1. Posisi Pasien
Posisi pasien berdiri diatas step stool agar
pasien terangkat sehingga cukup untuk sinar
horizontal.
Con’t
2. Posisi obyek
• Posisikan kaki lurus di depan dengan tekanan pada
kedua kaki.
• Sediakan pengganjal sebagai kestabilan pasien.
• Pusatkan sendi lutut pada pertengahan meja
pemeriksaan.
4. Central Point (CP) : Titik bidik pada titik pertengahan antara kedua
lutut setinggi 0,5 inchi di bawah apek patella.
5. FFD : 100 cm
6. Ukuran film : 24 x 30 cm
7. Kriteria gambar
• Celah sendi femorotibial terbuka dan berada pada pertengahan
film. Jika lutut normal celah sendi akan sama pada kedua sisi kanan
dan kiri.
• Patella mengalami superposisi dengan femur dan sebagian kaput
fibula akan superposisi dengan tibia.
• Terlihat jaringan lunak di sekitar sendi.
Con’t
Posisioning Knee AP Weight Bearing Radiograf Knee AP Weight Bearing
2. PA Axial Bilateral/PA Weight Bearing
1. Posisi pasien
Pasien diposisikan berdiri tegak menghadap standart kaset dan
membelakangi arah sinar.
2. Posisi obyek
Kedua lutut fleksi 300 - 400 diatur pada pertengahan kaset.
Pasien menumpukan berat badannya pada kedua telapak kaki secara
merata, sehingga berat tubuhnya ditopang dengan seimbang pada
kedua lututnya.
3. Central Ray (CR) : Arah sinar horizontal tegak lurus terhadap kaset.
4. Central Point (CP) : Titik bidik pada titik pertengahan antara kedua
lutut setinggi apek patella.
Con’t
5. FFD : 100 cm
6. Ukuran film : 24 x 30 cm
7. Kriteria gambar
• Celah sendi femorotibial terbuka. Jika lutut dalam
keadaan normal celah sendi akan sama kanan
dan kiri.
• Patella mengalami superposisi dengan femur dan
sebagian kaput fibula akan superposisi dengan
tibia.
Con’t
Posisioning Knee PA Axial Bilateral Radiograf Knee PA Axial Bilateral
3. PA AXIAL (TUNNEL VIEW)
PA Axial (Tunnel View) memiliki 2 metode yaitu :
a. Camp Coventry Methode, prone position (40-
50 derajat flexion)
b. Holmblad Methode, kneeling position (60-70
derajat fexion)
Patologi :
a. Cartilago pada : fossa intercondilair, condilus
femoral, plateu dan eminence intercondilar
b. Defek osteochondral
c. Penyempitan space joint
Con’t
Posisi pasien :
• Pasien prone dengan kepala diganjal bantal
• Knee pasien pada meja X-Ray
POSISI OBYEK
• Prone : Knee fleksi 40 hingga 50 derajat beri
pengganjal pada ankle
• Tempatkan knee pada pertengahan film
• Kneeling : Pasien kneeling diatas film
Con’t
POSISI OBYEK
• Supine : Knee fleksi 40° dan beri pengganjal
dibawah knee.
• Tempatkan knee pada pertengahan film
Con’t
• SID 100 cm
Posisioning AP Axial Beclere Method
Kriteria AP Axial Beclere Method
PATELLA (Axial/Sunrise/Skyline)
• Pathologi
• Untuk menampakkan subluxasi patella dan
abnormalitas yang lain pada patella
• Menampakkan patellofemoral joint
19
PATELLA (Axial/Sunrise/Skyline)
Metoda Bilateral Merchant
• Posisi Pasien :
• Pasien supine, dengan knee
flexi 40 derajat, tungkai
diberi pengganjal
• Pasien diupayakan nyaman
dan relax
20
Posisi Objek
• Tempatkan pengganjal di
bawah knee
• Diupaykan agar knee tidak
terjadi rotasi
• Tempatkan kaset pada distal
tungkai sekitar
30 cm di bawah knee
Pusat Sinar
• Sinar menyudut 30 derajt caudal atau menuju
ke femoral
• Sinar menuju pertengahan di antara patella
• SID 120 cm hingga 180 cm untuk mengurangi
magnifikasi
22
Kriteria Radiograf
• Tampak Sulcus
intercondilar dan
patella pada masing-
masing femur
• Patellofemoral joint
space membuka
11/02/2023
PATELLA
(Tangensial-sunrise/skyline)
1. Inferosuperior
2. Metoda Hughston
3. Metoda Settegast
• Pasien bisa
supine, prone
dengan knee flexi
45 derajat atau
knee flexi 90
derajat
11/02/2023
E R C I
M