Anda di halaman 1dari 17

Pelvis

Kelompok 1
• Arif Fajar • Adam Habieb
• Moch. Rifan M • Adrian Azis
• Nadopa • Alfian Rihan
• Neng Jihan B • Angelique Andhany
• Putri Lutfina • Asep Ahmad
• Randiska • Bernadetha Novianti N
• Roihan • Devi Chintya
• Sheyra Alya M
Proyeksi Pemeriksaan Pelvis
1. Proyeksi AP.
2. Proyeksi Lateral.
3. Proyeksi AP Bilateral “Frog leg”.
4. Proyeksi AP Axial “Outlet “.
5. Proyeksi AP Axial “Inlet”.
6. Proyeksi Oblique Posterior Acetabulum ( Metode judet ).

Catatan ;
Untuk pemeriksaan lapangan biasanya menggunakan proyeksi AP.
Dalam pemeriksaasn pelvis terdapat pemeriksaan khusus yaitu
pemeriksaan pelvis dengan Proyeksi AP Axial “Outlet” dan
Proyeksi AP Axial “Inlet”

Tujuan Pemeriksaan Pelvis
Pelvis Proyeksi AP
untuk melihat apakah kaput femur sudah kembali ke acetabulum atau belum , melihat perbandingan
hip joint kanan dan kiri , menilai adanya dislokasi maupun subluksasi pada daerah pelvis, menilai hip
joint setelah post reposisi dalam posisi yang baik atau tidak .

 Pelvis Proyeksi Lateral


Untuk melihat anatomi sacrum , Coccygeus.

 Pelvis Proyeksi Ap Bilateral “Frog Leg”


Untuk memperlihatkan non trauma hip atau perkembangan dysplasia pada hip (DDH) yang diketahui
sebagai dislokasi kongenital hip (CDH)

 Pelvis Proyeksi Ap Axial “Outlet”


Untuk melihat jalan lahir lingkar panggul bagian atas.

 Pelvis proyeksi Ap Axial “Inlet”


Melihat ukuran jalan lahir antara pubis dan coccygeus.

 Pelvis Proyeksi Obligue Posterior Acetabulum ( metode Judet)


Untuk menilai colloum posterior dan dinding anterior acetabulum serta colloum illioischial posterior.
Anatomi Pelvis
Teknik Radiografi Proyeksi AP
Tujuan Pemeriksaan :
Menampakan pelvis dan memperlihatkan fraktur, dislokasi, penyakit degeneratif dan lesi tulang.
Posisi Pasien :
Berbaring supine di atas meja pemeriksaan dengan kedua lengan ditempatkan disisi , untuk
kenyamanan pasien letakkan bantak di bawah kepalanya.
Posisi Objek :
• Kaset diatur melintang, tepi kaset diatur tiga jari diatas crista iliaca, sehingga gambaran crista
tidak akan terpotong.
• Tepi bawah kaset menyesuaikan atau sedikit dibawah symphisis pubis.
• MSP ( Mid Sagital Plane ) di atur segaris pada pertengahan kaset.
• Kedua tungkai lurus, kaki dirotasikan ke arah internal ( dalam ) sejauh 15 – 20 derajat ( collum
femoralis tampak dalam posisi paling panjang ( true AP )).
• Pastikan bahwa pelvis tidak terjadi rotasi.
 Ukuran Kaset : 35 x 43 cm
 CP : Pada MSP setinggi 2” ( 5 cm ) dibawah SIAS.
 CR : Tegak lurus kaset, pertengahan antara ASIS dan Symphysis pubis.

 kV : 70 – 75
 mA : 200
 mAs : 10
 FFD : 100

 Ekspose : Pada saat objek tidak bergerak.

 Kriteria Radiograf :
• Tampak tulang tulang pelvis.
• Tampak L5, sacrum dan coccygeus
• Tampak kaput femur dan thochanter mayor.
Hasil Radiograf

Klinis Pemeriksaan:
Fraktur simphysis , dislokasi kaput femoris, trauma, post pemasangan protesa,
Teknik Radiografi Proyeksi Lateral.
Posisi Pasien ;
Posisikan pasien dengan salah satu sisi menempel pada bucky.
Posisi Objek :
• Mid Coronal Plane (MCP) tegak lurus kaset.
• Atur vertebra sejajar kaset.
• Kedua lengan diatur menyilang di depan dada.
Ekspose :
Pada saat objek tidak bergerak.

 CR : Horizontal tegak lurus kaset (dengan posisi erect)


Vertical tegak lurus kaset ( dengan posisi supine)
 CP : Setinggi 2” ( 5 cm ) inferior SIAS.
 FFD : 100 cm
Hasil Radiograf

Klinis pemeriksaan :
Fraktur os sacrum,
coccygis
“Outlet”
Tujuan Pemeriksaan :
Menampakan bilateral pubis dan ischia, pada trauma pelvis untuk fraktur dan
dislokasi.

Posisi Pasien :
Pasien supine di atas meja pemeriksaan, kepala diberi bantal supaya nyaman,
kaki ekstensi dan supaya nyaman lutut diganjal dengan spon.

Posisi Objek:
• Mid Sagital Plane (MSP) diatur di tengah meja pemeriksaan.
• Pastikan tidak ada rotasi dari pelvis.
• Sisi kedua SIAS berjarak sama dengan meja pemeriksaan.
 CR : Sinar menyudut Cephalad 20-35 derajat (Laki laki) dan 30-45 derajat
(wanita) , Perbedaan sudut ini dikarenakan perbedaan ketajaman antara
pelvis laki laki dan pelvis perempuan.
 CP : Pertengahan titik tengah pada 1-2 inches (3-5 cm) distal ke superior border
sympisis pubis atau trochanter mayor.

 FFD : 100 cm
 Kolimasi : Pada ke empat sisi daerah yang
diperiksa.
 Ekspose : Pada saat tahan napas.

Kriteria Radiograf :
 Tampak Body dan superior ramus pubis.
 Tidak terjadi pergerakan objek ditandai dengan ketajaman dari trabecula dan
tepi tulang dari pubis dan tulang ischial.
radiograf

Klinis pemeriksaan :
Untuk melihat jalan
lahir
Axial “Inlet”
Tujuan pemeriksaan :
Untuk menentukan daerah dislokasi pada trauma pelvis dibagian posterior dan
melihat adanya rotasi kedalam atau keluar dari pelvis anterior.

Posisi Pasien :
Pasien supine diatas meja pemeriksaan , kepala diberi bantal supaya nyaman,
kaki ekstensi dan supaya nyaman lutut diganjal dengan spon.

Posisi Objek :
 Mid Sagittal Plane (MSP) diatur ditengah meja pemeriksaan.
 Pastikan tidak ada rotasi dari pelvis
 Kedua sisi SIAS berjarak sama dengan meja pemeriksaan.
 CR : Sudut sinar 40 derajat ke arah caudad.

 CP : Pada Mid Sagital Plane (MSP) setinggi SIAS.

 FFD : 100 cm
 Kolimasi : Pada keempat sisi daerah
yang diperiksa.
 Ekspose : Pada saat tahan napas.

Kriteria Radiograf
o Tampak rongga pelvis atau inlet
(Superior Apeture)
o Tulang ischium tampak bentuk dan ketajamannya.
Radiograf

Klinis
Pemeriksaan :
Untuk melihat
jalan lahir
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai