Anda di halaman 1dari 4

GEREJA KELUARGA KUDUS BANTENG

YOGYAKARTA
2020

SAKRAMEN PENGUATAN

Dibuat Oleh :
ALEXANDER KEANU PRAHASTHA
(KELOMPOK II)
Sakramen Penguatan

Saya menjadi katholik sejak lahir, dibabtis di gereja saat masih bayi. Sejak kecil saya
selalu diajak ikut misa digereja oleh kedua orangtua saya. Saat menginjak usia
sekolah saya juga dimasukkan di sekolah katholik. Seiring bertambahnya usia,
bertambah pula iman saya akan gereja katholik. Saat usia 10 tahun saya mulai ikut
pelajaran komuni pertama, dan beberapa bulan kemudian saya sudah boleh
menerima komuni. Sejak saat itulah aktif terlibat digereja sebagai misdinar.

Saat saya menginjak usia 12 tahun ada satu tahapan yang harus aku lalui dalam
agama katholik yaitu mengikuti sakramen penguatan atau krisma. Saya percaya
bahwa dengan mengikuti sakramen penguatan ini iman saya semakin di kuatkan
karena itu walaupun pelajaran nya memakan waktu yang lama saya selalu berusaha
tekun untuk mengikutinya.

1. Yang didapatkan dari sakramen penguatan


Sakramen krisma atau penguatan adalah upacara suci yang menandakan
(membuktikan) bahwa Allah masih mencintai dan memelihara umat-Nya
dengan cara mendidik dan membinanya sampai jadi dewasa dan siap diutus
menjadi imam-nabi-raja. Selama pematerian saya memahami bahwa krisma
berarti kita diutus menjadi anak Allah dan menjadi bagian di dalam lingkungan
Gereja. Tujuan saya mengikuti sakramen krisma karena saya ingin lebih
bertanggung jawab dalam melayani dan semakin dikuatkan dalam iman.

2. Materi yang menarik bagi saya

Menurut saya materi yang menarik dan mudh dipahami bagi saya adalah materi
mensyukuri babtisan karena dengan materi itu kita diajarkan untuk memahami
apa itu babtisan dan mengapa kita harus dibabtis. Saat kita dibabtis dosa asal
kita dihapuskan dan membuat lembaran kehidupan baru, serta secara resmi kita
sudah menjadi anggota gereja setelah dibabtis.
3. Apakah saya siap diutus?

setelah saya menjalani beberapa proses, saya merasa sudah siap diutus untuk
menjadi anak Allah dan melayani Tuhan dengan tulus hati. Sakramen krisma
membuat saya lebih siap untuk menjadi anak Allah dan melayani Tuhan.

4. Perutusan konkret yang akan saya lakukan di Gereja Banteng

Perutusan konkret yang akan saya lakukan di Gereja Keluarga Kudus Banteng adalah
membantu Romo melayani Tuhan dengan menjadi Putra Altar. Dan saya akan
mencoba lebih aktif menjadi Putra Altar dalam ekaristi maupun kegiatan lainnya.

SETELAH PEMATERIAN

Setelah mengikuti materi krisma saya semakin menyadari bahwa sakramen krisma
adalah merupakan suatu inisiasi, yaitu saya semakin diterima menjadi khatolik.
Dengan sakramen krisma saya juga merasakan ikatan yang lebih kuat dengan agama
khatolik. Saya juga akan bersikap lebih dewasa dalam hal iman karena skramen
krisma juga mempunyai makna pendewasaan iman khatolik.

Selain itu setelah menjalani sakramen krisma saya juga harus siap untuk diutus.
Karena sakramen krisma juga mempunyai makna sebagai perutusan. Saya siap
diutus untuk menjadi lebih dewasa dalam hal iman akan Kristus, siap diutus menjadi
saksi Kristus, lebih setia mengikuti Kristus, dan siap diutus mewujudkan iman melalui
aktivitas di gereja.

Dari materi yang saya ikuti seseorang bisa menerima sakramen krisma setelah
memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

1. Sudah dibabtis secara khatolik. Hal ini merupakan syarat utama untuk dapat
menerima sakramen krisma. Dengan pembabtisan artinya seseoramg sudah
resmi diterima di gereja khatolik.
2. Usia minimal 14 tahun. Syarat usia ini berhubungan dengan sikap
kedewasaan seseorang dalam hal iman atau rohani. Mulai usia 14 tahun
seseorang dianggap sudah cukup dewasa dan dapat mempertanggung
jawabkan sikap atau tindakan imannya
3. Mengikuti pembinaan persiapan penerimaan sakramen krisma. Pembinaan
atau pendidikan ini bertujuan untuk memberikan materi-materi guna
mendukung sikap kedewasaan seseorang. Dalam pembinaan ini seseorang
diberikan beberapa tema yaitu: apa itu sakramen, kristus sebagai dasar
sakramen, tujuh sakramen dalam gereja khatolik, sakramentali, unsur-unsur
sakramen, syarat-syarat menerima sakramen, dan pelaksanaan sakramen.
Setiap orang harus mengikuti semua pertemuan,
4. Dewasa secara iman dan rohani. Saat usia sudah dewasa secara iman
seseorang dapat menghayati makna sakramen yang akan diterimanya.
5. Melakukan sakramen krisma untuk dapat menerima sakramen krisma
seseorang harus memiliki sikap hati yang bersih dan tidak melakukan dosa-
dosa berat.

KESIMPULAN
Sakramen krisma adalah sakramen yang melengkapi sakramen babtis.
Dengan skaramen krisma, Tuhan mencurahkan roh kudus Nya. Sikap dan
tindakan iman kitaharuslah sesuai dengan ajaran Tuhan. Sakramen krisma
bertujuan untuk: menjadi lebih serupa dengan Kristus, semakin jadi lebih
dewasa dalam iman, semakin setia kepada Kristus, semakin berani membela
iman, semakin dikuatkan menjadi saksi Kristus, semakin bertanggung jawab
dalam kehidupan gereja, lebih cermat memilih panggilan hidup, menjadi
orang yang beriman dan dinamis.

***

Anda mungkin juga menyukai