Anda di halaman 1dari 29

Kelompok 1

OESOFAGUS,
Prodi D III Radiologi
Universitas Widya
MAAG
Husada
Semarang
DUODENUM
(OMD)
Oesofagus Maag Duodenum
(OMD)

• Pemeriksaan secara radiologi saluran


pencernaan atas dari organ Oesofagus maag
duodenum menggunakan media kontras
barium swallow dan barium meal, kemudian
perjalanan media kontras bisa dilihat melalui
fluoroskopi.
INDIKASI vs KONTRA INDIKASI
PEMERIKSAAN OESOPHAGUS :
INDIKASI KONTRA INDIKASI

•Divertikulitis • FISTEL
•Tumor • PERFORASI
•Corpus Alienum • Alergi terhadap bahan
•Varises kontras
•Ulcus
• VS
•Achalasia
•Disfagia
•Stenosis
•Hiatal Hernia
ESOFAGUS ➔ Thorax dengan
kaset 30x 40 membujur
• BA : Kartilago Thyroid
FOTO POLOS • BB : Proc. Xhypoid
PENDAHULUAN • CR : Tegak Lurus
• CP : Pertengaha Kaset

MAAG DAN DUODENUM ➔


Abdomen
PROYEKSI
AP
Hasil Radiograf AP
CARA PELAKSANAAN PEMBUATAN
FOTO :

Penderita tdk perlu puasa kecuali kalau dilanjutkan dengan


pemeriksaan lambung.

Kontras dimasukkan kedalam mulut 2-3 sendok makan dan


ditahan, kemudian ditelan yang diikuti dengan fluoroscopy.
Setelah kontras melewati oesophagus baru dilakukan eksposi.

Sewaktu dilakukan eksposi penderita harus tahan nafas sambil


memberi tekanan (mengejan) agar seolah-olah barium berhenti
disaluran oesophagus.
Setelah MK dimasukkan ,
proyeksi yg dibuat adalah :
• Proyeksi AP Supine
• Posisi Pasien : Pasien pada posisi telentang pada
meja pemeriksaan atau dalam posisi berdiri.
• Posisi objek : MSP tubuh pada pertengahan meja
pemeriksaan usahakan tidak terjadi rotasi pada
shoulder dan hip menggunakan grid
• CP : setinggi T5-T6
• Kaset : ukuran 35 x 43 cm
• Eksposi : ekspirasi dan tahan napas
• Kriteria Radiograf : Tampak lambung dan
duodenum, Corpus dan pylorus dari lambung
terisi barium, Struktur lambung tampak dalam
radiograf.
HASIL
RADIOGRAF
FOTO AP
Proyeksi Lateral

• Posisi Pasien : Pasien diposisikan menghadap radiografer.


Atur lengan pasien ke depan. Atur MCP dipertengahan kaset.
• CP : setinggi T5-T6
• Kaset : ukuran 35 x 43 cm
• Eksposi : ekspirasi dan tahan napas
HASIL
RADIOGRAF
FOTO
LATERAL
• Posisi pasien : tidur tengkurap dengan sisi
sebelah kanan rapat pada meja pemeriksaan dan
sisi sebelah kiri dioblikkan.
• Posisi obyek : pasien dari posisi PA dirotasikan
sebesar 350 – 400 dengan sebelah kiri anterior
tubuh jauh dari kaset. Tempatkan lengan kiri di
samping tubuh elbow kanan ditekuk untuk
memegang segelas barium. Knee sebelah kiri
ditekuk untuk fiksasi. Pertengahan thorak sejajar
pada kaset.
• CR : tegak lurus kaset
Proyeksi posisi • CP : thorakal 5 – 6
RAO • FDD : 100 cm
• Kaset : ukuran 35 x 43 cm Menggunakan grid
• Eksposi : ekspirasi tahan panas
• Kriteria evaluasi
• Tampak oesofagus diantara kolumna
vertebra dan jantung
• Tampak oesofagus diantara kolumna
vertebra dan jantung dengan adanya rotasi
yang cukup dari tubuh pasien.
• Oesofagus terisi barium
Proyeksi RAO & Hasil Radiograf
Pemeriksaan Maag Duodenum

Pemeriksaan maag duodenum merupakan pemeriksaan radiologis pada organ maag dan
duodenum dengan menggunakan media kontras positif (Ba SO4). Merupakan pemeriksaan
lanjutan dari oesofagografi.
Digunakan untuk menunjukkan adanya polip dan ulkus-ulkus pada pylorus, bulbus duodenal
dan duodenum.

Beberapa proyeksi yang digunakan pada pemeriksaan maag duodenum yaitu : AP, PA,
LATERAL dan Oblik

Apabila barium mengendap di fundus lambung dan terdapat cairan lambung yang
berlebihan, maka tampak gambaran lambung terisi udara, cairan lambung dan larutan
kontras.
Gambaran radiograf tersebut menunjukkan bahwa pasien menderita gastritis.
TUJUAN PEMERIKSAAN
LAMBUNG

PENILAIAN UKURAN, BENTUK, POSISI


LAMBUNG, KONTUR SELAMA PERISTALTIK

INDIKASI PEMERIKSAAN :
Kelainan
Divertikulitis Gastritis Ulcer Volvulus Tumor Hernia
Konginetal
Proyeksi Anteroposterior (AP) Supine

• Tujuannya untuk melihat tipe dan posisi lambung


• Posisi pasien : Pasien dalam posisi supine di atas meja pemeriksaan dengan Mid
Sagital Plane (MSP) tubuh tegak lurus terhadap kaset, kedua tangan di samping
tubuh,dan usahakan tidak terjadi rotasi pada tubuh.
• Posisi objek : Batas atas kaset prossesus xypoideus dan batas bawah kaset pada
umbillicus / pada lumbal II-IV.
• Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.
• Central Point: Diantara procesus xiphoideus dan lower rib margin (vertebrae L1-L2)
• FFD : 100 cm
• Kaset ukuran : 30 x 40 cm dengan menggunakan grid
• Eksposi : Dilakukan setelah pasien meminum kontras, Ekspirasi dan tahan napas
• Kriteria : Tampak gambaran lambung body duodenum, pylorus dan bulbus
duodenum terisi media kontras.
PROYEKSI AP
Hasil Radiograf
• Tujuannya untuk melihat posisi dari lambung
dan duodenum pada bidang frontal
• Posisi pasien : Pasien dalam posisi tiduran prone di
atas meja pemeriksaan dengan Mid Sagital Plane
(MSP) tubuh tegak lurus terhadap kaset, kedua
tangan difleksikan untuk imobilisasi,dan usahakan
tidak terjadi rotasi pada tubuh.
• Posisi objek : Batas atas kaset prossesus
xypoideus dan batas bawah kaset pada umbillicus
( Vertebra lumbalIV)
Proyeksi Posteroanterior
(PA) Prone • Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.
• Central Point : Tepat pada pertengahan kaset
setinggi vertebrae L1-L2
• FFD : 100 cm
• Kaset ukuran : 30 x 40 cm dengan menggunakan
grid
• Eksposi : Ekspirasi dan tahan napas
• Kriteria : Tampak gambaran anthrum dan
pylorus lambung terisi barium dan fundus terisi
udara
POSISI
PASIEN
PROYEKSI
PA
Hasil Radiograf PA
Proyeksi Right Antero Obliq ( RAO )
Prone

• Tujuannya untuk melihat anthrum dan bulbus duodenum


• Posisi pasien : Pasien dalam posisi tiduran prone di atas meja pemeriksaan kemudian tubuh
pasien dirotasikan 40° - 70° dengan sisi anterior kanan menempel kaset. Tangan kanan lurus
disamping tubuh, tangan kiri fleksi disamping kepala dan kaki kiri difleksikan untuk imobilisasi.
• Posisi objek : Batas atas kaset prossesus xypoideus dan batas bawah kaset pada umbillicus (
Vertebra lumbalIV)
• Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap kaset.
• Central Point :Tepat pada pertengahan kaset setinggi vertebrae L1-L2
• FFD : 100 cm
• Kaset ukuran : 30 x 40 cm dengan menggunakan grid
• Eksposi : Ekspirasi dan tahan napas
• Kriteria : Tampak gambaran lambung athrum pylorus , bulbus duodeni, pars desenden dan
duodenum yang berisi barium sulfat.
Posisi
Pasien
Proyeksi
RAO
Hasil Radiograf RAO
POSISI
PASIEN
LPO
Hasil Radiograf LPO
• Tujuannya untuk melihat loop duodenal, persambungan
antara duodenum dan jejenum.
• Posisi pasien : Pasien dalam posisi tiduran supine di atas
meja pemeriksaan dengan sisi kanan menempel pada
meja pemeriksaan, kedua tangan difleksikan di atas
kepala, kedua kaki ditekuk atau difleksikan untuk fiksasi
tubuh.
• Posisi objek : Batas atas kaset prossesus xypoideus dan
batas bawah kaset pada umbillicus ( Vertebra
Proyeksi Lateral lumbalIV)

Kanan • Central Ray : Vertikal tegak lurus pada pertengahan


antara Mid Coronal Plane (MCP) dengan rongga
abdomen, tepatnya pada vertebra lumbal II.
• Central Point : Tepat pada pertengahan kaset setinggi
vertebrae L1-L2
• FFD : 100 cm
• Kaset ukuran : 30 cm x 40 cm dengan menggunakan
grid
• Eksposi : Ekspirasi dan tahan napas
• Kriteria : Tampak gambaran aspek anterior dan
posterior dari lambung.
Proyeksi
Lateral
Kanan
Hasil Radiograf Lateral Kanan

Anda mungkin juga menyukai