Anda di halaman 1dari 8

ARTICULATIO COXAE (HIP JOINT)

A. PENGERTIAN
Pemeriksaan Radiografi sinar-X untuk menggambarkan articulatio coxae (hip
joint). Untuk menilai apakah terdapat kelainan anatomi atau patologis seperti
fraktur, trauma, atau dislokasi.

Proyeksi yang digunakan : AP, Lateral, dan Axiolateral

B. PROSEDUR
 Proyeksi AP

Posisi Pasien :
Supine di atas meja pemeriksaan.

Posisi Objek :
 Atur posisi objek di tengah kaset.
 Sesuaikan pelvis pasien sehingga tidak ada rotasi, dengan
menempatkan SIAS berjarak sama pada meja.
 Letakkan lengan pasien pada posisi yang nyaman.
 Jika memungkinkan putar kaki ke arah medial dengan sudut sebesar 15
– 20 derajat. Untuk menempatkan leher femoralis sejajar dengan IR.
 Tempatkan penyangga di bawah lutut dan sandbag di bagian lateral
pergelangan kaki untuk membantu mempertahankan posisi ini.
 Lindungi gonad.

Kaset : Ukuran 24 x 30 memanjang.


Arah Sinar :
CR vertikal tegak lurus terhadap kaset.
CP ke arah hip joint, yaitu 2,5 cm distal di
sepanjang garis bisektor tegak lurus dari garis
yang menghubungkan SIAS dan symphysis
pubis.
Marker : R/L sesuai sisi yang diperiksa.
Faktor Eksposi :
kV : 60 – 75 kV mAs : 10 – 12 mAs
mA : 100 mA FFD : 90 – 100 cm
S : 0.10 – 0.12 s
Kriteria Gambar :
 Mencakup sepertiga proximal tulang paha.
 Tampak kepala femoralis, terlihat melalui acetabulum.
 Tampak daerah ilium dan tulang kemaluan yang berdampingan dengan
symphysis pubis.
 Tampak semua bagian ortopedi secara keseluruhan.
 Tampak hip joint.
 Tampak trohanter major.
 Tampak long axis dari leher femur (collum femoralis).
 Trochanter minor tidak terlihat atau hanya sebagian kecil saja.
Gambar Hasil :
 Proyeksi Lateral

Posisi Pasien :
Pasien supine di atas meja pemeriksaan.
Posisi Objek :
 Atur tubuh pasien dan pusatkan hip ke garis tengah kaset.
 Tekuk lutut dan pinggul yang akan diperiksa, dan abduksi femur 45 o
dari posisi vertikal (tempatkan leher femoralis hampir sejajar dengan
IR).
 Atur tubuh sejajar dengan meja pemeriksaan.
 Rentangkan tungkai yang tidak diperiksa, lalu letakkan pengganjal di
bawah lutut hingga setinggi panggul.
 Putar panggul secukupnya untuk mengakomodasi fleksi paha dan untuk
menghindari super posisi dari sisi yang diperiksa.
 Lindungi gonad

Kaset : Ukuran 24 x 30 melintang.


Arah Sinar :
CR tegak lurus terhadap kaset.
CP ke arah hip joint, yaitu 2,5 cm distal di
sepanjang garis bisektor tegak lurus dari garis
yang menghubungkan SIAS dan symphysis
pubis.
Marker : R/L sesuai sisi yang diperiksa.
Faktor Eksposi :
kV : 60 – 75 kV mAs : 10 – 12 mAs
mA : 100 mA FFD : 90 – 100 cm
S : 0.10 – 0.12 s
Kriteria Gambar :
 Hip joint berpusat pada radiograf.
 Tampak hip joint, acetabulum, dan kepala femoralis.
 Leher femoralis overlapping dengan trochanter major.
Gambar Hasil :
 Proyeksi Axiolateral

Posisi Pasien :
Supine di atas meja pemeriksaan.
Posisi Objek :
 Angkat panggul di atas bantal yang kokoh atau seprai yang dilipat
secukupnya untuk memusatkan titik yang paling menonjol dari
trochanter major ke garis tengah IR. Penyangga tidak boleh melampaui
permukaan lateral tubuh.
 Saat pelvis terangkat, support anggota tubuh yang diperiksa setinggi
panggul di atas sandbag atau bantal.
 Tekuk lutut dan pinggul yang tidak diperiksa untuk mengangkat paha
dalam posisi vertikal.
 Letakkan kaki yang tidak diperiksa pada penyangga yang sesuai, yang
tidak mengganggu central ray.
 Jika memungkinkan, putar tungkai ke arah medial sebesar 15o.

Kaset : Ukuran 24 x 30 memanjang.


Arah Sinar :
CR tegak lurus terhadap kaset.
CP tegak lurus terhadap long axis leher femoralis (collum femoralis)
Marker : R/L sesuai sisi yang diperiksa.
Faktor Eksposi :
kV : 60 – 75 kV mAs : 10 – 12 mAs
mA : 100 mA FFD : 90 – 100 cm
S : 0.10 – 0.12 s
Kriteria Gambar :
 Leher femoralis tidak overlapping dengan trochanter major.
 Tampak sedikit trochanter minor pada permukaan posterior femur.
 Tampak sedikit trochanter major pada permukaan anterior dan posterior
pada femur proximal ketika femur terbalik dengan benar.
 Tampak bayangan jaringan lunak dari paha serta jaringan tersebut tidak
overlapping dengan hip joint atau femur proximal.
 Tampak hip joint dengan acetabulum.
 Tampak semua ortopedi secara keseluruhan.
 Tampak tuberositas iskial di bawah caput femoral.
Gambar Hasil :

Referensi :
Merril Atlas of Radiographic Position and Radiologic Procedure Vol. 1
Clark Positioning in Radiography 12th edition
Bontrager Handbook of Radiographic Positioning and Techniques

Anda mungkin juga menyukai