Anda di halaman 1dari 25

Osteonekro

sis
030.10.129 - I K RAMA M W W
030.11.079 DIMAS F H
030.11.264 SAYYID AM
030.12.271 TRI WIRA A A P

PENDAHULUAN
Osteonekrosis atau sering disebut avaskular nekrosis merupakan penyakit
yang terjadi karena gangguan suplai darah pada tulang. Tanpa darah ,
jaringan tulang akan mati dan rusak, sehingga bisa menyebabkan disabilitas.

Prevalensi di jepang tiap tahun nya diperkirakan sekitar 2500 3000


kasus osteonekrosis yang mengenai sendi panggul. 34,7%
disebabkan oleh penggunaan kortikosteroid, 21,8% karena
alkohilisme dan 37,1% idiopatik.

Osteonekrosis paling sering terjadi pada usia 40 hingga 50 tahun.


kejadian dan prevalensi osteonekrosis didunia belum diketahui
jumlahnya,

Anatomi tulang

Vaskularisasi Tulang

Osteonekrosis

Definisi
Osteonekrosis atau sering disebut
avaskular nekrosis adalah penyakit yang
terjadi karena gangguan suplai darah
yang bersifat sementara atau permanen
ke tulang

Epidemiologi
Bagian tulang yang paling sering mengalami osteonekrosis
adalah sendi panggul, karpal, talus, femur, metatarsal,
mandibula dan humerus.
di Amerika Serikat dilaporkan sekitar 15.000 kasus
osteonekrosis terjadi setiap tahunnya. Sekitar 10%
diantaranya telah dilakukan replacement surgeries
Morbiditas osteonekrosis yang mengenai sendi panggul
sangat tinggi, dan prevalensi terjadinya disabilitas sangat
banyak
Osteonekrosis umumnya terjadi pada usia pertengahan dan
paling sering terjadi pada usia 40 hingga 50 tahun

Etiologi
Idiopatik

Penekanan Tulang

Post Traumatik
Steroid
Non Traumatik

Alkohol
Hemiglobinopati

Klasifikasi

OHZONO CLASSIFICATION

STEINBERG CLASSIFICATION

ARCO CLASSIFICATION

Pathogenesis
Kerusakan pada tulang

Gangguan Aliran Darah


Faktor Arteri Intraosseous

Kematian sel tulang

Faktor Arteri Extraosseous

Kaskade inflamasi

Faktor Vena Intraosseous

Fibrous vaskular
Penetrasi pembuluh darah ke
medulla dan kanal Harves
Diferensiasi sel-sel mesenkim
Osteoklas dan Osteoblas

Faktor Ekstravaskuler
Intraosseous

Manifestasi klinis
Tahap awal biasanya asimptomatik
Nyeri di sendi atau didekat sendi
Gerakan sendi menjadi terbatas
Dapat terdengar suara klik saat sendi digerakkan
Tahap lanjut bias menjadi kaku, cacat, nyeri local dan
terdapat pembengkakan

Diagnosis
Dari anamnesis dan tanda klinis
Penemuan radio imaging pada x-ray dan MRI
Gambar radiologi berdasarkan ficat:

Untuk melengkapi klasifikasi FICAT, terdapat klasisifikasi ARCO


(Association Research Circulation Osseous) yang menjelaskan
tentang lokasi dan daerah yang nekrosis untuk membantu
menentukan prognosis pada osteonecrosis

Diagnosis banding
Osteoatritis
Osteoatritis memiliki gejala yang hampir mirip dengan
osteonekrosis yaitu nyeri pada sendi sendi,
pembengkakan, teraba hangat pada daerah persendian,
dan mungkin bisa ditemukan krepitasi, Kekakuan sendi
Pada pemeriksaan x-ray biasanya ditemukan tanda
seperti : hilangnya tulang rawan sendi, penyempitan
celah sendi, dan pembentukan spur.

Osteoporosis

Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Pemeriksaan radiologi
a. X-ray
b. Radioscintigraphy
c. MRI
d. Ct-scan
3. Biopsi tulang

X-ray

Stadium sedang sampai berat dapat


ditemukan sclerosis dan perubahan
densitas tulang
Stadium sangat berat dapat ditemukan
Deformitas tulang, flattening, cresent sign
Dan caput femoris yang kolaps

Radioscintigraphy
Radionuclide scanning with 99mTcsulphur colloid, kurang
sensitive dan spesifik dibandingkan dengan MRI tetapi
baik dalam melihat osteonecrosis yang disebabkan oleh
nekrosis avascular traumatis

MRI
pencitraan yang paling sensitive dengan angka sensitifitas mencapai
90%. Penurunan intensitas sinyal pada region T1 dan T2 weighted,
adanya edema pada stadium awal, adanya proses reparative (reactive
zone) dan menunjukan intensitas sinyal pada T1 lemah dan intensitas
sinyal yang tinggi pada T2 pada stadium lanjut

CT-SCAN
sclerosis dibagian tengah
caput femur (asterisk sign)

Biopsi tulang
Dapat membantu menegakkan diagnosis osteonecrosis
tapi jarang digunakan karena bersifat invasif

Tatalaksana (non-surgical)
Farmakologi

Non-Farmakologi

NSAID

Istirahat

Obat Osteoporosis

Fisioterapi

Obat Kolesterol

Penggunaan
tongkat

Obat Pembekuan
darah

Tatalaksana (surgical)
Core decompression
Core decompression ini dapat meningkatan tekanan pada bagian medulla
sehingga aliran darah ke daerah yang terganggu dapat meningkat. Selain itu
cara ini juga dapat mencegah terjadinya iskemia dan kerusakan sendi
Transplantasi tulang
Hasil terbaik dari transplantasi tulang bila disertai dengan pembebasan
pembuluh darah. Dimana angka keberhasilanya teratat 70%.
Arteroplasti
Pada pasien ateroplasti stadium 3 atau lebih dibutuhkan ateroplasti.
Ateroplasti dapat mengurangi rasa nyeri untuk beberapa tahun

Prognosis
Prognosis bervariasi mulai dari sembuh total sampai dengan
kerusakan yang permanen pada tulang. Prognosis bergantung
pada lokasinya, dan penyebabnya
Prognosis buruk apabila :
Usia lebih dari 50 tahun
Stadium lanjut atau 3 pada saat didiagnosis
Nekrosis melebihi 1/3 daerah caput femoris yang tampak pada
MRI
Daerah lateral caput femoris juga terkena
Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi

Komplikasi
Karena avascular necrosis sering tanpa rasa sakit pada
mulanya, sering tidak didiagnosa pada tahap awal. Ketika
avascular necrosis terjadi karena luka serius, gangguan
tidak bisa diketahui secara mikroskopis berhari-hari sampai
berminggu-minggu dan tidak bisa diketahui dengan X-ray
sampai beberapa bulan kemudian.
Magnetic resonance imaging (MRI) adalah tes terbaik untuk
mengetahui avascular necrosis awal, agar komplikasi
(seperti mengecilnya bagian depan tulang paha) bisa
dihindari. X-ray atau CT scan dipakai untuk memutuskan
apakah tulang sudah mengecil, bagaimana menindaklanjuti
gangguan, dan apakah penderita mempunyai osteoarthritis
yang berhubngan dengan sendi yang tak terkena.

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai