Anda di halaman 1dari 2

Tata Ibadah Sidi

Pembukaan :
-(Berdiri) Menyanyi : “Ajaib Benar Anugerah”
-Tahbisan (Duduk)

Pengakuan :
-Menyanyi : “Di Salib Yesus di Kalvari”/”Meski Tak Layak Diriku”
-Berdoa

Pembacaan :
-Bacaan : 1 Yoh. 3:23
-Khotbah

Jemaat yang diberkati Tuhan

Firman Tuhan kepada kita semua secara khusus bagi saudara/i(....) dan keluarga yang ada, firmanNya
tertulis dalam kitab 1 Yohanes 3:23:

Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita
saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, lewat firman Tuhan kepada kita diajarkan bahwa orang yg telah
diteguhkan menjadi sidi jemaat dianggap telah dewasa secara iman. Mengapa dianggap dewasa
karena mereka sudah banyak mendapatkan pengajaran tentang firman Tuhan dan pengenalan akan
Kristus. Selama beberapa bulan ini pasti mereka belajar khusus di gereja melalui hamba Tuhan, persis
seperti di bangku sekolah mereka diajar, dididik, diuji dan dibina secara moral, mental dan imannya
dibimbing mengenal siapa itu Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus, apa itu gereja dan dogmanya.
Memang tidak berhenti sampai di sini, tidak mengatakan kalau sudah diteguhkan menjadi sidi
jemaat tidak perlu lagi belajar firman. Justru sebaliknya mereka yang sudah diteguhkan menjadi sidi
jemaat sudah dewasa, matang dan tetap mengarahkan hidupnya kepada kesempurnaan hidup dan
mendekatkan serta menggantungkan dirinya kepada Kristus.

Jadi orang yang sudah diteguhkan menjadi sidi jemaat, sesungguhnya mereka memikul beban moral,
mental dan spritual yg lebih berat dari sebelumnya. Sebab, sebelum diteguhkan menjadi sidi jemaat
perangainya, sikapnya bahkan imannya dianggap masih kanak-kanak. Biasanya pada anak-anak tidak
banyak yg bisa kita tuntut dari mereka, kalau anak-anak celaka justru yg disalahkan adalah
orangtuanya. Orang akan menertawakan kalau ada orang dewasa bertengkar dgn anak-anak.
Kalaupun si anak yg salah tetapi yg disalahkan selalu orang dewasanya.

Kini saudara/i(...)sudah dianggap dewasa dari sisi iman, karena sdh diteguhkan menjadi sidi jemaat.
Apa artinya dewasa dalam iman: Saudara/i sdh tahu membedakan mana yang baik, mana yg jahat,
mana yg mendatangkan dosa mana yang mendatangkan berkat. Saudara/i (....) sudah tahu
membedakan mana yang Tuhan mau mana yg dibenci Tuhan, siapa yg harus disembah, siapa yang
harus dipuji, siapa yang menjadi Juruselamat. Kalau kanak-kanak dia tidak tahu membedakan mana
lilin yg hidup dan yg mati, dia tdk tahu kalau lilin yg hidup itu panas dan akan membakar tangannya.
Kalau ada orang dewasa melakukan seperti anak kecil tadi, berarti sdh ada yg kurang beres.

Orangtua dulu memiliki pemahaman diteguhkan menjadi sidi jemaat diartikan:lepas dari
tanggungjawab orangtuanya. Dan tanggungjawab itu dihubungkan dgn dosa. Sebelum diteguhkan
menjadi sidi jemaat orgtua yg menanggung dosa si anak, namun setelah diteguhkan menjadi sidi
jemaati dosanya ditanggung sendiri. Ini pemahaman yg kurang pas. Siapa yg berdosa dia sendiri yg
menanggung dosanya baik anak2 maupun org dewasa.

Namun yg benar adalah bahwa si anak sudah bisa bertangungjawab atas dirinya sendiri, dia sudah
mandiri, sdh bisa melihat, memilih dan mengambil keputusan sendiri, tdk lagi selalu dalam
tanggungjawab orangtuanya. Itu yg saya katakan tadi orang yg sudah diteguhkan menjadi sidi jemaat
sesungguhnya tanggung jawabnya semakin besar, terlebih harus bertanggung jawab atas dirinya
sendiri dan bertanggung jawab kepada Tuhan atas seluruh hidupnya.

Firman Tuhan saat ini saya ambil dari sidi jemaat yang baru saudara/i..... Dari ayat ini kita diingatkan
dan diajak:

Pertama: Tetap percaya pada Yesus Kristus. Kita diajak agar tidak sesaat pun meninggalkan,
melupakan Tuhan, tetapi tetap percaya, mengandalkanNya, menjadikannya sebagai Penolong.
Kondisi apapun nyg terjadi dalam hidup kita, baik ketika sehat-sakit, kuat-lemah, bersedih-bersuka,
berduka, maupun berbeban berat, tetaplah percaya, sebab di saat kita percaya dan beriman pada
Kristus saat itulah kekuatan kita akan dipulihkan Tuhan.

Kedua: Hidup saling mengasihi. Tuhan tidak hanya mengajak kita percaya kepadaNya tetapi Tuhan
mengajak kita menunjukkan sikap percaya kita melalui hidup dalam kasih. Kasih yg tidak memandang
wajah dan orangnya, kasih yang tidak mengharapkan balasan, tetapi mengasihi semua orang, baik
keluarga, teman, famili, orang yang berbeda agama, dengan dasar aku mengasihi karena Allah telah
lebih dahulu memberi kasihNya kepadaku.

Ketiga: Selalu taat pada perintahNya. Kita telah mendengar firman dan perintah Tuhan. Tetapi kita
diingatkan kembali agar jangan hanya menjadi pendengar tetapi menjadi pelaku, pelakon firman
Tuhan. Mempraktekkannya di keluarga, pekerjaan dan tempat kita tinggal. Ketaatan kita pada firman
dan perintah Tuhan menandakan kita percaya dan beriman kepadaNya.

Selamat kepada yang baru diteguhkan sidi, Tuhan memberkati keluarga.... dan Allah mengasihi kita
semua yg hadir saat ini. Amin!

-(opsi) Puji”an yang baru sisi & Keluarga)

Persembahan :
-Menyanyi : “Bagi Yesus Kuserahkan”
-Doa Umum

Penutup :
-Menyanyi : “Ku Mau Berjalan Dengan Juruseamatku”
-Berkat

Anda mungkin juga menyukai