Anda di halaman 1dari 30

TEKNIK RADIOGRAFI 1

COLUMNA VERTEBRA SACRUM

Hernastiti sedya utami, M.Tr.Kes


LATAR BELAKANG
KARAKTERISTIK COLUMNA VERTEBRAE SACRUM
DAN COCCYGEUS YANG BERADA DI DALAM TUBUH
TIDAK MEMUNGKINKAN DILIHAT SECARA KASAT
MATA. SEHINGGA APABILA ADA KELAINAN PADA
COLUMNA VERTEBRAE SACRUM DAN COCCYGEUS
HARUS MENGGUNAKAN SINAR X UNTUK DAPAT
MEMASTIKAN KELAINAN APA YANG TERJADI. AGAR
DOKTER DAPAT MEMASTIKAN LANGKAH
SELANJUTNYA.
MATERI YANG AKAN DIBAHAS:

A. APA ITU COLUMNA VERTEBRA SACRUM DAN


COCCCYGEUS DAN BAGAIMANA POSISI
SERTA STRUKTUR ANATOMINYA?
B. BAGAIMANA PROSEDUR PEMERIKSAAN
COLUMNA VERTEBRAE SACRUM DAN
COCCYGEUS ?
C. BAGAIMANA KRITERIA RADIOGRAFI YANG
DIINGINKAN?
ANATOMI DAN FISIOLOGI SACRUM
DAN COCCYGEUS

Sacrum adalah tulang triangular. Bagian dasar


tulang ini berartikulasi dengan vertebrae lumbal ke
lima. Di arah lateral banyak terdapat foramen atau
lubang pada sacrum untuk lintasan arteri dan saraf.
Tepi anterior bagian atas sacrum adalah
promontorium sakrum, suatu tanda obstetrik yang
dipakai sebagai petunjuk untuk menentukan ukuran
pelvis
OS SACRUM ANTERIOR DAN POSTERIOR VIEW
Processus art. superior

Facies auricularis

Spina sacralis

Foramina sacralis

Os coccygeus

POSTERIOR VIEW SACRUM


Basis

Promontorium

Foramen sacralis

Linea transversalis

Facies auricularis
Apex
Os coccygeus
ANTERIOR VIEW SACRUM
Coccygeus menyatu dan berartikulasi dengan ujung
sakrum yang kemudian membentuk sendi dengan
sedikit pergerakan. Pergerakan ini penting selama
melahirkan untuk membentuk jalur keluar kepala
janin.

Coccygeus umumnya diistilahkan sebagai tulang ekor,


merupakan ujung segmen dari collumna vertebra pada
manusia dan primata. Terdiri dari tiga sampai lima
tulang vertebra yang terpisah ataupun bergabung
(collumna vertebra coccygeus) dibawah sakrum melalui
fibrocartilagious joint, symphysis sacrococcygeal
GAMBAR 1.4 TULANG COCCYGEUS
Permukaan anterior sedikit
konkaf dan ditandai dengan 3 celah
transversus yang menandakan
hubungan dari segmen-segmen
yang berbeda.
Permukaan posterior bentuknya
konveks ditandai dengan celah
transversus sama dengan pada
permukaan anterior, dan
menampilkan baris linear pada
kedua sisi dari tuberculum,
processus articularis yang kurang
sempurna dari vertebra coccygeal.
PATOLOGIS

1. COCCYGEAL HERNIA

2. TRAUMA AKIBAT KECELAKAAN YANG


BIASANYA TERJADI PADA POSISI DUDUK
SEPERTI FRAKTUR, FISURA, LUKSASI,
DISLOKASI ATAUPUN GABUNGAN DIANTARANYA

3. COCCYDINIA

4. TUMOR TERATOMA SACROCOCCYGEAL


PERSIAPAN PEMERIKSAAN
1. Sebelum memanggil pasien, radiografer harus
mempersiapkan alat dan bahan sesuai
permintaan foto .
2. Memanggil pasien, mempersilahkan pasien
masuk, menyapa dan memperkenalkan diri.
3. Mencocokkan identitas pasien dengan
permintaan foto
4. Mencocokkan klinis di depan mata dengan
permintaan foto
5. Menjelaskan prosedur pemeriksaan.
6. Mensimulasikan penggunaan alat proteksi radiasi.
7. Mengkonfirmasikan apakah sudah paham
tentang penggunaan alat proteksi radiasi.
8. Membantu memakaikan alat proteksi radiasi
9. Memposisikan pasien sesuai objek yang akan
difoto.
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
 Pesawat sinar x
 Kaset dan film uk 24 x 30 cm

 Marker dan plester

 Apron

 Gonad shield

 Softbag dan sandbag

 Larutan processing (manual processing)

 Marker

 Hanger

 Mesin pengering (drying machine)


POSITIONING PASIEN PEMERIKSAAN
SACRUM

 PROYEKSI AP AXIAL

PP : pasien supine dengan bantal dikepala.


Lengan lurus disamping tubuh, bila perlu beri
softbag pada knee untuk fiksasi

PO: atur MSP tubuh tepat di pertengahan


meja. Pastikan pelvis tidak rotasi
 CR : 15 derajat chepalad

 CP: 2 inchi (5 cm) superior simpisis pubis

 FFD: 40 inchi atau 102cm


posisi pasien supine proyeksi AP axial sacrum
KRITERIA RADIOGRAF AP AXIAL
SACRUM
 Tidak tampak adanya pemendekan pada
sacrum, sendi S1 dan persendian L5-S1
 Bagian inferior sacrum seharusnya
terletak pada pertengahan pelvis, ini
mengindikasikan bahwa saat expose
pelvis tidak berotasi
 Pubis dan foramen sacrum tidak
superposisi
 Sacrum tepat di pertengahan film

 Ketajaman densitas dan kontras dapat


menampakkan sacrum dan S1joint
 Ketajaman batas2 tulang menunjukkan
bahwa tidak ada pergerakkan selama
expose
POSITIONING PASIEN PEMERIKSAAN
COCCYGEUS

 PROYEKSI AP AXIAL

PP : pasien supine dengan bantal dikepala.


Lengan lurus disamping tubuh, bila perlu beri
softbag pada knee untuk fiksasi

PO: atur MSP tubuh tepat di pertengahan


meja. Pastikan pelvis tidak rotasi
 CR : 10 derajat caudad

 CP: 5cm superior sympisis pubis

 FFD: 40 inchi atau 102cm


posisi pasien supine proyeksi AP axial coccygeus
KRITERIA RADIOGRAF AP AXIAL
COCCYGEUS
 Coccyg tidak saling superposisi
 Tidak ada superposisi antara coccyg
dengan sympisis pubis
 Cocyx harus terlihat sama jauhnya
terhadap dinding lateral dari pelvis,
ini mengindikasikan bahwa tidak
ada pergerakan pasien selama
expose
 Ketajaman densitas dan kontras
dapat menampakkan coccyx dengan
baik
 Ketajaman batas2 tulang
menunjukkan bahwa tidak ada
pergerakkan selama expose
POSITIONING PASIEN PEMERIKSAAN
SACRUM DAN COCCYX

PROYEKSI LATERAL SACRUM DAN COCCYX

PP : lateral recumbent, beri bantal pada kepala


pasien

PO: lutut di flexikan. Beri softbag dibawah


pinggang dan diantara lutut dan pergelangan
kaki agar pasien nyaman
Atur garis bujur sacrum dan coccyx pada
pertengahan meja. Pastikan pelvis dan tubuh
pasien true lateral
 CR : tegak lurus film

 CP: 3-4 inchi (8-10 cm) dibawah SIAS menuju sacrum

 FFD: 40 inchi atau 102cm


posisi pasien proyeksi lateral sacrum coccyx
KRITERIA RADIOGRAF AP AXIAL
SACRUM DAN COCCYGEUS
 Tampak lateral view dari sacrum, L5-
S1 joint dan cocyx
 Tidak ada superposisi antara coccyx
dengan sympisis pubis
 Batas posterior dari pelvis saling
superposisi, menandakan tidak ada
pergerakan pasien saat expose
 Sacrum dan coccyx pada pertengahan
IR
 Ketajaman densitas dan kontras dapat
menampakkan coccyx dengan baik
 Ketajaman batas2 tulang
menunjukkan bahwa tidak ada
pergerakkan selama expose
PRINSIP PROTEKSI RADIASI
1.Menggunakan Pelindung (Shielding) 
 Penggunaan perisai/pelindung berupa apron berlapis
Pb, glove Pb, kaca mata Pb dsb yang merupakan sarana
proteksi radiasi individu. Tidak menghandle hewan
secara langsung, hewan dapat disedasi atau bila perlu
dianestesi. Proteksi terhadap lingkungan terhadap
radiasi dapat dilakukan dengan melapisi ruang
radiografi menggunakan Pb untuk menyerap radiasi
yang terjadi saat prosesradiografi.
2.Menjaga Jarak
 Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala arah.
Semakin dekat tubuh kita dengan sumer radiasi maka
paparan radiasi yang kita terima akan semakin besar.
 Untuk mencegah paparan radiasi tersebut kita dapat
menjaga jarak pada tingkat yang aman dari sumber
radiasi.
3.Mempersingkat Waktu Paparan
 Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu lama
berada di dekat sumber radiasi saat proses radiografi.
 Pengaturan mAs yang tepat, dengan waktu paparan
0,0.. detik lebih baik dari pada 1 detik. Nilai kVp yang
digunakan cukup tinggi sehingga daya tembus dalam
radiografi cukup baik. Dengan demikian maka
pengulangan radiografi dapat dicegah.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai