Anda di halaman 1dari 19

TEKNIK PEMERIKSAAN GENUE

PADA OSTEOARTRITIS
DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD WALUYO JATI KRAKSAAN
PROBOLINGGO
DISUSUN OLEH:
RIO ARBIANSYAH
NIM :1411041007

LATAR BELAKANG

Sendi atau artikulasio, adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka.
Ilmu yang mempelajari persendian disebut artrologi. Sendi lutut adalah sendi engsel dengan perubahan dan yang dibentuk
kedua kondil femur yang bersendi dengan permukaan superior kondil- kondil tibia.

Osteoathrosis merupakan suatu penyakit sendi menahun yang dimulai dari kerusakan dan kemunduran fungsi tulang rawan
sendi. Osteoarthrosis dikenal juga dengan nama osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif sendi yang dapat menyerang
sendi manapun pada tubuh manusia, terutama pada sendi yang menerima pembebanan terlebih seperti sendi panggul dan lutut.

Sendi lutut mempunyai berbagai macam proyeksi pemotretan maka untuk mendapatkan radiograf yang lebih informatif dari
sendi lutut pada kasus osteoarthrosis dibutuhkan teknik tertentu untuk membantu menampakkan penyempitan celah sendi dan
derajat kerusakan valgus dan varus pada sendi lutut. Penilaian dilakukan dengan membandingkan ruang space sendi lutut yang
cidera dengan sendi lutut stabil. Oleh karena itu diperlukan proyeksi pemotretan serta posisi pasien yang tepat.

Pemeriksaan radiografi pada kasus radang sendi (arthritis) sendi lutut direkomendasikan oleh Leach, Gregg dan Siber untuk
menggunakan proyeksi AP (Antero Posterior) weight- bearing perbandingan antara dua sendi yang berpasangan. Posisi weight
bearing ini akan menampakkan keadaan sendi lutut yang sesuai dengan kondisi anatomis lutut normal.

Berbeda dengan yang ada di beberapa referensi, di instalasi radiologi RSUD Waluyo Jati Kabupaten Probolinggo pemeriksaan
sendi lutut atau genu dengan kasus osteoarthrosis dilakukan dengan proyeksi AP dan lateral perbandingan dengan posisi pasien
supine, hal ini dikarenakan pasien non kooperatif. Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin menyajikan kasus ini dalam
bentuk laporan kasus dengan judul TEKNIK PEMERIKSAAN GENUE PADA KASUS OSTEOARTHROSIS DENGAN
PASIEN NON KOOPERATIF DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD WALUYO JATI.

RUMUSAN MASALAH
1.

Bagaimana Teknik Pemeriksaan Genue pada Kasus Osteoarthrosis dengan Pasien Non Kooperatif di
Instalasi Radiologi RSUD Waluyo Jati Kabupaten Probolinggo?

2.

Apa kelebihan dan kelemahan dari proyeksi yang digunakan?

3.

Bagaimana upaya proteksi radiasi yang dilakukan pada pemeriksaan genue di Instalasi RSUD Waluyo
Jati Kabupaten Probolinggo?

Tujuan penulisan
1.

Untuk mengetahui Teknik Pemeriksaan Genu pada Kasus Osteoarthrosis dengan Pasien Non
Kooperatif di Instalasi Radiologi RSUD Waluyo Jati Kabupaten Probolinggo.

2.

Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari proyeksi yang digunakan.

3.

Untuk mengetahui upaya proteksi radiasi yang dilakukan pada pemeriksaan genu di Instalasi
Radiologi RSUD Waluyo Jati Kabupaten Probolinggo.

Dasar teori

Anatomi

Sendi lutut adalah sendi engsel dengan perubahan dan yang dibentuk kedua kondil
femur yang bersendi dengan permukaan superior kondil- kondil tibia. Patela
terletak di atas permukaan pateler yang halus pada femur dan di atas itu patela
meluncur sewaktu sendi bergerak. Patela berada di depan bagian- bagian
persendian yang utama, tetapi tidak masuk ke dalam formasi sendi lutut.

Struktur interartikuler. Beberapa struktur penting berada di dalam sendi lutut.


Tulang rawan semilunaris terletak di atas permukaan persendian yang berupa
dataran tinggi dari tibia guna memperdalamnya untuk penerimaan kondiler dari
femur.

Gambar genue

Gambar 2.1.
Anatomi sendi
lutut dari posisi
anterior

Gambar 2.2.
Anatomi sendi
lutut dari posisi
posterior

Gambar 2.3.
Anatomi sendi
lutut dari posisi
lateral

patologi

Osteoathrosis merupakan suatu penyakit sendi menahun yang dimulai dari kerusakan dan kemunduran
fungsi tulang rawan sendi. Osteoarthritis dikenal juga dengan nama osteoarthritis merupakan penyakit
degeneratif sendi yang dapat menyerang sendi manapun pada tubuh manusia, terutama pada sendi yang
menerima pembebanan terlebih seperti sendi panggul dan lutut.

Osteoarthrosis terjadi secara pelahan dan progesif yang dapat mengakibatkan berkurang cairan sinovium
sehingga memperburuk rawan sendi dan terbentuknya taji atau osteofit pada tepi- tepi sendi.

Osteoarthritis dapat menimbulkan kelainan pada struktur lutut dan dapat menimbulkan berbagai macam
keluhan seperti, keterbatasan gerak sendi, adanya nyeri, kekakuan sendi/ stifness, oedem atau
pembengkakan sendi.

Penyebabnya diantara lain, usia, jenis kelamin, obesitas, over use, kecacatan genue varus atau valgus,
trauma.

Teknik radiografi
(bontrager,2001)

Proyeksi Antero Posterior (AP)

Posisi Pasien :

supine dan tidak ada rotasi dari pelvis.

Berikan bantalan pada kepala.

Tungkai bawah seharusnya full ekstensi.

Posisi Obyek:

Luruskan tungkai dan pusatkan sendi lutut pada


pertengahan meja pemeriksaan.

Rotasikan tungkai ke medial 3 0 50 untuk true AP sendi


lutut.

Central Ray (CR):Arah sinar vertikal tegak lurus


terhadap kaset atau menyudut 5 0 70 cephalad.

Central Point (CP) :Titik bidik pada titik kurang


lebih 0,5 inchi dibawah apek patella.

FFD

: 100 cm

Proyeksi Lateral ( Medio lateral )

Proyeksi Antero Posterior Weight-Bearing

Posisi pasien :

Posisi pasien lateral recumbent.

Posisi ini akan memperlihatkan keadaan celah sendi lutut yang sesuai
dengan keadaan normal secara anatomis dari sendi lutut Posisi pasien
:

Berikan bantalan pada kepala.

Sediakan pengganjal sendi lutut untuk mencegah over rotasi.

Posisi pasien berdiri diatas step stool agar pasien terangkat sehingga
cukup untuk sinar horizontal.

Posisi obyek :

Posisi obyek :

Tubuh dan tungkai diatur rotasi, sehingga sendi lutut pada


posisi true lateral.

Posisikan kaki lurus di depan dengan tekanan pada kedua kaki.

Sediakan pengganjal sebagai kestabilan pasien.

Fleksikan sendi lutut 200 300.

Pusatkan sendi lutut pada pertengahan meja pemeriksaan.

Atur sendi lutut pada pertengahan kaset.

Central Ray (CR)

Central Ray (CR)

Central Point (CP) : Titik bidik 1 inchi ( 2,5 cm ) distal dari


epikondilus medial.

Arah sinar horizontal tegak lurus kaset / film, 50 100 caudad pada
pasien kurus; pada pertengahan diantara sendi lutut setinggi 0,5 inchi di
bawah apek patella.

FFD : 100 cm

: Arah sinar 50 - 70 kearah cephalad.

Central Point (CP) :

Titik bidik pada titik pertengahan antara kedua lutut setinggi 0,5 inchi di
bawah apek patella.

FFD : 100 cm

PROTEKSI RADIASI

Proteksi pasien

1.kolimasi secukupnya dengan memperkecil luas lapangan penyinaran


2.Menggunakan faktor eksposi yang tepat
3.Tidak terjadi pengulangan foto karena kesalahan
4.Pasien menggunakan baju ganti yang tersedia(khusus perempuan)

Proteksi bagi petugas

1.Tidak menggunakan berkas sinar x yang mengarah ke petugas


2.Berlindung pada tabir(tirai) atau pintu,saat melakukan eksposi

Proteksi bagi masyarakat:

1.Pintu pemeriksaan tertutup rapat saat melakukan eksposi


2.Tidak mengarahkan sinar sumber sinar-x keruangan umum.

PROFIL KASUS

Nomor RM : 273790

Nama : Tn. S

Umur : 71 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat: Gending

Poli / Ruang

Dokter Pengirim : Dr. Ketut Ari S

Klinis : nyeri lutut kiri

Proyeksi Pemeriksaan

Tanggal Pemeriksaan : 17 desember 2015

: Poli Dalam

: Genue AP/LAT

ALAT YANG DIGUNAKAN

TEKNIK PEMERIKSAAN DI RSUD


WALUYO JATI

Persiapan Pasien

Pasien dianjurkan untuk melepas benda-benda yang dapat mengganggu hasil


radiograf. Selain itu sebelum pemeriksaan pasien diberi penjelasan mengenai
pemeriksaan yang akan dilakukan.

PROYEKSI AP
Posisi Pasien

Central Ray ( CR )

Pasien tidur supine di atas brankar

Berikan bantalan pada kepala pasien

Tungkai ekstensi penuh

Posisi Obyek :

Luruskan tungkai dan pusatkan genue pada


pertengahan imaging plate

Rotasikan tungkai ke dalam 3- 5 untuk true


AP genue

Vertikal tegak lurus terhadap imaging plate

Central Point ( CP )

Di pertengahan antara genu dextra dan


sinistra

FFD

Ukuran Imaging Plate

Faktor Eksposi

hasil
radiograf

: 100 cm
: 24 x 30 cm

: 50 kV 10 mAs

PROYEKSI LATERAL

Posisi Pasien :

Pasien tidur supine di atas brankar

Central Ray ( CR )

Berikan bantalan pada kepala pasien

Vertikal tegak lurus imaging plate.

Posisi Obyek :

Central Point ( CP )

Letakkan genue dextra pada salah satu sisi


imaging plate yang telah dibagi dua bagian.

Rotasikan tungkai dan genue ke eksternal.

1 inchi ( 2,5 cm ) distal dari epikondilus


medial.

Fleksikan genue (semampu pasien)

FFD

Ukuran Imaging Plate : 24 x 30 cm

Faktor Eksposi
mAs

Lakukan hal yang sama untuk genue sinistra


pada bagian sisi imaging plate yang belum
terekspose

hasil
radiograf

:
:

: 100 cm
: 10 kV 50

Hasil ekspertisi Dokter Spesialis Radiologi

Aligment tulang baik

Trabekulasi tulang baik

Tidak tampak lesi litik

Tampak osteofit pada margo supero-anterior


dan supero posterior

Os patella

Condylus medialis

Os tibia

Celah sendi femoro-patelar menyempit.

KESIMPULAN : Osteoartritis gr.IIIII regio genue sinistra.

Hasil radiograf proyeksi AP/lat

KESIMPULAN

Teknik pemeriksaan osteoarthrosis di Instalasi Radiologi RSUD Waluyo Jati Kabupaten Probolinggo
menggunakan proyeksi AP dan lateral perbandingan dengan posisi supine dikarenakan pasien non kooperatif.

Ada kelebihan dan kelemahan dari proyeksi AP dan lateral perbandingan dengan posisi supine pada kasus
osteoarthrosis, di antaranya adalah sebagai berikut:

Kelebihan

Radiograf proyeksi AP dengan posisi supine sudah dapat memberikan informasi diagnostik jadi dapat diterapkan
pada pemeriksaan dengan pasien non kooperatif.

Kekurangan :

Karena kondisi pasien yang non kooperatif dan pasien tidak bisa diposisikan true lateral, maka gambaran radiograf
yang tampak tidak lateral melainkan oblique. Hal ini mengakibatkan informasi diagnostik yang diperoleh kurang
maksimal.

Upaya proteksi radiasi yang dilakukan pada pemeriksaan genue di Instalasi Radiologi RSUD Waluyo Jati
Kabupaten Probolinggo adalah pengaturan kolimasi lapangan dan waktu penyinaran yang optimal, tidak
melakukan pengulangan foto dan memberi informasi bagi yang tidak berkepentingan untuk keluar dari area
pemeriksaan.

SARAN

Apabila ada permintaan foto rongten genue pada kasus osteoartritis ,dapat
digunakan dengan proyeksi AP/lat, dan radiografer harus dapat memodifikasikan
teknik pemeriksaan. Yaitu dengan cara memposisikan pasien tidur supine di atas
brankar. Bagian genu sampai tungkai bawah diberi pengganjal sebagai fiksasi agar
posisi objek true lateral.

Letakkan kaset atau imaging plate pada sisi lateral genue, atur supaya imaging
plate dapat berdiri tegak dan pastikan seluruh bagian objek tercover, posisikan
genu pada pertengahan imaging plate, arah sinar yang digunakan adalah
horizontal tegak lurus dari sisi medial. Lakukan hal yang sama untuk pemeriksaan
genue dextra maupun sinistra.

Pada waktu pemeriksaan genue sebaiknya pasien tetap menggunakan apron


mengingat bahaya radiasi yang dapat diterima oleh pasien.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai