetapkan nilai HU-nya, misalnya densitas air adalah 0
diafragma
3. Buat pengaturan irisan mulai dari diafragma sampai simfisis pubis dengan
ketebalan 10 mm
6. Pada saat scanning berikan aba-aba tarik nafas, keluarkan nafas, dan tahan
nafas.30
28
3.1.4 MRI Abdomen
adalah inti atom yang bergetar dalam medan magnet. Proton merupakan
inti atom hydrogen yang memiliki daya magnet yang apabila ditembakkan
dan berada pada medan magnet berfrekuensi tinggi maka proton terseut
magnet.
4. Pada saat proton sudah sejajar dan relaks maka dipancarkan signal radio
potongan orthogonal. 31
29
Gambar 11. Pemeriksaan MRI28
3.2 Radioanatomi
duodenum dan kolon, namun tidak lazim ditemukan di dalam usus halus.
a. Abdomen AP Supine
kolon yang disebabkan oleh masa atau gas pada kolon. Posisi supine
biasanya untuk melihat distribusi usus, peritoneal fat kanan dan kiri
baik, garis psoas kanan dan kiri baik.Tidak tampak gambaran Hearing
bone dan tidak tampak step ledder sign, tidak tampak cairan bebas28
30
Gambar 12. BNO Posisi AP Supine 32
Level atau udara bebas yang mungkin terjadi akibat perforasi kolon.
Dapat juga digunakan untuk melihat adanya udara bebas yang terletak
dinding abdomen.28
31
Gambar 14. BNO posisi LLD28
nodul/kista (-)29
isi kandung empedu normal tidak melebihi 200 ml. Pada keadaan
32
Gambar 16. Gambaran kantung empedu pada USG29
retroperitoneal.29
Struktur echo homogen hampir sama dengan echo stuktur hepar tapi
33
tinggi dari sumbu inferior, 6-7 cm di sumbu medial ke lateral5 hingga
atau bahkan di bawah hati. Jarang di garis tengah atau di fossa iliaka
34
Gambar 20. Gambar Appendix normal USG29
lipatan.29
dikenali pada stadium dini. Selain itu pankreas berukuran kecil berarti
bahwa tumor sulit ditemukan dengan pemeriksaan fisik. Gejala lain kanker
dini.30
35
a. Transversal : CT scan perut umumnya dievaluasi dalam arah
transversal; pasien terlihat dari kaki ke atas. Perut juga dapat dilihat
potongan Coronal, terdapat liver, ginjal, Otot psoas major dan vesika
36
dan banyak digunakan untuk mengevaluasi kasus trauma dan luka pada
tubuh pasien.33
usus.31
37
Gambar 25. Gambar MRI Abdomen potongan axial.31