Telp./Fax : 024-7460274 1. SHOULDER JOINT a. SHOULDER JOINT PROYEKSI AP
Kritisi radiograf pada shoulder joint dengan menggunakan proyeksi AP
Fossa glenoid sudah terlihat pada radiograf
Pada bagian fossa glenoid superposisi dengan caput humerus Glenohumeral joint dan coracoid terletak pada pertengahan kolimasi klavikula, 1/3 proksimal humerus dan superior skapula masuk dalam kolimasi Tidak terdapat ID pada gambaran radiogaf di atas Marker sudah terpasang dengan baik dan benar Kolimasi sudah cukup sehingga tidak memotong objek Faktor eksposi yang digunakan sudah cukup, hal ini dapat ditandai dengan batas antar tulang dan soft tissue sudah tampak dengan jelas, trabeculanya juga sudah terlihat denangan jelas, selain itu struktur yang paling tipis juga terlihat yaitu acomion dan struktur yang paling tebal adalah fossa glenoid atau coracoid. Sehingga BCO dan BTO nya adalah acromion dan fossa glenoid atau cooracoid. Radiograf di atas adalah radiograf shoulder joint yang menggunakan proyeksi AP dengan kondisi normal, tidak terjadi suatu kelainan atau patologi. Radiograf di atas sudah memberikan informasi yang jelas dan lengkap. b. SHOULDER JOINT PROYEKSI EKSOROTASI
Kritisi radiograf pada shoulder joint dengan menggunakan proyeksi eksorotasi
Fossa glenoid sudah terlihat pada radiograf
Pada shoulder Joint terbuka Tuberculum Minor berada di antara capur humeri dan Glenoid. Tuberositas mayor tidak superposisi (Berada di sisi lateral) klavikula, 1/3 proksimal humerus dan superior skapula masuk dalam kolimasi Tidak terdapat ID pada gambaran radiogaf di atas Marker belum terpasang pada radiograf tersebut Kolimasi sudah cukup sehingga tidak memotong objek Faktor eksposi yang digunakan sudah cukup, hal ini dapat ditandai dengan batas antar tulang dan soft tissue sudah tampak dengan jelas, trabeculanya juga sudah terlihat denangan jelas, selain itu struktur yang paling tipis juga terlihat yaitu acomion dan struktur yang paling tebal adalah fossa glenoid atau coracoid. Sehingga BCO dan BTO nya adalah acromion dan fossa glenoid atau cooracoid. Radiograf di atas adalah radiograf shoulder joint yang menggunakan proyeksi AP dengan kondisi normal, tidak terjadi suatu kelainan atau patologi. Radiograf di atas sudah memberikan informasi yang jelas dan lengkap.
c. SHOULDER JOINT [ROYEKSI ENDOROTASI
Kritisi radiograf pada shoulder joint dengan menggunakan proyeksi endorotasi
Fossa glenoid sudah terlihat pada radiograf
Pada shoulder Joint terbuka Scapulohumeral joint tertutup dan Tuberculum minor tampak pada gambaran di ujung media Tuberositas mayor saling superposisi dengan humerus head klavikula, 1/3 proksimal humerus dan superior skapula masuk dalam kolimasi Tidak terdapat ID pada gambaran radiogaf di atas Marker belum terpasang pada radiograf tersebut Kolimasi sudah cukup sehingga tidak memotong objek Faktor eksposi yang digunakan sudah cukup, hal ini dapat ditandai dengan batas antar tulang dan soft tissue sudah tampak dengan jelas, trabeculanya juga sudah terlihat denangan jelas, selain itu struktur yang paling tipis juga terlihat yaitu acomion dan struktur yang paling tebal adalah fossa glenoid atau coracoid. Sehingga BCO dan BTO nya adalah acromion dan fossa glenoid atau cooracoid. Radiograf di atas adalah radiograf shoulder joint yang menggunakan proyeksi AP dengan kondisi normal, tidak terjadi suatu kelainan atau patologi. Radiograf di atas sudah memberikan informasi yang jelas dan lengkap.
2.PEMERIKSAAN FEMUR a. FEMUR PROXIMAL PROYEKSI AP
Kritisi pada radiograf femur proximal dengan proyeksi AP
Lateral dan medial epicondilus sudah terlihat
Intercondylar eminence sudah pada pertengahan intercondylar fossa Collum femoris tidak tampak mengalami pemendekan Terlihat trochanter mayor dan trochanter minor Tidak terdapat marker pada radiograf Tidak terdapat ID pada radiograf Kolimasinya kurang panjang sedikit karena bagian hip joint sedikit terpotong Faktor eksposi yang digunakan sudah cukup hal ini dibuktikan dengan batas antar tulang dan soft tissue sudah tergambar dengan jelas selain itu pada struktur yang paling tipis yaitu lateral dan medial epicondylus serta trochanter mayor, sedangkan pada struktur yang terlihat paling tebal pada radiograf adalah caput femoris. Sehingga BCO dan BTO nya adalah lateral dan medial epicondylus serta trochantter mayor dan caput femoris Radiograf diatas adalah gambaran radiograf femur proximal dengan proyeksi yang digunakana adalah AP kondisinya normal tidak terjadi suatu kelainan atau patologi. Meski pada bagian hip joint sedikit terpotong namun radiograf tersebut sudah memberikan informasi dengan jelas karena pada radiograf tersebut lebih difokuskan pada bagian femur proximal bukan pada hip jointnya.
b. FEMUR PROXIMAL PROYEKSI LATERAL
Kritisi pada radiograf femur proximal dengan proyeksi Lateral
Femoral condilus superposisi
Collum femoris mengalami pemendekan Terlihat trochanter mayor dan trochanter minor Trochanter mayor dan minor tidak tampak terlalu prominent Tidak terdapat marker pada radiograf Tidak terdapat ID pada radiograf Kolimasinya sudah cukup karena objek tidak ada yang terpotong Faktor eksposi yang digunakan sudah cukup hal ini dibuktikan dengan batas antar tulang dan soft tissue sudah tergambar dengan jelas selain itu pada struktur yang paling tipis yaitu lateral dan medial epicondylus serta trochanter mayor, sedangkan pada struktur yang terlihat paling tebal pada radiograf adalah caput femoris. Sehingga BCO dan BTO nya adalah lateral dan medial epicondylus serta trochantter mayor dan caput femoris Radiograf diatas adalah gambaran radiograf femur proximal dengan proyeksi yang digunakana adalah AP kondisinya normal tidak terjadi suatu kelainan atau patologi. Meski pada bagian hip joint sedikit terpotong namun radiograf tersebut sudah memberikan informasi dengan jelas karena pada radiograf tersebut lebih difokuskan pada bagian femur proximal bukan pada hip jointnya.