Anda di halaman 1dari 37

Sakit kepala timbul sebagai hasil perangsangan

terhadap bangunan-bangunan di wilayah kepala dan


leher yang peka terhadap nyeri.
Bangunan-bangunan ekstrakranial yang peka terhadap
nyeri adalah otot-otot oksipital, temporal, dan frontal,
kulit kepala, arteri-arteri subkutis dan periosteum
KLASIFIKASI
Nyeri kepala primer
Nyeri kepala sekunder
Neuralgia kranial, sentral atau nyeri fasial primer dan
nyeri kepala lainnya
Nyeri kepala primer
Migrain
Tension type headache
Cluster type headache
Migrain
Nyeri kepala primer berulang dengan manifestasi
serangan selama 4-72 jam. Karakteristik nyeri kepala
unilateral, berdenyut, intensitas sedang atau berat,
bertambah berat dengan aktivitas fisik rutin dan
diikuti dengan nausea dan atau fotofobia dan
fonofobia
Epidemiologi
18,2% pada wanita
6,5% pada laki laki

Pada wanita ditemukan bahwa migrain berkaitan


dengan menstruasi dan relatif menurun saat hamil
Klasifikasi internasional migrain
1.
2.
Migrain tanpa aura
Migran dengan aura
1. Nyeri kepala migrain dengan aura tipikal
2. Nyeri kepala non-migrain dengan aura tipikal
3. Aura tipikal tanpa nyeri kepala
4. Familial hemiplegic migrain
5. Sporadic hemiplegik migrain
6. Migrain tipe basiler
3. Sindroma periodic pada anak yang sering menjadi precursor migrain
1. Clynical vomiting
2. Migrain abdominal
3. Binigna paroksismal vertigo pada anak
4. Migrain retinal
5. Komplikasi migrain
1. Migrain kronik
2. Status migrainosus
3. aura persisten tanpa infark
4. Migrain-trigger seizures
6. Probable migrain
1. Probable migrain tanpa aura
2. Probable migrain dengan aura
3. Probable migrain kronik
Gejala dan tanda
Fase-fase migrain
Prodormal
Timbul gejala iritabilitas, exitabilitas, hiperaktif atau depresi yang timbul dalam 24 jam
sebelum periode nyeri kepala
Aura
Aura visual yang sering timbul dengan aura, adanya spectrum fortifikasi seperti
gambaran zig-zag, dari satu titik kemudian menyebar secara gradual dengan
lateralisasi kekiri atau kekanan
Fotofobia, fonofobia
Headache
Nyeri kepala timbul pada 60% pasien, timbul unilateral pada 1 sisi dan bergantian ke
sisi lain pada saat serangan ulang
Sifatnya yaitu berdenyut, intensitas sedang sampai berat, diperberat dengan aktivitas
dan lokasinya berada d frontal, unilateral, bilateral oksipital , suboksipital
Gejala penyerta, nausea, vomiting dan anoresia
Postdormal/Resolusi
Merasa lelah, wash out, irritable, restless, sulit berkonsentrasi, perubahan mood
seperti depresi
Faktor pemicu
Hormonal Menstruasi, ovulasi, kontrasepsi

Diet Alkohol, MSG, coklat

Fisik dan lingkungan Cahaya, perubahan cuaca, ketinggian

Psikologis Stress, depresi

Tidur Sulit tidur, kelebihan tidur

Obat-obatan Nitroglycerin, histamin, ranitidin

Lain-lain Trauma kepala, kelelahan


Diagnosis
Migrain tanpa aura Migrain dengan aura
A. Sekurang-kurangnya terjadi 5 serangan yang A. Sekurang-kurangnya terjadi 2 serangan yang
memenuhi kriteria B-D memenuhi kriteria B-D

B. Serangan nyeri kepala berlangsung selama 4-72 jam B. Adanya aura paling sedikit satu di bawah ini tetapi
(tidak diobati atau tidak berhasil diobati tidak dijumpai kelemahan motorik:

C. Nyeri kepala mempunyai sedikitnya dua di antara 1. Gangguan visual yang reversibel seperti : positif
karakteristik berikut: (cahaya yang berkedip-kedip) dan negatif
(hilangnya penglihatan)

1. Lokasi unilateral 2. Gangguan sensoris yang reversibel termasuk


positif (ditusuk peniti) dan atau negatif (kebas)
2. Kualitas berdenyut 3. Gangguan bicara disfasia yang reversibel
sempurna
3. Intensitas sedang atau berat C. Paling sedikit dua di bawah ini :
4. Keadaan bertambah berat oleh aktivitas fisik 1. Gejala visual homonim dan/atau gejala sensoris
unilateral

D. Selama nyeri kepala disertai salah satu di bawah ini : 2. Paling tidak timbul satu macam aura secara
gradual

1. Nausea dan atau muntah 3. Masing-masing gejala berlangsung 5 dan 60


menit
2. Fotofobia dan fonofobia D. Nyeri kepala memenuhi kriteria B-D migrain tanpa
aura dimulai bersamaan dengan aura atau sesudah
aura selama 60 menit
E. Tidak berkaitan dengan kelainan yang lain
Penatalaksanaan
Terapi
Serangan akut
Ergotamin tartat (gynergen)
Dosis: 0,25 0,5 mg IM maks 1 mg/24 jam atau 2 mg saat nyeri timbul,
maks 10 mg / minggu.
Konta indikasi: sepsis/infeksi, penyakit vaskuler perifer / jantung.
Efek Samping : baal dan kesemutan pada ekstremitas, tegang, nyeri otot.
Dihydrorgotamin (DHE 45)
Dosis : 1 mg IM/N
Kalau perlu ulangi pemberian setiap jam
Tindakan umum
Sampai obat meredakan nyeri kepala maka :
Beristirahat di kursi.
Tidur minimal selama 2 jam setelah nyeri hilang dalam ruangan gelap
dan tenang tanpa makan dan minum.
Tension Type Headache
Rasa nyeri dalam, seperti tertekan berat atau terikat
erat, umumnya bilateral yang pada awalnya timbul
secara episodik dan terikat dengan stres tetapi
kemudian nyaris setiap hari muncul dalam bentuk
kronis, tanpa ada lagi kaitan psikologis yang jelas
Klasifikasi
1. Tension-type headache episodik yang infrequent
1. Tension-type headache episodik yang infrequent berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
2. Tension-type headache episodik yang infrequent tidak berhubungan dengan nyeri
tekan perikranial
2. Tension-type headache episodik yang frequent
1. Tension-type headache episodik yang frequent berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
2. Tension-type headache episodik yang frequent tidak berhubungan dengan nyeri tekan
perikranial
3. Tension-type headache kronik
1. Tension-type headache kronik berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
2. Tension-type headache kronik tidak berhubungan dengan nyeri tekan perikranial
4. Probable tension-type headache
1. Probable tension-type headache episodik yang infrequent
2. Probable tension-type headache episodik yang frequent
3. Probable tension-type headache episodik kronik
Etiologi
Penyebab tension-type headache:
1. Disfungsi oromandibular
2. Stress psikologik
3. Anxietas
4. Depresi
5. Nyeri kepala sebagai delusi
6. Stress otot
7. Kelebihan minum obat pereda nyeri kepala tipe
tegang
Epidemiologi
TTH terjadi 78% sepanjang hidup dimanaTension
Type Headache episodik terjadi 63% dan Tension Type
Headache kronik terjadi 3%.Tension Type Headache
episodik mengenai pasien wanita sebesar 71%
sedangkan pada pria sebanyak 56%.
Biasanya mengenai umur 20 -40 tahun.
19
20
21
Meningkatnya kontraksi dan iskemia
otot kepala dan leher

Vasokontriksi pembuluh darah

Aliran darah berkurang

Meningkatkan metabolisme anaerob

Asam laktat menumpuk NYERI


22
Diagnosis TTH
Tension Type Headache harus memenuhi syarat yaitu dua
dari kriteria berikut ini :
(1) adanya sensasi tertekan/terjepit.
(2) intensitas ringan-sedang,
(3) lokasi bilateral
(4) Tidak diperburuk aktivitas.
(5) tidak dijumpai mual muntah,
(6) tidak ada salah satu dari fotofobia dan fonofobia.
(7) Gejala klinis dapat berupa nyeri ringan- sedang-berat,
tumpul seperti ditekan atau diikat, tidak berdenyut,
menyeluruh, nyeri lebih hebat pada daerah kulit kepala,
oksipital, dan belakang leher, terjadi spontan.

23
Penatalaksanaan
(Non-farmakologi)
1. Melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu
sedikitnya 20 sampai 30 menit
2. Perubahan posisi tidur
3. Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah :
- Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja,
menggunakann komputer, atau saat menonton
televisi
- Hindari ekposur terus-menerus pada suara keras dan
bising
- Hindari suhu rendah pada saat tidur di malam hari.
Headache Classification Committee of the International Headache Society (IHS). The
International Classification of Headache Disorders,
3rd edition (beta version). International Headache Society. 2013.
24
Penatalaksanaan
(Farmakologi)
Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 minggu
Analgetik: Aspirin 1000 mg/hari, Acetaminofen 1000
mg/hari, NSAID (Naproxen 660-750 mg/hari, Asam
mefenamat, Fenoprofen, Ibuprofen 800 mg/hari,
diklofenak 50-100 mg/hari)
Pada type kronis
1. Antidepresan
Jenis trisiklik : amitryptilin , sebagai obat teurapetik maupun
pencegahan TTH.
2. Anti anxietas
Golongan yang sering dipakai benzodiazepine dan butalbutal
, namun obat ini bersifat adiktif.

25
CLUSTER HEADACHE
Definisi Etiologi
Nyeri kepala vaskular yang Penekanan pada nervus
juga dikenal sebagai nyeri trigeminal (nervus V) akibat
kepala migren merah (red dilatasi pembuluh darah
migraine) karena pada waktu sekitar.
serangan akan tampak merah Pembengkakan dinding arteri
pada sisi wajah yang carotis interna.
mengalami nyeri. Pelepasan histamin
Letupan paroxysmal
parasimpatis.
Abnormalitas hipotalamus.
Penurunan kadar oksigen.

27
... Cluster Headache
Epidemiologi
Prevalensinya tidak diketahui
dengan pasti, diperkirakan
sekitar 1/10.000 penduduk,
Serangan pertama muncul
antara usia 10 - 30 tahun pada
seluruh pasien.
Cluster headache sering
dengan rasio jenis kelamin
laki-laki dan wanita 4:1.
Serangan terjadi pada waktu-
waktu tertentu, biasanya dini
hari menjelang pagi.
28
29
30
31
Faktor pencetus
Vasodilator (nitroglycerin, histamine)
Menghirup asap
Stress
Panas/perubahan cuaca
Terlambat makan
Tidur hingga siang
Pernah trauma atau operasi di kepala
Klasifikasi
CH Episodik: CH Kronik:
paling sedikit 2 serangan muncul sekali
serangan selama 7 hari dalam setahun tanpa
sampai 1 tahun dengan adanya remisi atau
interval paling sedikit 1 muncul dengan interval <
bulan. 1 bulan.

Matharu M. Cluster headache. Clin Evid (Online). 2010


The International Classification of Headache Disorders: 2nd edition. Cephalalgia. 2004.
24 Suppl 1:9-160.
33
Kriteria diagnosis
A. Paling sedikit 5 serangan yang memenuhi kriteria B-D
B. Nyeri hebat atau sangat hebat sekali di orbita, supraorbita
dan/atau temporal yang unilateral, berlangsung 15-180 menit
bila tidak diobati
C. Nyeri kepala disertai setidak-tidaknya satu dari sebagai
berikut:
a. Injeksi konjungtiva dan atau lakrimasi ipsilateral
b. Kongesti nasa dan atau rhinorrhoea ipsilateral
c. Udema palpebra ipsilateral
d. Dahi dan wajah berkeringat ipsilateral
e. Miosis dan atau ptosis ipsilateral
f. Perasaan kegelisahan atau agitasi
D. Serangan-serangan mempunyai frekuensi: dari satu kali setiap
2 hari sampai 8 kali perhari
E. Tidak berkaitan dengan gangguan lain
Penatalaksanaan
Pemberian O2 sungkup 10 lpm
Ergotamin tartat (gynergen)
Dosis: 0,25 0,5 mg IM maks 1 mg/24 jam atau 2 mg saat nyeri
timbul, maks 10 mg / minggu.
KI: sepsis/infeksi, penyakit vaskuler perifer / jantung.

ES: baal dan kesemutan pada ekstremitas, tegang, nyeri otot.

Dihydrorgotamin (DHE 45)


Dosis : 1 mg IM/N

Kalau perlu ulangi pemberian setiap jam.

Beck E, Sieber WJ, Trejo R. Management of cluster headache. Am Fam Physician. 2005. 71(4):717-24.

35
36

Anda mungkin juga menyukai