Anda di halaman 1dari 9

PROBLEM SOLVING

KASUS 1
Perempuan, 58 tahun, ibu rumah tangga datang ke klinik gigi dengan keluhan ingin dibuatkan gigi palsu
yang dapat dilepas karena kesulitan mengunyah makanan yang disebabkan gigi belakang atas dan bawah
banyak yang hilang. Tidak ada Kebiasaan buruk. Pasien mempunyai riwayat tremor pada tangan dan
penggunaan obat antikolinergik. Pasien tidak ada riwayat alergi. Dokter gigi kemudian melakukan
pemeriksaan klinis :

Pemeriksaan Ekstra Oral


Bentuk Kepala Mecocephalic
Wajah Simetris, Bentuk square tapering Profil Cekung, tinggi dan
lebar wajah mesoprosop
Bibir Supported, Panjang bibir normal
Mata Simetris, Warna pupil hitam
Kulit Warna sawo matang
Hidung Simetris, Bernafas melalui hidung
Sendi Temporomandibula Tonus otot normal, pembukaan mulut ada deviasi ke sisi
kanan ; koordinasi neuromuscular cukup; tidak ada trismus
dan tidak ada rasa sakit, range of motion normal
Pemeriksaan Intra Oral
Saliva Konsistensi encer; Volume normal
Refleks Muntah Rendah
Lidah Ukuran lidah klas 2 House; Posisi lidah klas 1 Wright;
Mobilitas normal
Mukosa Warna normal; Resiliensi mukosa klas 1 House
Frenulum RA Bukalis kanan rendah
RB Bukalis kiri sedang
Vestibulum RA Posterior Kanan Dalam, Posterior Kiri dangkal
RB Posterior Kanan Rendah, Posterior Kiri Dalam
Ukuran Lengkung Rahang RA Sedang, RB Sedang
Bentuk Lengkung Rahang RA Ovoid
RB Ovoid
Palatum Bentuk dalam U-shaped; Kedalaman palatum : dalam
Tinggi Residual Ridge RA Posterior Klas 1, RB Posterior Klas 1
Kontur Residual Ridge RA U-Shaped, RB U-Shaped
Ruang Antar Rahang Insufficient
Eksostosis/Undercut Tidak ada
Tinggi Residual Ridge RA posterior klas 1
Torus palatina Kecil
Torus mandibula Datar
Genial Tubercle Normal
Gigi Insisivus RA Bentuk Ovoid
Relasi Rahang Anterior : Normal, Posterior kanan tidak dapat ditentukan
dan posterior kiri Tidak Dapat ditentukan
Oklusi Tidak Stabil; tidak terdapat kontak prematur; overbite 2 mm;
overjet 3 mm
Artikulasi Tidak dapat ditentukan
Lain-lain Gigi hilang 16,18,25,34,36,38,46,47
Sisa akar14, 26, 27, 33, 35, 43, 44
Gigi karies 12,13,17,24,33,35,37,43,44
Gigi abrasi 15,23,24,35
Gigi goyang °1 17, 31, 32, 37, 41, 42
Kalkulus pada gigi 17, 15, 13, 12, 11, 21, 22, 23, 24, 37, 35,
33, 32, 31, 41, 42, 43, 44
Mulut terasa kering dan rasa terbakar
Selama pemeriksaan, pasien bersikap tenang, mematuhi instruksi dan komunikatif.

Instruksi untuk mahasiswa :


a. Mengidentifikasi masalah dan menentukan diagnosis
b. Menentukan tujuan dan rencana perawatan
c. Menetapkan tata laksana perawatan Bedah Mulut dan Prostodontik serta penyakit mulut
PM  Parkinson’s disease
Tatalaksana :
- Konsultasikan dengan dokter spesialis saraf untuk riwayat dan rencana perawatan dari
penggunaan obat
- Gold standard therapy untuk PD  Levodopa
- Pada tahap awal, gejala yang dialami pasien dapat dikurangi dengan menggunakan MAO-B
Inhibitor, dopamine agonist, atau levodopa dosis rendah diminum 3-4 kali sehari (honeymoon
period).
- Jika pengobatan konvensional (oral) tidak berhasil atau gejala tidak membaik, dipertimbangkan
untuk memberikan terapi untuk tahap lanjutan dari PD :
a. Apomorphine (obat D1 dan D2 dopamine agonist). Diberikan dalam bentuk continuous
subcutaneus infusion dengan menggunakan portable pump  ditunjukkan efektif menangani
gejala motorik dan non-motorik yang dialami pasien pada fase lanjut
b. Deep brain stimulation dapat digunakan untuk meringankan gejala fluktuasi motorik,
diskinesia, dan tremor.
- Pengobatan non-farmakologis : rehabilitasi fisik, support psikologis, terapi okupasi, terapi bicara
dan menelan, nutrisi.
- Tatalaksana untuk denture :
a. Pasien diminta melepas denture saat malam hari.
b. Posisi gigi tiruan berada pada neutral zone (puncak ridge) sehingga tidak mengganggu
pergerakan otot involunter pada pasien Parkinson
c. Menggunakan gigi tiruan cuspless untuk pasien dengan kontrol otot yang buruk, mencegah
kerusakan GT karena pergerakan mandibular yang tidak normal
d. Menggunakan saliva pengganti atau meminta pasien untuk sering mengkonsumsi air putih
untuk meningkatkan retensi gigi tiruan

d. Menentukan Klassifikasi Kennedy dan menggambar desain utama Prostodonsia dari kasus di
atas.
KASUS 2
Perempuan, 45 tahun, wiraswasta datang ke klinik gigi dengan keluhan ingin dibuatkan gigi palsu yang
dapat dilepas karena gigi belakang sudah habis serta ingin gigi depan kiri atas ditambal karena berlubang
besar. Pasien mempunyai kebiasaan buruk kerot-kerot waktu tidur. Pasien mempunyai riwayat sebagian
wajah terasa kaku dan tangan menggeluyur ke bawah dan tidak ada riwayat alergi. Dokter gigi kemudian
melakukan pemeriksaan klinis :

Pemeriksaan Ekstra Oral


Bentuk Kepala Mecocephalic
Wajah Simetris, Bentuk square tapering Profil Cembung, tinggi
dan lebar wajah mesoprosop
Bibir Supported, Panjang bibir normal
Mata Simetris, Warna pupil coklat
Kulit Warna coklat
Hidung Simetris, Bernafas melalui hidung
Sendi Temporomandibula Tonus otot normal, pembukaan mulut ada deviasi ke sisi
kiri ; koordinasi neuromuscular baik tidak ada trismus
dan tidak ada rasa sakit, range of motion normal
Pemeriksaan Intra Oral
Saliva Konsistensi encer; Volume normal
Refleks Muntah Rendah
Lidah Ukuran lidah klas 2 House; Posisi lidah klas 1 Wright;
Mobilitas aktif
Mukosa Warna normal; Resiliensi mukosa klas 1 House
Frenulum RA Bukalis kanan sedang, bukalis kiri rendah
Vestibulum RA Posterior Kanan Dalam, Posterior Kiri Dalam
RA Posterior Kanan Dalam, Posterior Kiri Dalam
Ukuran Lengkung Rahang RA Sedang
RB Sedang
Bentuk Lengkung Rahang RA Ovoid
RB Ovoid
Palatum Bentuk dalam U-shaped; Kedalaman palatum : dalam
Tinggi Residual Ridge RA Posterior Klas 1, RB Posterior Klas 1
Kontur Residual Ridge RA U-Shaped, RB U-Shaped
terdapat tonjolan tulang di bukal regio 14, 26-27
Ruang Antar Rahang Insufficient
Eksostosis/Undercut Regio bukal 14, 26-27
Torus palatina Kecil
Torus mandibula Datar
Genial Tubercle Normal
Gigi Insisivus RA Bentuk Ovoid, Fraktur pada gigi 12 arah diagonal luas ≤
1/3 mahkota
Relasi Rahang Anterior : Normal, Posterior kanan tidak dapat ditentukan
dan posterior kiri Tidak Dapat ditentukan
Oklusi Tidak Stabil; tidak terdapat kontak prematur; overbite 4
mm; overjet 2 mm
Artikulasi Tidak dapat ditentukan
Lain-lain Gigi hilang 18, 16, 15, 24, 26, 27, 28, 36, 46, 47, 48
Gigi karies 17, 14, 11, 21, 22, 25, 38, 37
Gigi fraktur 12
Gigi atrisi 23
Gigi migrasi ke arah mesial 25
Gigi dengan tumpatan komposit 23
Kalkulus pada gigi 16, 14, 25, 38, 37, 35, 34, 33, 32, 31,
41, 42, 43, 44, 45
Terdapat benjolan pada regio bukal sinistra yang berada
tepat di depan area edntulous gigi 36
Sebagian wajah kiri terasa kaku beberapa tahun lalu
Menjalani pengobatan simvastatin
Selama pemeriksaan, pasien banyak bertanya tentang rencana perawatan

Instruksi untuk mahasiswa :


a. Mengidentifikasi masalah dan menentukan diagnosis
b. Menentukan tujuan dan rencana perawatan
c. Menetapkan tata laksana perawatan Bedah Mulut dan Prostodontik serta penyakit mulut
d. Menentukan Klassifikasi Kennedy dan menggambar desain utama Prostodonsia dari kasus di
atas.
KASUS 3
Perempuan, 51 tahun, wiraswasta datang ke klinik gigi dengan keluhan ingin dibuatkan gigi palsu yang
dapat dilepas karena banyak gigi yang hilang sehingga kesulitan saat makan. Pasien tidak mempunyai
kebiasaan buruk. Pasien mempunyai riwayat konsumsi phenytoin dan tidak ada alergi. Dokter gigi
kemudian melakukan pemeriksaan klinis :

Pemeriksaan Ekstra Oral


Bentuk Kepala Hyperbrachycephalic
Wajah Asimetris, Bentuk ovoid Profil Cembung, tinggi dan lebar
wajah hyperleptoprosop
Bibir Supported, Panjang bibir normal
Mata Simetris, Warna pupil coklat
Kulit Warna sawo matang
Hidung Simetris, Bernafas melalui hidung
Sendi Temporomandibula Tonus otot klas 2, pembukaan mulut ada deviasi ke sisi
kanan; koordinasi neuromuscular cukup, tidak ada trismus
dan tidak ada rasa sakit, range of motion normal
Pemeriksaan Intra Oral
Saliva Konsistensi encer; Volume normal
Refleks Muntah Rendah
Lidah Ukuran lidah klas 1 House; Posisi lidah klas 1 Wright;
Mobilitas normal
Mukosa Warna normal; Resiliensi mukosa klas 1 House
Frenulum RA bukalis kiri sedang
RB bukalis kanan rendah, bukalis kiri rendah
Vestibulum RA Posterior Kiri Dalam
RA Posterior Kanan Dalam, Posterior Kiri Dalam
Ukuran Lengkung Rahang RA Sedang
RB Sedang
Bentuk Lengkung RA Ovoid
Rahang RB Ovoid
Palatum Bentuk dalam U-shaped; Kedalaman palatum : dalam
Tinggi Residual Ridge RA Posterior Klas 1, RB Posterior Klas 2
TERDAPAT TONJOLAN TULANG PADA SISI BUKAL
REGIO 36,37
Kontur Residual Ridge RA U-Shaped, RB V-Shaped
Ruang Antar Rahang Klas 1
Eksostosis/Undercut Regio 36,37
Torus palatina Kecil
Torus mandibula Datar
Genial Tubercle Normal
Ruang Retromylohyoid Kanan Klas 1 Dalam, Kiri klas 1 Dalam
Gigi Insisivus RA Bentuk square
Relasi Rahang Anterior : Normal, Posterior kanan tidak dapat ditentukan
dan posterior kiri Tidak Dapat ditentukan
Oklusi Tidak Stabil; tidak terdapat kontak prematur; overbite 4 mm;
overjet 2 mm
Artikulasi Tidak dapat ditentukan
Lain-lain Gigi hilang 24,25, 37, 36, 34, 46, 47
Sisa akar 44, 45
Sisa akar 12,14,26 tidak tampak secara klinis
Gigi Malposisi 13
Gigi karies pada oklusal mencapai dentin terbatas 27
Gigi karies oklusal dan palatal mencapai pulpa 17, 22, 35
Gigi atrisi 23
Gigi migrasi ke arah mesial 25
Gigi dengan tumpatan komposit 15, 22
Gigi 18 tidak tampak
Gigi dengan tumpatan amalgam dengan karies sekunder 16
Restorasi Dowel Cast Crown pada gigi 11, 23
Restorasi full veneer crown pada gigi 21
Kalkulus pada semua regio RA dan RB
Gingival hiperplasi
Selama pemeriksaan, pasien acuh tak acuh dengan rencana perawatan
Instruksi untuk mahasiswa :
a.Mengidentifikasi masalah dan menentukan diagnosis
b.Menentukan tujuan dan rencana perawatan
c.Menetapkan tata laksana perawatan Bedah Mulut dan Prostodontik serta penyakit mulut
d.Menentukan Klassifikasi Kennedy dan menggambar desain utama Prostodonsia dari kasus di
atas.

Anda mungkin juga menyukai