Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK RADIOGRAFI OESOPHAGOGRAM (BARIUM

SWALLOW)

Kelompok 1
Syafira Nur Fajrin R. (P21130219062)
Tasya Salsadila (P21130219064)
Zahra Khalidia H. (P21130219070)
I. Anatomi

Oesophagus terletak di belakang


trakea , terbentang dari
laryngopharynx sampai lambung.
Panjangnya 10inch, diameter ¾
inch

II. Definisi
Teknik pemeriksaan radiografi khusus untuk melihat
oesophagus dan pharynx dengan menggunakan media kontras
positif
III. Tujuan
• Mengetahui kelainan fungsi dan anatomi pada oesophagus
dan pharynx

IV. Indikasi
• Achalasia (penurunan pergerakan peristaltic 2/3 distal
oesophagus)
• Anatomic anomalies
• Foreign Bodies (bolus of food, metallic object, fish bone)
• Carcinoma
• Dysphagia
• Esophagitis
• Refluks
• Spasme Oesophagus

V. Kontra Indikasi
• Tidak ada persiapan khusus, kecuali dilanjutkan untuk
pemeriksaan Maag dan Duodenum
• Berikan penjelasan pada pasien
VI. Persiapan Pasien

•Tidak ada persiapan khusus, kecuali dilanjutkan untuk pemeriksaan Maag dan
Duodenum
•Berikan penjelasan pada pasien

VII. Persiapan Alat dan Bahan


•Pesawat X-Ray + Fluoroscopy
•Baju Pasien
•Gonad Shield
•Kaset + film ukuran 30 x 40 cm
•Grid 
•X-Ray marker 
•Tissue / Kertas pembersih
•Bahan kontras
•Air Masak
•Sendok / Straw ( pipet )
VIII. Teknik Pemeriksaan
Proyeksi AP/PA,Lateral, RAO dan LAO (yang paling sering digunakan proyeksi
AP,Lateral dan RAO )

•Proyeksi AP/PA 
• Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor &
struktur dari oesophagus
• Faktor teknik :
• Film 30 x 40 cm memanjang
• Moving / Stationary Grid
• Shielding : region pelvic
• Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1 
• Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1
• Posisi Pasien : Recumbent / erect
• Posisi Object : 
• MSP pada pertengahan meja / kaset
• Shoulder dan hip tidak ada rotasi
• Tangan kanan memegang gelas barium Tepi atas film 5 cm di atas
shoulder
• CR : Tegak lurus terhadap kaset
• CP : pada MSP, 2,5 cm inferior angulus sternum (T5-6 ) / 7,5 cm
inferior jugular notch
• FFD : 100 cm
• Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
• Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium 
• Catatan :
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium
dengan straw langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-
4 tegukan.
• Kriteria radiograf :
• Struktur : Oesophagus terisi barium
• Posisi : Tidak ada rotasi dari pasien (Sternoclavicular joint
simetris )
• Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
• Faktor eksposi :
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus
superimposed dengan th-vertebrae
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien
saat eksposi.
•Proyeksi Lateral 
• Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor &
struktur dari oesophagus
• Faktor teknik : 
• Film 30 x 40 cm memanjang 
• Moving / Stationary Grid 
• Shielding : region pelvic
• Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
• Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1 
• Posisi Pasien : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena
pengisian lebih baik )
• Posisi Objek :
• Atur kedua tangan pasien di depan kepala saling superposisi, elbow
flexi 
• Mid coronal plane pada garis tengah meja / kaset. 
• Shoulder dan hip diatur true lateral, lutut flexi untuk fiksasi.
• Tangan kanan memegang gelas barium 
• Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
• CR : Tegak lurus terhadap kaset
• CP : pada pertengahan kaset setinggi T 5-6 / 7,5 cm inferior jugular notch
• FFD : 100 cm ( 180 cm bila pasien berdiri )
• Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
• Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium
• Catatan : 
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian diekspose
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum barium dengan straw
langsung expose dilakukan setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
• Kriteria radiograf :
• Struktur : Oesophagus terisi bariumterlihat diantara C.Vertebral dan jantung
• Posisi :
• True lateral ditunjukan dari superposisi kosta Posterior.
• Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus
• Oesophagus terisi media kontras. 
• Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
• Faktor eksposi : 
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang terisi
dengan kontras.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.
•Proyeksi  RAO (Right Anterior Oblique) 
• Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari
oesophagus
• Faktor teknik :
• Film 30 x 40 cm memanjang
• Moving / Stationary Grid
• Shielding : region pelvic
• Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
• Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1
• Posisi Pasien : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih
baik)
• Posisi Objek :
• Rotasi 35 – 40 derajat dari posisi prone dengan sisi kanan depan tubuh menempel
meja / film.
• Tangan kanan di belakang tubuh, tangan kiri flexi di depan kepala pasien,
memegang gelas barium, dengan straw pada mulut pasien.
• Lutut kiri flexi untuk tumpuan.
• Pertengahan thorax diatur pada posisi obliq pd pertengahan IR / meja Tepi atas
kaset 5 cm di atas shoulder
• CR : Tegak lurus terhadap kaset
• CP : pada pertengahan kaset setinggi T 5-6 / 7,5 cm inferior jugular notch
•FD : 100 cm ( 180 cm bila pasien berdiri )
•Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
•Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium 
• Catatan : 
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian
diekspose
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien
minum barium dengan sedotan langsung expose dilakukan
setelah pasien menelan 3-4 tegukan.
•Kriteria radiograf :
• Struktur : Oesophagus terisi bariumterlihat diantara
C.Vertebral dan jantung ( RAO menunjukan gambaran lebih
jelas antara vertebrae dan jantung dibandingkan LAO )
• Posisi :
• Rotasi yang cukup akan menampakkan oesophagus
diantara C. Vert. & Jantung, jika oesophagus
superimposed diatas spina, rotasi perlu ditambah.
• Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus
• Oesophagus terisi media kontras.
•Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
•Faktor eksposi :
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara jelas yang
terisi dengan kontras.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat eksposi.
•Proyeksi LAO (Left Anterior Oblique)
• Tujuan : melihat Strictura, benda asing, kelainan anatomis, tumor & struktur dari
oesophagus
• Faktor teknik :
• Film 30 x 40 cm memanjang
• Moving / Stationary Grid
• Shielding : region pelvic
• Barium Encer = BaSO4 : air = 1:1
• Barium kental = BaSO4 : air = 3:1 atau 4 :1 
•  PP : Recumbent / erect ( recumbent lebih disukai karena pengisian lebih baik )
• Posisi Objek :
• Rotasi 35 – 40 derajat dari posisi PA dengan sisi kiri depan tubuh menempel
meja / film
• Tangan kiri di belakang tubuh, tangan kanan flexi di depan kepala pasien,
memegang gelas barium, dengan straw pada mulut pasien.
• Lutut kanan flexi untuk tumpuan.
• Pertengahan thorax diatur pada posisi obliq pd pertengahan IR / meja 
• Tepi atas kaset 5 cm di atas shoulder
•CR : Tegak lurus terhadap kaset
•CP : pada pertengahan kaset setinggi T5-6 / 7,5 cm inferior jugular
notch
•FFD : 100 cm ( 180 cm bila pasien berdiri )
•Kollimasi : atur luas lapangan penyinaran selebar 12-15 cm
•Eksposi : Pada saat tahan nafas setelah menelan barium 
• Catatan : 
• Pasien menelan 2/3 sendok barium kental kemudian
diekspose 
• Untuk “full filling” digunakan barium encer. Pasien minum
barium dengan sedotan langsung expose dilakukan setelah
pasien menelan 3-4 tegukan.
•Kriteria radiograf :
• Struktur : Oesophagus terisi barium terlihat diantara sekitar hilus paru dan
C.Vertebral
• Posisi : Bahu pasien tidak superposisi dengan oesophagus, esophagus terisi
media kontras.
• Kolimasi : Seluruh Oesophagus masuk pada lap.penyinaran
• Faktor eksposi :
• Teknik yang digunakan mampu menampakkan oesophagus secara
jelas yang terisi dengan kontras, menembus bayangan jantung.
• Tepi yang tajam menunjukkan tidak ada pergerakan pasien saat
eksposi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai