NISA FITRIANI
IRFAN FATHON
IS, ♀ 51 tahun
KU: gigi hilang ±1 tahun yg lalu pada belakang kanan atas
P. Subjektif:
Gigi tsb awalnya berlubang besar dan terasa nyeri, lama kelamaan
giginya keropos.
Overview Case Pasien merasa sulit mengunyah
Pasien memiliki kebiasaan buruk (merokok)
Pasien belum pernah memakai GT
Pasien ingin dibuatkan gigi tiruan pada RA
Riwayat Kes. Umum: Pengalaman Rawat Gigi & GT:
Riw. Penyakit: disangkal Terakhir cabut: ±1 tahun yll
TD: 130/80 mmHg Sebab: Sisa akar
N: 80x/menit Pengalaman perdarahan pasca ekstraksi:
S: 37˚C normal
R: 20x/menit GT yg pernah dipakai: -
Kebiasaan membersihkan gigi: 2 kali
sehari
OH: sedang
Tipe pasien: Filosofis
Pemeriksaan EO Kepala: lonjong Telinga: simetris
Wajah: lonjong Bibir: normal, sedang.
Profil: cembung LLL: 1 mm
Mata: simetris HLL: tepat di margin
gingiva
Hidung: normal
Pembesaran kelenjar: t.a.k
TMJ: kliking kanan
ROM:
Vertikal: 54 mm
Lateral : 6 mm
Otot maseter: t.a.k
Otot temporalis: t.a.k
Ukuran lengkung: Tahanan Jaringan:
RA: sedang RA: kecil pd linggir,
RB: sedang palatum
RB: besar pd
Bentuk lengkung
retromylohyoid, kecil pd
RA: lancip linggir
Pemeriksaan RB: lonjong
Frenulum:
Labialis RA: sedang, RB:
Overjet: 7 mm
Overbite: 1/3 I RB
Suatu protesa sebagian yg dilekatkan secara tetap pada
satu/ lebih dari satu gigi penyangga dan mengganti satu at
lebih dari satu gigi / geraham yg hilang
DEFINISI
BRIDGE
BAGIAN-
BAGIAN
JEMBATAN
Rigid bridge
Syarat Fonetik
• Mampu menyempurnakan pemulihan akibat
kehilangan gigi
Umur pasien idealnya 20-55 tahun karena jika <17 tahun;
Ruang pulpa masih besar
Gigi belum erupsi semua
Tulang alveolar masih kondisi tumbuh kembang
Tulang alveolar belum cukup padat
INDIKASI Keadaan jaringan periodontal harus sehat
OH pasien harus baik
Indeks karies tidak tinggi
Oklusi pasien tidak abnormal (cross bite, malposisi)
Keadaan posisi gigi lawan (antagonist) apabila terdapat
migrasi dan ekstrusi yang parah kontraindikasi
INDIKASI
Gigi penyangga harus sehat
Tidak boleh goyang dan mempunyai kedudukan hamper sejajar,
maksimal kemiringan 25 derajat
Perbandingan akar:mahkota 1,5:1
Gigi penyangga harus besar, utuh dan tidak terdapat karies
INDIKASI Letak gigi penyangga di rahang pelu diperhatikan untuk proper
GIGI distribution
Kunjungan III:
Insersi Gigi Tiruan Cekat
POLA PERENCANAAN JEMBATAN FIXED
GIGI 14
Kunjungan II
PEMASANGAN BENANG
RETRAKSI
Retraksi gingiva digunakan sebelum preparasi gigi penyangga
tdk menimbulkan luka pd gingiva dan memprmudah
pembuatan akhiran preparasi
CARA :
1. Daerah preparasi dikeringkan
2. Potong benang ± 5 cm
3. Tempatkan melingkar pada gigi 25
4. Tekan benang kedalam gusi dgn probe
5. Penekanan dilakukan pd seluruh permukaan servikal gigi
Alat preparasi
PREPARASI :
Gigi abutment 25
A. OCCLUSAL REDUCTION
Buat alur kedalaman 1-1,5 mm (bur round
end tappered diamond bur) pd fossa
sentral, mesial & distal dan hubungkan
sehingga alur saling terhubung di bag.tengah
Buat alur kedalaman 1-1,5 mm (bur round end tappered diamond bur) pd
developmental groove bukal & palatal serta triangular ridge dari puncak cusp
dasar cusp
Bevel dibuat pd cusp yg berkontak dgn gigi antagonis (bur round end tapered) dgn
sudut 45. berfungsi sbg menyediakan ruang untuk logam.
