Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK PEMERIKSAAN

OSSA CRURIS

Fariz Ade Pranata


2010070140028
Teknik Radiofotografi 1
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Radiodiagnostik merupakan salah satu cabang dari radiologi yang bertujuan untukmembantu
pemeriksaan dalam bidang kesehatan, yaitu untuk menegakkan diagnosa suatupenyakit melalui
pembuatan gambar yang disebut dengan radiograf. Pemeriksaan denganmemanfaatkan sinar-X
mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak pertama kaliditemukan pada tanggal 8 November
1895 oleh Wilhelm Conrad Rontgen. Penemuan inimerupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena
dengan hasil penemuan ini dapatdigunakan untuk pemeriksaan bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya
tidak pernahtercapai.
Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang ini duniaradiologi sudah
mengalami banyak perkembangan. Adapun pemeriksaan radiologi ada duamacam yaitu :
1. Pemeriksaan sederhana Merupakan pemeriksaan radiologi tanpa menggunakan media kontras.
Yangtermasuk pemeriksaan sederhana antara lain, pemeriksaan pada tulang belakang, tulangkepala, tulang panjang,
tulang dada dan sebagainya.
2. Pemeriksaan canggih Merupakan pemeriksaan secara radiologi yang menggunakan media
kontras.Yang termasuk pemeriksaan canggih antara lain, pemeriksaan pada traktus urinarius,saluran pencernaan,
pemeriksaan pada pembuluh darah, pemeriksaan pada pembuluhlimfa dan sebagainya. Pemeriksaan ossa cruris
adalah salah satu pemeriksaan radiologi tanpamenggunakan media kontras. Indikasi pada ossa cruris yang
sering terjadi adalah fraktur.Fraktur adalah discontinuitas dari jaringan tulang ( patah tulang ) yang
biasanyadisebabkan oleh adanya kekerasan yang timbul secara mendadak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai anatomi ossa cruris ?
2. Bagaimana klinis ossa cruris ?
3. Bagaimana Teknik Pemeriksaan dan pemotretan Ossa Cruris ?
4. Bagaimana evaluasi kriteria dari ossa cruris ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menegetahui bagaimana anatomi dari ossa cruris
2. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan dan pemotretan ossa cruris di Instalasi Radiologi
3. Untuk mengetahui sejauh mana pemeriksaan ossa cruris dengan proyeksi AP dan Lateral Cros
Table di Instalasi Radiologi dalam membantu diagnosa suatu penyakit atau fraktur.
D. Manfaat Penulisan
Agar mengetahui dan memahami wawasan tentang anatomi dari Ossa
Cruris dan mengetahui teknik pemeriksaan dan hasil pemotretan dari
Ossa Cruris
Bab 2 Anatomi Ossa Cruris
Ossa Cruris berasal dari bahasa latin crus atau cruca yang berarti
tungkai bahwa yang terdiri dari tulang tibia dan fibula.
Os Tibialis dan Os fibularis merupakan tulang pipa yang terbesar
setelah tulang paha yang membentuk persendian lutut dengan Os femur.
Pada bagian ujungnya terdapat tonjolan yang disebut Os maleolus
lateralis (mata kaki luar).
Tibia ini akrab dikenal sebagai tulang kering. "Tibia" adalah kata
Latin yang berarti baik tulang kering dan seruling. Diperkirakan bahwa
"tibia" mengacu pada baik tulang dan alat musik karena seruling pernah
kuno dari tibia (hewan).
Fibula ini berjalan bersama tibia. Kata "fibula" adalah kata Latin
yang menunjuk jepit atau bros. fibula itu disamakan dengan orang
dahulu ke gesper memasangnya ke tibia membentuk bros.
Anatomi Ossa Cruris
Dilihat dari Anterior, Posterior, dan Lateral
Klinis Tujuan Pemeriksaan
Ossa Cruris

Untuk mengetahui hasil pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat kelainan – kelainan yang
terdapat pada tulang tibia dan fibula. Trauma adalah terjadi benturan dengan benda tajam
yang mengakibatkan cidera. Yang termaasuk dari trauma adalh sebagai berikut :
1. Fraktur adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulaang patah, sedangkan fraktur tidak lengkap
tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang.
2. Fisura adalah retak tulang yang terjadi.
3. Ruptur adalah sobeknya jaringan ikat.
Teknik Pemeriksaan Ossa Cruris
Proyeksi AP

 Ukuran kaset : 30 x 40 cm atau 35 x 43 cm memanjang dibagi 2


(Proyeksi AP dan Proyeksi Lateral)
 FFD : 90 cm
 CR : Tegak lurus bidang kaset
 CP : Pertengahan Os Cruris dengan batas atas knee joint dan batas bawah
angkle joint
Posisi pasien :
 posisikan supine diatas meja pemeriksaan.
 Atur tubuh pasien sehingga pelvis tidak rotasi.
 Atur kaki sehingga condyles femoralis searah dengan kaset atau film dan
vertical terhadap kaki.
 Fleksikan pergelangan kaki sampai kaki berada dalam posisi vertical
 Untuk tambahan, gunakan spon atau sandbag agar mencegah pergerakan
pada objek
 Lindungi gonat dengan menggunakan apron atau gonad shield
Proyeksi AP

Evaluasi Kriteria gambaran :


 Gambaran memperlihatkan kedua persendian dalam
satu film. (batas atas knee joint dan batas bawah
angkle joint)
 Kedua persendian tidak mengalami rotasi ( knee joint
dan angkel joint )
 Artikulo tibia dan fibula tampak overleping sedang.
 Detail dan softissue baik ( gambaran organ baik )
 Tampak marker R atau L pada sisi bawah film sebagai
penanda objek sebelah kiri atau kanan
 Tampak label sebagai penanda identitas pasien
Teknik Pemeriksaan Ossa Cruris
Proyeksi Lateral

 Ukuran kaset : 30 x 40 cm atau 35 x 43 cm memanjang dibagi 2


(Proyeksi AP dan Proyeksi Lateral)
 FFD : 90 cm
 CR : Tegak lurus bidang kaset
 CP : Pertengahan Os Cruris dengan batas atas knee joint dan batas
bawah angkle joint
Posisi pasien :
 Pasien posisikan supine diatas meja pemeriksaan lalu perlahan
posisikan tubuh pasien pada posisi lateral atau sedikit oblique dengan
kaki yang tidak diperiksa melangkahi kaki yang diperiksa, dengan
tujuan untuk mendapatkan os cruris yang true lateral dan
kenyamanan pasien.
 kedua sendi tercangkup dalam 1 film (knee joint dan angkle joint)
 Untuk tambahan, gunakan spon atau sandbag agar mencegah
pergerakan pada objek
 Lindungi area gonad pasien dengan menggunakan apron atau gonad
shield.
Proyeksi Lateral

Evaluasi Kriteria gambar :


 Gambaran memperlihatkan kedua persendian
dalam satu film. (batas atas knee joint dan batas
bawah angkle joint)
 Tampak Artikulo tibia dan fibula pada posisi
lateral dan sedikit overlaping
 Detail dan softissue baik ( gambaran organ baik
)
 Tampak marker R atau L pada sisi bawah film
sebagai penanda objek sebelah kiri atau kanan
 Tampak label sebagai penanda identitas pasien

Https://youtu.be/c5rAr1RGXBY
Terimakasih...
Semoga Bermanfaat...

Anda mungkin juga menyukai