Pendahuluan
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya
kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan sendi,
tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun
parsial yang umumnya disebabkan oleh tekanan
yang berlebihan, sering diikuti oleh kerusakan
jaringan lunak dengan berbagai macam derajat,
mengenai pembuluh darah, otot dan persarafan
Epidemiologi
Berdasarkan
data
National
Electronic
Injury
langsung,
Epidemiologi
Dari 2812 kasus patah tulang, hanya 5% yang
merupakan kasus patah diafisis tulang pada
lengan, namun secara signifikan mayoritas kasus
patah tulang lengan sebanyak 76%
merupakan
di
bagian
medial
membentuk
ujung
distal
radius
di
bagian
dorsal
disebut
olecranon.
Corpus ulnae membentuk facies anterior,
facies posterior, facies medialis, margo
interosseus, margo anterior dan margo
posterior.
Ujung distal ulna berhadapan dengan
cartilago triangularis dan dengan radius
radioulnar
ligamentum
yang
anulare
diperkuat
yang
oleh
melingkari
yang
diperkuat
oleh
ligamen
antartulang,
yaitu
otot
supinator,
ETIOLOGI
Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat
berupa trauma langsung, misalnya benturan pada
lengan bawah yang menyebabkan patah tulang
radius dan ulna, dan dapat berupa trauma tidak
langsung, misalnya jatuh bertumpu pada tangan
yang menyebabkan tulang klavikula atau radius
distal patah.
ETIOLOGI
Trauma dapat bersifat:
Eksternal : tertabrak, jatuh dan sebagainya.
Internal : kontraksi otot yang kuat dan memdadak
seperti pada serangan epilepsi, tetanus, renjatan
listrik, keracunan.
Trauma ringan tetapi terus menerus.
ETIOLOGI
Fraktur patologik adalah fraktur yang terjadi pada
tulang yang sebelumnya telah mengalami proses
patologik,
sekunder,
misalnya
myeloma
tumor
tulang
multiple,
primer
kista
atau
tulang,
menerus,
misalnya
fraktur
march
pada
Jenis Fraktur
Fraktur Galeazzi
Fraktur Colles
Fraktur Smith
Fraktur
Lempeng
Epifisis
Fraktur Monteggia
Fraktur Colles
Fraktur Smith
Fraktur Monteggia
Fraktur Galeazzi
Gejala Klinis
Colles
Smith
Manifestasi Klinis
Terdapat gejala fraktur dan dislokasi pada daerah distal
lengan bawah. Adanya tonjolan tulang atau nyeri pada
ujung
ulnar
adalah
manifestasi
yang
paling
sering
Manifestasi Klinis
Anterior interroseous nerve palsy juga bisa terjadi tapi
sering dilewati karena tidak ada komponen sensorik pada
temuan ini. Nervus interosseous anterior merupakan cabang
dari nervus medianus. Cedera pada nervus interosseous
anterior ini bisa mengakibatkan paralisis dari fleksor policis
longus dan fleksor digitorum profundus pada jari telunjuk,
dan menyebabkan hilangnya mekanisme menjepit antara
ibu jari dengan jari telunjuk.
Pemeriksaan fisik
Look
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Movement
Pemeriksaan
penunjang
Dengan pemeriksaan rontgen diagnosis dapat ditegakkan.
Foto radiologi lengan bawah posisi anteroposterior (AP)
dan lateral di perlukan untuk menegakkan diagnosis. Foto
radiologi ekstremitas kontralateral bisa diambil untuk
perbandingan. Foto polos lengan bawah bisa ditemukan
cedera pada sendi radioulnar distal:
Fraktur pada dasar dari styloideus ulnaris.
Pelebaran dari ruang sendi radioulnar distal yang bisa terlihat
pada foto posisi AP.
Dislokasi radius yang relative dengan ulna pada foto lateral,
yang bisa didapatkan dengan mengabduksikan bahu 90.
Pemendekan dari radius lebih dari 5 mm relatif dengan ulnar
distal.
Diagnosis
Film polos tetap merupakan pemeriksaan penunjang
radiologis yang utama pada sistem skeletal. Gambar harus
selalu diambil dalam dua proyeksi.
Tanda dan gambaran yang khas pada fraktur adalah :
Garis fraktur : garis fraktur dapat melintang di seluruh diameter
tulang atau menimbulkan keretakan pada tepi kortikal luar yang
normal pada fraktur minor.
Pembengkakan jaringan lunak : biasanya terjadi setelah terjadi
fraktur.
Iregularis kortikal : sedikit penonjolan atau berupa anak tangga
pada korteks.
PENATALAKSANAAN
DARURAT
PENATALAKSANAAN
DARURAT
Imobilisasi
3 keuntungan dari imobilisasi:
Merupakan analgetik paling kuat.
Tidak melukai pembuluh darah yang lain.
Mempercepat proses hemostasis.
Pada saat imobilisasi / splinting, lakukan proses
penarikan sedikit, sampai didapat tulang agak lurus
atau kembali ke posisi semula. Agar pada saat ada
gerakan, tulang tidak semakin merusak jaringan di
sekitarnya.
Tatalaksana
Operatif:
ORIF (Open Reduction internal fixation)
Reposisi terbuka dan fiksasi interna
Keuntungan :
Reposisi anatomis
Mobilisasi dini tanpa fiksasi luar
Indikasi :
Fraktur yang tidak bisa sembuh atau bahaya avaskular nekrosisnya tinggi.
Misalnya fraktur talus dan fraktur collum femur
Fraktur yang tidak bisa direposisi tetutup, misalnya fraktur avulse dan
fraktur dislokasi
Fraktur yang dapat direposisi tetapi sullit dipertahankan
Fraktur yang berdasarkan pengalaman memberi hasil yang lebih baik
dengan operasi, misalnya fraktur femur
External fixation
Dorsal plating
Fragment-specific
fixation
Nonspanning external
fixation
Volar plating
Proses penyembuhan
fraktur
Rehabilitation
Komplikasi
Dini
Kompresi / trauma a. ulnaris dan medianus
Kerusakan tendon
Edema post reposisi
Redislokasi
Komplikasi
Lanjut
Arthrodosis dan nyeri kronis
Shoulder hand syndrome
Defek kosmetik (penonjolan styloideus radii)
Malunion/ non union
Stiff hand
Volksman ischemic contraktur
Suddeck atropi
PROGNOSIS
Waktu yang diperlukan untuk penyembuhan fraktur tulang sangat bergantung pada
lokasi fraktur dan umur pasien. Rata-rata masa penyembuhan fraktur:
Lokasi Fraktur
1. Pergelangan
Masa
Penyembuhan
Lokasi Fraktur
Masa
Penyembuhan
3-4 minggu
7. Kaki
3-4 minggu
2. Fibula
4-6 minggu
8. Metatarsal
5-6 minggu
3. Tibia
4-6 minggu
9. Metakarpal
3-4 minggu
10. Hairline
2-4 minggu
5. Tulang rusuk
4-5 minggu
2-3 minggu
6. Jones fracture
3-5 minggu
2-4 minggu
tangan
PROGNOSIS
Rata-rata masa penyembuhan: Anak-anak (3-4
minggu), dewasa (4-6 minggu), lansia (> 8
minggu).
Jumlah Kematian dari fraktur: 4,3 per 100.000 dari
1.302 kasus di Kanada pada tahun 2007.
Tingkat kematian dari fraktur:
Kematian : 11.696
Insiden : 1.499.999
0,78% rasio dari kematian per insiden
Prognosis
The long-term prognosis for
a properly treated
Distal Radius Fracture is good, even with an intraarticular fracture. If the articular surface is not
comminuted
and
can
be
reconstructed,
Prognosis
DAFTAR PUSTAKA
Apley. A Graham, louis Solomon.Buku Ajar Orthopedi dan
fraktur sistem Alpley. Penerbit widya medika. Jakarta
Solomon L, Warwick D, Nayagam S. Injuries of the
forearm and wrist. In: (Solomon L, Warwick D, Nayagam
S. eds.) Apleys System of Orthopaedics and Fractures.
Ninth Edition.UK: Hodder Arnold.2010
Rasjad Chairuddin, Struktur dan Fungsi Tulang dalam:
Rasjad Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi.
Cetakan keenam. Penerbit PT. Yarsif Watampone. Jakarta.
2009.
Sjamsuhidajat. R, Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah ed
2. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.2005
David
L
Nelson,
MD.
Distal
Radius
Fracture.
California Orthopedic Association. Medscape. Updated 8
October 2014.
Gopikrishna Kakarala, MBBS, MSMRCSEd. Forearm
Fractures. Department of Orthopedics, New Cross
Hospital, UK. Medscape. Updated 30 October 2015.
Terima Kasih