Setelah alur dibuat, hubungkan setiap alurnya untuk mempreparasi gigi.
dilakukan secara bertahap dr sisi mesial ke distal.
Cek oklusi dgn kertas aratikulasi teraan tebal dikurangi.
Periksa hasil preparasi tdk boleh bersudut atau tajam.
B. AXIAL REDUCTION
Buat 3 alur kedalaman 1-1,5 mm (bur round end tappered diamond bur) pd
dinding bukal & lingual sejajar dgn sumbu gigi.
Kedalaman alur pd daerah servikal tdk boleh >1/2 ketebalan bur.
Bur needle fissure digunakan untuk proksimal
Lindungi gigi sebelahnya dengan matriks bond
Setelah alur dibuat, hubungkan setiap alurnya untuk mempreparasi gigi.
dilakukan secara bertahap dr axial sisi mesial ke distal.
Buat akhiran preparasi dgn bentuk chamfer menggunakan bur round end
fissured diamond bur / round end tapered diamond bur
Pengurangan sisi proksimal dilakukan dgn hati-hati yg diseparasi dgn matriks
band.
Preparasi menggunakan long tapered needle edge atau long thin diamond bur.
Pemeriksaan Hasil Preparasi
Tujuan : melihat kesejajaran hasil preparasi gigi, undercut, under contour.
Dilakukan dgn visual dan bantuan penggaris kesejajaran
Pengerucutan preparasi dinding aksial 5-6 derajat
Sudut > 6 derajat makin mudah lepas
Sudut < 5 pada waktu penyemenan semen tidak dapat keluar
Pengecekan sudut preparasi dilihat dengan 1 mata
Pengecekan preparasi dilakukan dengan menggunakan pericompound
C. FINISHING
Penghalusan seluruh dinding menggunakan bur strip kuning/Super fine.
Cek kembali seluruh permukaan dgn menggunakan sonde.
Preparasi abutment gigi 25
Penenetuan warna berdasarkan :
Hue : kualitas warna yg membedakan antara
warna yg satu dgn yg lainnya
Berdasarkan value : B1, A1, B2, D2, A2, C1, C2, D4, A3, D3, B3, A3,5 ,B4,
C3, A4, C4
Retraksi gingiva benang, agar tepi preparasi abutmen
dapat tercetak dengan baik
Bahan : Putty (base&katalis), light body
impression
yg telah di preparasi. Pada daerah yg dipreparasi harus
agak dicekungkan u/ bahan yg kedua
2. Aduk light body hingga homogen, masukan kedalam
injeksi. Kemudian injeksikan ke gigi yg telah di
preparasi, sisanya pada bagian yg dicekungkan tadi.
Sebelum dipreparasi gigi dicetak terlebih dahulu
menggunakan bahan elastomer (putty) dengan sendok
cetak parsial.
Setelah gigi abutment dipreparasi ulasi dgn separating
agent (vaselin/cms)
Pembuatan Hasil cetakan putty diisi dengan resin akrilik self cure
1.Pembuatan die
Bagian dari model kerja yang slicing untuk dapat dibuka dan
dipasangkan lagi pada model yang bertujuan untuk membuat
mahkota terutama bagian proksimal
TATA LAKSANA KLINIS JEMBATAN
(LANJUTAN)
pemasangan sebelahnya
Tidak menekan gingiva serta pemeriksaan kontak oklusal
dan kontak marginal.
Penyemenan Bridge
a) Mahkota bridge dibersihkan & disterilkan
dikeringkan, gigi yang akan dipasangi mahkota
bridge juga dikeringkan
b) Menggunakan semen GIC dengan konsistensi sedikit
lebih cair
OHI instruksi
Kontrol dilakukan jika terjadi kesalahan atau
kegagalan dalam pembuatan jembatan. Kegagalan
yang mungkin terjadi, yaitu:
Kegagalan sementasi
Karies
Porcelain pecah
TERIMAKASIH
Retensi didapatkan dari 4 factor:
Dinding-dinding gigi kemiringannya tidak lebih dari 7 derajat
Buku GTC halaman 35 martanto
Kalau biomekanika ada di silinberg