“
Dilakukan dengan 2 proyeksi:
• Proyeksi AP
“
• Proyeksi AP Obliq (Grashey Method)
Proyeksi Tambahan/Alternative/Optional
• Proyeksi Inferosuperior axial (Lawrence Method)
• Proyeksi PA Obliq (Scapular Y)
• Proyeksi AP (Acromioclavicular Articulations-
Pearson Method)
Anatomi Shoulder Joint
Proyeksi AP
(External dan Internal Rotation)
01 POSISI PASIEN
02 POSISI OBJEK
01
05 Central
SID/FFDRay (CR)
• 100 cm
01 Kolimasi
• Diatur meliputi bagian seluruh shoulder men-
cakup
02 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm (landscape)
03 Central
01 FaktorRay
Eksposi
(CR)
A B
Proyeksi AP Obliq (Grashey Method)
01 POSISI PASIEN
02 POSISI OBJEK
• Atur posisi tubuh 35-45 derajat ke arah sisi yang sakit (note: rotasi yang
lebih besar diperlukan untuk menempatkan bidang tubuh scapula seja-
jar dengan kaset jika posisi pasien supine)
• Lakukan sedikit gerakan abduksi lengan dengan telapak tangan di perut
03 Central Ray (CR)
01
05 Central
SID/FFDRay (CR)
• 100 cm
01 Kolimasi
• Sesuaikan dengan ukuran kaset sekitar 24x30 cm
02 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm (landscape)
01 FaktorRay
03 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 70-75 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi Inferosuperior Axial (Lawrence Method)
01 POSISI PASIEN
• Pasien supine, dengan shoulder dan elbow yang dit-
inggikan sekitar 3” (8 cm)
02 POSISI OBJEK
• Abduksi lengan yang masuk dalam objek 90 derajat dari tubuh, jika
memungkinkan
• Pertahankan lengan dalam posisi rotasi eksternal, ganjal dengan bantal
atau sandbag
• Tempatkan kaset vertikal diatas bahu sedekat mungkin dengan leher
• Miringkan kepala pasien dari sisi yang di periksa
03 Central Ray (CR)
• Horizontal 15-30 derajat ke medial (note: kurangi
penyudutan jika lengan pasien tidak sepenuhnya ab-
duksi 90 derajat)
04 Central Point (CP)
Menuju acromioclavicular joint
01
05 Central
SID/FFDRay (CR)
• 100 cm
01 Kolimasi
• Diatur meliputi bagian shoulder joint
02 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm (landcscape)
01 FaktorRay
03 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 70-75 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi PA Obliq (Scapular Y)
01 POSISI PASIEN
02 POSISI OBJEK
01
05 Central
SID/FFDRay (CR)
• 100 cm
01 Kolimasi
• Sesuaikan area objek yang diperiksa
02 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm (portrait)
01 FaktorRay
03 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 75-80 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi AP (Acromioclavicular Articulations-
Pearson Method)
01 POSISI PASIEN
01
05 Central
SID/FFDRay (CR)
• 100 cm
01 Kolimasi
• Diatur meliputi area acromioclavicular joint
02 Ukuran Kaset
• Ukuran 30x40 cm / 35x43 cm (landscape)
01 FaktorRay
03 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 65-70 kV atau 70-75 kV
(dengan grid)
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi Rutin
Teknik Radiografi Clavicula
01
05 Central
SID/FFDRay (CR)
• 100 cm
03 Kolimasi
• Diatur meliputi area clavicula (pastikan bahwa acromio-
clavicular joint dan sternoclavicular joint termasuk
dalam objek pemeriksaan
04 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm landscape (menggunakan grid)
01 FaktorRay
05 Central Eksposi
(CR)
02 POSISI OBJEK
01
05 Central
SID/FFDRay (CR)
• 100 cm
03 Kolimasi
• Diatur meliputi area clavicula (pastikan bahwa acromio-
clavicular joint dan sternoclavicular joint termasuk
dalam objek pemeriksaan
04 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm landscape (menggunakan grid)
01 FaktorRay
05 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 70-75 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi Rutin
Teknik Radiografi Scapula
02 POSISI OBJEK
• 100 cm
03 Kolimasi
04 Ukuran Kaset
• Ukuran 24x30 cm potrait (menggunakan grid)
01 FaktorRay
05 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 75-80 kV
Posisi dan hasil radiograf
Proyeksi Lateral
01 POSISI PASIEN
• Pasien dengan posisi tegak atau prone
02 POSISI OBJEK
01
05 Central
SID/FFDRay (CR)
• 100 cm
03 Kolimasi
04 Ukuran Kaset
01 FaktorRay
05 Central Eksposi
(CR)
• Range tegangan tabung: 75-80 kV
Posisi dan hasil radiograf
Terima kasih, Wassalam…