Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR PROPOSAL

RADIOGRAFI PELVIS DENGAN SANGKAAN FRAKTUR OS.


ISCHIUM

PRAMUDYA ATMA SHOLIHIN RAMBE


(18.072)
A. LATAR BELAKANG

Fraktur Os Ischium terbentuk dari bagian terbawah pelvis. Terdiri


dari korpus yang ikut membentuk acetabulum, ramus superior dan
ramus inferior . Corpus osis ilium melanjutkan diri sebagai corpus
ossis ischii yang disebelah kaudal melekuk dan mempunyai
bulatan yang kasar disebut tuber iscciadicum (tulang duduk).
Keventral melanjutkan diri sebagai ramus inferior os ischium

2
B. RUMUSAN MASALAH

“Bagaimana upaya yang dilakukan


untuk mendapatkan gambaran
radiografi pelvis dengan sangkaan
fraktur os ischium sehingga dapat
menegakkan diagnosa secara tepat?”.

3
C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui pelayanan yang diberikan kepada pasien.
b. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan pelvis dengan sangkaan fraktur os ischium di Rumah Sakit Umum Royal
Prima Medan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui letak dan lokasi fraktur os ischium serta anatomi dan fisiologi pelvis.
b. Untuk mendapatkan gambaran yang tepat dalam pemeriksaan radiografi pelvis dengan sangkaan fraktur os
ischium.
c. Untuk menegakkan diagnosa sesuai dengan kasus.
d. Untuk mengetahui kondisi pemotretan yang digunakan pada radiografi pelvis dengan sangkaan fraktur os ischium.
e. Untuk mengetahui jenis pesawat rontgen, kaset, dan processing yang digunakan pada pemeriksaan radiografi pelvis
dengan sangkaan fraktur os ischium.

4
D. PENGERTIAN PEMERIKSAAN

Radiografi pelvis dengan sangkaan fraktur os.


Ischium adalah suatu pemeriksaan secara radiografi
dengan menggunakan sinar-X dan dilakukan untuk
memperlihatkan anatomi dari pelvic serta
memperlihatkan kelainan pada pelvic khususnya
fraktur os. ischium

5
E. ANATOMI

Anatomi Pelvis

6
F. FISIOLOGI

Fraktur Os Ischium merupakan patah tulang yang di


akibatkan terputusnya kontinuitas tulang atau tulang
rawan umumnya di karenakan ruda paksa, os ischium
sendiri terdiri dari spina dibagian posterior yang
membatasi incisura isciadica mayor (atas) dan minor
(bawah). Tuberositas iscia adalah penebalan bagian
bawah korpus iscium yang menyangga berat badan saat
duduk. Ramus iscium menonjol ke depan dari tuberositas
ini dan bertemu serta menyatu dengan ramus pubis
inferior.
7
G. PATOLOGI

Fraktur merupakan patah tulang yang terputusnya kontinuitas tulang atau tulang
rawan umumnya di karenakan ruda paksa. Dikehidupan sehari —hari yang semakin
padat dengan aktivitas masing-masing manusia dan untuk mengejar perkembangan
zaman, manusia tidak akan lepas dari fungsi normal musculoskeletal terutama
tulang yang menjadi alat gerak utama bagi manusia, tulang membentuk kerangka
penunjang dan pelindung bagian tubuh dan tempat untuk melekatnya otot yang
mengerakkan kerangka tubuh. Fraktur biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga
fisik.

8
I. TEKNIK RADIOGRAFI
1. Antero-Posterior
Tujuan : Untuk memperlihatkan gambaran pelvis secara umum dari
proyeksi AP .
Posisi pasien : Pasien supine di atas meja pemeriksaan, kedua tangan
diletakkan di depan dada agar tidak menutupi gambaran yang
diinginkan.
Posisi objek : Mengatur MSP (mid-sagital plane) tubuh pada
pertengahan meja pemeriksaan dan pasien dalam posisi true supine,
Rotasi internal pada kaki 15o-20o dan mengatur collum femoris
paralel dengan IR atau kaset, Menempatkan alat bantu fiksasi
berupa sandbag pada ankle joint agar posisi tidak berubah, dan
Memeriksa jarak dari kedua SIAS ke meja pemeriksaan sama
jauhnya untuk memastikan pelvis tidak rotasi.
9
Arah sinar/central ray (CR) : Vertikal tegak lurus
pertengahan IR
Titik bidik/central pint (CP) : Pertengahan antara SIAS dan
symphysis pubis (2
inchi atau 5 cm inferior SIAS dan 2
inchi superior symphysis
pubis).
Focus Film Distance (FFD) : 100 cm
Ukuran film dan kaset : 35 x 43 cm

10
Hasil gambaran Radiografi Proyeksi Antero-Posterior
Proyeksi Antero-Posterior

11
J. HASIL EKSPERTISE
Nama : Ny. H
Tanggal lahir/ Umur : 27 November 1971
JenisPemeriksaan : Radiografi AP Pelvic
JenisKelamin : Perempuan
KlinisPasien : Post operasi THR
Dokter Pembaca : dr. Devi Lianto Ginting, Sp.Rad
 
  Uraian pemeriksaan
Tampak fractur ramus superior inferior os ischium sinistra
Trabekulasi normal
Shentons line simetris
Sacroilliac dan hip joint kanan kiri normal
Tak tampak klasifikasi abnormal
Tak tampak soft tissue massa
Kesimpulan Radiologi
Fracture ramus superior dan inferior os ischium kiri

12
K. KESIMPULAN

1. Pada pemeriksaan Pelvic dengan sangkaan Fraktur Os Ischium di Rumah


Sakit Royal Prima Medan menggunakan proyeksi AP supine.
2. Proses pencatatan gambar radiografi Pelvic dengan Sangkaan Fraktur Os
Ischium adalah CR (Computer Radiografi) dengan tujuan mempermudah
dan meningkatkan kualitas foto rontgen.
3. Komunikasi dan pemberian informasi tentang prosedur dan tujuan
pemeriksaan harus diberikan secara jelas dan benar pada pasien sebelum
dilakukan untuk memperlancar jalannya pemeriksaan.

13
L. SARAN

1. Untuk melihat demonstrasi yang jelas dari ramus pubis anterior dan inferior serta melihat
fraktur os ischium, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan proyesi AP Axial.
2. Dalam pencatatan gambar radiografi Pelvic dengan Sangkaan Fraktur Os Ischium,
walaupun menggunakan CR (Computer Radiografi) tetap harus memperhatikan faktor
eksposinya, agar kualitas dan ketajaman gambar lebih optimal.
3. Penggunaan bahasa yang baik dan mudah dipahami sangat diperlukan ketika menjelaskan
prosedur pemeriksaan, supaya memperlancar jalan pemeriksaan tersebut.

14
THANK YOU 

15

Anda mungkin juga menyukai