DENTAL RADIOGRAPHY
Kelompok 2
Sarjana Terapan Teknik Radiologi
SECTION 1
INTRODUCTION
1) Saras Mukti Shoumi (P1337430216046)
2) Wahyu Herna Kurniawati (P1337430216048)
3) Hapsari Kusuma Diany (P1337430216054)
4) Meidianto Wicaksono (P1337430216056)
5) Septiana Cut Dian (P1337430216060)
6) Reyhan Annafis (P1337430216061)
7) Dea Rizky Yana (P1337430216066)
8) Yosia Pratama Sari (P1337430216067)
9) Nurul Latifatil Hidayati (P1337430216074)
Radiografi dental merupakan
sarana pemeriksaan untuk melihat
manifetasi oral di rongga mulut yang tidak
dapat dilihat dari pemeriksaan klinis
namun dapat dengan jelas terlihat
gambaran seperti perluasaan dari penyakit
periodontal, karies pada gigi serta
kelainan patologis rongga mulut lainnya.
Radiografi dental menjadi pedoman untuk
memaksimalkan hasil diagnosis yang
terlihat dari interpretasi gambar. 3
Anatomi Fisiologi Gigi Jumlah gigi manusia dewasa = 32
buah, Terdiri dari 16 buah pada tiap-tiap
rahang, yaitu :
2 Insisivus (Gigi Seri) : Untuk
memotong dan menggigit
1 Caninus (Gigi Taring) :Untuk merobek
dan mencabik
2 Prae Molar (Gigi Geraham Depan) :
Untuk mengunyah makanan
3 Molar (Gigi Geraham Belakang) :
Untuk mengunyah makanan
Letak/susunan gigi geligi
4
Incisor Canine Premolar Molar
Struktur Gigi
Impacted
Impacted atau impaksi merupakan gangguan
yang terjadi pada gigi dimana gigi yang baru tumbuh
mendesak gigi di depannya yang sudah lebih dahulu
tumbuh. Impaksi biasanya terjadi pada molar 3 yang
mendesak molar 2. Ini biasanya terjadi karena pasien
memiliki mandibula yang pendek sehingga molar 3
tidak mendapat cukup tempat untuk tumbuh.
9
Caries dentis dalam bahasa umumnya
adalah gigi berlubang. Caries ini biasa terjadi
akibat pengeroposan pada gigi yang
penyebabnya banyak hal, bisa karena sisa
makanan yang tertinggal, bakteri, dll.
10
Cystisis adalah sebuah
kelainan dimana bagian mandibula
yang menjadi tempat untuk radix
(akar) gigi mengalami kekosongan.
11
Susunan gigi seharusnya tumbuh
secara rata. Tetapi banyak juga orang
yang memiliki susunan gigi yang tidak
rata. Ini kebanyakan merupakan bawaan
sejak lahir, tetapi ada juga yang
diakibatkan karena kebiasaan makan
saat kecil atau juga karena kecelakaan.
12
Gingivitis (Radang Gusi)
Pyarrhoe (Nanah Disekat Gigi)
Admantinoma (Tumor maligna yang ada kaitannya dengan gigi) : tumor di mandibular
Fracture (Fraktur akibat benturan dan trauma lainnya)
Resonal spesi (Infeksi kronis sekat gigi)
Alvendar squestrum (Kondisi dimana terdapat fragmen tulang dan gigi yang mati)
Ortho dentis (Gigi gigi yang abnormal)
Hypero ementosis (Terjadinya penebalan sekunder pada permukaan gigi)
Erosi Enamel (Erosi lapisan Enamel)
Orteititis (Infeksi Tulang)
Peri epical infection 13
Film yang digunakan adalah film
khusus untuk dental radiography, yang
merupakan single emulsi. Untuk
mempermudah positioning film dental,
biasanya digunakan sebuah alat yang
disebut "Bitewing".
14
Hal yang perlu diperhatikan dalam memasang dental film :
Pip point diletakkan dipuncak, karena :
• Untuk mengidentifikasi
• Untuk menjepit hanger
Rahang diatas : pip point diletakkan dibawah
Rahang bawah : pip point diletakkan diatas
Lead foil dibelakang bagian gigi berfungsi untuk menjaga film dari radiasi hambur
balik (back sceater).
Fleksible dapat ditekuk sesuai dengan bentuk gigi. Rahang bawah lebih susah
daripada atas karena mentok atau sakit.
15
16
Penulisan permintaan foto rontgen yang diberikan kepada petugas radiologi
(radiografer) memilki aturan-aturan standar yang telah disepakati. Penulisan
permintaan foto dental dibagi menjadi dua berdasarkan jenis dental, yaitu penulisan
untuk dental sementara (susu), dan dental permanen. Penulisan permintaan rontgen
dental yang dilakukan oleh dokter peminta juga harus dimengerti oleh radiografer
sebagai pelaksana dalam melakukan foto rontgen tersebut. Adapun penulisan
berdasarkan sketsa penulisan seperti gambar berikut :
17
Formula penulisan permintaan foto rontgen dental
18
Garis vertikal dan horisontal menunjukkan posisi dari gigi yang ingin
diperiksa (diminta) apakah gigi terletak di rahang bawah atau atas.
Sedangkan R dan L menunjukkan letak gigi yang akan diperiksa apakah
kanan atau kiri. Dan huruf latin kecil serta angka menunjukkan nama gigi
yang diminta. Perhatikan gambar jenis dan letak gigi susu dan permanen
sehingga anda dapat mensinkronkan nama gigi dengan rumus atau formula
penulisan.
19
Letak gigi geligi susu
20
Gigi Permanen
21
Contoh Kasus
Seorang dokter memeriksa pasien dewasa dengan keluhan adanya kelainan gigi incisor 1
bagian rahang atas sebelah kanan. Bagaimanakah seharusnya dokter tersebut harus
menuliskan permintaan foto rontgen tersebut ke bagian instalasi radiologi ?.
Kata kunci
Nama gigi yang ingin diperiksa : incisor 1.
Posisi dan letak gigi : rahang atas, kanan.
Maka langkah yang kita lakukan adalah menulisakan nama gigi, dan garis yang menunjukkan
letak serta posisi gigi maka dokter tersebut harus menulisakan seperti ini :
Contoh Kasus lain
Dokter memeriksa pasien dewasa dengan keluhan sakit pada gigi taring pada rahang kiri atas
dan bawah. Bagaimanakah dokter tersebut harus menuliskan permintaan untuk pemeriksaan
rontgen pada kasus tersebut?
Kata kunci
Nama gigi yang ingin diperiksa : taring (dengan rumus angka 3, lihat gambar).
Posisi dan letak gigi : rahang atas dan bawah sebelah kiri.
Maka langkah yang harus kita lakukan adalah menuliskan nama gigi dan garis yang
menunjukkan letak serta posisi gigi maka dokter tersebut harus menuliskan seperti ini:
BIDANG-BIDANG TUBUH YANG DIGUNAKAN SEBAGAI PATOKAN DALAM
PEMERIKSAAN GIGI GELIGI
Mid Sagital Plane (MSP), bidang imajiner yang membagi dua tubuh sama
besar kanan dan kiri
Bidang Oklusal, bidang kunyah
Bidang lingual, sisi bagian dalam gigi yang menghadap lidah
Bidang Bucal, sisi gigi yang menghadap ke pipi
24
1) Menerangkan kepada penderita tentang tata cara kerja pada waktu pemeriksaan.
2) Memakaikan apron kepada pasien sebagai perisai terhadap bahaya radiasi
3) Penderita dianjurkan untuk meninggalkan segala asesoris yang mengganggu
terhadap pelaksanaan pemeriksaan yang dapat meninggalkan artefak pada
radiograf, seperti kaca mata, gigi palsu, bandul (jepit rambut)
25
Pesawat dental unit siap pakai sebagai sumber sinar X
Alat bantu untuk memegang film atau holder
Kaset dan film rontgen khusus gigi ukuran 3 x 4 cm
Alat proteksi radiasi
26
1. Untuk gigi depan : sumbu panjang film diletakkan secara vertikal. Yang dimaksud
gigi depan adalah gigi insisivus sampai dengan kaninus atas ataupun depan.
2. Untuk gigi belakang : sumbu panjang film diletakkan secara horisontal. Gigi yang
akan dibuat foto rontgennya harus berada di tengah-tengah film.
27
Posisi Pasien
Memposisikan pasien bersandar pada kursi dental dengan kepala bersandar pada
bagian atas kursi dengan benar, dan menginstruksikan agar pasien tidak bergerak.
Posisi Objek
Kepala pasien disandarkan pada sandaran kursi sehingga garis imajiner antara sudut
mulut ke tragus untuk pemeriksaan gigi-gigi rahang bawah tegak lurus terhadap bidang vertikal.
Tragus adalah tonjolan kartilago di sebelah anterior lubang telinga luar juga menurut (kamus
saku kedokteran dorland). Sedangkan untuk pemeriksaan gigi atas memposisikan garis
imajiner ala nasi ke tragus tegak lurus terhadap bidang vertikal. Meletakkan film dalam mulut
pada regio yang akan dibuat radiograf, kemudian mengajarkan kepada pasien bagaimana
memegang film tersebut dengan cara teknik yang dipakai.
Teknik Pemeriksaan yang digunakan yaitu Teknik
Radiografi Intraoral :
1) Periapical Radiography
2) Bitewing Radiography
3) Occlusal Radiography
29
Bisecting Angle Technique
31
Sering disebut “Proximal Radiografi”. Tekniknya:
33
Oblique Posterior Occlusal Radiography
1) Film diletakkan antara gigi RA dan RB mulai dari gigi
35
Mandibular Occlusal Radiography
Anterior Occlusal mandibula radiography
Occlusal Radiography
1) Film diletakkan antara gigi RA dan RB
2) Tube sinar X diletakkan pada sympisis
menghadap ke atas dimana sinar sentral
membentuk sudut 60o terhadap film
3) Hasilnya terlihat gigi anterior (mahkota-akar)
dan gigi posterior tampak hanya
mahkotanya
4) Teknik ini untuk melihat gigi region anterior,
untuk anak kecil yang tidak kooperatif bila
dilakukan periapikal foto atau kasus dimana
lengkung rahang sangat sempit.
36
True Occlusal Mandibula Radiography
37
Modul Praktikum TR 2 Gigi Geligi
White SC, Pharoah MJ. Oral radiology : Principles and interpretation. Fifth Edition. St Louis:
Mosby; 2004.
Paler FA. Color atlas of dental medicine: Radiology. Thieme
38
T H A N K YO U !
Do You Have Any Questions?