Anda di halaman 1dari 2

UTS AGAMA 2020/2021 KP E1 Michael Yonathan160317012

Pengalaman saya mengenai ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa berawal sejak saya
kecil saat masih balita. Saya dibaptis secara Katolik sejak umur 1 tahun, dan diajarkan tentang
agama Katolik serta tentang pengajarannya oleh orang tua saya. Sejak TK pun saya juga
disekolahkan di sekolah Katolik pula di TK Santa Theresia. Disitu pula saya mulai diajari cara
berdoa yang baik, membuat tanda salib, mengikuti misa dan sebagainya. Saya pun juga diajarkan
untuk selalu takut pada Tuhan Yesus Kristus dan menaati perintah dan kehendak-Nya. Ketika
saya masuk SD, saya juga disekolahkan di SDK Santa Theresia 2 dan disitu saya juga diajarkan
oleh orang tua serta guru saya untuk selalu berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan segala
sesuatu, baik itu sebelum makan, sebelum tidur ataupun sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan pembelajaran di sekolah. Pada waktu SD pun saya juga diberi pendidikan tentang
agama Katolik dengan metode yang berbeda dari sebelumnya, yaitu dengan mengikuti retret ke
seminari Vincentius A Paulo, mengikuti jalan Salib dan sebagainya. Setelah saya memasuki
jenjang SMP, saya pun juga semakin ditambahkan pengajarannya tentang agama Katolik. Disitu
saya juga sering mengikuti misa di sekolah dan banyak acara rekoleksi serta retret. Disinipun
saya juga semakin mengerti tentang agama Katolik, yaitu tentang pentingnya sakramen-
sakramen yang ada beserta fungsinya untuk umat beragama Katolik. Lalu saya juga diajarkan
tentang ketentuan dan syarat dalam agama Katolik seperti tentang pernikahan beda agama,
perilaku yang ditentang oleh agama Katolik dan sebagainya.

Memasuki jenjang SMA, sayapun juga bersekolah di SMA Katolik Santo Hendrikus.
Disitu saya juga diajarkan untuk selalu mengandalkan Tuhan Yesus dalam setiap pergumulan
maupun keputusan dalam hidup saya. Sayapun juga diajarkan untuk rela mengampuni dan
memaafkan. Di SMA saya juga sempat beberapa kali ikut dalam paduan suara untuk misa. Selain
itu saya juga diajarkan mengenai beberapa tindakan kejahatan yang ditentang oleh Gereja seperti
aborsi, rasisme, dan sebagainya. Selain itu, pada masa SMA ini saya juga bergabung pada sebuah
komunitas muda-mudi Katolik yang dinamakan Komunitas Tritunggal Mahakudus yang disitu
saya mengikuti kegiatan seperti komsel, persekutuan doa, Praise and Worship dan sebagainya.
Sayapun juga mendapat berbagai teman-teman baru yang seiman dan percaya kepada Tuhan.
Dan di komunitas itu saya juga diberi kesempatan untuk melatih kemampuan saya dalam
bermain gitar dengan menjadi sebagai pemusik yang mengiringi saat acara. Dan pengalaman itu
pun saya bawa sampai kuliah seperti saat ini.

Menurut saya, pengalaman pribadi saya yang berkaitan dengan ketaqwaan kepada Tuhan
yang Maha Esa yang berkesan yaitu saat saya sedang mengikuti Camping Rohani di Tumpang
yang diselenggarakan oleh Komunitas Tritunggal Mahakudus, dimana pada acara tersebut yang
diadakan selama 7 hari dimana saya bernyanyi memuji Tuhan, berdoa, bermain games dan
mendengarkan kesaksian dari para suster dan pastur disana. Acara tersebut sangat menarik
karena ada berbagai macam hal yang dapat dilakukan agar bisa mengenal Tuhan lebih dekat lagi,
setelah segala kegiatan dan kesibukan yang dilakukan sehari-hari akhirnya saya bisa
menyediakan waktu untuk merenungkan hubungan saya dengan Tuhan. Saya pun tersadar bahwa
selama ini saya sering bertindak sesuai dengan pikiran dan pengetahuan saya sendiri, tanpa
menyertakan Tuhan di dalamnya. Pada acara tersebut saya pun sadar, bahwa setiap hal yang kita
lakukan sekecil dan sesederhana apapun itu, segala sesuatunya pasti akan lebih baik apalagi
dilakukan dengan penyertaan Tuhan Yesus. Di acara tersebut pun saya juga akhirnya bisa
menceritakan segala keluh dan kesah saya pada Tuhan saya dan hal itu sangat berarti dan
memberi kelegaan pada saya. Tidak hanya itu, saya juga mendapat berbagai teman-teman baru
dari berbagai latar belakang yang seiman dengan saya. Saya juga belajar banyak hal baru dan
acara itu pula yang mengawali saya dalam bergabung dengan komunitas tersebut. Sesuudah
mengikuti acara tersebut, saya merasa seperti jiwa saya telah diperbaharui lagi karena mampu
mengenal dan berinteraksi dengan Tuhan saya lebih dalam lagi. Sejak itu pula saya pun juga
mulai bisa membawa segala keputusan dan perbuatan yang saya buat dalam nama Tuhan. Dari
semua pengalaman-pengalaman itu sangatlah berharga dan berarti untuk hidup saya. Saya sangat
bersyukur dapat memeluk agama Katolik dimana saya diajarkan tentang cinta kasih, ketulusan
dan menusia yang harus terus mengembangkan dirinya menjadi lebih baik lagi meskipun
terhalang oleh kelemahan mereka dan berbagai macam keadaan dan situasi yang tidak
mendukung. Meskipun agama Katolik termasuk agama yang minoritas di Indonesia, itu bukan
menjadi halangan untuk kita dalam memeluk dan mengembangkannya. Apalagi sebagai anak
muda Katolik, saya merasa harus bisa menunjukkan ke orang lain bahwa meskipun minoritas,
kita tetap bisa menjadi contoh yang baik dalam menyalurkan perbuatan cinta kasih terhadap
sesama, tidak harus ditonjolkan namun dapat tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari dan
cara kita memperlakukan orang.

Anda mungkin juga menyukai