Kelompok 1
• Arif Fajar • Adam Habieb
• Moch. Rifan M • Adrian Azis
• Nadopa • Alfian Rihan
• Neng Jihan B • Angelique Andhany
• Putri Lutfina • Asep Ahmad
• Randiska • Bernadetha Novianti N
• Roihan • Devi Chintya
• Sheyra Alya M
Proyeksi Pemeriksaan Pelvis
1. Proyeksi AP.
2. Proyeksi Lateral.
3. Proyeksi AP Bilateral “Frog leg”.
4. Proyeksi AP Axial “Outlet “.
5. Proyeksi AP Axial “Inlet”.
6. Proyeksi Oblique Posterior Acetabulum ( Metode judet ).
Catatan ;
Untuk pemeriksaan lapangan biasanya menggunakan proyeksi AP.
Dalam pemeriksaasn pelvis terdapat pemeriksaan khusus yaitu
pemeriksaan pelvis dengan Proyeksi AP Axial “Outlet” dan
Proyeksi AP Axial “Inlet”
Tujuan Pemeriksaan Pelvis
Pelvis Proyeksi AP
untuk melihat apakah kaput femur sudah kembali ke acetabulum atau belum , melihat perbandingan
hip joint kanan dan kiri , menilai adanya dislokasi maupun subluksasi pada daerah pelvis, menilai hip
joint setelah post reposisi dalam posisi yang baik atau tidak .
kV : 70 – 75
mA : 200
mAs : 10
FFD : 100
Kriteria Radiograf :
• Tampak tulang tulang pelvis.
• Tampak L5, sacrum dan coccygeus
• Tampak kaput femur dan thochanter mayor.
Hasil Radiograf
Klinis Pemeriksaan:
Fraktur simphysis , dislokasi kaput femoris, trauma, post pemasangan protesa,
Teknik Radiografi Proyeksi Lateral.
Posisi Pasien ;
Posisikan pasien dengan salah satu sisi menempel pada bucky.
Posisi Objek :
• Mid Coronal Plane (MCP) tegak lurus kaset.
• Atur vertebra sejajar kaset.
• Kedua lengan diatur menyilang di depan dada.
Ekspose :
Pada saat objek tidak bergerak.
Klinis pemeriksaan :
Fraktur os sacrum,
coccygis
“Outlet”
Tujuan Pemeriksaan :
Menampakan bilateral pubis dan ischia, pada trauma pelvis untuk fraktur dan
dislokasi.
Posisi Pasien :
Pasien supine di atas meja pemeriksaan, kepala diberi bantal supaya nyaman,
kaki ekstensi dan supaya nyaman lutut diganjal dengan spon.
Posisi Objek:
• Mid Sagital Plane (MSP) diatur di tengah meja pemeriksaan.
• Pastikan tidak ada rotasi dari pelvis.
• Sisi kedua SIAS berjarak sama dengan meja pemeriksaan.
CR : Sinar menyudut Cephalad 20-35 derajat (Laki laki) dan 30-45 derajat
(wanita) , Perbedaan sudut ini dikarenakan perbedaan ketajaman antara
pelvis laki laki dan pelvis perempuan.
CP : Pertengahan titik tengah pada 1-2 inches (3-5 cm) distal ke superior border
sympisis pubis atau trochanter mayor.
FFD : 100 cm
Kolimasi : Pada ke empat sisi daerah yang
diperiksa.
Ekspose : Pada saat tahan napas.
Kriteria Radiograf :
Tampak Body dan superior ramus pubis.
Tidak terjadi pergerakan objek ditandai dengan ketajaman dari trabecula dan
tepi tulang dari pubis dan tulang ischial.
radiograf
Klinis pemeriksaan :
Untuk melihat jalan
lahir
Axial “Inlet”
Tujuan pemeriksaan :
Untuk menentukan daerah dislokasi pada trauma pelvis dibagian posterior dan
melihat adanya rotasi kedalam atau keluar dari pelvis anterior.
Posisi Pasien :
Pasien supine diatas meja pemeriksaan , kepala diberi bantal supaya nyaman,
kaki ekstensi dan supaya nyaman lutut diganjal dengan spon.
Posisi Objek :
Mid Sagittal Plane (MSP) diatur ditengah meja pemeriksaan.
Pastikan tidak ada rotasi dari pelvis
Kedua sisi SIAS berjarak sama dengan meja pemeriksaan.
CR : Sudut sinar 40 derajat ke arah caudad.
FFD : 100 cm
Kolimasi : Pada keempat sisi daerah
yang diperiksa.
Ekspose : Pada saat tahan napas.
Kriteria Radiograf
o Tampak rongga pelvis atau inlet
(Superior Apeture)
o Tulang ischium tampak bentuk dan ketajamannya.
Radiograf
Klinis
Pemeriksaan :
Untuk melihat
jalan lahir
Terima Kasih