Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

Fraktur Calcaneus Dextra

Pembimbing:
dr. Indria Fajrianita, Sp. Rad
 
Disusun oleh:
TARMIJI
I4061171025
PENDAHULUAN
Fraktur calcaneus adalah fraktur
paling sering pada os tarsal.
Penatalaksanaannya fraktur ini sukar
disebabkan karena jenis fraktur yang
bervariasi dan seringnya terjadi
komplikasi.
PENDAHULUAN
• Os calcaneus adalah tulang tarsal
yang terbesar.

• Tulang calcaneus mempunyai 4


facies artikular yang
membolehkannya melakukan
persendian dengan os talus di
superior dan os cuboid di anterior.
Tiga facies subtalar (yaitu anterior,
medial.
Definisiesomeness
Faktur calcaneus disebut juga
Lover’s fracture atau Don Juan
fracture merupakan fraktur pada
calcaneus yang biasanya
disebabkan karena jatuh dari
ketinggian dengan posisi berdiri.
Etiologiesomeness
• jatuh dari tempat tinggi, biasanya setinggi
6 kaki lebih
• kecelakaan lalu lintas
• impak pada permukaan yang keras ketika
berlari atau melompat.
• atau fraktur stres yang biasanya terjadi
pada atlet.
Epidemiologiesomeness
• Persentase terjadinya fraktur ini
sebesar 2% dari keseluruhan kasus
fraktur
• dan 60% dari fraktur tulang bagian
tarsal.
• dijumpai pada orang dewasa
muda.
Klasifikasiesomeness
• diklasifikasikan menjadi dua jenis
yaitu ekstra artikular (25%) atau
intra artikular (75%).
• Fraktur os calcaneus intra artikular
dapat dibagikan menurut klasifikasi
Essex-Lopresti dan klasifikasi
Sanders
Klasifikasiesomeness
• Menurut Essex-Lopresti, fraktur
intra-artikular dibagi menjadi
tongue-type fracture dan joint-
depression fracture.
• Tongue-type fracture adalah
keadaan di mana sendi masih
berikatan dengan tuberkulum
posterior (posterior tubercle).
Selain itu dibagi menjadi Joint-
depression
Klasifikasiesomeness
• Klasifikasi Sanders
• Tipe I-fraktur non displaced (displacement kurang dari 2 mm)
• Tipe II-terdiri dari satu fraktur intraartikular yang membagi tulang calcaneus menjadi 2
bagian.
• - tipe II A (fraktur terjadi pada bagian lateral)
• - tipe II B (tengah)
• - tipe II C (medial)
• Tipe III-terdiri dari dua fraktur intra artikular yang membagi tulang calcaneus menjadi
tiga bagian.
• - tipe III A (terdapat dua garis fraktur, yaitu lateral dan di tengah).
• - tipe III B (lateral dan medial)
• - tipe III C (tengah dan medial)
• Tipe IV- terdiri daripada lebih tiga fraktur intra artikular
Fraktur Intra artikular klasifikasi Sanders
Klasifikasiesomeness

• Fraktur ekstra artikular


• Tipe A ( berhubungan dengan calcaneus bagian anterior)
• Tipe B ( berhubungan dengan calcaneus bagian tengah, termasuklah
sustentaculum tali, prosesus trochlearis dan prosesus lateralis).
• Tipe C ( berhubungan dengan calcaneus bagian posterior. Tuberositas
posterior dan tuberkulum media)
Fraktur Ekstra Artikular
Manifestasi Klinisesomeness
• Pasien dengan fraktur calcaneus biasanya datang dengan presentasi
klinis seperti berikut:
• Nyeri
• Edema
• Ekimosis
• Deformitas pada tumit kaki
• Tidak mampu menahan beban berat badan pada kaki yang cedera
• Periksa dengan baik tanda ekimosis, terutama pada bagian distal telapak
kaki. Tanda ini disebut sebagai Mondor sign, merupakan gejala
patognomonik fraktur calcaneus.
Manifestasi Klinisesomeness

Gambar 1. Mondor sign


Manifestasi Klinisesomeness
• Look : Pembengkakan, memar dan deformitas (penonjolan yang
abnormal) mungkin terlihat jelas, tetapi hal yang penting adalah
apakah kulit itu utuh; kalau kulit robek dan luka memiliki hubungan
dengan fraktur, cedera terbuka

• Feel : Terdapat nyeri tekan setempat. Cedera pembuluh darah adalah


keadaan darurat yang memerlukan pembedahan

• Move : Gerak aktif dan pasif biasanya menjadi sulit jika fraktur
merusak jaringan sekitarnya
Evaluasi Klinisesomeness
• Evaluasi kerusakan jaringan lunak
Hematoma
Oedema
Kulit yang nekrosis
• Sindrom Kompartement
• Fraktur terbuka
Pemeriksaan Radiografisomeness
Pandangan yang direkomendasikan AP, lateral, dan oblique
Pilihan.
• Broden
• Memungkinkan visualisasi segi posterior
berguna untuk evaluasi pengurangan intraoperatif dari segi posterior
dengan pergelangan kaki di dorsofleksi netral dan rotasi internal ~ 45 derajat, ambil x-ray
pada 40, 30, 20, dan 10 derajat cephalad dari netral.
• Tampilan Harris
memvisualisasikan fragment tuberosity, pelebaran, dan posisi varus
tempatkan kaki di dorsofleksi maksimal dan sudut sinar x-ray 45 derajat.
• Pergelangan kaki AP
menunjukkan ekstrusi dinding lateral menyebabkan tubrukan fibula
• Temuan : mengurangi sudut Bohler, meningkatkan sudut Gissane,
pemendekan calcaneal, varus tuberosity deformitas.
Demostrasi permukaan Artikular
pada fasies posterior
Pemeriksaan Radiografisomeness
Pengukuran
• Sudut Bohler
• Sudut bohler (normal 20-400) diukur dari X-Ray lateral flattening (penurunan
sudut) segi posterior double density melihat ketidaksesuaian sudut subtalar.
< 200 menunjukkan adanya fraktur kalkaneus dan / atau gangguan pada sisi
posterior.
Pemeriksaan Radiografisomeness
Teknik
• Line 1 dibuat dengan menghubungkan titik 1 pada
radiografi (bagian paling cephalic dari proses
posterior tulang calcaneus) ke titik 2 (titik paling
cephalic atau tertinggi dari segi posterior). Sisi
posterior dari tulang calcaneus adalah titik yang
berartikulasi dengan proses posterior talus.
Pemeriksaan Radiografisomeness
Teknik
• Line 2 dibuat dengan menghubungkan titik 2 pada
radiografi (titik paling cephalic atau tertinggi dari
segi posterior tulang calcaneus) ke titik 3 (titik
tertinggi dari tulang calcaneus yang membentuk
permukaan artikular untuk tulang kuboid).
Beberapa merujuk pada titik 2 menjadi titik
tengah tulang calcaneus
Beberapa merujuk pada poin 3 sebagai titik
terendah.
Pemeriksaan Radiografisomeness

Bohler Angle.
Pemeriksaan Radiografisomeness
Pengukuran
• Sudut Gissane
• Sudut Gissane juga dikenal sebagai sudut krusial atau kritis dan dapat
digunakan untuk membantu menentukan adanya fraktur calcaneus pada
radiografi. (normal 120-1450) peningkatan dari sisi posterior. Bila Sudut> 1450
berkaitan dengan fraktur calcaneus dengan keterlibatan permukaan artikular
talar posterior.
Pemeriksaan Radiografisomeness
Teknik
 Garis untuk menentukan sudut Gissane meluas
melalui permukaan artikular talar posterior
(antara kalkaneus dan talus) dan sudut pada titik
sinus tarsal ke arah titik tertinggi dari permukaan
anterior untuk tulang kuboid.
Pemeriksaan Radiografisomeness

Critical Angle of Gissane.


Pemeriksaan Penunjangomeness
CT-SCAN
 Gold Standart : dilihat dari 300 semicoronal
menunjukkan perpindahan sisi posterior dan medial,
aksial menunjukkan keterlibatan sendi calcaneocuboid,
sagital menunjukkan keterlibatan tuberositas.
MRI
 Hanya digunakan untuk mendiagnosis fraktur stress
calcaneal dengan adanya radiografi normal dan atau
diagnosis yang tidak pasti
Penatalaksanaanomeness
Non surgical
 Pecahan tulang masih dalam posisi yang baik,
kemungkinanan pasien tidak memerlukan tindakan
bedah. Imobilisasi merupakan pilihan terapi. Hal ini
memberikan waktu untuk ujung tulang yang patah
membaik untuk sembuh. Pasien tidak dibenarkan
memberi beban pada kaki sehingga sembuh
sepenuhnya. Jangka waktu yang diperlukan 6 hingga 8
minggu atau mungkin lebih lama.
Penatalaksanaanomeness
Non surgical
Open reduction and internal fixation (ORIF)
Percutaneous screw fixation
Primary Subtalar Arthrodesis
Komplikasiomeness
Minor Major

Luka yang lambat sembuh pada sebagian area. Bekuan darah.

Iritasi saraf pada area insisi Kegagalan luka untuk sembuh

Iritasi tendon disebabkan skru Infeksi

Kaku pada sendi Kolaps pada tulang

Nyeri yang kronis Artritis (dengan bedah atau tanpa bedah)


Identitas Pasien
• Nama : Tn. A
• Umur : 36 tahun
• Jenis kelamin. : laki - laki
• No. CM : 03669
• Alamat :-
• Tanggal masuk : 02 September 2019
Anamnesis
• Keluhan Utama : nyeri dan bengkak pada pergelangan kaki dan
tumit kaki kanan
• Riwayat Sakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS UNTAN, dengan keluhan nyeri dan
bengkak pada pergelangan kaki dan tumit kaki kanan sejak 2 jam
SMRS. Pasien mengaku kakinya keseleo akibat terjatuh setelah
terkena strum listrik.
Tanda-Tanda Vital
• Keadaan Umum : Lemah
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan darah : 164/108 mmHg
• nadi : 72x/Menit
• respirasi : 22x/Menit
• suhu : 36,4 C
• Saturasi O2 : 98%
Status Generalisata
• Kepala : Normocephal
• Rambut : Hitam, Persebaran rata, tidak mudah dicabut
• Mata : Anemis (-/-), Ikterik (-/-), eksoftalmus (-/-)
• Hidung : Simetris, Sekret (-), Deviasi septum (-)
• Mulut : Sianosis (-), ginggivitis (-)
• Telinga : Normotia, Sekret (-)
• Tenggorokan: Arkus faring simetris, Tonsil T1-T1
• Leher : Deviasi trachea (-), Struma (+)
• KGB : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening pada axilla, supraklavikula,
submandibular, submental, inguinal
Status Lokalis

• Regio: regio foot/Ankle Region


• Look
• Swelling (+), deformitas (-), redness (+), scar (-), luka terbuka (-)
• Feel
• Krepitasi (-), nyeri tekan (+), pulsasi a.radialis (+), suhu kulit sama
dengan sekitar, penonjolan tulang (-)
• Movement
• pergerakan terbatas (gerakan aktif & pasif) akibat nyeri gerak dan
swelling.
Gambaran Radiologi
Right Ankle X Ray AP View (Radiologi Rumah Sakit Untan)
Calcaneal View
Gambaran Radiologi
Right Ankle X Ray Lateral View (Radiologi Rumah Sakit Untan)
Calcaneal View
interpretasi
• Klinis : Sprain ankle
• Foto ankle joint dextra, AP dan Lateral view, kondisi cukup, hasil :
• Tak tampak soft tissue swelling
• Trabekulasi tulang baik
• Tampak discontinuitas cominutive calcaneus dextra, posisi tidak baik
• Facies articularis licin
• Joint space tak melebar maupun menyempit

• Kesan = Fraktur cominutive calcaneus dextra, posisi tidak baik


Kesimpulan
• Telah diperiksa pasien Tn. A, usia 36 tahun dengan
keluhan nyeri dan bengkak pada tumit kaki kanan 2
Jam SMRS. Pasien mengatakan kesetrum listrik dan
terjatuh. Permukaan tempat jatuh berupa lantai
keramik. Pemeriksaan fisik status general dalam
batas normal.
• Hasil pemeriksaan X-Foto calcaneus dextra
didapatkan diskontinuitas pada os calcaneus dextra,
alignment tampak masih baik, tidak tampak dislokasi
sendi dan pelebaran celah sendi. Kesan fracture os
calcaneus dextra.

Anda mungkin juga menyukai