Anda di halaman 1dari 26

RADIOGRAFI PADA OSTEOARTHRITIS LUTUT

PUTRI NURANI
4518111008

PEMBIMBING
dr. Sri Muliati, Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA


KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN
RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSAR 2022
ABSTRAK
• Osteoarthritis >>> kondisi yang mempengaruhi tulang rawan dan
persendian, disebabkan >>> usia, genetika, dan lingkungan.
• Radiografi konvensional >>> jenis pencitraan yang mudah diakses dan
terjangkau.
• Pemeriksaan ini akan lebih kompetitif jika ditingkatkan pengetahuan
tentang Interpretasi radiografi weight-bearing dari sendi tibiofemoral (TFJ)
dan radiografi aksial dari sendi patellofemoral (PFJ).
• MRI >>> meneggakkan diagnosis dan menentukan tingkat keparahan
osteoarthritis.
DEFINISI
● OA >>> mempengaruhi tulang rawan dan persendian, disebabkan >>> radang
sendi di pergelangan tangan karena jatuh, radang sendi di pinggul karena
kelebihan berat badan, atau radang sendi di lutut karena cedera olahraga.
● OA terjadi Ketika sel dan matriks di sekitarnya berubah, menyebabkan >>>
hilangnya tulang rawan, sklerosis (pembentukan benjolan tulang),
penumpukan cairan di persendian, tulang rawan melunak, terbentuk celah
vertikel (fibrilasi) , dan ulserasi.
● OA ditandai dengan: nyeri sendi, nyeri tekan, gerakan terbatas pada
persendiannya, peradangan, serta kadang terdapat nanah.
ETIOLOGI
● OA primer >>> penyebab yang tidak diketahui
● OA sekunder >>> cedera atau penyakit yang ada
● Mitchell dan Crues >>> OA terjadi karena terlalu banyak tekanan diterapkan pada sendi
 tulang rawan rusak dan menyebabkan radang sendi.
● Penigkatan usia  berisiko terkena osteoarthritis (OA) lutut.
● Berisiko OA :
 Wanita > pria
 obesitas > tidak obesitas
 Pekerjaan yang mengharuskannya untuk berlutut, jongkok, dan mengangkat beban
 Sering berolahraga  lutut sering terbentur atau dipelintir
EPIDEMOLOGI
● Prevalensi Radiografi TF OA  berkisar dari 1% (usia 35-54 tahun)
hingga antara 40% dan 60% ( usia 75-79 tahun)  di Eropa
● Studi berbasis populasi wanita paruh baya (n = 325, usia rata-rata 59
tahun) prevalensi TF OA sekitar 6%, PF OA 13% dan keterlibatan
kedua kompartemen sekitar 15%.
● Tingkat keparahan radang sendi lutut dapat dinilai dengan melihat
perlu atau tidaknya artoplasti sendi lutut.
● Tahun 1996  8,8 juta orang menjalani operasi untuk memperbaiki
lutut mereka.
KORELASI RADIOGRAFI-PATOLOGIS
 Tulang rawan tampak berubah warnaOA
dan tipis.
 Tulang rawan yang awalnya mulus tapi lama kelamaan menjadi lebih kasar.
 Celah atau retakan yang tidak beraturan dan area erosi.
 Ulkus tulang rawan dengan kedalaman bervariasi, dan jika cukup dalam  tulang
subkondral terlihat.
 Eburnasi tulang
 Penyempitan celah sendi (Joint Space Narrowing)
 Osteofit pada permukaan artikular
 Kista (penonjolan pada tulang)
 Nekrosis tulang, terlihat pada pemeriksaan histologi
SKALA PENILAIAN OSTEOARTRITIS SENDI TIBIOFEMORAL
(TFJ)
Ahlback Kellgren dan lawrece
Grade Definisi Grade Definisi
I Penyempitan celah sendi 1 doubtful Osteofit kecil, celah sendi
(<3mm) normal
iII Celah sendi hampir tidak ada 2 minimal Osteofit jelas, celah sendi
normal
III Gesekan tulang minimal 3 moderate Osteofit jelas, celah sendi
menyempit
IV Gesekan tulang sedang 4 severe Celah sendi menyempit,
sclerosis pada tulang
subkondral
v Geseka tulang yang parah
01
RADIOGRAFI TFJ OA
RADIOGRAFI TFJ OA
• Skala penilaian  osteofit , celah sendi ,sclerosis sendi, dan kista.

• Tingkat keparahan OA dinilai pada pemeriksaan radiografi


posterioraterior dengan beban (Weightbering) dalam semifleksi (30-
50°)  osteofit perifer dan JSN (lebar celah sendi minimal < 3mm)

• Pengukuran lebar celah sendi minimal dapat dipengaruhi oleh fleksi


lutut, sudut sinar X-ray, rotasi kaki, faktor pembesaran, dan penanda
radio-anatomi yang digunakan.
Foto MR knee joint untuk mendeteksi Jumlah dan lokasi defek kartilago
pada sendi tibiofemoral. Kompartemen media A – C ; Kompartemen
lateral D–F .
PENANDA RADIO-ANATOMI

Foto knee joint AP dalam posisi terlentang dengan lebar ruang sendi minimal (MJS) di
kompartemen lateral (4 mm). Pada kondilus tibialis lateral terdapat osteofit
marginal (panah).
Foto knee joint AP "tampilan terowongan" dalam posisi terlentang
dengan fleksi lutut 60 °, menunjukkan ruang sendi lateral yang hilang.
Foto knee joint lateral posisi terlentang menunjukkan penyempitan
lateral sedang.
foto knee joint AP dengan menahan beban dan lutut ekstensi penuh, tidak
menunjukkan penyempitan celah sendi (MJS lateral= 4 mm).
Foto knee joint PA dengan menahan beban dan fleksi
lutut 5°, menunjukkan penyempitan sedang (MJS lateral=1 mm)
Foto knee joint PA dengan beban dan fleksi lutut 20°, menunjukkan ruang sendi yang
hampir seluruhnya tertutup (MJS lateral=0,5 mm). Perhatikan tumpang tindih batas
anterior dan posterior di kompartemen medial dan di dasar dataran tinggi tibialis medial
adalah batas atas pita radiopak terang dari korteks subkondral (ar rows).
Gambar G. foto knee joint PA dengan weightbearing dan fleksi lutut 40°,
menunjukkan ruang sendi lateral yang sepenuhnya hilang.
Gambar H. PA dengan weightbearing dan fleksi lutut 60 °, menunjukkan
ruang sendi lateral benar-benar hilang dan sedikit gesekan
tulang.
ANGULASI DAN ARAH SINAR X-RAY DAN ROTASI KAKI

Posisi untuk mendapatkan tampilan PA dari sendi tibiofemoral


01
RADIOGRAFI PFJ OA
RADIOGRAFI PFJ PADA OA
• Skala penilaian  celah sendi dan osteofit

• Tingkat keparahan OA dinilai pada pemeriksaan radiografi posisi


berdiri aksial dengan fleksi (40-60°)  JSN (lebar celah sendi
minimal 5 mm) dan osteofit perifer pada femoralis lateral.

• Pengukuran lebar celah sendi minimal pada radiografi aksial dari


PFJ dapat dipengaruhi oleh derajat fleksi lutut, menahan beban atau
tidak menahan beban, efusi sendi, angulasi berkas sinar-X, faktor
pembesaran, dan penanda radio-anatomi yang digunakan.
POSISI DAN TEKIK RADIOGRAFI

Posisi berdiri,untuk mendapatkan Teknik radiografi untuk mendapatkan


tampilan aksial dari sendi lutut gambaran aksial dari PFJ. A Settegast, B Jaroschy
patellofemoral (Hughs ton), C Knutsson, D Fürmaier, E Brattstöm, dan F Merchant.
PENANDA RADIO-ANATOMI

Bagian dari radiogram aksial sendi patellofemoral pada pria 55


tahun dengan celah sendi minimal <5 mm pada medial dan 8 mm
di lateral.
KESIMPULAN
• OA adalah suatu kondisi yang mempengaruhi tulang rawan dan persendian yang
dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti genetika, usia, dan lingkungan
• OA ditandai dengan adanya nyeri sendi, nyeri tekan, gerakan terbatas pada
persendiannya, peradangan, serta kadang terdapat nanah.
• Untuk menilai tingkat keparahan OA dapat dilakukan pemeriksaan radiografi
konvensional. Radiografi konvensional merupakan jenis pencitraan yang mudah
diakses dan terjangkau. Dengan peningkatan pengetahuan tentang interpretasi
radiografi posteroanterior dengan weightbearing dari TFJ dan Radiografi aksial
berdiri dari PFJ pemeriksaan ini lebih kompetitif dibandingkan dengan metode
yang lebih canggih seperti pencitraan MR.
Kelebihan dan kekurangan jurnal
KELEBIHAN
 Menyajikan banyak gambar untuk setiap posisi dan derajat fleksi lutut pada TFJ OA
 Menyajikan derajat OA berdasarkan ahlback dan kallergen
 Menyajikan kesimpulan untuk teori TFJ dan PFJ serta kesimpulan secara umum
pada isi jurnal

KEKURANGAN
 Menyajikan beberapa keterangan gambar namun tidak disertakan penunjuk
TERIMA KASIH
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, and includes icons by Flaticon and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai