Anda di halaman 1dari 42

Teknik Radiografi

Upper Limb/ Extremitas Atas:


Shoulder Joint, Os Clavicula
dan Os Scapula

Oleh: Andi Nur Intan Wulandari,S.Tr.Rad.,M.Tr.ID


Proyeksi Rutin
Teknik Radiografi Shoulder Joint


Dilakukan dengan 2 proyeksi:
• Proyeksi AP

• Proyeksi AP Obliq (Grashey Method)
Proyeksi Tambahan/Alternative/Optional
• Proyeksi Inferosuperior axial (Lawrence Method)
• Proyeksi PA Obliq (Scapular Y)
• Proyeksi AP (Acromioclavicular Articulations-
Pearson Method)
Anatomi Shoulder Joint
Proyeksi AP
(External dan Internal Rotation)
01 POSISI PASIEN

• Posisikan tubuh pasien tegak atau supine

02 POSISI OBJEK

• sesuaikan tangan pasien dalam keadaan:


- external rotation: putar lengan ke arah external dan epicondilus
humerus sejajar dengan kaset
- Internal rotation: putar lengan ke arah internal dan epicondilus tegak
lurus terhadap kaset
03 Central Ray (CR)

• Tegak lurus terhadap kaset

04 Central Point (CP)


• Pada 1” (2,5 cm) lebih rendah dari processus cora-
coid

01
05 Central
SID/FFDRay (CR)

• 100 cm
01 Kolimasi
• Diatur meliputi bagian seluruh shoulder men-
cakup

02 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm (landscape)

03 Central
01 FaktorRay
Eksposi
(CR)

• Range tegangan tabung: 70-75 kV


Posisi dan hasil radiograf

A B
Proyeksi AP Obliq (Grashey Method)
01 POSISI PASIEN

• Posisikan tubuh pasien tegak atau supine

02 POSISI OBJEK

• Atur posisi tubuh 35-45 derajat ke arah sisi yang sakit (note: rotasi yang
lebih besar diperlukan untuk menempatkan bidang tubuh scapula seja-
jar dengan kaset jika posisi pasien supine)
• Lakukan sedikit gerakan abduksi lengan dengan telapak tangan di perut
03 Central Ray (CR)

• Tegak lurus terhadap kaset

04 Central Point (CP)


• Menuju shoulder joint

01
05 Central
SID/FFDRay (CR)

• 100 cm
01 Kolimasi
• Sesuaikan dengan ukuran kaset sekitar 24x30 cm

02 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm (landscape)

01 FaktorRay
03 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 70-75 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi Inferosuperior Axial (Lawrence Method)

01 POSISI PASIEN
• Pasien supine, dengan shoulder dan elbow yang dit-
inggikan sekitar 3” (8 cm)

02 POSISI OBJEK

• Abduksi lengan yang masuk dalam objek 90 derajat dari tubuh, jika
memungkinkan
• Pertahankan lengan dalam posisi rotasi eksternal, ganjal dengan bantal
atau sandbag
• Tempatkan kaset vertikal diatas bahu sedekat mungkin dengan leher
• Miringkan kepala pasien dari sisi yang di periksa
03 Central Ray (CR)
• Horizontal 15-30 derajat ke medial (note: kurangi
penyudutan jika lengan pasien tidak sepenuhnya ab-
duksi 90 derajat)
04 Central Point (CP)
Menuju acromioclavicular joint

01
05 Central
SID/FFDRay (CR)

• 100 cm
01 Kolimasi
• Diatur meliputi bagian shoulder joint

02 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm (landcscape)

01 FaktorRay
03 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 70-75 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi PA Obliq (Scapular Y)
01 POSISI PASIEN

• Pasien tegak atau prone. (note: posisi tegak lebih


dianjurkan jika kondisi pasien kooperatif)

02 POSISI OBJEK

• Pusatkan permukaan anterior shoulder yang termasuk dalam objek ke


kaset
• Palpasi batas scapula, dan arahkan pasien sehingga bidang midcoronal
membentuk sudut 45-60 derajat dari kaset.
03 Central Ray (CR)
• Tegak Lurus Terhadap Kaset

04 Central Point (CP)


Menuju Shoulder Joint

01
05 Central
SID/FFDRay (CR)

• 100 cm
01 Kolimasi
• Sesuaikan area objek yang diperiksa

02 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm (portrait)

01 FaktorRay
03 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 75-80 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi AP (Acromioclavicular Articulations-
Pearson Method)
01 POSISI PASIEN

• Pasien dengan kondisi tegak jika memungkinkan


02 POSISI OBJEK
• Pusatkan bidang midsagital tubuh ke arah garis ten-
gah kaset, jika kedua sendi (AC) dapat ditunjukkan
pada satu radiografi. Jika tidak, pusatkan ke setiap
AC untuk 2x eksposure terpisah.
• Untuk menunjukan pemisahan AC, pasangkan sand-
bag pada pergelangan tangan pasien
03 Central Ray (CR)
• Tegak lurus terhadap kaset

04 Central Point (CP)


• Menuju pertengahan antara sambungan AC (1x ek-
sposur)
• Menuju tiap sambungan AC (2x eksposur)

01
05 Central
SID/FFDRay (CR)

• 100 cm
01 Kolimasi
• Diatur meliputi area acromioclavicular joint

02 Ukuran Kaset
• Ukuran 30x40 cm / 35x43 cm (landscape)

01 FaktorRay
03 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 65-70 kV atau 70-75 kV
(dengan grid)
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi Rutin
Teknik Radiografi Clavicula

“ Dilakukan dengan 2 proyeksi:


• Proyeksi AP

• Proyeksi AP Axial
Proyeksi AP
01 POSISI PASIEN

• Pasien dengan posisi tegak atau supine


02 POSISI OBJEK

• Pusatkan mid clavicula pada pusat pertengahan kaset


di tengah antara MSP tubuh dan batas lateral shoul-
der
• Jauhkan kepala pasien dari sisi yang sakit
03 Central Ray (CR)

Tegak lurus terhadap kaset

04 Central Point (CP)

Berpusat pada pertengahan clavicula

01
05 Central
SID/FFDRay (CR)

• 100 cm
03 Kolimasi
• Diatur meliputi area clavicula (pastikan bahwa acromio-
clavicular joint dan sternoclavicular joint termasuk
dalam objek pemeriksaan
04 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm landscape (menggunakan grid)

01 FaktorRay
05 Central Eksposi
(CR)

Range tegangan tabung: 70-75 kV


Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi AP Axial
01 POSISI PASIEN

• Pasien dengan posisi tegak atau supine

02 POSISI OBJEK

• Posisikan tengah clavicula ke sepertiga bahwah


kaset, di tengah antara MSP tubuh dan batas lateral
shoulder
• Jauhkan kepala pasien dari sisi yang sakit jika diper-
lukan
03 Central Ray (CR)

15-30 derajat cranial

04 Central Point (CP)

Menuju mid clavicula

01
05 Central
SID/FFDRay (CR)

• 100 cm
03 Kolimasi
• Diatur meliputi area clavicula (pastikan bahwa acromio-
clavicular joint dan sternoclavicular joint termasuk
dalam objek pemeriksaan
04 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm landscape (menggunakan grid)

01 FaktorRay
05 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 70-75 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi Rutin
Teknik Radiografi Scapula

“ Dilakukan dengan 2 proyeksi:


• Proyeksi AP

• Proyeksi Lateral
Proyeksi AP
01 POSISI PASIEN

• Pasien dengan posisi tegak atau supine

02 POSISI OBJEK

• Abduksi lengan ke sudut kanan tubuh, tekuk elbow


pasien
• Pusatkan area scapula yang teraba ke kaset kira-kira
5 cm di bawah processus coracoid
03 Central Ray (CR)

Tegak lurus terhadap kaset

04 Central Point (CP)

Menuju area mid-scapular sekitar 5 cm lebih rendah


dari processus coracoid
01
05 Central
SID/FFDRay (CR)

• 100 cm
03 Kolimasi

• Diatur meliputi area scapula

04 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm potrait (menggunakan grid)

01 FaktorRay
05 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 75-80 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi Lateral
01 POSISI PASIEN
• Pasien dengan posisi tegak atau prone

02 POSISI OBJEK

• Tempatkan pasien dalam kondisi obliq 45-60 derajat. Dan


pusatkan scapula ke kaset
• Rentangkan lengan melintasi thorax anterior/posterior/ diatas
kepala untuk menunjukkan bagian scapula yang sesuai.
• Palpasi batas medial dan lateral scapula & sesuaikan rotasi
tubuh sehingga scapula berada lateral dan meninjol dari arah tu-
lang rusuk.
03 Central Ray (CR)

Tegak lurus terhadap kaset

04 Central Point (CP)

Menuju pada batas tengah vertebral scapula/ ke posisi


batas medial scapula yang menonjol

01
05 Central
SID/FFDRay (CR)

• 100 cm
03 Kolimasi

• Diatur meliputi area scapula

04 Ukuran Kaset

• Ukuran 24x30 cm potrait (menggunakan grid)

01 FaktorRay
05 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 75-80 kV
Posisi dan hasil radiograf
Terima kasih, Wassalam…

Anda mungkin juga menyukai